Disusun oleh:
Ary Putra Bilgisthi NIM 190810101060
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Deva Krista Aranda NIM 190903102014
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Yesrun Eka Setyobudi NIM 190210302096
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dosen Pembimbing:
Dra. Endang Sri Wijayanti, M. Pd
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I
PENDAHULUAN
c. Jelas
Maksudnya Bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara
tepat dan jelas. Maka setiap gagasan harus diungkapkan secara langsung
sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas.
d. Padat dan Ringkas
Padat yang dimaksud adalah gagasan atau pola pikir yang akan diungkapkan
tidak tercampur unsur-unsur lain yang tidak ada hubungannya atau tidak
diperlukan. Ringkas yang dimaksud adalah Bahasa Indonesia yang digunakan
dalam penulisan karya ilmiah harus singkat, tidak menggunakan kata-kata yang
tidak diperlukan atau kata-kata yang berlebihan.
h. Konsisten
Maksudnya adalag bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mulai
dari tataran terkecil sampai dengan tataran terbesar dan terluas (keseluruhan
struktur bahasa) harus ajeg. Artinya adalah taat asas atau selalu menggunakan
bentuk-bentuk atau unsur-unsur tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan.
2.1.2 Contoh-contoh Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Keseluruhan ciri bahasa ragam ilmiah seperti yang telah disebutkan harus
terwujud dalam karya tulis ilmiah yang dibuat oleh penulis. Maka perlu
diperhatikan pemaparan contoh-contoh peenulisan karya ilmiah berikut yang
disajikan dalam bentuk yang salah sekaligus bentuk yang benar.
a. Cendekia
Contoh:
Kemajuan informasi pada era gobalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi
pergeseran nilai-nilai oral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat
yang masuk ke Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sama dengan
nilai-nilai budaya moral bangsa Indonesia,
Bandingkan
Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh
budaya barat ke Indonesia.
c. Jelas
Contoh:
Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah
lakunya dalam sehari-hari.
Bandingkan
Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-
hari.
h. Konsisten
Contoh:
Pelucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia.
Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
Bandingkan
Pelucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia.
Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
2.2 Diksi
Dalam kegiatan berbahasa, diksi atau pilihan kata merupakan aspek yang
sangat penting karena pilihan kata yang tidak tepat selain dapat menyebabkan
ketidakefektifan bahasa yang digunakan, juga dapat mengganggu kejelasan
informasi yang disampaikan. Pilihan kata yang tidak tepat juga akan
menyebabkan kesalahpahaman terhadap informasi dan rusaknya situasi
komunikasi juga tidak jarang disebabkan oleh penggunaan pilihan kata yang tidak
tepat.
Diksi atau plilihan kata mencakup pengertian kata–kata mana yang harus
dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan
kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana
yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
a. Kesepadanan Struktur
Kesepadanan struktur adalah kesepadanan atau keseimbangan antara
pikiran/gagasan dan struktur bahasa yang dipakai.
Kesepadanan struktur ini ditunjukkan oleh adanya kesatuan gagasan yang
kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
1) Kalimat Mempunyai Subyek dan Predikat yang Jelas.
2) Tidak Terdapat Subyek yang Ganda.
3) Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
4) Predikat kalimat tidak didahului kata yang.
b. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat
itu. Artinya, apabila bentuk kata pertama menggunakan nomina, bentuk kedua,
ketiga, dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
c. Ketegasan
Ketegasan disebut juga penekanan adalah suatu perlakuan penonjolan pada
ide pokok kalimat.
d. Kehematan
Kehematan adalah hemat dalam menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain
yang dianggap tidak perlu. Dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan
subjek.
e. Kecermatan
Kecermatan adalah cermat dalam membuat kalimat dengan pilihan kata
yang tepat sehingga tidak menimbulkan tafsiran ganda atau salah.
f. Kepaduan
Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga informasi
yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
g. Kelogisan
Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat dan sesuai
dengan ejaan atau kaidah tata bahasa yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ragam Bahasa Ilmiah sangatlah peenting untuk penulisan Karya Ilmiah.
Maka penulis perlu untuk mengetahui, belajar, dan mengerti mengenai ranah-
ranah penggunaanya serta ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah yang mencakup ciri
cendekia, lugas dan logis, jelas, padat dan ringkas, formal dan objektif, gagasan
sebagai pangkal tolak, menggunakan istilah teknis, dan konsisten. Dan juga perlu
diperhatikan untuk penggunaan diksi dan kalimat efektif. Supaya karya ilmiah
yang akan disusun dapat sesuai dengan kaidah yang benar ataupun tepat.
3.2 Saran
Menyikapi dari pentingnya Ragam Bahasa Ilmiah dalam penyusunan
sebuah karya tulis ilmiah. Namun, banyak orang yang tidak tahu bahkan tidak
mempedulikan tata cara menyusun karya ilmiah yang benar. Bahkan mereka juga
turut mengabaikan Ragam Bahasa Ilmiah sebagai unsur yang sangat penting
dalam penggunaanya. Maka, sebaiknya kita mempelajari kembali Ragam Bahasa
Ilmiah supaya karya tulis yang akan disusun bisa sesuai dan benar.