Anda di halaman 1dari 11

adapun tugas dan tanggung jawab di bidang Riayah yaitu:

a) merencanakan dan melaksankan kagiatan pembangunan dan

rehabilitasi masjid

b) memelihara srana dan prasarana masjid

c) menyiapkan dan mengatur semua peralatan dan perlengkapan

masjid.

4.3 Laporan Keuangan Masjid Al-hakim Berdasarkan PSAK No. 45

Beberapa penelitian menunjukan bahwa banyak masjid yang belum

menyusun laporan keuangannya sesuai dengan standar yang berlaku. Walaupun

pengurus masjid menyadari pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam

pelaporan keuangan majid, akan tetapi pengurus belum memahami standar

pelaporan yang perlu diikuti.

“Menurut saya akuntansi tidak perlu di terapkan dalam penyusunan laporan

keuangan masjid. karena tiadak ada peraturan khusus dari perintah untuk

membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi. “

menurut sekertaris masjid bapak iskandar

Dalam PSAK no.45 yang menjadi karakteristik untuk entitas nirlaba yaitu

sumber dana entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang mana tidak

menggharapkan adanya hasil, imbalan atau keuntungan. Lembanga keagamaan

seperti masjid bertanggung jawab mengelolah dananya untuk tujuan sosial

keagmaan yang tentunya tidak mengharapkan Imbalan. Menurut PSAK No. 45

organisasi Nirlaba yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang
dapat dijadikan dasar untuk seluruh organisasi nirlaba nonpemerintah. Terdapat

dua jenis organisasi nirlaba, yaitu pemerintahan dan nonpemerintah. Praktik

akuntansi pada kedua jenis organisasi ini memiliki literatur yang berbeda dalam

penerapannya.

Hasil dari wawancara dengan bapak iskandar selaku sekertaris masjid Al-

Hakim Sumbawa Besar. Masjid Al-hakim hanya membuat laporan keuangan

bulanan dan laporan realisasi penerimaan dan pengeluran untuk satu priode.

Peneliti akan menyusun laporan yang sesuai degan standar PSAK 45, yang

dimana PSAK sendiri memiliki 4 unsur laporan keuangan yaitu:

A. LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi

mengenai aktiva,kewajiban dan aktiva bersih serta informasi mengenai hubungan

antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. berikut adalah contoh laporan

posisi keuangan menurut PSAK 45

MASJID AL-HAKIM SUMBAWA BESAR


LAPORAN POSISI KEUANGAN
YG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018

ASET  
Aset Lancar :  
kas dan setara Kas 13.917.326
Aset tidak lancar  -
Aset tetap :  
tanah 775.000.000
bagunan 1.000.000.000
inventaris/perlengkapan 2.500.000
jumlah aset 1.791.417.326
KEWAJIBAN DAN ASET NETO  
aset tidak terikat 13.917.326
aset terikat temporer 2.500.000
aset terikat permanen 1.775.000.000
jumlah kewajiban dan aset neto 1.
 

Uraian penjelsan mengenai laporan posisi keuangan masjid Al-Hakim sebagai

berikut :

1) ASET aset yang dimiliki oleh masji Al-Hakim di kelompokan menjadi

aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar meliputi kas dan setara kas

Aset yang dimiliki oleh masji Al-Hakim di kelompokan menjadi aset

lancar dan aset tidak lancar. kas dan setara kas merupakan jumlah dari aset

bersih pada akhir priode Desember 2018. Nilai aset bersih pada akhir

priode sebesar Rp. 17.857.146 di jumlah kan dengan penerimaan Rp.

3.046.000 di kurangkan dengan pengeluaran sebesar Rp. 6.985.820 jadi

aset bersih pada akhir priode sebesar Rp 13.917.326.

Kemudian, aset tetap yang dimiliki oleh masjid Al-Hakim terdiri dari

tanah dimana harga perolehan sekarang sebesar Rp. 775.000.000. masjid

Al-Hakim memiliki gedung dimana untuk harga perolehan sekarang

sebesar Rp. 1.000.000.000. masjid Al-Hakim memiliki inventaris atau

perlengkapan yang terdiri dari karpet sajadah 60 biji dengan satuan harga

Rp. 390.000 dapat di totalkan menjadi Rp. 23.400.000. masjid Al-Hakim

memiliki soundsystem dengan harga Rp. 115.000.000 kemudian masjid

Al-Hakim memiliki 2 etalase dengan harga Rp 3.960.000. masjid Al-

Hakim memiliki 2 meja untuk ruang perpustakaan sebesar Rp 1.785.000


Masjid Al-Hakim juga memliki bingaki kaligrafi dengan harga

Rp.2.500.000 jadi jumlah keseluruhan untuk inventaris dan perlengkapan

yang di miiki masjid Al-Hakim sebesar Rp. 146.645.000

2) KEWAJIBAN DAN ASET NETO Aset tidak terikat masjid Al-Hakim

sebesar Rp. 13.917.326. aset terikat temporer yang dimiliki oleh masjid

Al-hakim berupa bangunan, inventaris dan tanah. untuk priode tahun 2018

sebesar Rp. 146.645.000 masjid Al-hakim. kemudian aset tetap yang

dimiliki oleh masjid Al-Hakim terdiri dari tanah sebesar Rp. 775.000.000

dan bagunan sebesar Rp 1.000.000.000 jadi aset tetap yang di miliki masjd

Al-hakim sebesar Rp. 1.755.000.000.

B. LAPORAN AKTIVITAS

laporan aktivias mencangkup organisai secara keseluruhan dan menyajikan

perbuhan jumlah aktiva bersih selama satu priode. perubahan aktiva bersih dalam

laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersihatau ekuits dalam laporan posisi

keuangan. berikut adalah contoh Laporan Aktivitas masjid Al-Hakim yang sesuai

dengan PSAK 45

MASJID AL-HAKIM SUMBAWA BESAR


LAPORAN AKTIVITAS
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018

PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT  


Pendapatan  
sumbangan 61.244.000
Lain-lain 31.400.000
Jumlah 92.644.000
Beban  
sumbangan untuk gempa lombok 1.266.000
Biaya insentif :  
Insentif imam 13.500.000
Insentif khatib/penceramah 5.205.000
Insentif marbat 5.000.000
THR pegurus 8.750.000
Biaya kesejahteraan bantuan pengobatan pengurus dan bantuaan
kematian 3.000.000
Biaya operasional:  
Biaya ATK 146.000
Biaya listrik 4.651.675
Biaya air 249.200
Biaya perawatan masjid/perbaikan masjid 29.706.000
biaya pemeliharaan peralatan 5.010.000
Biaya konsumsi 276.500
Biaya transportasi 28.000
biaya lain-lain 5.111.910
Beban Perlengkapan :  
Beli alat kebersihan untuk tempat wudhu 132.300
Beli alat kebersihan masjid 130.000
jumlah 262.300
Kenaikan (penurunan) aset neto tidak terikat 10.481.415
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT TEMPORER 146.645.000 
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN 1.775.000.000
KENAIKAN ASET NETO 1.932.126.415
ASET NETO AWAL PRIODE 3.435.911
ASET NETO AKHIR PRIODE 1.935.562.326
 

Uraian penjelasan mengenai laporan aktivitas masjid al-Hakim

1) PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT aset neto terikat terdiri

dari pendapatan, beban, biaya operasional dan biaya pemeliharaan atau

perawatan masjid. aset neto terikat terdiri dari pendapat, beban, biaya

operasional dan biaya pemeliharaan atau perawatan masjid. pada tahun

priode tahun 2018. masjid Al-hakim memiliki pendapatan dari zakat mal

sebesar Rp. 3.550.000 sumbangan kotak amal hari jumat sebesar Rp.

47.334.000, kotak amal idul fitri sebesar Rp. 7.200.000 dan sumbangan

kotak amal idul adha sebesar Rp. 3.160.000. dan penerimaan lain-lain
sebesar Rp.31.400.000 jadi jumlah penerimaan keseluruhan sebesar Rp.

92.644.000. kemudian masjid Al-Hakim memiliki beban untuk

sumbangan gempa lombok sebesar Rp. 1.266.000.

Masjid memiliki jumlah beban untuk biaya insentif pengurus

sebesar Rp. 35.455.000 untuk biaya operasional masjid terdiri dari biaya

ATK Rp.146.000, biaya listrik Rp.4651.675, biaya air Rp.249.200, biaya

perawatan massjid/ biaya perbaikan masjid sebsar Rp29.706.000, biaya

pemeliharaan peralatan Rp5.010.000., biaya konsumsi Rp. 276.500, biaya

Transportasi Rp.28.000 dan biaya lain-lain Rp. 5.111.910, Jadi jumlah

total untuk biaya operasional sebesar beban untuk perlengkapan jumlah

sebesar Rp.262.300. jadi jumlah keseuruhan untuk beban operasional

yang di miliki masjid Al-Hakim berjumlah Rp. 45.411.585. jumlah

penurunan aset neto tidak terikat sebesar Rp. 10.481.415

2) PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER, aset neto terikat

temporer terdiri dari inventasri dan perlengkapan sebesar Rp. 146.645.000

3) PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN, aset neto

terikat permanen yang dmiliki oleh masjid AL-Hakim terdiri dari

bangunan dan tanah sebesar Rp. 1.775.000.000

4) ASET NETO AKHIR PRIODE, haasil dari aset neto pada akhir priode

di dapatkan dari kenaikan aset neto sebesar Rp. 1.932.126.145 di jumlah

kan dengan aset neto pada akhir priode sebesar Rp. 3.435.911 jaadi Aset

neto akhir priode sebesar Rp. 1.935.562.326

C. LAPORAN ARUS KAS


laporan arus kas berfungsi sebagai penyedia informsi mengenai penerimaan

dan pengeluran kas dalam satu priode aktivitas pendaan yang dimaksud disini

adalahseperti penerimaan kas dar donatur yang penggunanaanya di batasi untuk

jangka panjang, penerimaan kas danpenghasilan investasi yang penggunaanya di

batasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap.

contoh Laporan Arus Kas masjid Al-Hakim yang sesuai dengan PSAK 45

laporan arus kas masjid Al-hakim sumbawa besar yang berakhir tanggal 31 desember
2018
AKTIVITAS OPERASI :  
Kas dari penyumbang 61.244.000
penerimaan lainnya 31.400.000
honorarium 35.455.000
sumbangan untuk gempa lombok 1.266.000
biaya operasional 45.411.585
Kas neto yang di terima atau di gunakan untuk aktivitas
operasi 10.481.415
AKTIVITAS INVESTASI :  
Kas neto yang di terima atau di gunakan untuk aktivitas
investasi  -
AKTIVITAS PENDANAAN :  
kas neto yang di terima atau di gunakan untuk aktivitas
pendanaan  -
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN SETARA
KAS 10.481.415
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PRIODE 3.435.911
KAS DAN KAS PADA AKHIR PRIODE 13.917.326
 

laporan arus kas terdiri dari 3 aliras kas. yang pertama yaitu aktivitas

operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendaan. uraian penjelasan untuk laporan

arus kas sebagai berikut:

1) Aktivitas operasi untuk aktivitas operasi terdiri dari penerimaan kas

sebesar Rp. 92.644.000 dan pengeluaran untuk beban yang harus di


keluarkan sebesar Rp 82.162.585. jadi kas neto yang diterima (digunakan)

untuk aktivitas operasi sebesar Rp.10.481.415

2) Aktivitas investasi, masjid Al-Hakim tidak memiliki aktivitas investasi

3) Aktivitas pendanaan, masjid Al-Hakim tidak memiliki aktivitas

pendanaan

4) Kenaikan (penurunan) neto dalam kas dan setara kas, kenaikan dan

penurunan neto dalam kas dan setara kas di tentukan oleh hasil jumlah

aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Karena

masjid Al-hakim tidak ada aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan

maka, hanya ada aktivitas operasi dan kas, jadi jumlah kas sebesar Rp

92.644.000 di kurangkan dengan aktivitas operasi sebesar Rp. 45.411.585

dan pengeluaran untuk beban honorarium Rp. 35.455.000dan sumbangan

sebesar Rp 1.266.000 berarti neto dam kas dan setara kas mengalami

kenaikan sebesar Rp. 10.481.415

5) kas dan setara kas pada akhir priode, kas dan setara kas di peroleh dari

hasil akhir laporan aktivitas. Karena masjid Al-Hakim mengalami

kenaikan aset neto sebesar Rp. 10.481.415maka di jumlah kan dengan kas

dan setara kas awal priode sebesar Rp. 3.435.911 maka, hasil untuk kas

dan setara kas pada akhir priode sebesar Rp. 13.917.326

D. Catatan Atas Laporan Keuangan

catatan atas laporan keuanngan merupakan catatanyang menjelaskan

mengenai gambaran umum organisasi, ikhtisar kebijakan akuntansi serta

penjelasan po-pos laporan keuangan dan informasi oenting lainnya. catatan atas
laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera

dalam laporan posisikeuangan, laporan aktivitas dan laporan arus kas serta

informasi tambahan. catata atas laporan keuangan juga mengcangkup informasi

yang di haruskan dan di anjurkan untuk di ungkapkan dalam laporan keuangan.

MASJID AL-HAKIM SUMBAWA BESAR


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2018
CATATAN A :
Masjid Al-Hakim menyetorkan kas ke Bank BPD sejumlah Rp.12.000.000 maka akan di
masukan untuk kas dan setara kas untuk tahun priode berikutnya.
CATATAN B
Tanggal 14 desember 2018 kembali sisa uang anggara acara maulud Rp.204.000

BAB V

PENUTUP

5.1 kesimpulan
berdasar kan hasil penelitian terhadap anlisis penerapn PSAK No.45 makan

penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut

1. Masjid Al-Hakim belum menerapkan PSAK No.45 dalam meyusun

laporan keuangannya. bendahara dan sekertaris masjid masih

menggunakan format laporan keuangan dari pengurus sebelumnya. karena

para pengurus masjid al-hakim khususnya bendahara dan sekertaris tidak

mengetahui adanya standar akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan

masjid.

2. masjid Al-Hakim hanya membuat laporan keuangan harian, untuk

membukukan kas masuk dan kas keluar. dan masjid al-hakim memiliki

laporan akhir tahun satu riode yang harus di pertanggung jawabkan kepada

para jamaah dan pengurus

3. masjid Al-Hakim belum mengelompokan aset neto yang terdapat dalam

PSAK 45

5.2 saran

dari hasil penelitian ini penulis dapat memberikan saran sebagai berikut.

1. seharus nya masjid Al_hakim sumbawa menyusun laporan keuangan

menggunakan standar akuntansi PSAK. 45 agar lebih mudah di pahami

dan transparan untuk dana masjid

2. penerapan akuntansi sendiri merupakan suatu bentuk akuntantanbilitas

yang dapat menguragi kesenjangan informasi antara pengurus masjid

dengan masyarakat. maka dari itu perlu dan haruslah akuntasi sudah di
gunakan oleh pengurus masjid dalam pengelolaan laporan keuangan

masjid sendiri.

3. perlunya pelatihan untuk pengurus masjid mengenai standar akuntansi

pada penyusunan laporan keuangan masjid. karena masjid memerlukan

akuntansi sebagai alat bantu dalam pengelolaan, perencanaan, dan

pengawasan laporan keuangan dengan berpedoman pada PSAK 45 laporan

keuangan yang di hasilkan oleh msjid dapat di pecaya dan transparan

dalam pelporannya

4. PSAK 45 lebih tepat dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan

laporan dana sebuah masjid. Dana masjid berupa infak atau sedekah dapat

digunakan untuk kegiatan operasional masjid dan disajikan dengan

berpedoman pada PSAK 45 dan mengklasifikasikan asset menjadi tiga

komponen yaitu aset tidak terikat, aset terikat permanen dan aset terikat

temporer.

Anda mungkin juga menyukai