(Studi Kasus pada Usaha Keripik Blessing Banana Chips di Desa Simpang
Kanan Kecamatan Sumberjo Kabupaten Tanggamus)
ABSTRAK
Pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki kandungan karbohidrat, nutrisi,
mineral, dan kandungan serat yang sangat tinggi. Pisang dapat meningkatkan nilai tambah yaitu
keripik pisang. Permasalahan umum bagi industri pengolahan keripik pisang Blessing ini adalah
penurunan produski, kenaikan harga input, dan penurunan harga jual. Oleh karena itu maka dilakukan
penelitian menghitung biaya dan penerimaan, menganalisis kelayakan finansial pada usaha,
menganalisis sensitivitas pada usaha keripik pisang Blessing di Gunung Batu Kecamatan Sumberjo
Kabupaten Tanggamus. Metode Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan
sekunder. Metode di lakukan dengan cara Purposive pada respondennya. Penelitian kuantitatif
dilakukan untuk menganalisis kelayakan finansial yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan Payback Period (PP)
dan BEP. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh usaha keripik pisang blessing memperoleh
penerimaan sebesar Rp 1.781.313.333 dan Keuntungan sebesar Rp 574.232.500, analisis kelayakan
finansial menunjukan bahwa usaha keripik pisang blessing ini layak untuk dijalankan, sensitivitas
terhadap parameter kenaikan biaya variabel sebesar 5% usaha keripik pisang blessing masih layak
untuk dijalankan dan hasil analisis sesitivitas terhadap penurunan penjualan sebesar 12% usaha keripik
pisang masih dikatakan layak.
Kata Kunci: Analisis Kelayakan Finansial, Biaya dan Penerimaan, Sensitivitas.
ABSTRAC
Bananas are a horticultural commodity that contain very high carbohydrates, nutrients, minerals and
fiber content. Bananas can increase the added value of banana chips. Common problems for the
Blessing banana chips processing industry are a decrease in production, an increase in input prices
and a decrease in selling prices. Therefore, research was carried out to calculate costs and revenues,
analyze the financial feasibility of the business, analyze the sensitivity of the Blessing banana chips
business in Gunung Batu, Sumberjo District, Tanggamus Regency. Method Data collection was carried
out using primary and secondary data. The method was carried out purposively for the respondents.
Quantitative research was carried out to analyze financial feasibility, namely NPV, IRR, Net B/C, and
Payback Period (PP) and BEP. Based on the research results, it was found that the blessing banana
chips business received revenue of IDR 1,781,313,333 and a profit of IDR 574,232,500, the financial
feasibility analysis showed that the blessing banana chips business was feasible to run, the sensitivity
to the variable cost increase parameter was 5% for the blessing banana chips business is still feasible
to run and the results of the sensitivity analysis of the 12% decline in sales of the banana chips business
are still considered feasible.
Keywords: Financial Feasibility Analysis, Costs and Revenues, Sensitivity
PENDAHULUAN akan datang karena industri pengolahan
Pisang (Musa paradisiaca L.) hasil pertanian (agroindustri) ditangani
merupakan salah satu tanaman yang paling secara utuh, mulai dari proses produksi,
umum ditanam dihammpar semua Negara mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas
Negara tropis (Ryanata, 2015). Pisang lain yang berkaitan dengan kegiatan
merupakan salah satu komoditas pertanian (agribisnis).
hortikultura yang memiliki kandungan Pisang dapat meningkatkan nilai
karbohidrat, nutrisi, mineral, dan tamabah yaitu keripik pisang. Keripik
kandungan serat yang sangat tinggi. pisang yang kompetitif dibandingkan
Produksi pisang Indonesia cenderung dengan produk lain, membuat pangsa pasar
meningkat selama lima tahun terakhir. produk ini masih luas. Pengembangan
Peningkatan tertinggi terjadi pada 2020, produk keripik pisang saat ini cenderung
sedangkan yang terendah terjadi pada 2019 meningkat, dari segi aneka rasa maupun
yang meningkat 0,27%. kemasannya. Produk olahan pisang telah
Produksi pisang petani yang banyak beredar di pasaran baik pasar
tergabung dalam sejumlah kelompok tani di tradisional maupun supermarket di
Kabupaten Tanggamus mencapai 4-5 ton Lampung. Keripik Pisang Lampung sudah
dalam satu kali panen dengan luas lahan 0,5 di kenal sebagai oleh oleh khas Lampung.
hektar. Selain itu juga wilayah Tanggamus Industri olahan keripik pisang yang ada di
dipengaruhi oleh udara tropikal pantai dan Kabupaten Tanggamus produksi paling
dataran pegunungan dengan temperatur tinggi yaitu usaha keripik pisang blessing.
udara yang sejuk dengan rata-rata 28 °C, Permasalahan umum bagi industri
sehingga dengan demikian Tanggamus pengolahan keripik pisang Blessing ini
memiliki keanekaragaman varietas pisang adalah penurunan produski, kenaikan
yang kaya. harga input, dan penurunan harga jual.
Banyak agroindustri yang sudah Aspek keuntungan finansial merupakan
melirik pisang untuk dijadikan berbagai suatu keharusan dalam pengusahaan,
olahan. Agroindustri dengan bahan baku perlu diketahui apakah kondisi keripik
pisang merupakan salah satu agroindustri pisang blessing saat ini telah memberikan
yang memiliki daya tarik untuk keuntungan yang sesuai bagi modal yang
dikembangkan. Agroindustri merupakan telah dikeluarkan. Selanjutnya hal yang
pendekatan yang ditempuh untuk menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah
pengembangan pertanian pada masa yang kelayakan finansial pengusahaan keripik
pisang blessing. Analisis sensitivitas dengan pemilik perusahaan keripik pisang
digunakan agar mengetahui bahwa Blessing dengan menggunakan kuisoner
keripik pisang blessing masih yang telah dibuat sebelumnya.
menunjukkan layak atau sudah tidak layak
Untuk mengetahui besarnya biaya total
untuk dilanjutkan.
usaha dapat digunakan rumus:
Berdasarkan fenomena tersebut
TC = TFC + TVC
maka penting sekali dilakukan penelitian
Keterangan :
untuk menjawab permasalahan tentang TC =Total Biaya Produksi(Total Cost)
apakah usaha keripik pisang blessing, TFC =Total Biaya Tetap (Total Fixed
Cost)
sudah tergolong layak dari segi finansial TVC =Total Biaya Variabel (Total
analisis kelayakan finansial bertujuan untuk Variabel Cost)
menilai suatu kegiatan usaha yang Pendapatan adalah selisih antara
dijalankan menguntungkan atau merugikan penerimaan semua biaya yang
untuk dijalankan. Analisis ini sebagai dikeluarkan dan diukur dalam satuan
landasan pemilik usaha untuk mengambil rupiah (Fitri, 2019).
keputusan berkenaan dengan kegiatan dan Untuk Penerimaan dihitung dengan
keberlanjutan usahanya agar dapat lebih rumus: TR = P x Q
mengoptimalkan hasil produksinya untuk Keterangan:
meningkatkan omset dan keuntungan TR = Total penerimaan (Total
Revenue)
pengolahan keripik pisang Blessing. P = Harga (price)
Q = Kuantitias (Quantitiy)
METODE PENELITIAN
𝑁𝑃𝑉 +
Tanggamus. Beberapa asumsi yang di
IRR= 𝑖𝑡 𝑥 (𝑖 𝑛 − 𝑖 𝑡 )
(𝑁𝑃𝑉+ −𝑁𝑃𝑉 −) gunakan dalam Analisis Sensitivitas Pada
Keterangan : Usaha Keripik Pisang Blessing.
IRR = Internal Rate of Return
a. Analisis Sensitivitas apabila terjadi
NPV1 = NPV yang bernilai positif
NPV2 = NPV yang bernilai negatif Kenaikan biaya variabel.
Tabel 7. Skenario 1
No Kritera Analisis awal Analisis Indikaor Keterangan
sensitivitas biaya
variabel naik 6%
1 NPV Rp Rp393.105.097 >0 Layak
385.315.441
Tabel 8. Skenario 2
No Kriteria Analisis awal Analisis Indikator keterangan
sensitivitas
penurunan
penjualan 6%
1 NPV Rp385.315.441 151.305.421 >0 Layak
2 IRR 45% 32% > 6% Layak
3 Net B/C 3,21 1.87 >1 Layak
4 PP 3 tahun 2 bulan 3tahun 5 bulan <umur Layak
5 hari 12 hari usaha
Sumber: Data primer diolah, 2023
Tabel menunjukan 18 menunjuksn kriteria investasi memenuhi kriteria dan
bahwa berdasarkan analisis sensitivitas masih dalam keadaan layak.
pada usaha keripik pisang blessing terhadap
penurunan penjualan sebesar 12% masih
dikatakan layak karena dinyatakan dari 5
KESIMPULAN DAN SARAN analisis sesitivitas terhadap penurunan
Kesimpulan penjualan sebesar 12% usaha keripik
1. Biaya yang dikeluarkan untuk pisang masih dikatakan layak.
menjalankan usaha keripik pisang Saran
blessing dibagi menjadi biaya tetap Berdasarkan hasil sensitivitas keripik
sebesar Rp 56.519.000 dan biaya pisang blessing berdasarkan 2 skenario
Variabel usaha keripik pisang dalam yaitu peningkatan biaya variabel dan
satu tahun yaitu sebesarRp penurunan penjualan masih dikatakan
254.028.300. Usaha keripik pisang “layak” yang di buktikan dengan hasil
blessing memperoleh penerimaan analisis NPV bernilai positif pada masing –
sebesar Rp 1.781.313.333 dan masing skenario. Sebaiknya para pengelola
Keuntungan sebesar Rp 574.232.500. bisa berupaya untuk meningkatkan
2. Analisis kelayakan finansial kuantitas produksi dengan cara pemilihan
menunjukan bahwa usaha keripik bahan baku pisang harus lebih diperhatikan,
pisang blessing ini layak untuk Pilihlah ukuran bahan baku pisang yang
dijalankan. Hal ini ditunjukan oleh berkwalitas sehingga serta meningkatkan
NPV > 0 yaitu sebesar Rp jumlah penjualan dengan memperluas pasar
385.315.441, Internal Rate of Return untuk produk keripik pisang ini lebih
(IRR) > tingkat suku bunga 6% yaitu berkembang dan meningkatkan penjualan
sebesar 45%, Net Benefit Cost Ration produk yang diperlukan landasan
(Net B/C) > 1 yaitu sebesar 3,21, merencanakan kegiatan operasional dalam
Break Event Point yaitu sebesar 6 usaha untuk mencapai tujuan perolehan
tahun 1 bulan 2 hari, payback period laba yang maksimal.
(PP) < umur usaha tercapai selama 3
DAFTAR PUSTAKA
tahun 2 bulan 5 hari.
Desfaryani, R., Hartoyo, S., dan Anggraeni,
3. Analisis sensitivitas menggunakan
L. (2016). Permintaan Buah-Buahan
dua parameter yaitu kenaikan biaya Rumahtangga Di Propinsi Lampung.
Jurnal Agribisnis Indonesia, 4(2),
variabel sebesar 5% dan penurunan
137.https://doi.org/10.29244/jai.2016.
penjualan sebesar 12%. Hasil analisis 4.2.137-148
sensitivitas terhadap parameter Kusmaria, K., Fitri, A., Sudiyo, S., dan
kenaikan biaya variabel sebesar 5% Anggraini, D. (2021). Analisis
Kelayakan Usaha Sayuran Selada
usaha keripik pisang blessing masih (Lactuca Sativa, L) Hidroponik di PT
layak untuk dijalankan dan hasil XX Kabupaten Tanggamus, Provinsi
Lampung. Jurnal Agrimanex:
Agribusiness, Rural Management, and
Development Extension, 2(1), 85–90.
https://doi.org/10.35706/agrimanex.v
2i1.6083