Anda di halaman 1dari 3

BLOK 15

SISTEM OBGYN DAN GENITALIA

Abortus Spontan Anamnesis: Differential Diagnosis:


Komplit Usia kehamilan kurang dari 20 minggu • Kehamilan ektopik
• Mola hidatidosa
Faktor Risiko • Missed Abortion
Faktor Maternal
- Penyakit infeksi
- Gangguan nutrisi yang berat
- Penyakit menahun dan kronis
- Alkohol dan merokok
- Anomali uterus dan serviks
- Gangguan imunologis
- Trauma fisik dan psikologis

Faktor Janin
- Adanya kelainan genetik pada janin
Faktor ayah
- Terjadinya kelainan sperma

Pemeriksaan Fisik:
- Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi,
suhu)
- Penilaian tanda-tanda syok
- Periksa konjungtiva untuk tanda anemia
- Mencari ada tidaknya massa abdomen
- Tanda-tanda akut abdomen dan defans musculer
- Pemeriksaan ginekologi, ditemukan:
• Osteum uteri tertutup
• Perdarahan sedikit
• Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan
Pemeriksaan Penunjang:
• Pemeriksaan USG.
• Pemeriksaan tes kehamilan (β-HCG): biasanya masih
positif sampai 7-10 hari setelah abortus.
• Pemeriksaan darah perifer lengkap

Rincian Penyakit :
• Manifestasi Klinis

Keluhan yang terdapat pada pasien abortus spontan komplit antara


lain:
1. Perdarahan sedikit
2. Nyeri perut atau kram ringan
3. Mulut sudah tertutup
4. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi

Tatalaksana :

1. Pasien dengan keluhan keluar darah disertai nyeri perut


yang menunjukkan gejala klinis abortus spontan
komplit dilakukan pemeriksaan fisik segera serta
anamnesis
2. Penatalaksanaan :
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila
menderita anemia perlu diberikan sulfas ferosus dan
dianjurkan supaya makanannya mengandung banyak
protein, vitamin dan mineral.
3. Sarana Prasarana
a. Inspekulo
b. Laboratorium sederhana untuk pemeriksan tes
kehamilan .
c. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah
rutin.
d. Alat kontrasepsi
e. USG
Pencegahan :
- Pemeriksaan rutin antenatal
- Makan makanan yang bergizi (sayuran, susu,ikan,
daging,telur).
- Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan
dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu
proses implantasi janin.
- Hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif
sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta.
- Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet sulfas
ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu, bila anemia berat
maka berikan transfusi darah

Rencana tindak lanjut :


1. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan
emosional
2. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran
karena kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah
keguguran. Untuk mencegah kehamilan, Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR) umumnya dapat dipasang secara
aman setelah aborsi spontan atau diinduksi. Kontraindikasi
pemasangan AKDR pasca keguguran antara lain adalah
infeksi pelvik, abortus septik, atau komplikasi serius lain dari
abortus.
3. Follow up dilakukan setelah 2 minggu.

Daftar Pustaka :
1. Panduan praktek klinik bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer, edisi I tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai