Anda di halaman 1dari 3

BLOK 15

SISTEM OBGYN DAN GENITALIA

Anemia defisiensi Anamnesis: Differential Diagnosis:


besi pada kehamilan • Keluhan Utama : Badan Lemas • Anemia akibat
• Riwayat Penyakit sekarang : penyakit kronis atau
Wanita hamil badan lemas dan sesak nafas sejak , nafsu keganasan,
makan dan minum menurun, merasa mual namun tidak bisa • Talasemia,
muntah, gerak janin masih dirasakan aktif. • Hemoglobinopati,
• Riwayat Penyakit dahulu • Anemia
• Apakah ada riwayat penyakit Asma, Jantung, Hipertensi, sideroblastik..
dan Diabetes melitus ?
• Apakah ada riwayat penyakit menular (HIV, TBC,
Hepatitis)
• Apakah ada riwayat perdarahan jalan lahir , riwayat
anemia pada kehamilan sebelumnya ?
• Riwayat haid
• Dewasa ini Haid teratur ? , siklus teratur ? , lama
menstruasi 7 hari ?
• Hari Pertama Haid Terakhir ?
• Riwayat Obstetri
• Riwayat Keluarga Berencana ( KB )

Pemeriksaan Fisik:
• Tanda-tanda vital (keadaan umum , tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh)
• Konjungtiva anemis
• Atrofi papil lidah
• Stomatitis angularis (cheilosis)
• Koilonichia: kuku sendok (spoon nail),
Pemeriksaan Penunjang:
• Pemeriksaan darah tepi: hemoglobin, hematokrit, indeks
eritrosit (MCV, MCH, MCHC), kadar Fe serum, feritin,
TIBC;
• Morfologi darah tepi: anemia mikrositik hipokrom.
• Wanita hamil : Hb < 11.0 g/dL

Rincian Penyakit :
• Patogenesis

Selama kehamilan, terjadi peningkatan kebutuhan zat besi menjadi


1000 mg. Sebanyak 300 mg digunakan untuk fetus dan plasenta,
500 mg untuk produksi Hb, dan 200 mg hilang melalui saluran
cerna, urin. maupun kulit. ADB dalam kehamilan merupakan
konsekuensi utama ekspansi volume plasma relative terhadap
massa hemoglobin.

• Manifestasi Klinis

Gejala yang dirasakan biasanya nonspesifik:


• Lemas,
• Mudah Lelah
• Pucat
• Sakit kepala
• Palpitasi
• Takikardia,
• Sesak napas.

Apabila anemia berat sudah bertahan lama, dapat muncul


stomatitis angularis, glossitis, dan koilonikia (kuku seperti
sendok)
Tatalaksana :
1. Terapi Nonmedikamentosa
• Konsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi:
hati, daging merah, sayuran hijau.
• Selain itu meningkatkan konsumsi enhancer penyerapan
besi: buah-buahan dan sayuran (vitamin C);
• Menghindari penghambat penyerapan besi, seperti kopi
dan teh.

2. Terapi Medikamentosa

Frekuensi pemberian 1 kali sehari, dilanjutkan sampai tiga bulan


setelah melahirkan untuk mengembalikan cadangan besi.

• Apabila preparat oral tidak bisa ditoleransi, dapat


diberikan secara IV: fero sukrosa/fero dekstran. Preparat
intravena juga diberikan pada pasien anemia berat {Hb
<8 g/dL) ;
• Pemberian tablet vitamin C.

Daftar Pustaka :
1. Cunningham F. Leveno K. Bloom S. Spong CY. Dashe ]. penyunting. William obstetrics. Edisi ke-24.
Philadelphia: McGraw-Hill: 2014.
2. Krakow D. Hematologic disease. Dalam: Gibbs RS. Karlan BY. Haney AF. Nygaard IE, penyunting.
Danforth's obstetrics and gynecology. Edisi ke-10. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins: 2008.
3. Arnett C, Greenspoon JS. Roman AS. Hematologic disorders in pregnancy. Dalam: Cherney AH.
Nathan L. Goodwin TM. Laufer N. Roman A, penyunting. Current diagnosis & treatment obstetrics &
gynecology. Edisi ke-11. Singapura: McGraw-Hill: 2013.
4. Wiknjosastro, 2002, Ilmu Kebidanan dalam Penyakit Darah, ed. Ketiga, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta

Laino D, et al. Management of Pediatric Febrile Seizures. 2018.

Anda mungkin juga menyukai