FARMAKOLOGI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan makalah yang berjudul “Agen-agen antineoplastik,endokrin dan
gastrointestinal” dapat diselesaikan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang mikrobiologi dan
parasitologi, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh kelompok dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari individual
kelompok maupun dari luar, namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Tim kelompok juga mengucapkan terimakasih
kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara kami menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terimakasih.
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
i
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………….……………………………………………………………1
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………9.
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar yang tidak mempunyai duktus yang mengeluarkan
hormon ke dalam aliran darah. Hormon adalah substansi kimia yang dibuat dari asam
amino dan kolsterol yang bekerja pada jaringan tubuh dan organ dan mempengaruhi
aktivitas selular.
Agen gastrointestinal bertujuan mengidentifikasi penyebab-penyebab diare, muntah dan
konstipasi, dan menjelaskan kerja dan efek samping dari antimetik, emetic, antidiare dan
laksatif. Golongan obat yang dipakai untuk memperbaiki atau mengendalikan muntah,
diare, dan konstipasi adalah antimetik, emetic, anti diare dan laksatif.
Dari uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah mengenai makalah tentang
parasit ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan farmakologi agen antineoplastik dan efek sampingnya ?
2. Apa yang dimaksud dengan farmakologi agen endokrin dan efek sampingnya ?
3. Apa yang dimaksud dengan farmakologi agen gastrointestinal dan efek sampingnya ?
1.3 TUJUAN
POKOK BAHASAN
Dibandingkan dengan sel-sel normal, sel-sel kanker lebih cepat dalam menjalani
tahap-tahap diatas. Obat-obat antikanker dapat menghambat semua tahap atau hanya tahap
tertentu dari siklus sel. Ada dua jenis obat-obat antikanker; obat-obat yang nonspesifik
terhadap siklus sel (NSSS), yang bekerja pada tahap mana saja dari siklus sel; dan obat-obat
yang spesifik pada fase tertentu dari siklus sel (SSS), yang bekerja pada fase tertentu dari
siklus sel. Obat-obat NSSS (juga disebut sebagai tergantung pada siklus sel) bekerja efektif
melawan pertumbuhan yang cepat dari sel-sel kanker. Pada umumnya kelompok-kelompok
obat-obat NSSS (beberapa agen-agen alkilasi termasuk SSS) adalah obat-obat alkilasi,
antibiotik antitumor, dan hormon-hormon. Yang termasuk dalam obat obat SSS adalah
antimetabolit dan alkalid vinka.
Fraksi pertumbuhan dan waktu penggandaan adalah dua faktor yang memegang
peranan utama dalam respon sel kanker terhadap obat antikanker. Fraksi pertumbuhan adalah
persentase dari sel-sel kanker yang aktif membelah. fraksi pertumbuhan yang tinggi terjadi
jika sel dengan cepat membelah, dan fraksi pertumbuhan yang rendah terjadi jika sel
membelah dengan lambat.
Pada umumnya, obat-obat antikanker lebih efektif dalam melawan sel-sel kanker yang
mempunyai fraksi pertumbuhan yang tinggi, dan dengan demikian memberikan respon yang
baik terhadap terapi obat antikanker. Karsinoma payudara dan kolon dan melanoma
mempunyai fraksi pertumbuhan yang rendah, sehingga responnya buruk terhadap
antineoplastik. Sel-sel kanker yang kecil dan baru terbentuk dan tumor yang bertumbuh cepat
mempunyai respon yang baik terhadap obat-obat antikanker.
Terapi obat untuk kanker yang didiagnosis dalam stadium dini akan lebih efektif dan
mempunyai tingkat penyembuhan yang lebih tinggi daripada untuk kanker yang didiagnosis
dalam sstadium lanjut. Kini jarang dipakai terapi obat agen-tunggal; tetapi dipakai kombinasi
obat-obat yang dipergunakan untuk menambah efek tumorisidal (membunuh tumor). Obat-
obat SSS dan NSSS sering dikombinasi untuk memaksimalkan kematian sel. Kombinasi-
kombinasi dari obat-obat antikanker mengurangi terjadinya resistensi obat, dan secara umum
mempersingkat dan meningkatkan efek terapeutik obat. Jika obat-obat diberikan dalam
kombinasi, maka dosis dari masing-masing obat diturunkan supaya mengurangi kemungkinan
terjadinya toksisitas obat. Selain itu kombinasi obat-obat juga menghasilkan efek sinergistik.
ANTIMETABOLIT
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar yang tidak mempunyai duktus yang
mengeluarkan hormon ke dalam aliran darah. Hormon adalah substansi kimia yang dibuat
dari asam amino dan kolsterol yang bekerja pada jaringan tubuh dan organ dan
mempengaruhi aktivitas selular. Hormon dapat dibagi menjadi dua kelompok: (1) protein
atau peptida kecil, dan (2) steroid. Hormon dari kelenjar adrenal dan gonad adalah
hormon steroid: lainnya adalah hormon protein. Kelenjar endokrin mencangkup pituitari
(hipofisis), tiroid, paratiroid, adrenal, gonad dan pankreas.
KELENJAR PITUITARI (Anterior)
Kelenjar pituitari (hipofisis) memiliki lobus anterior dan posterior. Kelenjar
pituitari anterior, disebut adenohipofisis, mensekresikan berbagai hormon yang
ditargetkan terhadap kelenjar dan jaringan: (1) Growth hormon (GH), yang merangsang
pertumbuhan jaringan dan tulang; (2) thyroid stimulating hormone (TSH), yang bekerja
terhadap kelenjar tiroid; (3) hormon adrenokortikotropik (ACTH), yang merangsang
kelenjar adrenal, dan (4) gonadotropin (follicle stimulating hormone/FSH dan lutenizing
hormone/LH), yang mempengaruhi ovarium.
Growth Hormone
Terdiri dari medula dan korteks. Korteks adrenal memproduksikan dua jenis
hormon, atau kortikosteroid; glukokortikoid (kortisol) dan mineralokortikoid
(aldosteron). Kortikosteroid mempercepat retensi natrium dan eksresi kalium.
Ion natrium direabsorbsi dari tubulus ginjal sebagai ganti dari ion kalium; ion
kalium ini kemudian dieksresikan. Karena pengaruhnya terhadap elektrolit dan
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, maka defisiensi kortikosteroid
dapat menyebabkan sakit berat atau kematian. Pengurangan sekresi
kortikosteroid dikenal dengan nama hiposekresi adrenal (insufisiensi adrenal,
atau penyakit Addison) dan peningkatan sekresi kortikosteroid disebut
hipersekresi adrenal.
Glukokortikoid
Muntah (emesis), muntahan dari isi lambung memiliki berjuta sebab seperti
mabuk kena darah, infeksi bakteri dan virus, intoleransi makanan, bedah,
kehamilan, nyeri, syok, obat-obat tertentu, termasuk antineoplastic, radiasi dan
gangguan di telinga tengah yang menyerang ekuilibrium. Penyebab dari
muntah harus di temukan.
Mual, suatu sensasi mau muntah, bias mendahului proses muntah. Antimetik
dapat menutupi penyebab muntah dan seharusnya tidak di berikan sampai
penyebab muntah di temukan, kecuali bila klien menderita muntah-muntah
yang berat sehingga dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan
elektroit.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
9
Kee, Joyce L. 1996. Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta: EGC
google book.
iii