Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

APLIKASI CARING PADA DEWASA MUDA

S1 KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :

1. Ns. Fatimah, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom (FAT)


2. Ns. Dwinara Febrianti, M.Kep, Sp.Kep.J (DN)

Disusun oleh

Kelompok 4 :

Amalia Safitri

Arvella Fatharani

Inka Milenia

Riyan Firman

Wulan Suci

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMAD HUSNI THAMRIN

TAHUN 2018/2019
 Definisi Caring

Caring adalah fenomena universal seseorang yang mempengaruhi cara


berpikir, merasakan dan memiliki hubungan dengan orang lain. Caring bisa berarti
orang, kejadian, proyek, atau sesuatu yang terjadi pada seseorang. Dalam arti kata
perawat dan pasien dipengaruhi oleh suatu hubungan. Caring juga merupakan sentral
dalam praktik keperawatan. Perawat menampilkan kesadaran dalam memutuskan
merawat pasien dengan cara membantu penyembuhan dan integritas pasien.

Caring memiliki porsi terbesar dalam pelayanan keperawatan. Menekankan


pada peningkatan kesehatan dengan tujuan membantu pelaksanaan rencana terapi,
membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatannya, mandiri dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit dan meningkatkan fungsi tubuh.

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk


berdedikasi bagi orang lain, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain
dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan (Potter
& Perry, 2005). Menurut Tomey dan Alligood (2006) caring adalah sebagai cara
memelihara untuk berhubungan dengan orang lain terhadap tanggung jawab pada
suatu pekerjaan yang akan dinilai oleh orang lain. Caring juga merupakan dimensi
manusia yang tertanam dalam etika dan cita-cita nilai moral manusia dengan
komitmen untuk melestarikan dan memulihkan seseorang dalam teori dan praktek
keperawatan (Watson & Leininger, 1990).

Menurut Watson yang terkenal dengan theory of human caring, mempertegas


bahwa caring sebagai jenis hubungan dan interaksi yang diperlukan antara pemberi
dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia
sehingga mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Caring juga diartikan
sebagai kebutuhan universal yang merupakan komponen antara pemberi dan penerima
asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia sehingga
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Caring juga diartikan sebagai
kebutuhan universal yang merupakan komponen penting dalam pemberi asuhan
keperawatan (Cook & Cullen, 2003).

 Definisi Dewasa Awal

Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang
ditandai dengan pencarian identitas diri. Pada masa dewasa awal, identitas diri ini
didapat sedikit demi sedikit sesuai dengan usia kronologis dan mental ege-nya.

Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya usia pada masa dewasa
awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan ke masa mandiri, baik
dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri dan pandangan tentang masa
depan sudah lebih realistis.
Erickson (dalam Monks, Knoer & Haditono, 2001) mengatakan bahwa
seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa berada dalam tahap hubungan hangat,
dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam
bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa
tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang
lain).

Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada usia delapan
belas tahun sampai sekitar usia empat puluh tahun, saat perubahan-perubahan fisik
dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Secara umum,
mereka yang tergolong dewasa muda (young) adalah mereka yang berusia 20-40
tahun.

Menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) tugas


perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga,
mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tanggung jawab
sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu dan
melakukan suatu pekerjaan. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana
seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya. Hurlock
(1993) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan
pada salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa
penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang
diperolehnya.

Dari segi fisik, masa dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan
fisik. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami degradasi sedikit demi
sedikit, mengikuti umu seseorang menjadi lebih tua. Segi emosional, pada masa
dewasa awal adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang
didukung oleh kekuatan fisik yang prima. Sehingga, ada steriotipe yang mengatakan
bahwa masa remaja dan masa dewasa awal adalah masa dimana lebih mengutamakan
kekuatan fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.

 Perkembangan Fisik Dewasa Awal


Meskipun pada awal masa dewasa kondisi fisik mencapai puncaknya, namun
selama periode ini penurunan keadaan fisik juga terjadi. Sejak usia 25 tahun,
perubahan-perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini sebagian
besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif. Secara berangsur-angsur,
kekuatan fisik lebih mengalami kemunduran sehingga lebih mudah terserang
penyakit.
 Perkembangan Kognitif Dewasa Awal
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk
mengembangkan rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan bagaimana
proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang
dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu, kognitif berbeda dengan teori
behavioristik yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang
diwujudkan dengan cara kemampuan berespon terhadap stimulus yang datang
kepada dirinya.
Perubahan kognitif pada masa dewasa awal di dukung oleh perkembangan
lebih lanjut korteks otak besar, khususnya bagi otak depan. Pemangkasan
sinapsis seiring dengan pertumbuhan dan mielenasi serat saraf terstimulasi
terus berlanjut, sekalipun lebih lambat daripada yang terjadi saat remaja.
Perkembangan kognitif pada masa dewasa awal menurut Piaget, remaja dan
dewasa awal sama-sama berada pada tahap operasional formal tetapi tingkat
kualitasnya lebih baik pada masa dewasa awal.

 Karakteristik pada Masa Dewasa Awal


1. Usia Reproduktif
2. Usia Menetapkan Letak Kedudukan (setting down age)
3. Usia Banyak Masalah
4. Usia Tegang dalam Hal Emosi
5. Masa Keterasingan Sosial
6. Masa Komitmen
7. Masa Ketergantungan
8. Masa Kreatif

 Karakteristik pada Masa Dewasa Madya


1. Usia Madya Merupakan Periode yang Sangat Ditakuti
Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin terasa
lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan manusia. Oleh karena itu orang-
orang dewasa tidak akan mau mengakui bahwa mereka telah mencapai usia
tersebut.
Pria dan wanita memiliki alasan untuk takut memasuki usia madya. Beberapa
diantaranya adalah banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia
madya, yaitu kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang
diduga disertai dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan.
Semua ini memberi pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap sikap orang
dewasa pada saat memasuki usia madya dalam kehidupan mereka. Kebanyakan
orang dewasa menjadi rindu pada masa muda mereka dan berharap dapat kembali
ke masa itu.
2. Usia Madya Merupakan Masa Transisi
Seperti halnya masa pubertas, yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak
ke masa remaja dan kemudian dewasa pula usia madya merupakan masa di mana
pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan
memasuki suatu periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani
dan perilaku baru.
Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai dan pola
perilaku yang baru. Pada usia madya, cepat atau lambat semua orang dewasa
harus menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan jasmani dan harus
menyadari bahwa pola perilaku pada usia mudanya harus diperbaiki secara
radikal.
3. Usia Madya adalah Masa Stress
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah,
khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung
merusak homeostatis fisik dan psikologis seseorang dan membawa ke masa stress.
Suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah,
bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka.
Marmor membagi sumber-sumber umum stress selama usia madya yang
mengarah pada ketidakseimbangan, yaitu:
 Stress somatik, yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukkan usia
tua.
 Stress budaya, yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan,
keperkasaan dan kesuksesan oleh kelompok budaya tertentu.
 Stress ekonomi, yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak
dan memberikan status simbol bagi seluruh anggota keluarga.
 Stress psikologis, yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau istri,
kepergian anak dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan atau rasa
hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian.
4. Usia Madya adalah Usia yang Berbahaya
Saat ini merupakan masa di mana seseorang mengalami kesulitan fisik sebagai
akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan ataupun kurang
memperhatikan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa datang dengan cepat di
kalangan pria dan wanita, gangguan ini berpuncak pada bunuh diri, khususnya di
kalangan pria.
5. Usia Madya adalah Usia Canggung
Merasa bahwa keberadaan mereka dalam masyarakat tidak dianggap. Sikap
konservatif ini mempengaruhi cara mereka memilih macam materi yang dimiliki,
seperti rumah dan kendaraan serta pola perilaku. Semakin mereka kurang menarik
perhatian, semakin mereka merasa di luar masyarakat yang menuju kaum muda.
6. Usia Madya adalah Masa Berprestasi
Menurut Erikson, selama usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya. Orang berusia madya mempunyai keinginan yang kuat untuk berhasil.
Mereka akan mencapai puncaknya pada usia ini dan memungut hasil dari masa-
masa persiapan dan kerja keras yang dilakukan sebelumnya.
7. Usia Madya Merupakan Masa Evaluasi
Karena usia madya pada umumnya merupakan saat pria dan wanita mencapai
puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga merupakan saat
mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi dan harapan orang lain.
8. Usia Madya Dievaluasi dengan Standar Ganda
Aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani. Contohnya ketika rambut
pria menjadi putih, timbul keriput di wajah dan terjadinya beberapa bagian otot
yang mengendur.
9. Usia Madya Merupakan Masa Sepi
Setelah bertahun-tahun hidurp dalam sebuah rumah yang berpusat pada
keluarga (family centered home), umumnya orang dewasa menemui kesulitan
dalam menyesuaikan diri dengan rumah yang berpusat pada pasangan suami-istri
(pair centered home).
10. Usia Madya Merupakan Masa Jenuh
Banyak pria dan wanita mengalami kejenuhan pada akhir usia tiga puluhan
dan empat puluhan. Kejenuhan tidak akan mendatangkan kebahagiaan ataupun
kepuasan pada usia manapun.

 Permasalahan pada Perkembangan Fisik


Pada masa dewasa muda, peluang meningkatnya berbagai penyakit menjadi
lebih tinggi. Misalnya individu menderita sejumlah penyakit seperti hipertensi,
gangguan pencernaan dan diabetes. Kekurangan tidur pada tahap ini juga banyak
terjadi dimana individu-individu akan merasakan kurangnya istirahat pada pagi hari.
Masalah kesehatan menurut Potter & Perry, 2005 diantaranya meliputi
kematian dan cedera kekerasan, penyalahgunaan zat, kehamilan yang tidak diinginkan
dan penyakit menular seksual.
 Kesimpulan

Masa dewasa awal adalah masa di mana terdapat banyak perubahan baik
secara fisik, emosional maupun kognitif. Pada masa ini seseorang mulai menemukan
identitas diri yang sebenarnya. Bersamaan dengan hal tersebut, caring dapat dilakukan
dengan cara yang lebih mudah. Sebab, masa dewasa awal menjadikan seseorang lebih
komunikatif dan menggunakan rasionalnya.

Anda mungkin juga menyukai