Oleh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat- Nyalah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
dengan judul: “Perkembangan Kurikulum di Indonesia”.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia?
2. Bagaimana dinamika perkembangan kurikulum di Indonesia?
3. Macam-macam perubahan kurikulum yang berkembang di Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah,
dinamika dan perubahan perkembangan kurikulum-kurikulum di Indonesia
sampai sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Perubahan Kurikulum
1. Kurikulum 1947
a. Kelebihannya yaitu:
1) Mencerminkan kesadaran sebagai bangsa yang berdaulat,
dan mendudukkan pendidikan sebagai faktor penting dalam
memperkokoh berdirinya negara Indonesia melalui persatuan dan
kesatuan untuk mengusir penjajah.
2) Memiliki fungsi strategis dalam mempersatukan bangsa
Indonesia melalui pendidikan
3) Kurikulum 1947 mengadopsi dari pengalaman pendidikan
Indonesia yang telah lalu di masa penjajahan, sehingga
memudahkan dalam penyusunannya.
b. Kekuranganya yaitu:
1) Dibayang-bayangi pendidikan zaman penjajahan, sehingga
mengarah pada pola pengajaran penjajah.
2) Belum memiliki orientasi ranah kognitif dan psikomotor namun
lebih dominan ranah afektif.
3) Belum diterapkan di sekolah-sekolah sehingga belum
memberikan dampak pada terlaksananya pendidikan dan
terbentuknya bangsa Indonesia hingga secara resmi dilaksanakan
pada tahun 1950
2. Kurikulum 1952
a. Kelebihannya yaitu:
1) Kurikulum 1952 telah mengarah pada sistem pendidikan
nasional, walaupun belum merata pada seluruh wilayah di
Indonesia, namun dapat mencerminkan suatu pemahaman dan
cita-cita para praktisi pendidikan akan pentingnya pemerataan
pendidikan bagi seluruh bangsa Indonesia.
2) Pada Kurikulum 1952, materi pelajaran sudah berorientasi
pada kebutuhan hidup para siswa, sehingga hasil pembelajaran
dapat berguna ketika ditengah masyarakat.
3) Karena setiap guru mengajar satu mata pelajaran, maka
memiliki keuntungan untuk lebih menguasai bidang
pengajarannya dengan lebih baik, dari pada mengajar berbagai
mata pelajaran
b. Kekurangannya yaitu:
1) Karena kurikulum 1952 baru mengarah pada sistem pendidikan
nasional, maka belum mampu menjangkau seluruh wilayah
Indonesia.
2) Materi pelajaran belum orientasi masa depan, karena yang
diajarkan berorientasi kebutuhan untuk hidup di masyarakat
saat itu, dengan demikian belum memiliki visi kebutuhan di
masa mendatang.
3) Kurang membangkitkan kreatifitas dan inovasi guru, karena
setiap mata pelajaran sudah terinci dalam rencana pelajaran
terurai, hal ini mempersempit kreatifitas dan inovasi guru baik
dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun menentukan sumber
materi pelajaran.
3. Kurikulum 1964
b. Kekurangannya yaitu:
1) Kurikulum ini dipergunakan hanya pada tingkat sekolah dasar
dan belum mencakup sekolah lanjutan dan perguruan tinggi.
2) Terkesan masih diwarnai oleh kepentingan-kepentingan tertentu
yang cenderung mengakomodir sistem-sistem yang belum sejalan
dengan jiwa UUD 45.
3) Karena pendidikan diwarnai oleh kepentingan-kepentingan
kelompok menjadikan kurikulum ini dimaknai sebagai alat untuk
membantu kepentingan-kepentingan tertentu.
4) Kurikulum ini berjalan ketika Indonesia masih dalam keadaan
labil.
4. Kurikulum 1968
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis yaitu mengganti Rencana
Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Dari segi
tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan
ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat,
dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani,
moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Dalam kurikulum ini
tampak dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari
Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar,
dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari
perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok. Djauzak
menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat. "Hanya memuat mata
pelajaran pokok saja,". Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak
mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada
materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang
pendidikan. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan
kuat.
Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, artinya
materi pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan
kurikulum sekolah lanjutan. Bidang studi pada kurikulum ini
dikelompokkan pada tiga kelompok besar: pembinaan pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih
efektif dan efisien. latar belakangi lahirnya kurikulum ini adalah pengaruh
konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective)
yang terkenal saat itu," Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci
dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yang dikenal
dengan istilah "satuan pelajaran", yaitu rencana pelajaran setiap satuan
bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci menjadi : tujuan instruksional
umum (TIU), tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat
pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975
banyak dikritik. Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai
dari setiap kegiatan pembelajaran. Adapun kelebihan dan kelemahan
yang terdapat pada Kutikulum 1975 adalah:
a. Kelebihanya yaitu:
1) Berorientasi pada tujuan
2) Mengarah pembentukan tingkah laku siswa
3) Relevan dengan kebutuhan masyarakat
4) Menekankan efektivitas dan efisiensi
5) Menekankan fleksibilitas yaitu mempertimbangkan faktor-
faktor ekosistem dan kemampuan penyediaan fasilitas yang
menunjang terlaksananya program.
6) Melatih guru untuk dapat menggunakan teknik penyusunan
program pengajaran yang dikenal dengan Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
7) Prinsip berkesinambungan
b. Kekurangannya yaitu:
7. Kurikulum 1994
8. Kurikulum 2004
9. Kurikulum 2006
A. Kesimpulan
B. Saran
Harapan kita semua bahwa kurikulum yang baru tidak akan mengalami nasib
yang sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Akan tetapi mampu
memberikan pencerahan terhadap perubahan paradigma berpikir para pelaksana
di lapangana, serta mampu memfasilitasi dan membantu meningkatkan
kompetensi peserta didik sehingga mampu bersaing baik di kancah nasional
maupun internasional dengan bangsa-bangsa yang lain.
DAFTAR PUSTAKA