(PKD 1232)
DISUSUN OLEH
M. GUSTI ANDIKA
NPM 19754016
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR IS................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 Pengertian Suhu........................................................................................................2
2.2 Peran Suhu Terhadap Tanaman................................................................................3
2.3 Peranan Suhu Terhadap Tanaman Pangan................................................................3
2.4 Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman....................................................3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan sulit
dikendalikan salah satunya adalah suhu/temperatur. Dalam praktek, iklim (suhu dan cuaca )
sangat sulit untuk dimodifikasi/dikendalikan sesuai dengan kebutuhan, ditambah lagi dengan
fenomena pemanasan global akibat radiasi matahari yang penyinarannya jatuh secara total
akibat lapisan ozon yang telah menipis. Kalaupun bisa memerlukan biaya dan teknologi yang
tinggi. Iklim/cuaca sering seakan-akan menjadi faktor pembatas produksi pertanian. Karena
sifatnya yang dinamis, beragam dan terbuka, pendekatan terhadap cuaca/iklim agar lebih
berdaya guna dalam bidang pertanian, diperlukan suatu pemahaman yang lebih akurat
terhadap karakteristik iklim melalui analisis dan interpretasi data iklim
Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang di ukur berdasarkan skala tertentu
dengan menggunakan termometer. Pengaruh suhu terhadap mahkluk - mahkluk hidup adalah
sangat besar sehingga pertumbuhannya benar benar seakan-akan tergantung padanya,
terutama dalam kegiatan pertanian. Kita ambil contoh tumbuhan-tumbuhan dimana tanaman
layaknya mempunyai keinginan akan suhu tertentu, artinya tanaman itu tidak akan tumbuh
dengan baik bila syaratnya tidak terpenuhi, juga berpengaruh pada proses pematangan buah
makin tinggi suhu makin cepat proses pematangan buah. Dengan suhu yang tinggi benih–
benih akan mengadakan metabolisme lebih cepat, akibatnya apabila benih – benih di biarkan
atau di tanam pada dataran atau tanaman tinggi maka daya kecambahnya akan turun. Jadi
pada tanaman juga ada suhu maksimum atau suhu optimum yang diinginkan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Suhu udara dan tanah sangat mempengaruhi dalam proses pertumbuhan , karna setiap
jenis tanaman mempunyai suhu batas minimum, optimum dan maksimum untuk setiap
tingkat perrtumbuhannya.
Batas atas suhu yang mematikan aktivitas sel-sel tanaman berkisar dari 120 o sampai 140o
F tetapi nilai ini beragam sesuai dengan jenis tanaman dan tingkat perrtumbuhannya.
Contoh : gandum dalam musim dingin tahan berada dalam kondisi suhu nisbi rendah dan
dapat bertahan dalam suhu beku selama periode musim dingin, terjadinya pada tanaman
tropis misalnya biji coklat yang memerlukan suhu tinggi pada sepanjang tahun. Suhu tinggi
tidak mengkhawatirkan dibandingkan suhu rendah dalam menahan pertumbuhan asalkan
persedian air memadai dan tanaman dapat menyesuaikan terhadap daerah ikanklim. Dalam
kondisi suhu yang sangat tinggi, pertumbuhan bisa terhambat bahkan berhenti tanpa
menghiraukan persediaan air dan kemungkinan terjadi perangasan daun atau buah sebelum
waktunya.
Tanaman bisa mengubah frekuensi suhu dari iklim mikro bunga dan daun
dapat menangkap isolasi pada lapisan atas sehingga suhu maksimumnya terletak dekat
sekitar puncak tanaman kecuali jika tanaman masih rendah dan masih terpencar
sehingga pemanasan disela-sela tanaman dari tanah akan menentukan distribusi suhu
vertical.
Suhu udara merupakan faktor lingkungan yang penting karna berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman dan berperan hampir pada proses pertumbuhan. Suhu udara
merupakan faktor penting dalam menentukan tempat dan waktu penanaman yang cocok,
bahkan suhu udara dapat juga sebagai faktor-faktor penentu dari pusat-pusat produksi
tanaman. Misalnya; kentang didaerah suhu rendah, sedangkan padi didaerah bersuhhu lebih
tinggi.
Suhu udara di Indonesia dapat berperan sebagai kendali pada usaha pengimbangan
tanaman padi didaerah yang mempunyai ketingian yaitu tinggi diatas permukaan laut
sebagian besar jenis padi unggul tumbuh dan berdaya hasil baik sampai ketinggian 700 m
2
diatas permukaan laut. Suh udara rata-rata yang tinggi akan baik untuk tanaman seperti
kacang tanah dan kapas sedangkan gandum, kentang, gula dan tomat, bisa didataran tinggi
dengan suhu udara yang lebih rendah.
Batas atas suhu yang mematikan aktivitas sel-sel tanaman berkisar dari 120 o sampai 140o
F tetapi nilai ini beragam sesuai dengan jenis tanaman dan tingkat perrtumbuhannya.
Contoh : gandum dalam musim dingin tahan berada dalam kondisi suhu nisbi rendah dan
dapat bertahan dalam suhu beku selama periode musim dingin, terjadinya pada tanaman
tropis misalnya biji coklat yang memerlukan suhu tinggi pada sepanjang tahun. Suhu tinggi
tidak mengkhawatirkan dibandingkan suhu rendah dalam menahan pertumbuhan asalkan
persedian air memadai dan tanaman dapat menyesuaikan terhadap daerah iklim. Dalam
kondisi suhu yang sangat tinggi, pertumbuhan bisa terhambat bahkan berhenti tanpa
menghiraukan persediaan air dan kemungkinan terjadi perangasan daun atau buah sebelum
waktunya.
Tanaman bisa mengubah frekuensi suhu dari iklim mikro bunga dan daun
dapat menangkap isolasi pada lapisan atas sehingga suhu maksimumnya terletak dekat
sekitar puncak tanaman kecuali jika tanaman masih rendah dan masih terpencar
sehingga pemanasan disela-sela tanaman dari tanah akan menentukan distribusi suhu
vertical.
Suhu udara merupakan faktor lingkungan yang penting karna berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman dan berperan hampir pada proses pertumbuhan. Suhu udara
merupakan faktor penting dalam menentukan tempat dan waktu penanaman yang cocok,
bahkan suhu udara dapat juga sebagai faktor-faktor penentu dari pusat-pusat produksi
tanaman. Misalnya; kentang didaerah suhu rendah, sedangkan padi didaerah bersuhhu lebih
tinggi.
Suhu udara diindonesia dapat berperan sebagai kendali pada usaha pengimbangan
tanaman padi didaerah yang mempunyai ketingian yaitu tinggi diatas permukaan laut
sebagian besar jenis padi unggul tumbuh dan berdaya hasil baik sampai ketinggian 700 m
diatas permukaan laut. Suh udara rata-rata yang tinggi akan baik untuk tanaman seperti
kacang tanah dan kapas sedangkan gandum, kentang, gula dan tomat, bisa didataran tinggi
dengan suhu udara yang lebih rendah.
Selain unsur iklim, produksi tanaman juga dipengaruhi oleh Radiasi Matahari dan
Suhu. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan.
Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk
berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa
reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang
matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan
perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Mugnisjah dan Setiawan, 1995).
Diwilayah dengan empat musim, pengaruh suhu berlaku ganda. Pada waktu
awal pertumbuhan suhu harus cukup tinggi agar pertumbuhan tidak terhambat. Tetapi
bagi kebanyakan tanaman terutama tanaman tahunan, suhu sebelum perubahan fase
pertumbuhan itu terjadi sangat penting. Cekaman (stress) air yang diikuti oleh hujan
sering merangsang pembungaan tanaman tahunan tropika. Faktor lain yang memicu
pembungaan adalah panjang hari, atau panjang periode selama setiap 24 jam.
Tanaman berhari panjang tidak akan berbunga jika ditanam di wilayah tropika.
Radiasi matahari berhubungan dengan laju pertumbuhan tanaman, fotosintesis,
pembukaan (reseptivitas) bunga, dan aktivitas lebah penyerbuk. Pembukaan bunga
dan aktivitas lebah ditingkatkan oleh radiasi matahari yang cerah, wilayah yang sering
berawan berpotensi kurang untuk produksi benih. Permukaan lahan ekuator sering
menerima total radiasi yang kurang dari lahan berlatitude 10-20 mdp.
Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman diketahui sebagai
batas optimum . pada batas ini semua proses dasar seperti : fotosentesis, respirasi, penyerapan
air, transpirasi, pembelahan sel. Perpanjangan sel dan perubahan fungsi sel akan berlangsung
baik dan tentu saja akan diperoleh produksi tanaman yang tertinggi. Batas suhu optimum
tidak sama semua tanaman , sebagai contoh : apel ,kentang , menghendaki yang lebih rendah
dibandingkan tanaman jeruk, ketela rambat atau gardenia. Tanaman yang tumbuh pada
kondisi suhu diatas optimum akhirnya pertumbuhanya biasa menghasilkan produksi yang
rendah . hal ini disebabkan kurang adanya keseimbangan antara besarnya fotosentesis yang
dihasilkan dan berkurangnya karbohidrat karna adanya respirasi. Bertambahnya suhu akan
mempercepatkan kedua proses ini , tetapai diatmosfer diatas optimum , proses respirasi akan
berlangsung lebih besar dari pada fotosentesis , sehingga bertambah tinggi suhu tersebut akan
mengakibatkan berkurangnya produksi.
Tanaman yang tumbuh pada kondisi suhu dibawah batas optimum akan menghasilkan
pertumbuhan yang kurang baik dan produksinya akan lebih rendah . hal ini disebabkan pada
suhu yang rendah besarnya fotosentesis yang dihasilkan dan protein yang dibentuk dalam
keadaan minimum berakibat pertumbuhan dan perkembangan lambat dan produksinya
rendah.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik
dan sulit dikendalikan dan diduga terutama suhu, oleh karena itu pendekatan yang
paling baik dalam rangka pembangunan pertanian adalah menyesuaikan sistem
usahatani dengan keadaan iklim setempat.
Faktor suhu mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan dan
sistem produksi pertanian karena seluruh unsur iklim berpengaruh terhadap
berbagai proses fisiologis, pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
3.2 SARAN
Sebaiknya diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instasi pengelola
dan pengguna data iklim demi menunjang pembangunan pertanian secara
keseluruhan.
5
DAFTAR PUSTAKA