Oleh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat- Nyalah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
dengan judul: “Perkembangan Kurikulum di Indonesia”
DAFTAR ISI.......................................................................................................
A. Latar Belakang
C. Tujuan
A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan
curere (tempat berpacu), dan pada awalnya digunakan dalam dunia
olahraga.pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk
memperoleh mendali/penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut
diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran
(subject) yang harus di tempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir
program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Berdasarkan pengertian diatas, dalam kurikulum terkandung dua hal
pokok, yaitu: (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa,
dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Dengan
demikian, implikasinya terhadap praktik pengajaran, yaitu setiap siswa
harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan biasanya
disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah mengikuti suatu tes atau
ujian, (Ruhimat, 2011)
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum
disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
1. Peningkatan iman dan takwa;
2. Peningkatan akhlak mulia;
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
4. Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
6. Tuntutan dunia kerja;
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
8. Agama;
9. Dinamika perkembangan global;
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
B. Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau
pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum
berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselengaranya proses pendidikan di sekolah.Sedangkan bagi siswa,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar. Berkaitan dengam fungsi
kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi
kurikulum, yaitu:
1. Fungsi penyesuaian
Fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well
adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
2. Fungsi integrasi
Fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
3. Fungsi diferensiasi
Fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikann pelayanan terhadap perbedaan
individu siswa.
4. Fungsi persiapan
Fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebaga alat
pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan
studi kejenjang pendidikan berikutnya.
5. Fungsi pemilihan
Fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
6. Fungsi diagnostik
Fungsi ini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk
dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan
yang dimilikinya.
C. Peranan Kurikulum
1. Peranan konservatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan
sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya
masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada
generasi muda, dalam hal ini para siswa. Dengan demikian, peranan
konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum, yang
berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat
men-dasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada
hakikatnya me-rupakan proses sosial. Salah satu tugas pendidikan
yaitu mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-
nilai sosial yang hidup di ling-kungan masyarakatnya.
2. Peranan kreatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembang sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang
terjadi dan kebutuhan kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan
masa mendatang.
3. Peranan kritis dan evaluatif
Peranan kurikulum tidak hanyamewariskan nilai dan budaya
yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi,
melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan
budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam
hal ini, kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau
filter sosial. Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan
dan tuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau
penyempurnaan.
D. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum di bagi menjadi empat yaitu, tujuan pendidikan
nasional (TPN), tujuan institusional (TI), tujuan kurikuler (TK), tujuan
pembelajaran atau instruksional (TP).
4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan kurikulum 1964,
yakni dilakukan perubahan struktur kurikulum pendidikan dari
pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus.Kurikulum ini merupakan perwujudan
perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis yaitu mengganti
Rentjana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde
Lama.Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati.
Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran:
kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan
dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi
apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang
pendidikan.
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah bagian penting pendidikan dimana kualitas suatu
negara ditentukan oleh kualitas pendidikan. Dalam hal ini, pendidik adalah
suatu media penting untuk mengatur dan mengembangkan potensi siswa di
dalam sekolah untuk lebih aktif dan kreatif dalam menumbuhkan bakat
dan minat peserta didik didalam perkembangan kurikulum. Sehingga
peserta didik mampu menjadi warga negara yang produktif yang ikut
berpartisipasi dalam perkembangan dan kemajuan negaranya, khususnya
didalam dunia pendidikan. Karena generasi muda adalah aset bangsa yang
tak ternilai. Namun, didalamnya juga butuh kerjasama dalam penerapan
pola kurikulum yang juga tak terlepas dari memanajemen pendidikan itu
sendiri untuk memperoleh hasil yang optimal.
B. Saran
Diharapkan agar kita sebagai generasi muda penerus bangsa yang
tentu saja memiliki keinginan untuk memajukan bangsa dan negaranya
akan terus berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkannya. Oleh karena
itu, jangan jadikan perubahan kurikulum tersebut menjadi momok yang
menakutkan dan menjadi beban untuk kita.Tetapi, kita harus menjadikan
hal tersebut menjadi suatu cambukan kita untuk memperoleh hasil yang
lebih baik dan mampu bersaing dalam pendidikan nasional maupun
internasional. Hal tersebut akan terwujud dengan menerapkan sistem
manajemen kurikulum pendidikan yang baik dan merata secara
keseluruhan. Dan ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk
mewujudkan pendidikan Indonesia yang merata disemua kalangan.
DAFTAR PUSTAKA