Anda di halaman 1dari 15

Case Based Discussion

“Abortus Spontan Komplit”


1 Oktober 2019

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
RSI JEMURSARI SURABAYA

Periode 09 September 2019-01 Desember 2019


Pembimbing :
dr. M. D. Junaedi, Sp.OG

Dokter Muda :
Sukoco Adi Negoro
Rahmaniah Ulfah
Rosyiidah Husna Hanifa
Laila Al Istighfara
Putri Lailatul Maghfiroh
Definisi
Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun
sebelum janin mampu bertahan hidup pada usia kehamilan sebelum 20
minggu didasarkan pada tanggal hari pertama haid normal terakhir
atau berat janinkurang dari 500 gram ( Obstetri Williams, 2006).
Etiologi
1. Faktor janin : kelainan genetik, terjadi pada50%-60% kasus
2. Faktor ibu :
• Kelainan endokrin (hormonal), kencing manis.
• Faktor kekebalan (imunologi), penyakit lupus, Anti phospholipid syndrome.
• Infeksi, virus seperti cacar air, toksoplasma, herpes
• Kelemahan otot leher rahim
• Kelainan bentuk rahim
3. Faktor Ayah: kelainan kromosom dan infeksi sperma
Klasifikasi Abortus
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
• Perdarahan yang banyak melalui jalan lahir
• Serviks tertutup/terbuka
• Sedikit/ tanpa nyeri perut bagian bawah
• Uterus lebih kecil dari usia gestasi normal
• Riwayat Ekspulsi hasil konsepsi
• Janin akan keluar dari Rahim secara spontan
Diagnosis
1. Anamnesis
• Adanya amenore pada masa reproduksi.
• Perdarahan pervaginam disertai jaringan hasil konsepsi.
• Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis
2. Pemeriksaan fisik
Umum (vital sign), tanda syok, abdomen, pelvis
3. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan USG (Ultrasonografi).
b) Pemeriksaan darah. B-HCG
Diagnosis Banding
• Kehamilan ektopik
• Hipermenorrhea
• Abortus mola hidatidosa
• Mioma uteri bertangkai
Penatalaksaan umum abortus
Penilaian cepat tanda-tanda vital, jika dijumpai keadaan sepsis atau
dugaan abortus dengan komplikasi, berikan antibiotic dengan
kombinasi :
1. Ampicilin 2g IV/IM kemudian 1 g setiap 6 jam
2. Gentamicin 5mg/KgBB setiap 24jam
3. Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
4. Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan sekunder/RS
Tatalaksanan abortus spontan komplit
• Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita
anemia perlu diberikan sulfas ferrous dan dianjurkan supaya makan
mengandung protein, vitamin dan mineral
Pencegahan dan prognosis
• Pemeriksaan rutin antenatal
• Makan, makanan yang bergizi (sayuran, susu, ikan, daging, telur)
• Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan dengan tujuan
mencegah infeksi
• Hidari rokok, karena nikotin mempunayi efek vasoaktif menghambat
sirkulasi uretroplasenta
• Apabila anemia sedang berikan table sulfas ferosus 600mg/hari
selama 2 minggu, bila anemia berat maka berikan transfuse darah

• Prognosis (pada umumnya bonam)


Komplikasi
• Perdarahan
• Syok
• Emboli udara
• Inhibisi vagus
• Keracunan obat/ zat abortivum
• Infeksi dan sepsis

Anda mungkin juga menyukai