1 Saluran Empedu
2.1.1 Embriologi
Cikal bakal saluran empedu dan hati adalah sebuah penonjolan sebesar 3
mm di daerah ventral usus depan. Bagian kranial tumbuh menjadi hati, bagian
kaudal menjadi pankreas, sedangkan sebagian sisanya menjadi kandung empedu.
Dari tonjolan berongga yang bagian padatnya kelak jadi sel hati, di antara sel hati
tersebut, tumbuh saluran empedu yang bercabang-cabang seperti pohon.
2.1.2 Anatomi
2.1.3 Fisiologi
Sekresi Empedu oleh Hati
Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah menyekresi empedu, normalnya
antara 600 dan 1.000 ml/hari. Empedu melakukan dua fungsi penting.
Pertama, empedu memainkan peran penting dalam pencernaan dan absorpsi
lemak, bukan karena enzim dalam empedu yang menyebabkan pencernaan lemak,
tetapi karena asam empedu dalam empedu melakukan dua hal : (1) Mereka
membantu mengemulsi partikel-partikel lemak yang besar dalam makanan menjadi
banyak partikel kecil, permukaan pertikel tersebut dapat diserang oleh enzim lipase
yang disekresikan dalam getah pankreas, dan (2) mereka membantu absorpsi
produk akhir lemak yang telah dicerna melalui membran mukosa intestinal.
Kedua empedu bekerja sebagai salah satu alat untuk mengekskresi beberapa
produk buangan yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi bilirubin, suatu
produk akhir penghancuran hemoglobin dan kelebihan kolesterol.
Komposisi Empedu
Tabel dibawah menunjukkan komposisi empedu saat pertama kali disekresi
oleh hati dan kemudian setelah dipekatkan dalam kandung empedu. Tabel ini
menunjukkan bahwa zat yang paling banyak disekresi dalam empedu adalah garam
empedu, yang banyaknya kira-kira setengah dari total zat-zat yang juga terlarut
dalam empedu. Bilirubin, kolesterol, lesitin dan elektrolit yang biasa terdapat dalam
plasma, juga disekresikan atau diekskresikan dalam konsentrasi besar.
Dalam proses pemekatan di kandung empedu, air dan elektrolit dalam jumlah
besar (kecuali ion kalsium) direabsorbsi oleh mukosa kandung empedu; pada
dasarnya semua zat lain, terutama garam empedu dan zat-zat lemak kolesterol dan
lesitin, tidak direabsorbsi dan karena itu menjadi sangat pekat dalam empedu di
kandung empedu.
Tabel 2.1 Komposisi Empedu
2.1.4 Biokimia
Garam empedu, lesitin dan kolesterol merupakan komponen terbesar (90%)
cairan empedu. Sisanya adalah bilirubin, asam lemak, dan garam anorganik.
Kolesterol dalam hepatosit berasal dari makanan, sintesis ekstrahepatik dan sintesis
intrahpeatik. Kolesterol bebas terbentuk dari 3 mekanisme, yaitu (1) hasil dari
resterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim acetyl-coenzyme A acetyltrasferase
(ACAT); (2) perubahan menjadi garam empedu oleh enzim cholesterol 7 alpha
hydroxylase untuk selanjutnya disekresi; (3) kolesterol bebas langsung disekresi ke
dalam saluran empedu.
Garam empedu adalah molekul steroid yang dibuat oleh hepatosit dan
berasal dari kolesterol. Pengaturan produksinya dipengaruhi oleh mekanisme umpan
balik yang dapat ditingkatkan sampai 20 kali produksi normal jika diperlukan. Lesitin
merupakan fosfolipid utama empedu dan dilarutkan dalam micelles oleh garam
empedu.
Kontraindikasi absolut :
1. Suspect cancer gall bladder
2. Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi struktur anatomi yang relevant
3. Perdarahan yang tidak dapat dikontrol (ex : koagulopati)
4. Inflamasi
Kontraindikasi relative :
1. Surgeon
2. Pertimbangan untuk pasien riwayat operasi abdomen, kehamilan dan
cirrhosis
3. Penyakit paru obstruksi kronis
4. Gagal jantung
Daftar pustaka :
1. Sjamsuhidajat & de jong.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta:EGC
2. Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta : EGC, 1022
3. Soper, Nathaniel J., Lee L. Swanstrom., Steve Eubanks., 2008. Mastery of
Endoscopic and Laparoscopic Surgery. Lippincott Williams & Wilkins. P : 301.