Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II
389-442
PENELITIAN
Abstract : The family had influence on attitudes and acceptance of health education
of Diabetes mellitus patients. Patients Diabetes mellitus will be positive for studying
the management of diabetes mellitus in the family to provide support and participated
in health education of Diabetes mellitus. Research aims to understand the relationship
of family encouragement with compliance diet diabetes in patients type II diabetes at
Puskesmas Sempaja, Samarinda The study is descriptive correlational with cross-
sectional approach to look at the correlation between family support and the
compliance of diet therapy by type II diabetic patients at sempaja health centre
Samarinda. The Statistical test by chi square Yates correction showed results of the P
value is 0.000. Where the value is smaller than the value of α of 0.05 so the final result
is H0 have rejected. This shows that there are statistically significant correlation
between family support and the compliance of diet therapy by type II diabetic patients
at Sempaja Health Centre Samarinda
PENDAHULUAN
lemak, dan juga protein dalam tubuh
Diabetes Mellitus, kencing manis (Lanywati, 2011). Di Indonesia
atau penyakit gula, diketahui sebagai prevalensi diabetes yang terdiagnosis
suatu penyakit yang disebabkan oleh dokter tertinggi terdapat di DI
adanya gangguan menahun terutama Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta
pada sistem metabolisme karbohidrat, (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%), dan
1
Kalimantan Timur (2,3%) (Riskesdas, diantaranya mengaku tidak menja-
2013). Angka diabetes di kota lankan diet Diabetes Mellitus yang di
Samarinda sebesar 3,5% (Riskesdas, anjurkan dengan alasan lelah dan
2013). jenuh mengikuti aturan diet yang di
berikan dan kurang suka dengan
Keluarga mempunyai pengaruh makanan-makanan yang dianjurkan
terhadap sikap dan penerimaan dalam diet, keluarga tidak mendukung
pendidikan kesehatan pasien Diabetes untuk menjalankan diet Diabetes
Melitus. Pasien Diabetes Melitus akan Mellitus, sedangkan 2 (20%) orang
bersikap positif untuk mempelajari warga mengatakan melakukan diet
pengelolaan diabetes melitus apabila Diabetes Mellitus sesuai dengan
keluarga memberikan dukungan dan anjuran berdasarkan informasi yang
ikut berpartisipasi dalam pendidikan diberikan oleh pihak Puskesmas
kesehatan Diabetes Melitus. Seba- Sempaja Samarinda dan dari 10 orang
liknya apabila keluarga tidak men- warga 2 (20%) diantaranya berhasil
dukung, acuh tak acuh bahkan melakukan diet Diabetes Mellitus dan 8
menolak pemberian pendidikan kese- (80%) orang warga tidak menjalankan
hatan mengenai pengelolaan Diabetes diet Diabetes Mellitus dengan alasan
Mellitus, maka pasien Diabetes lelah mengikuti dan memilih-milih
Mellitus akan bersikap negatif terhadap makanan yang ingin dikonsumsi sesuai
pengelolaan diabetes tersebut dengan anjuran diet.
(Soegondo, 2006)
Kesibukan warga yang bekerja,
Berdasarkan studi pendahuluan makanan yang dianjurkan dalam diet
yang di lakukan di Puskesmas kurang mengikuti selera atau kurang
Sempaja Samarinda yang terletak di jl sedap dirasa menyebapkan penderita
PM.Noor diperoleh data penderita lebih memilih makanan yang lebih
Diabetes mellitus tipe II tahun 2014 enak dan lebih sedap, faktor dari
bulan november terdaftar 51 orang keluarga dimana banyak warga yang
diketahui menderita diabetes mellitus gagal menjalankan diet Diabetes
tipe II. Berdasarkan data tersebut Mellitus karena anak, menantu,
peneliti kemudian melakukan survey saudara dan anggota keluarga lain
awal pada tanggal 18 Desember 2014 tidak terlalu mem-perhatikan makanan
kepada 10 warga yang berada di yang di konsumsi penderita, bagi
sekitaran wilayah kerja Puskesmas mereka yang tinggal bersama anak
Sempaja Samarinda mengenai dan menantu, makanan yang di
kepatuhan diet diabetes yang di jalani konsumsi terkadang mengikuti apa
melalui metode wawancara. yang dimakan anak dan menantu
mereka.
Peneliti menanyakan tentang pola
diet yang telah dilakukan dari 10 orang TUJUAN PENELITIAN
warga yang tercatat menderita
Diabetes Mellitus tipe II, 8 (80%) orang a. Untuk mengetahui gambaran
antara hubungan
dukungan
keluarga dengan kepatuhan diet gunakan uji korelasi Yates corretion
diabetes pada pasien diabetes untuk melihat ada atau tidaknya
mellitus tipe II di Puskesmas hubungan antara ke dua variabel serta
Sempaja Samarinda. melihat kekuatan dan arah hubungan
tersebut
b. Menganalisis hubungan du-kungan
keluarga dengan kepatuhan diet
diabetes pada pasien diabetes
mellitus tipe II di Puskesmas HASIL DAN PEMBAHASAN
Sempaja Samarinda. Analisa Univariat
Umur
METODE PENELITIAN
Dalam data penelitian yang
Penelitian ini menggunakan ran- diperoleh oleh peneliti diketahui bahwa
cangan penelitian korelasional dengan umur keseluruhan responden berusia
pendekatan cross sectional. Pende- ≥40 tahun, dengan jumlah responden
katan cross sectional yaitu jenis 52 orang (100%).
penelitian yang menekankan waktu Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin Res-
pengukuran atau observasi data ponden Di wilayah kerja Pus-
variabel dependen atau independen kesmas Sempaja Samarinda
(Nursalam, 2011).
Jenis Kelamin Kasus %
Populasi dalam penelitian ini Laki-laki 15 2 8.8
adalah sebanyak 60 orangpasienDM
Perempuan 37 71.2
dalam kunjungan bulan Juni 2015 di
wilayah Puskesmas Sempaja Jumlah 52 100
Samarinda. Dan Teknik pengambilan
sampel yaitu metode purposive
sampling. (Notoatmodjo, 2012).Sampel Berdasarkan hasil analisa data
pada penelitian ini adalah pasien DM yang dilakukan di seputaran wilayah
tipe 2 di wilayah Puskesmas Sempaja kerja Puskesmas Sempaja Samarinda
Samarinda, sebanyak 52responden menunjukkan bahwa semua penderita
yang didapatkan berdasarkan rumus Diabetes Mellitus tipe II berada pada
Slovin. kelompok umur > 40 tahun (100%) hal
ini merujuk kepada teori bahwa
Instrument penelitian ialah alat Diabetes Mellitus tipe II biasanya
ukur yang digunakan dalam penelitian. timbul pada usia lebih dari 40 tahun,
Instrumen yang digunakan dalam dimana teori ini mengemukakan bahwa
penelitian ini terdiri dari tiga bagian pada DM tipe II sel β pankreas tidak
yaitu data demografi, kuesioner rusak tetapi terjadi resistensi terhadap
dukungan keluarga dan kuesioner kerja insulin, Produksi insulin biasanya
kepatuhan diet. Penetianini meng- dapat untuk mencegah KAD, namun
KAD dapat timbul bila ada stress berat
Hasil penelitian menunjukkan
(Woodley dan Whelan, 1995)
bahwa jumlah responden yang
memiliki riwayat penyakit keluarga
yang mengidap Diabetes Mellitus
Tabel 2 Distribusi Riwayat Penyakit sebanyak 37 orang (71.2%), dan yang
Responden Di wilayah kerja yang tidak memiliki riwayat penyakit
Puskesmas Sempaja Samarinda
keluarga 15 orang (28.8%).,
Berdasarkan data dari hasil penelitian
Riwayat keluarga Kasus %
didapatkan banyak responden yang
Ada riwayat 37 71.2 memiliki riwayat keluarga dengan
penyakit Diabetes Mellitus tipe II
Tidak ada riwayat 15 28.8
sehingga data ini sesuai dengan Hasil
Jumlah 52 100 penelitian antara riwayat kesehatan
dengan kejadian penyakit diabetes
melitus tipe 2 bahwa ada hubungan
yang signifikan (OR 4,19; 95%CI 1,246-
Hasil penelitian menunjukkan
14,08). Sebagian besar responden
bahwa sebagian besar responden
memiliki riwayat DM keluarga. Terdapat
mempunyai jenis kelamin perempuan,
22 (75,9%) responden dengan riwayat
dengan jumlah responden kasus 37
DM keluarga, sebagian besar hubungan
orang (28.8%) dan laki-laki 15 orang
responden adalah dengan orang tua.
(71.2). Hasil penelitian ini menunjukkan
Responden yang memiliki keluarga
bahwa sebagian besar responden
dengan Diabetes Mellitus harus
mempunyai jenis kelamin perempuan,
waspada. Risiko menderita Diabetes
dengan jumlah responden penderita
Mellitus bila salah satu orang tuanya
Diabetes Mellitus tipe II sebanyak 37
menderita Diabetes Mellitus adalah
(71.2%) sedangkan responden berjenis
sebesar 15%. Jika kedua orang tua
kelamin laki-laki penderita Diabetes
memiliki Diabetes Mellitus maka risiko
Mellitus tipe II sebanyak 15 (28.8%).
untuk menderita Diabetes Mellitus
Prevalensi kejadian DM Tipe 2 pada
adalah 75% (Diabates UK, 2010).
wanita lebih tinggi daripada laki-
laki.Wanita lebih berisiko mengidap
diabetes karena secara fisik wanita Tabel 3 Distribusi dukungan keluaraga
memiliki peluang peningkatan indeks pada pasien Di wilayah kerja
Puskesmas Sempaja Samarinda
masa tubuh yang lebih besar.
Sindroma siklus bulanan (premenstrual
syndrome), pasca-menopouse yang Dukungan keluarga jumlah %
membuat distribusi lemak tubuh menjadi mendukung 28 53.8
mudah terakumulasi akibat proses hormonal Tidak mendukung 24 46.2
tersebut sehingga wanita berisiko menderita
Jumlah 52 100
Diabetes Mellitus tipe2 (Irawan, 2010)
Hasil penelitian menunjukkan Tabel 4 Distribusi Distribusi Kepatuhan diet
bahwa terdata ada 28 orang yang pada pasien di wilayah kerja
mendukung (53.8%) dan jumlah orang Puskesmas Sempaja Samarinda
yang tidak mendukung terdata Kepatuhan Diet jumlah %
sebanyak 24 (46.2%).Berdasarkan
Patuh 27 53.8
hasil penelitian, bahwa sebanyak 25
(48.1%) responden tidak patuh. Tidak Patuh 25 46.2
Kepatuhan adalah tingkat pasien Jumlah 52 100
melaksanakan pengobatan dan
perilaku yang di sarankan oleh dokter
atau petugas kesehatan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa
(Soegondo, 2005). Kepatuhan diet sebanyak 25 (46.2%) responden tidak
pasien Diabetes Mellitus tipe II patuh. Kepatuhan adalah tingkat
merupakan hal penting untuk pasien melaksanakan pengobatan dan
diperhatikan, karena jika pasien tidak perilaku yang di sarankan oleh dokter
patuh akan terjadi ketidak stabilan atau petugas kesehatan lainnya.
glukosa darah yang akan (Soegondo, 2005). Kepatuhan diet
memperparah kondisi kesehatan pasien Diabetes Mellitus tipe II
pasien dan dapat memperparah merupakan hal penting untuk
keadaan diabetes yang pasien alami diperhatikan, karena jika pasien tidak
hingga dapat menyebapkan semakin patuh akan terjadi ketidak stabilan
banyak kompikasi, Menurut asumsi glukosa darah yang akan
peneliti dukungan keluarga pada memperparah kondisi kesehatan
pasien Diabetes Mellitus benar-benar pasien dan dapat memperparah
memberi pengaruh yang signifikan, ini keadaan diabetes yang pasien alami
dikarenakan apabila keluarga hingga dapat menyebapkan semakin
mendukung pasien Diabetes Mellitus banyak kompikasi. Saran kepada
untuk tetap konsisten mematuhi aturan pasien sendiri untuk dapat berusaha
diet yang diberikan, kesehatan pasien bekerja sama dengan keluarga dan
lebih dapat dipertahankan dan juga petugas kesehatan agar bisa
pasien Diabetes Mellitus cenderung menjalankan program diet secara
semangat dalam menjalani dan benar demi kebaikan pasien sendiri.
menjalankan pola hidup sehat yang
Berdasarkan hasil analisis dari tabel
disarankan oleh petugas kesehatan.
diatas tentang Dukungan keluarga
Hasil penelitian menunjukkan dengan kepatuhan diet diabetes pada
bahwa terdata ada 27 (53.8%) orang pasien diabetes tipe II di wilayah kerja
patuh terhadap diet dan jumlah orang Puskesmas Sempaja Samarinda, dari
yang tidak patuh terhadap diet terdata 28 reponden yang mendapat dukungan
sebanyak 25 (46.2%). keluarga didapatkan data sebanyak 27
(96.4%) responden patuh dan ada
1(3.6%) responden yang tidak patuh.
Kemudian.
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 8, November 2014, hal .389-442
Tabel 5 Hubungan Dukungn Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Sempaja Samarinda
Dari 24 responden yang tidak dan terkekang disamping itu bisa jadi
mendapat dukungan keluarga seorang responden dapat mengalami
didapatkan bahwa tidak ada responden penurunan motivasi untuk tetap
yang patuh menjalankan diet Diabetes semangat menjaga kesehatan
Mellitus. sehingga malas menjalankan diet yang
disarankan petugas kesehatan.
Uji Bivariat
Berdasarkan hasil penelitian, pada
Hasil uji statistik yang diperoleh responden yang memiliki dukungan
menunjukkan bahwa hasil P value keluarga ada 1 responden yang tidak
sebesar 0,000. Dimana nilai tersebut patuh. Menurut asumsi peneliti ini
lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05 karena mereka beranggapan bahwa
sehingga Ho ditolak. Hal ini mereka bebas untuk melakukan
menunjukkan bahwa secara statistik apapun yang mereka inginkan dan
ada hubungan yang bermakna antara beranggapan bahwa dengan adanya
Dukungan keluarga dengan kepatuhan dukungan dari keluarga terhadap
diet diabetes pada pasien Diabetes keteraturan diet membuat responden
Mellitus tipe II di wilayah kerja menjadi bosan dan terkekang
Puskesmas Sempaja Samarinda. disamping itu bisa jadi seorang res-
Hasil Odds Ratio menunjukkan nilai ponden dapat mengalami penurunan
3,600 artinya responden yang memiliki motivasi untuk tetap semangat men-
keluarga yang mendukung berpeluang jaga kesehatan sehingga malas men-
3 kali untuk patuh Menurut asumsi jalankan diet yang disarankan petugas
peneliti ini karena mereka kesehatan. Sedangkan pada respon-
beranggapan bahwa mereka bebas den yang tidak mendapat dukungan
untuk melakukan apapun yang mereka keluarga tidak terdapat responden
inginkan dan beranggapan bahwa yang patuh hal ini jelas meng-
dengan adanya dukungan dari gambarkan bahwa responden yang
keluarga terhadap keteraturan diet tidak mendapat dukungan dari
membuat responden menjadi bosan keluarga mereka keseluruhan tidak
mematuhi anjuran diet sehingga
400
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 8, November 2014, hal .389-442
396
SIMPULAN d. Ada hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan diet pada
Berdasarkan hasil penelitian yang pasien DM tipe 2 di wilayah kerja
dilaksanakan di wilayah Puskesmas Puskesmas Sempaja Samarinda (p
Sempaja Samarinda yang telah = 0,000), Dimana nilai tersebut
ditabulasi dan dibahas, maka dapat
lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05
disimpulkan bahwa :
sehingga Ho ditolak. Hal ini
a. Sebagian responden DM tipe 2 menunjukkan bahwa secara
yang mengikuti penelitian ini bahwa statistik ada hubungan yang
berdasarkan umur diketahui bahwa bermakna antara dukungan
keseluruhan responden berusia > keluarga dengan kepatuhan diet
40 tahun, jenis kelamin terbanyak diabetes pada pasien Diabetes
perempuan 37 orang (28,8 %) dan Mellitus di wilayah kerja
laki-laki sebanyak 15 orang Puskesmas Sempaja Samarinda.
(71.2%), Sebagian besar
responden yang mengikuti
penelitian ini memiliki riwayat SARAN
penyakit DM tipe II yaitu sebanyak
37 responden (71.2%) dengan 1. Bagi responden
riwayat keluarga pernah menderita
Mematuhi semua saran-saran
DM tipe II dan sebanyak 15
kesehatan yang diberikan oleh tenaga
responden (28.8%) dengan riwayat
kesehatan terutama kepada yang
keluarga tidak pernah menderita
berusia ≥40 agar dapat menjaga
DM tipe II
kesehatan dengan menerapkan pola
b. Dari 52 responden didapatkan data hidup sehat, sebisa mungkin
sebanyak 28 (53.8%) responden melakukan cek kesehatan baik di
memberikan dukungan kepada puskesmas maupun rumah sakit atau
keluarganya yang menderita DM instansi kesehatan yang ada, karena
tipe II dan sebanyak 24 (46.2%) pada usia dimana organ-organ tubuh
tidak mendukung keluarga mereka mulai mengalami penurunan daya
yang menderita DM tipe II tahan dan di perberat dengan pola
hidup yang taksehat maka
c. Dari 52 responden didapatkan data kemungkinan untuk terkena Diabetes
sebanyak 27 (51.9%) patuh Mellitus menjadi besar kemudian
terhadap program diet yang kepada perempuan untuk lebih memilih
diberikan oleh petugas kesehatan makanan-makanan yang sehat serta
dan sebanyak 25 (48.1%) tidak menerapkan pola hidup sehat agar
patuh terhadap program diet yang dapat mencegah terjadinya atau
diberikan oleh petugas kesehatan terjangkitnya dari diabetes itu sendiri
meskipun belum dapat dipastikan oleh
peneliti bahwa perempuan beresiko
dua kali lebih besar untuk terjangkit 3. Bagi puskesmas Sempaja
Diabetes Mellitus namun tidak ada Samarinda
salahnya untuk mencegah penyakit Perawat atau petugas kesehatan
dari terkena penyakit ini juga kepada diharapkan untuk lebih memperhatikan
masyarakat yang memiliki riwayat kesehatan pasien-pasien yang berusia
keluarga dengan penyakit DM harus ≥40 tahun karena apabila diketahui
lebih sering memeriksa kadar gula sejak dini maka pencegahan akan
darahnya karena risiko menderita DM terjangkitnya seseorang dengan
besar dan lebih dianjurkan untuk penyakit ini dapat diminimalisir sedini
segera menerapkan pola hidup sehat mungkin kemudian untuk lebih
karena menurut data yang peneliti memberikan informasi-informasi yang
dapatkan sebagian besar masyarakat mengenai pencegahan kepada
dengan riwayat kelurga DM dan perempuan-perempuan yang beresiko
masyarakat yang memiliki pola hidup tinggi terkena diabetes baik dengan
tidak sehat secara tidak langsung cara penkes maupun pembagian
berpeluang lebih besar untuk terkena pamflet tentang upaya pencegahan
DM. Dan yang tidak kalah penting Diabetes Mellitus dan juga selalu
masyarakat agar lebih meluangkan mengingatkan kepada masyarakat
waktunya untuk memberi dukungan agar lebih berhati-hati khususnya bagi
kepada keluarga baik berupa masyarakat yang sehat namun
dukungan emosional, penghargaan, memiliki keluarga dengan riwayat
instrumental dan informasi sehingga penyakit DM yang tidak kalah penting
keluarga yang mengidap DM lebih untuk dilakukan petugas kesehatan
bersemangat dalam menjalani program adalah memperhatikan keluarga
dan terapi yang diberikan oleh petugas pasien dan memberikan penjelasan-
kesehatan dan terakhir kepad pasien penjelasan mengenai pentingnya
sendiri untuk dapat berusaha bekerja sebuah dukungan dari keluarga bagi
sama dengan keluarga dan petugas pasien DM dan terakhir agar dapat
kesehatan agar bisa menjalankan lebih meyakinkan pasien DM untuk
program diet secara benar demi mau dan bisa berusaha menjalankan
kebaikan pasien sendiri aturan diet yang telah diberikan
diprogramkan untuk pasien itu sendiri
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
hasil penelitian ini dapat dikembangkan
lagi dengan melihat dari faktor lain DAFTAR PUSTAKA
seperti, pengetahuan, lingkungan Arikunto, S. (2010). Prosedur
sosial, akomodasi, pendidikan dan
Penelitian : Suatu Pendekatan
Peneliti selanjutnya juga bisa
Praktik, edisi Revisi X. Jakarta:
mengembangkan kuisioner kepatuhan
Rineka Cipta
diet dalam bentuk observasi.
Baradero, M., Dayrit, W.M. & Siswandi, Frekuensi Pemeriksaan Tekanan
Y. (2005). Klien Gangguan Darah Pada Pasien Hipertensi Di
Puskesmas Lempake Samarinda
Kardiovaskular : seri asuhan
keperawatan. Jakarta : EGC. Notoadmodjo, S.(2010 Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Dahlan, M. Sopiyudin. (2008). Statistik Rineka Cipta
untuk Kedokteran dan
Nursalam.(2008).Konsep
kesehatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba
Medika. dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi
Fallen, R. & Budi, R. (2010). Catatan
2. Jakarta
: Salemba Medika.
kuliah keperawatan komunitas. 011).Konsep dan
Yogyakarta : Nuha Medika Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan Edisi 2.
Hidayat, A.A (2007). Riset
Jakarta: Salemba Medika.
Keperawatan dan Teknik
Penulisan Ilmiah. Jakarta : Price & Sylvia. (1997). Patofisiologi,
Salemba Medika Volume 2, EGC, Jakarta
Iskandar, dkk (1998). Buku Ajar Ilmu Rikesdas (2013). Badan Penelitian dan
Penyakit Dalam , FKUI Jakarta Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Tahun,
Jati, S.N.D. (2012). Hubungan
http/www.depkes.go.id, diperoleh
Dukungan Keluarga Terhadap
tanggal 15 Desember 2014
Motivasi Pasien Hipertensi Untuk
Rusiana (2007), Faktor-faktor yang
Melakukan Kunjungan Perawatan
berpengaruh terhadap masih
di Instalasi Rawat Jalan Rumah
tingginya kadar gula darah pasien
Sakit Islam Surakarta
dirawat inap, Tidak dipublikasikan.
Mangoenprasodjo. (2005). Hidup
Santoso. Gempur (2005), Metodologi
Sehat dan Normal Dengan
Penelitian Kuantitatif dan
Diabetes, Thinkfresh, Yogyakarta
Kualitatif, Prestasi Pustaka,
Mubarak, dkk., (2012). Ilmu Jakarta
Keperawatan Komunitas Konsep
Smeltzer & Bare (2001). Buku Ajar
dan Aplikasi. Jakarta : Salemba
Keperawatan Medikal Bedah
Medika
Brunner & Suddart, Volume 2,
Muflihah, U. (2014). Hubungan Edisi VIII, EGC, Jakarta\
Dukungan Keluarga Dengan
Sugiono (2010), Statistik untuk
penelitian, Alfa Beta, Jakarta.
Tjokroprawiro. A (1999). Diabetes
Mellitus Klasifikasi Diagnosis Dan
Terapi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta