Anda di halaman 1dari 7

Naskah RolePlay

Gangguan kejiwaan

Kelompok 5 :

1. M. Riesaldi noveryan
2. Anne oktarina
3. Cut tiara s.
4. Verawati
5. Adinda mutiara
6. Adhe Tri Putri
7. Maryati

S-1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Naskah Role Play Keperawatan Jiwa

Kasus : Seorang Pasien begitu impulsiv memukul orang,sehingga keluarga membawanya ke


RSJ, sesampainya di RSJ pasien mengamuk membabi buta dan hendak memukul orang –
orang di sekitarnya karena merasa tidak gila.

Pasien : Kenapa aku dibawa kesini mak? (Sembari membaca tulisan bertuliskan
RSJ) Rumah Sakit Jiwa , Aku kan nggak gendeng mak?
Emak : Sudah nurut saja, biar kamu itu sembuh.
Pasien : Sampean pikir aku gendeng ta mak?
Emak : Mak cuma pengen kamu ketemu dokter karo perawat sebentar

Sesampainya di UGD, seorang perawat yang melihat kedatangan mereka langsung


memepersilahkan mereka duduk

Tahap pre interaksi

 Perawat 1: Selamat pagi, Mari Silahkan duduk


 Emak :(Sembari memegangi tangan pasien keluarga menjelaskan maksud
kedatangannya) Begini bu, anak saya ini sejak 1bulan yang lalu mengalami putus
cinta dan sejak itu juga, anak saya jadi sering ngamuk dan memukul orang sampai
meresahkan warga, jadi pak RT menyarankan saya untuk membawanya kesini,
kadang-kadang dia suka mukul-mukul kepala sendiri
 Perawat 1 : Perkenalkan, nama saya perawat fitri Nama mas siapa? (Mengulurkan
tangan dengan memberi senyum)
 Pasien : Sumanto (menjawab sinis)
 Perawat 1: Ada apa di rumah?? Apa yang membuat mas sumanto marah dan sering
memukul orang?
 Pasien : Lha aku kan cuma membela diri, (menoleh pada keluarga) sudah aku mau
pulang mak, aku ndak mau disini. (Berusaha berlalu)
 Emak : Heh, kowe mau kemana?
 Pasien : Muleh!!!! (dengan nada tinggi dan melotot, sambil memukul ibunya) Melihat
itu perawat pun mulai menyiapkan alat restrain
 Perawat 1: sus, tolong siapkan alat-alat restain. Panggil perawat lainnya juga.

Tahap Orientasi

 Perawat 1: Mas, Ibu (pada keluarga) saya akan melakukan pengamanan kepada mas
sumanto, dengan cara menggunakan baju ini, tangan mas sumanto akan terikat
kebelakang agar mas sumanto tidak memukul orang lagi. Ketika nanti mas sudah
tidak memukul orang lagi maka akan saya lepas. Cara ini tidak menyakitkan dan
aman.
 Pasien : Enggak!!!!!! Awas nyedek tak hajar samean!!!!!
Perawatpun mulai memegangi pasien, agar pasien tidak kabur. Sesegera perawat lain beserta
satpam datang untuk memeberikan bantuan.

 Perawat 2 : Untuk ibu mari ikut saya ke ruang perawat


 Perawat 2 dan keluarga berjalan menuju ruang perawat
 Perawat 2 : Ibu, perawat 1 tadi sudah menjelaskan tindakan yang akan kami lakukan
untuk mengamankan mas sumanto, bila ibu setuju tindakan itu dilakukan silahkan ibu
tanda tangan di lembar Inform Consent ini
 Emak : Iya saya setuju saja yang penting anak saya sembuh
 Perawat 2 : Baik ibu, kalau begitu kami akan melakukan tindakan restrain untuk anak
ibu
Disisi lain pasien meraung-raung dengan agresif.
 Pasien : “Aku nggak gila, kalian semua yang gila”, (terus meraung)
 Satpam : boleh saya ikut bantu sus?
 Perawat 1 : iya silahkan
Perawat lain beserta satpam mulai melakukan tahap restain kepada pasien

Tahap Kerja
 Memulai kegiatan dengan cara yang baik
 Memilih alat restrain yang tepat
 Memasang restrain pada klien dg cepat dan tepat
 Pegang pundak pasien dan tangan yang agresif, berjalan dibelakang pasien dan tetap
waspada
 Buka baju dalam posisi "menyerbu"
 Pakaikan baju dengan cepat
 Handle tangan pasien ke belakang, seperti orang diborgol.
 Mengamankan restrain dari jangkauan pasien
 Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
 Merubah posisi setiap 60 nenit
 Melakukan pemeriksaan tanda vital tiap 60 menit
 Memeriksa bagian tubuh yang direstrain
 Kolaborasi dengan dokter dengan memberikan obat anti cemas
 Setelelah pasien dapat dikendalikan, restain dilepas
 Evaluasi : catat TTV, selalu mencatat alasan restain, Memperhatikan respon pasien
terhadap terapi saat dalam restain.

Tahap Terminasi

 Perawat 1: Mas sumanto, ibu. ini merupakan metode restrain, ini metode kami sebagai
tenaga kesehatan untuk menenangkan mas sumanto agar mas sumanto tidak memukul
orang lagi. Jadi mas sumanto terutama ibu tidak perlu khawatir.
 Emak : oh iya ya,
 Perawat 2: Nanti restrain ini akan dilepas, apabila mas sumanto tidak memukul orang
lagi. (Berbicara dengan sumanto)
 Perawat 2: Bu, sejenak saya akan mengajak ibu untuk melengkapi data – data mas
sumanto yang belum tuntas tadi.ayo bu mari saya antar,
 Perawat 3: assalamualaikum, mari bu silakan duduk.
 Emak : iya...
 Perawat 3 : tadi saya liat pada anamnesenya dikatakan kalo mas sumanto ini sering
ngamuk sendiri sampei meresakan warga, setelah mengamuk, apakah ms sumanto
merasa bersalah/ merendahkan diri?
 Emak : iya sus, anak saya itu kalau habis mengamuk,suka merendahkan dirinya
sendiri. Kadang dia bilang gini “aku tidak berguna, aku gak bisa bahagiain pacarku
dll”. Ya pokoknya dia suka ngomong2 seperti itu sendiri sus.
 Perawat 3: selain itu apakah dia suka berhalusinasi?
 Emak : oh tidak sus, dia hanya ngamuk2, menyendiri, merasa dirinya tidak berguna.
 Perawat 3: hmmmm, iya uda bu. Kami sarankan anak ibu berada disini dulu untuk
menjalani perawatan sampai anak ibu sembuh. Gimana bu? Apakah Ibu bersedia?
 Emak : terimakasih sus, sudah membantu menangani anak saya.
 Perwat 2: Iya bu, karena itu memang tugas kami, terima kasih juga atas kepercayaan
ibu pada kami.

Selanjutnya perawat mulai melakukan tindakan dokumentasi mencacat tindakan yang telah
dilakukan pasien dan mencatat respon pasien

1 bulan kemudian..sumanto mulai bisa mengendalikan dirinya sendiri, dia sudah bisa
berinteraksi normal dengan orang lain dan juga sudah tidak mengamuk seperti dulu lagi.
Wajahnya sangat cerah, terlihat dari wajahnya yang sudah terlepas dari keterpurukan.

 Perawat 2 : bagaimana mas sumanto...apakah anda sudah merasa lebih baik..? (sambil
tersenyum)
 Pasien : ya sus, sekarang saya sudah semangat lagi.
 Perawat 2 : syukurlah, kalau begitu. Kemungkinan besar mas sumanto bisa pulang..
 Pasien : alhamdulillah,,,,,
 Perawat 2 : ya sudah...saya tinggal dulu ya..saya akan koordinasikan sama petugas
kesehatan lainnya. Anda silahkan tunggu

Kemudian Perawat 2 koordinasi dengan petugas kesehatan lainnya. Akhirnya semua


memutuskan untuk memulangkan sumanto karena keadaannya sudah normal. Salah satu
perawat menelpon keluarga pasien,

 Perawat 1 : halo, assalamu’alaikum...


 Bapak : iya wa’alaikumsalam.. ini siapa?
 Perawat 2 : kami dari RSJ lawang pak...kami memberitahukan bahwasannya anak
bapak sumanto sekarang sudah sembuh..keluarga anda bisa membawanya pulang.
 Bapak : alhamdulillah...beneran bu!
 Perawat 2 : iya bapak...selamat ya...
 Bapak : terimakasih bu atas pemberitahuannya...assalamu’alaikum
 Perawat : wa’alaikumsalam

Dengan girang bapak berteriak menuju emak.

 Bapak : emak...!!!!!!
 Emak : ada apa pak teriak teriak...
 Bapak : anak kita buk...! sumanto sudah sembuh...
 Emak : alhamdulillah..ayo pak...kita jemput anak kita sekarang...
 Bapak dan emak akhirnya bergegas menuju rumah sakit jiwa. Kemudian menuju
kamar sumanto.
 Emak : Sumanto anakku....ya allah nak....alhamdulillah kamu sudah sembuh
sekarang..
 Pasien : iya buk..bapak....(memeluk bapaknya)
 Bapak : alhamdulillah sumanto...kamu akhirnya sembuh juga ...

Akhirnya sumanto dibawa pulang oleh keluarganya setelah berpamitan dengan perawat
perawat.

**THE END**

Kelompok 3

1. Fitri nur khasanah 7310009


2. Lalu fathul aziz 7310014
3. Nurul muzlifatul jannah 7310026
4. Dyan ratih KPSI 7310028
5. Santi lestari 7310027
6. Fahrul amirudin 7310032

Anda mungkin juga menyukai