NPM : 201922034
Tugas Mahasiswa
1. Membuat sebayak mungkin pertanyaan yang dapat timbul berdasarkan latar belakang
masalah tersebut di atas.
3. Idenfikasikan tanda dan gejala nya yang perlu di lakukan dalam pengkajian
7. Susun rencana tindakan (tujuan dan criteria hasil) setiap diagnosa keperawatan
Jawaban :
Latar belakang
Otitis Media Akut adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang disebabkan karena
masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah (Smeltzer, 2001). Otits media akut (OMA)
dapat terjadi kare beberapa faktorpenyebab, seperti sumbatan tuba eustachius (merupakan
penyebab utama darikejadian otitis media yang menyebabkan pertahanan tubuh pada silia
mukosa tubaeustachius terganggu), ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), dan
bakteri( Streptococcus peumoniae, Haemophylus influenza, Moraxella catarrhalis,dan bakteri
piogenik lain, seperti Streptococcus hemolyticus, Staphylococcus aureus, E. coli, Pneumococcus
vulgaris).
Di Amerika Serikat, diperkirakan bahwa sekitar 9,3 juta anak-anak mengalami serangan
OMA pada 2 tahun pertama kehidupannya (Berman, 1995).Menurut Teele (1991) dalam
Commissoet al. (2000), 33% anak akan mengalamisekurang-kurangnya satu episode OMA pada
usia 3 tahun pertama. Terdapat 70%anak usia kurang dari 15 tahun pernah mengalami satu
episode OMA (Bluestone,1996). Faktanya, ditemukan bahwa otitis media menjadi penyebab
22,7% anak-anak pada usia dibawah 1 tahun dan 40% anak-anak pada usia 4 sampai dengan
5tahun yang datang berkunjung ke dokter anak. Selain itu, sekitar sepertigakunjungan ke dokter
didiagnosa sebagai OMA dan sekitar 75% kunjungan balik ke dokter adalah untuk follow-up
penyakit otitis media tersebut (Teeleet al.,1989).
Menurut Casselbrant (1999) dalam Titisari (2005), menunjukkan bahwa19% hingga 62%
anak-anak mengalami sekurang-kurangnya satu episode OMAdalam tahun pertama
kehidupannya dan sekitar 50-84% anak-anak mengalamipaling sedikit satu episode OMA ketika
ia mencapai usia 3 tahun. Di AmerikaSerikat, insidens OMA tertinggi dicapai pada usia 0 sampai
dengan 2 tahun,diikuti dengan anak-anak pada usia 5 tahun.
Pertanyaan
1.
a. Apakah berbahaya jika kluar cairan dari telinga, apa penyebab keluar cairan
tersebut?
b. Apa penyebab nya daun telinga yang memerah disertai keluar cairan dari lubang
telinga?
c. Bagaimana cara mengatasi telinga terasa nyeri seperti ada udara yang mengendap
di dalam telinga?
Jawaban
2.
a. Cairan telinga (cerumen) normalnya hanya diproduksi dalam jumlah sedikit sehingga tidak
sampai mengalir keluar. Adapun cairan telinga ini fungsinya ialah untuk menjaga
kelembaban liang telinga, sekaligus mencegah masuknya substansi asing yang berbahaya
ke struktur telinga yang lebih dalam.Cairan telinga yang mengalir keluar biasanya
disebabkan oleh produkspenuhjyang berlebihan. Penyebabnya yang tersering ialah karena
radang telinga luar (otitis eksterna) yang bisa dicetuskan oleh kebiasaan mengorek-ngorek
telinga berlebihan, infeksi jamur atau mikroorganisme lain, hingga kemasukan benda asing
ke dalam telinga. Bisa juga, cairan telinga mengalir keluar dikarenakan gendang telinga
yang robek, misalnya karena radang telinga tengah (otitis media), tertusuk benda tajam,
pajanan bising berlebihan, menyelam terlalu dalam, dan sebagainya.
b. Cairan telinga yang mengalir keluar biasanya disebabkan oleh produksinya yang
berlebihan. Penyebabnya yang tersering ialah karena radang telinga luar (otitis eksterna)
yang bisa dicetuskan oleh kebiasaan mengorek-ngorek telinga berlebihan, infeksi jamur
atau mikroorganisme lain, hingga kemasukan benda asing ke dalam telinga. Bisa juga,
cairan telinga mengalir keluar dikarenakan gendang telinga yang robek, misalnya karena
radang telinga tengah (otitis media), tertusuk benda tajam, pajanan bising berlebihan,
menyelam terlalu dalam, dan sebagainya.Harus diketahui lebih lanjut,apakah terdapat
gangguan pendengaran, apakah terdapat riwayat cedera pada kepala atau telinga
sebelumnya, apa yang dilakukan ayah anda sebelum munculnya gejala-gejala tersebut,
sudah berapa lama gejala-gejala tersebut terjadi. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan ke
dalam liang telinganya secara langsung.
c. Nyeri di telinga bisa disebabkan oleh beberapa hal, tergantung dari mulainya nyeri, durasi
nyeri, gejala penyerta seperti nyeri mengunyah, telinga berdenging, nyeri tekan, keluar
cairan dari lubang telinga, atau turunnya fungsi pendengaran, serta penyakit penyerta atau
pendahulu seperti batuk pilek.
Otitis eksterna, biasanya disertai dengan nyeri tekan di tulang belakang telinga, lubang telinga
terasa sempit, dan nyeri tekan di bagian luar telinga. Otitis eksterna bisa disebabkan oleh bakteri
maupun jamur.
Otitis media akut, biasanya muncul sekitar 1-2 minggu disertai dengan telinga penuh, demam,
dan didahului oleh batuk pilek.
Otitis media kronik, biasanya muncul setelah lebih dari 2 minggu, dan disertai oleh keluarnya
cairan dari dalam telinga, dan nyeri berulang.
Nyeri telinga dapat dipengaruhi oleh faktor kebiasaan mengorek-ngorek telinga, trauma pada
telinga, sering berenang, maupun riwayat batuk pilek berulang. Apabila nyeri telinga terus
berulang, disertai oleh demam, dan telinga penuh.
Gejala otitis media dapat bervariasi menurut beratnya infeksi dan bisa sangat ringan dan
sementara atau sangat berat. Keadaan ini biasanya unilateral pada orang dewasa.
Membrane tymphani merah, sering menggelembung tanpa tonjolan tulang yang dapat dilihat,
tidak bergerak pada otoskopi pneumatic ( pemberian tekanan positif atau negative pada telinga
tengah dengan insulator balon yang dikaitkan ke otoskop ), dapat mengalami perforasi.
Demam
Anoreksia
Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran, rasa penuh atau gatal dalam telinga atau
perasaan bendungan, atau bahkan suara letup atau berderik, yang terjadi ketika tuba eustachii
berusaha membuka. Membrane tymphani tampak kusam (warna kuning redup sampai abu-abu
pada otoskopi pneumatik, dan dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah. Audiogram
biasanya menunjukkan adanya kehilangan pendengaran konduktif.
Gejala dapat minimal, dengan berbagai derajat kehilangan pendengaran dan terdapat otorrhea
intermitten atau persisten yang berbau busuk. Biasanya tidak ada nyeri kecuali pada kasus
mastoiditis akut, dimana daerah post aurikuler menjadi nyeri tekan dan bahkan merah dan
edema. Kolesteatoma, sendiri biasanya tidak menyebabkan nyeri. Evaluasi otoskopik membrane
timpani memperlihatkan adanya perforasi, dan kolesteatoma dapat terlihat sebagai masa putih di
belakang membrane timpani atau keluar ke kanalis eksterna melalui lubang perforasi.
Kolesteatoma dapat juga tidak terlihat pada pemeriksaan oleh ahli otoskopi. Hasil audiometric
pada kasus kolesteatoma sering memperlihatkan kehilangan pendengaran konduktif atau
campuran.
4. Pemeriksaan diagnostik
Yang sering dilakukan pada kasus otitis media kronis ini diantaranya meliputi :
Kultur dan uji sensitifitas: dilakukan bila dilakukan timpanosesntesis (Aspirasi jarum dari
telinga)
Tes berbisik
1) Identitas klien
2) Riwayat kesehatan
Apakah ada kebiasaan berenang, apakah pernah menderita gangguan pendengaran (kapan,
berapa lama, pengobatan apa yang dilakukan, bagaimana kebiasaan membersihkan telinga,
keadaan lingkungan tenan, daerah industri, daerah polusi), apakah riwayat pada anggota
keluarga.
kaji keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pada saat di anamnesa, Seperti penjabaran dari
riwayat adanya kelainan nyeri yang dirasakan.
Mengkaji ada atau tidak salah satu keluarga yang mengalami penyakit yang sama. Ada atau
tidaknya riwayat infeksi saluran nafas atas yang berulang dan riwayat alergi pada keluarga.
3) Pemeriksaan fisik
Kepala
Dada / thorak
Jantung
Perut / abdomen
Genitourinaria
Ekstremitas
Sistem integumen
Sistem neurologi
Nutrisi
Bagaimana pola makan dan minum klien pada saat sehat dan sakit,apakah ada perbedaan
konsumsi diit nya.
Eliminasi
Biasanya klien dengan gangguan otitis media ini,agak susah untk berkomunikasi dengan orang
lain karena ada gangguan pada telinga nya sehingga ia kurang mendengar/kurang nyambung
tentang apa yang di bicarakan orang.
6. Diagnosa keperawatan
a) Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses peradangan pada telinga
tengah
Kriteria hasil :Nyeri yang dirasakan kien berkurang dengan skala 2-0 darirentang skala 0-
10.
Kriteria hasil :
Klien dapat melakukan komunikasi dengan baik
Kriteria hasil :
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses peradangan pada telinga
tengah.
Tindakan keperawatan :
Ajarkan teknik relaksasi pada klien dengan mengajarkan teknik relaksasi (misalnya
bernafas perlahan, teratur, atau nafas dalam)
Kaji kembali nyeri yang dirasa oleh klien setelah 30 menitpemberian analgetik.
Beri informasi kepada klien dan keluarga tentang penyebab yeriyang dirasa.
Tindakan keperawatan :
Dapatkan apa metode komunikasi yang dinginkan dan catat pada rencana perawatan
metode yang digunakan oleh staf dan klien, eperti : tulisan, berbicara, ataupun bahasa
isyarat.
Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal.- Jika ia dapat mendegar pada satu
telinga, berbicara dengan perlahan dan dengan jelas langsung ke telinga yang baik (hal ini
lebih baik dari pada berbicara dengan keras).
Jika klien dapat membaca ucapan ,Lihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan
jelas.
Hindari berdiri di depan cahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat membaca
bibir anda.
Tindakan keperwatan :
Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu
antibiotik sistemik maupun lokal).
Tindakan keperawatan :
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses peradangan pada telinga
tengah.
Kriteria evaluasi :
Teknik relaksasi yang benar dan efektif dapat membantumengurangi nyeri yang dirasa.
Analgetik dapat menekan pusat saraf rasa nyeri, sehingga nyeridapat berkurang
Informasi yang cukup dapat mengurangi kecemasan yang dirasaoleh klien dan keluarga.
Kriteria evaluasi :
Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klienmaka metode yang
akan digunakan dapat disesuaikan dengankemampuan dan keterbatasan klien.
Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapatditerima dengan baik oleh
klien.
Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan kliendapat berjalan dnegan
baik dan klien dapat menerima pesanperawat secara tepat.
Kriteria evaluasi :
Apabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, makapendengaran yang tersisa sensitif
terhadap trauma dan infeksisehingga harus dilindungi.
Kriteria evaluasi :
Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yangsama akan sangat
membantu klien.