Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
“Terapi Masasse dalam klinis”

Dosen Pengampu : Nuridah, S.Kep, Ns, M.Kep

OLEH
Kelompok I
1. Nurani Ma’rifat
2. Sri Murtini
3. Sitti Hajar
4. Nur Indah Alfianita Mansyur

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena atas


limpahan nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah kelompok ini tepat pada waktunya dengan judul terapi Masasse dalam
klinis . Banyak kesulitan yang kami hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, semangat dari kerja kelompok
kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Kami menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna,


oleh karena itu kami menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas
makalah ini dan bermanfaat bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Kolaka, 28 Maret 2020

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................2
C. Manfaat....................................................................................................2

BAB II KONSEP TERAPI


A. Definisi......................................................................................................3
B. Patomekanisme Dalam Tubuh.................................................................4
C. Issue..........................................................................................................6

BAB III EVIDANCE BASED PRACTICE

A. Kesimpulan..............................................................................................8
B. Saran........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pijat atau massage adalah seni gerak yang bertujuan untuk mendapatkan
kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Pencegahan jauh lebih baik
dari pada mengobati. Orang dengan semua usia mulai mempertimbangkan
untuk menggunakan terapi - terapi alami sebagai cara untuk meningkatkan
rasa nyaman dari sakit. Saat tubuh dituntut untuk beraktfitas tinggi,
kemungkinan untuk stress sangatlah besar apabila tidak diimbangi dengan
olah raga. Kondisi ini akan berpengaruh pada fisik. Massage atau therapy pijat
bisa di katakan sebagai salah satu tradisi penyembuhan yg tertua. Pada
banyak kebudayaan diantaranya Yunani Kuno, Mesir, China dan India,
meyakini bahwa therapy massage selalu digunakannya untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit.
Massage sangat banyak manfaatnya, tidak hanya untuk penyembuhan
cedera tapi massage juga sangat besar manfaatnya bagi kesehatan tubuh
dengan massage selain tubuh sehat tubuh yang capek, lelah, letih akan
menjadi enak atau rileks lagi. Kebugaraan tubuh tidak hanya di jaga dengan
olahraga saja tapi kebugaran tubuh juga dapat dijaga dengan massage.
Shaking atau Kniding adalah manipulative yang paling berat di lakukan, sebab
akan sangat menguras tenaga pemijatnya. Tetapi juga merupakan manipulasi
yang efektif dalam proses meningkatkan kelancaran peredaran
darah,terutama dalam penyebaran sari-sari makanan kedalam jaringan ±
jaringan. Shaking dapat dilakukan dengan permukaan tangan dan jari-jari, dua
tangan bersama-sama atau satu tangan saja terutama untuk daerah otot tebal
dan lebar.

B. Tujuan

1
1. Untuk mengetahui pengertian massase
2. Untuk mengetahui apa saja yang bisa disembuhkan oleh terapi massase
3. Untuk mengetahui patomekanisame dalam tubuh pemberian terapi
massase
4. Untuk mengetahu issue tentang terapi massase

C. Manfaat
Makalah ini diharapkan akan berguna sebagai acuan atau renungan terhadap
terapi massase dalam mengobati penyakit hipertensi, nyeri persalinan, dan
nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Dan dapat memberikan
kontribusi untuk mengevaluasi program pengobatan komplementer di
masyarakat. Dan menjadi data atau referensi dalam pembelajaran maupun
penelitian selanjutnya.

BAB II
KONSEP TERAPI

2
A. Definisi
Perkataan massage berasal dari bahasa Arab “Maas” yang berarti
menyentuh atau meraba. Massage diambil dari bahasa Francis. Dalam bahasa
Indonesia disebut pijat atau mengurut (lutut). Massage dapat diartikan pijat
yang telah disempurnakan dengan ilmu-ilmu tentang tubuh manusia. Dapat
pula didefinisikan dengan gerakan-gerakan tangan yang mekanis terhadap
tubuh manusia dengan mempergunakan bermacam-macam bentuk pegangan
atau manipulasi.
Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan
paling bermanfaat dalam perawatan fisik (badan). Massage mengarahkan
penerapan manipulasi (penanganan) perawatan dari bagian luar tubuh yang
dilakukan dengan perantaraan tangan atau dengan bantuan alat-alat listrik
(mekanik) seperti steamer facial, vibrator dan sebagainya.
1. Definisi terapi massase penderita hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan
peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
(mortalitas). Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase
dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukkan fase
darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90
menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung.
Hipertensi dapat ditangani dengan terapi massase refleksi adalah
pijat dengan melakukan penekanan pada titik syarat di kaki, tangan
atau bagian tubuh lainnya untuk memberikan rangsangan bio-elektrik
pada organ tubuh tertentu yang dapat memberikan perasaan rileks
dan segar karena aliran darah dalam tubuh menjad lebih lancar.
2. Definisi terapi massase pada penderita nyeri persalinan
Nyeri persalinan merupakan sebuah pengalaman subyektif
disebabkan oleh iskemik otot uteri, penarikan dan traksi ligament

3
uteri, traksi ovarium, tuba fallopi dan distensi bagian bawah uteri, otot
dasar panggul dan perineum. Rasa nyeri pada persalinan merupakan
manifestasi dari adanya kontraksi otot rahim. Tingkat nyeri persalinan
digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan oleh ibu saat
proses persalinan.
3. Definisi terapi massase pada penderita nyeri punggung pada ibu hamil
Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area
lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya
seiring dengan pertambahan usa kehamilan karena nyeri ini
merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur
tubuhnya.

B. Patomekanisme dalam tubuh


1. Terapi massase penderita hipertensi
Relaksasi merupakan tindakan yang harus dilakukan pada setiap
antihipertensi. Apabila tekanan darah terlalu tinggi, pembuluh darah
yang relaks akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah sehingga akan
menyebabkan tekanan darah turun dan kembali normal. Massase
rileks adalah pijat dengan melakukan penekanan pada titik syaraf di
kaki,tangan atau bagian tubuh lainnya untuk memberikan rangsangan
bio-elektrik pada organ tubuh tertentu yang dapat memberikan
perasaan rileks dan segar karena aliran darah dalam tubuh menjadi
lebih lancar. Apabila pembuluh darah yang relaks akan terjadi
vasodilatasi pembuluh darah sehingga akan menyebabkan tekanan
darah turun dan kembali normal.

2. Terapi massase pada penderita nyeri persalinan


Rasa nyeri pada persalinan muncul akibat respons psikis dan reflex
fisik. Nyeri akan berdampak pada peningkatan aktivitas system saraf

4
simpatik yang dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut
nadi, pernafasan, dan warna kulit, mual muntah, dan juga keringat
berlebihan. Perubahan tingkah laku tertentu akibat nyeri juga sering
terlihat seperti peningkatan rasa cemas dengan pemikiran yang
menyempit, mengerang, menangis, gerakan tangan dan ketegangan
otot yang sangat di seluruh tubuh.
Nyeri persalinan juga dapat menyebabkan timbulnya
hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan
tekanan darah, dan berkurangnya motilitas usu serta vesika urinaria.
Keadaan ini akan merangsang peningkatan katekolamin yang dapat
menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga
terjadi inersia uteri. Upaya pengurangan nyeri persalinan dengan cara
non farmakologi adalah massase conterpresure dengan melakukan
tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon atau
ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi
untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi dan memperbaiki
situasi.

3. Terapi massase pada penderita nyeri punggung pada ibu hamil


Salah satu cara mengatasi nyeri punggung adalah dengan teknik
pijat lembut yang disebut endorphin massage, untuk melepaskan
senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit alami didalam
tubuh. Hormon endorphin adalah morfin alami tubuh yang bisa
menekan rasa sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh agar bekerja
optimal. Untuk meningkatkan sekresi hormone endorphin dapat
dilakukan dengan melakukan pijat endorphin.
C. issue
Semenjak 3000 tahun sebelum masehi masase sudah digunakan sebagai terapi
di kawasan Timur Tengah, sehingga masase merupakan pengobatan tertua yang

5
dilakukan oleh manusia. Di Yunani Kuno pada tahun 5 SM, Hipocrates memberikan
rekomendasi bahwa untuk menjaga kesehatan hendaknya dilakukan pemijatan. Para
dokter Yunani terbiasa mengobati orang yang sakit nyeri dan kekakuan sendiri
dengan menggunakan cara pemijatan sendiri pada bagian yang nyeri dan kaku. 10
Relaksasi dan penyembuhan masase telah diakui dengan baik selama 5000 tahun
terakhir.
Popularitas masase melambung tinggi pada abad ke-19, sewaktu Perhenrikling,
seorang akademisi dan guru anggar di Swedia, menciptakan dasar-dasar untuk
masase yang sekarang dikenal dengan masase swedia. Masase swedia digunakan
untuk menangani jaringan-jaringan lembut pada tubuh. Masase swedia merupakan
gabungan efek relaksasi dengan olahraga yang khusus ditujukan untuk melenturkan
persendian-persendian dan otot-otot, namun masih didasarkan pada bentuk masase
pada zaman kuno.
Pada tahun 1970-an George Downing membuat buku yang berjudul The
Massage Book, buku ini memperkenalkan suatu konsep baru tentang keseluruhan
teknik masase, yakni ahli terapi hendaknya menilai keadaan orang bersangkutan
secara keseluruhan dan bukan dari sisi fisiknya saja. Keadaan emosional dan mental
merupakan bagian dari keseluruhan gambaran tubuh. Yang juga digabungkan dalam
bentuk pemijatannya adalah metode-metode yang digunakan dalam refleksologi dan
shiatsu, pijat ini dikenal dengan nama pijat terapeutik (masase terapi). Menurut
kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 935) terapi adalah suatu usaha untuk
menyembuhkan suatu penyakit atau mengembalikan kondisi seseorang setelah
mengalami kelainan tertentu. Di sisi lain dikatakan, masase adalah suatu manipulasi
dengan menggunakan tangan, dengan bebagai variasi gerakan. Jadi, terapi masase
adalah suatu usaha penyembuhan suatu penyakit atau mengembalikan kondisi
seseorang 11 setelah mengalami kelainan tertentu dengan maipulasi menggunakan
tangan dengan berbagai variasi gerakan. Masase terapi merupakan salah satu jenis
masase yang digunakan untuk menangani cedera.

Tujuan masase terapi adalah:


a. memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening,

6
b. mereposisikan bagian tubuh yang mengalami cedera dislokasi khususnya
pada sendi ke posisi semula, dan
c. memanfaatkan relaksasi, perangsangan, dan penyegaran untuk
menghasilkan kesehatan yang prima.
Macam-macam manipulasi masase terapi dan tujuan dari tiap-tiap manipulasi masase
terapi untuk menangani kasus cedera lutut (knee injury) adalah:
a. Menekan pada titik akupresur. Tujuannya adalah memberikan rangsangan nyeri.
Ketika otot ditekan akan timbul shock, otot akan menjadi rileks. Keadaan ini yang
akan mempermudah guna melakukan manipulasi berikutnya.
b. Friction (menggerus) adalah merupakan gerakan menggerus melingkar yang
bertujuan untuk menghancurkan miogelosis atau sisa-sisa metabolisme tubuh
yang menyebabkan otot menjadi kaku.
c. Strocking Effleurage adalah gerakan menggosok dengan menggunakan ibu jari
pada daerah tubuh yang mengalami cedera. Gerakan strocking effleurage adalah
menggosok dengan mengunakan ibu jari dengan arah menyilang yang disertai
dengan tekanan. Tujuannya adalah untuk merilekskan otot yang kaku, membantu
menghancurkan miogelosis 12 yang terdapat di otot, memperlancar peredaran
darah dan cairan getah bening (limfe).
d. Traksi (tarikan) adalah gerakan menarik yang bertujuan untuk memposisikan
bagian tubuh yang mengalami cedera khususnya pada daerah sendi ke posisi
semula dan membebaskan perlengketan. e. Effleurage adalah gerakan menggosok
ringan berirama yang dilakukan pada seluruh permulaan tubuh yang mengalami
cedera. Manipuasi effleurage ini dilakukan terakhir. Dengan tujuan untuk
mengurangi rasa sakit (memar), memperlancar peredaran darah sehingga
mempercepat pengangkutan sisa-sisa metabolisme, dan memberikan perasaan
tenang.

BAB III
EVIDANCE BASED PRACTICE

7
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bagaimana cara masyarakat tidak


tergantung pada terapi farmakologis tetapi juga menggunakan terapi non
farmakologis seperti menggunakan berbagai terapi massase contohnya
massase punggung pada ibu hamil trimester iii dengan menggunakan
sentuhan tangan.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan kelompok juga menyadari makalah ini masih
jauh sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Andriati, R. (2019). PERBANDINGAN ANTARA RENDAM KAKI AIR HANGAT DAN
MASASE KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA

8
HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURADITA KABUPATEN
TANGERANG. Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian
masyarakat, 2(1), 11-19.
Fitriani, D. (2019). PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN.
Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat, 2(2),
47-56.
Khairoh, M., & Rochmayanti, S. N. (2019). Pelatihan Endorphin Massage bagi
Mitra Dukun Pijat Tradisional guna Menurunkan Angka Morbiditas Ibu
Hamil di Desa Banjar-Tanah Merah Bangkalan. Journal of Community
Engagement in Health, 2(1), 1-4.
Yanti, E., Rahayuningrum, D. C., & Arman, E. (2019). EFEKTIFITAS MASSASE
PUNGGUNG DAN KAKI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 10(1), 18-31.
Yulianingsih, E., Porouw, H. S., & Loleh, S. (2019). Teknik Massage
Counterpressure terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kala l Fase Aktif
pada Ibu Bersalin di RSUD. Dr. MM Dunda Limboto Kabupaten
Gorontalo. Gaster: Jurnal Kesehatan, 17(2), 231-242.

Anda mungkin juga menyukai