Kelompok 3 :
Saifudin Wahyudi
Aulia Rahman
Malikatul Munawaroh
Ibnu Fatah
Widiya Nur W
Definisi
• Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum
janin dapat hidup di dunia,tanpa mempersoalkan
penyebabnya,dimana kandungan seorang
perempuan hamil dengan spontan gugur. Jadi perlu
dibedakan antara “ abortus yang disengaja” dan
“abortus spontan” (Manuaba, 2011).
• Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan.Sebagai batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari
500 gram, (prawirohardjo, 2010).
Etiologi
A. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin
dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan. Faktor
yang menyebabkan kelainan ini adalah :
1) Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
2) Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna.
3) Pengaruh teratogen yaitu akibat radiasi, virus, obat-obatan tembakau dan
alkohol
B. Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena Hipertensi
menahun
C. Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan
toksoplasmosis.
D. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada
trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
• Penyakit ibu
E. Trauma.
F. Faktor hormonal, Misalnya penurunan sekresi progesteron
G. Sebab-sebab psikosomatik, Stress dan emosi diketahui
dapat mempengarhi fungsi uterus lewat hipotalamus-hipofise
H. Penyebab dari segi Maternal
1) Penyebab secara umum:
• Infeksi :
Virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis
bakteri, misalnya streptokokus.
Parasit, misalnya malaria
• Infeksi kronis
Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pd tri M kedua.
Tuberkulosis paru aktif.
Keracunan, ex. tembaga, timah, air raksa, dll.
Penyakit kronis, misalnya : Hipertensi, nephritis,
diabetes, anemia berat,penyakit jantung, toxemia
gravidarum
Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan, dll.
Trauma fisik.
2) Penyebab yang bersifat lokal:
- Fibroid, inkompetensia serviks.
- Radang pelvis kronis, endometrtis.
- Retroversikronis.
- Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil,
sehingga menyebabkan hiperemia dan abortus.
3) Penyebab dari segi Janin
- Kematian janin akibat kelainan bawaan.
- Mola hidatidosa.
- Penyakit plasenta dan desidua, misalnya
inflamasi dan degenerasi.
- Pemeriksaan USG janin dan histopatologis
selanjutnya menunjukkan bahwa pada 70% kasus,
ovum yang telah dibuahi gagal untuk berkembang atau
terjadi malformasi pada tubuh janin.
- Pada 40% kasus, diketahui bahwa latar belakang
kejadian abortus adalah kelainan chromosomal.
- Pada 20% kasus, terbukti adanya kegagalan
trofoblast untuk melakukan implantasi dengan adekuat.
Patofisiologi....
Fisiologi organ terganggu Abortus ( Mati janin <16-28 minggu/ bb
penyakit ibu/ bapak → <40-100 gram)
panggul sempit