Anda di halaman 1dari 5

Resume Teori Konseptual

Keperawatan Jiwa

OLEH

Nama : AQILLATUL HUSNA

NPM : 1814401110004

No. Absen : 05

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AJARAN 2019/2020


Resume Model Medikal Teori Konseptual Keperawatan Jiwa

1. Medikal Model
Menurut konsep ini, gangguan jiwa cenderung muncul akibat
multifactor yang kompleks meliputi: aspek fisik, genetic, lingkungan dan
factor sosial. Model medikal mengacu pada perawatan psikiatri yang
didasarkan pada hubungan dokter-pasien. Model ini berfokus pada
diagnosa penyakit, sehingga pengobatan didasarkan pada diagnosa itu.
Medikal model terus mengeksplorasi penyebab gangguan jiwa secara
ilmiah.

Pandangan medical terhadap penyimpangan perilaku:

Banyak pendapat medikal model bahwa penyimpangan perilaku


merupakan manifestasi gangguan sistem syaraf pusat (SSP). Dicurigai
bahwa depresi dan schizophrenia dipengaruhi oleh transmisi impuls
neural, serta gangguan synaptic; yaitu masalah biokimia, faktor lingkungan
dan sosial diperhitungkan sebagai faktor pencetus.

a. Proses terapi
a) Hubungan klien dokter merupakan hubungan percaya dan
mengikuti rencana pengobatan.
b) Pengobatan meliputi jangka pendek dan jangka panjang
b. Terapi supportif
a) Insight oriented terapi yaitu belajar meroda mengatasi stressor.

Fokusnya pada diagnosis penyakit mental dan proses pengobatan


berdasarkan diagnosis. Proses pengobatan ke arah somatik, farmakoterapi,
ECT atau psikosurgery. Fungsi model medikal ini adalah mengobati yang
sakit dan proses pengbatan pada fisik, tidak menyalahkan perilaku
kliennya.

Model yang dikemukakan oleh Meyer, Kraeplin, Spitzer dan


Frances ini mengemukakan bahwa  perilaku disebabkan oleh penyakit
biologis. Gejala-gajala ini timbul akibat kombinasi faktor-faktor fisiologis,
genetik, lingkungan, dan social. Prilaku menyimpang berhubungan dengan
toleransi pasien terhadap stress 

Penyimpangan Perilaku :

Akibat manifestasi penyakit, kerusakan sistem persyarafan,


ketidakseimbangan hormonal. Faktor lingkungan dan sosial dianggap
sebagai faktor pencetus dan faktor pendukung. Faktor genetik juga
dianggap cukup berperan. Penyimpangan perilaku terjadi karena klien
tidak mampu bertoleransi terhadap stress.

Proses terapeutik :

Dilakukan berdasarkan kondisi, riwayat penyakit sekarang, dahulu,


riwayat sosial, riwayat obat, pemeriksaan fisik. Diagnosa berdasarkan
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Third Edition,
Revised (DSM – III-R). Seringkali pemakaian terapi somatik dilaksanakan
selain pendektan interpersonal.

Setelah diagnosis dibuat, pengobatan dimulai oleh para dokter dan


sesuai dengan rencana pengobatan. Anggota tim kesehatan lain mungkin
menyumbangkan keahlian mereka. Respon terhadap pengobatan dievaluasi
pada pengamatan tujuan dokter perilaku gejala. Terapi dihentikan bila
gejala pasien telah disetorkan. Karena dalam sikap, beberapa orang yang
mengalami depresi mungkin dapat kembali ke gaya hidup yang biasa
mereka setelah suatu program pengobatan dan terapi suportif. Pasien lain
mungkin memerlukan terapi jangka panjang, sering termasuk
farmakoterapi dan studi laboratorium berkala 

Sebagian besar perawatan psikiatri modern didominasi oleh model


medis. Profesional kesehatan lainnya mungkin terlibat dalam rujukan
antar, penilaian keluarga, dan pengajaran kesehatan, tapi dokter dilihat
sebagai pemimpin tim di bawah model ini. Elemen model lain perawatan
dapat digunakan bersama dengan model medis. Misalnya, pasien dengan
schzophrenia dapat diobati dengan obat fenotiazin. Pasien ini dapat juga
diberikan dalam supportivetherapy untuk mengembangkan skiils sosial
adaptif.

2. Dilihat dari Penyimpangan Perilaku


Model medis mengusulkan bahwa perilaku menyimpang
merupakan gejala dari gangguan sistem saraf pusat. Andreasen menulis
"penyakit mental benar-benar gangguan saraf”. Suatu masalah yang terjadi
ketika saraf otak cedera begitu parah sehingga kapasitas penyembuhan
internal tidak dapat memperbaikinya. Daftar beberapa jenis gangguan otak
yang dapat menyebabkan penyakit mental diantaranya  hilangnya sel saraf,
defisit dalam transmisi kimia, pola abnormal dari sirkulasi otak, masalah
di pusat-pusat perintah di otak, dan gangguan dalam pergerakan pesan di
sepanjang saraf.
Peran Klien

Melaksanakan pengobatan, tidak banyak terlibat, melaporkan efek


pengobatan terhadap therapy.

Peran Dokter

Melakukan terapi somatik, terapi interpersonal, dan mengajarkan


klien tentang penyakitnya.

Peran Perawat

Perawat berperan dalam berkolaborasi dengan tim medis dalam


melakukan prosedur diagnostic dan terapi jangka panjang, therapist
berperan dalam pemberian terapi, laporan mengenai dampak terapi,
menentukan diagnose, dan menentukan jenis pendekatan terapi yang
digunakan. dan pembuat kebijakan
Daftar Pustaka

Budi, A.K. 2018. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Dheo, D.K. 2015. Desain Jiwa. Yogyakarta: Elex Media Komputindo

Nunu, A. 2018. Keperawatan Jiwa Model Medikal. URL:


https://id.scribd.com/document/377715721/Keperawatan-Jiwa-Model-Medikal.
Diakses pada tanggal 30 Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai