Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PSIKOSOSIAL

Kelompok 7 :

Mayasari

Chindy Surya Kencana

JURNAL : KNOWLEDGE AND BEHAVIOUR HEALTH SCHISTOSOMIASIS AT HIGHLANDS COMMUNITY

SIGI LINDU IN SENTRAL SULAWESI

ANALISA JURNAL

1. Antropologi kebudayaan dan kesehatan


Schistosomiasis merupakan suatu fenomena penyakit yang kompleks dan berpengaruh
terhadap kehidupan suatu komunitas. Schistosomiasis adalah salah satu penyakit menular yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Lindu, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Penduduk di
Lindu sebelumnya sangat mempercayai bahwa penyebab penyakit ini berasal dari makhluk
halus penghuni hutan dan penyakit turunan nenek moyang dahulu. Pada tahun 1968 – 1970
masyarakat Lindu diserang oleh satu wabah penyakit sehingga mengorbankan ratusan jiwa
manusia yang meninggal dunia terutama penduduk di daeran Anca. Kemudian kepala desa Anca
melaporkan masalah ini kepada pihak kesehatan, dan sampailah informasi schistosomiasis
sampai ke badan WHO, sehingga pada tahun 1970 diadakanlah penelitian di sekitar dataran
Lindu terutama di areal persawahan dan perkebunan warga. Dari hasil penelitian mengenai
penyakit ini, didapatkanlah hasil bahwa penyakit ini disebabkan oleh parasit cacing
schistosomiasis. Informasi hasil penelitian ini telah disampaikan pada penduduk Lindu berikut
cara pencegahan dan penularannya. Melalui informasi ini mengubah paradigma penduduk
Lindu mengenai penyebab penyakit schistosomiasis ternyata bukanlah berasal dari makhluk
halus penghuni hutan dan bukan pula penyakit turunan nenek moyang.
2. Konsep RS dan kebudayaan
Pada jurnal ini disebutkan bahwa peran tenaga kesehatan dapat diterima baik oleh masyarakat
Lindu. Dibuktikan dengan terselenggaranya pengobatan secara rutin yang dilakukan setiap
enam bulan oleh petugas laboratorium untuk masyarakat Lindu. Tindakan untuk pencegahan
juga sudah disampaikan oleh petugas kesehatan meskipun pada kenyataannya masih
didapatkan masyarakat yang tidak melakukan tindakan pencegahan dan hanya mengutamakan
pengobatan saja
3. Etiologi penyakit dalam antropologi kesehatan
Penyakit schistosomiasis ini telah dilakukan penelitian pada tahun 1970 oleh WHO dan
didapatkan hasil bahwa penyebab penyakit ini bukanlah berasal dari mahkluk halus ataupun
turunan nenek moyang seperti yang sudah diyakini oleh masyarakat Lindu akan tetapi berasal
dari parasit cacing schistosomiasis dan ditularkan oleh siput (keong). Penyakit ini adalah
penyakit menular yang dapat mengakibatkan kematian. Penularan penyakit ini terjadi saat
berenang, menyebrangi, mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit schistomiasis.
4. Persepsi sehat dan sakit
Dalam jurnal ini tidak diceritakan bagaimana persepsi masyarakat Lindu mengenai kondisi sehat
dan sakit. Namun dalam jurnal ini disebutkan bahwa penduduk Lindu memiliki pengetahuan
tentang gejala orang yang terinfeksi penyakit schistosomiasis. Mereka mengatakan bahwa
gejala orang yang terinfeksi schistosomiasis adalah gatal – gatal, gejala muntah, pusing, demam
dan sakit kepala.
5. Peran dan perilaku pasien
Peran masyarakat dalam jurnal ini disampaikan bahwa mereka mengetahui penyebab penyakit
schistosomiasis, namun kurang berperan dalam pencegahan penularan penyakit ini. Disebutkan
dalam jurnal ini perilaku masyarakat Lindu dalam upaya pencegahan sangat kurang. Saat
dilakukan observasi oleh peneliti rata – rata petani di Lindu saat bekerja di sawah tidak
menggunakan sepatu boot dengan alasan sepatu mereka sering tertanam di dalam lumpur
sehingga menimbulkan kemalasan untuk memakainya. Padahal sepatu boot merupakan alat
perlindungan diri yang harus digunakan saat melewati areal fokus keong dan lumpur.
Masyarakat juga masih memiliki kebiasaan mandi dan buang air besar di sungai dan aliran –
aliran air yang mengandung parasit schistosomiasis.
6. Nyeri
Tidak disebutkan dalam jurnal ini mengenai nyeri.

Anda mungkin juga menyukai