Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kelayakan Usaha Produksi...............

Suharyanto

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PRODUKSI MAKANAN


KECIL (STUDI KASUS PIRT ABC DI BANDUNG BARAT)

Suharyanto1), Deni Solihin2)


1)2)
Program Studi Akuntansi, Politeknik TEDC Bandung
1)
Program Studi Teknik Industri, Universitas Kebangsaan Bandung
Email : yanto_sy2008@yahoo.com1)

Abstrak
Makanan kecil (snack/kudapan) sampai saat ini menjadi salah satu makanan pengganti atau pelengkap bagi
masyarakat, disamping makanan berbahan dasar beras, gandum, jagung dan jenis tepung lainnya. Di
Kabupaten Bandung Barat, usaha pembuatan kudapan dikerjakan oleh sebagian masyarakat sebagai
tambahan pendapatan keluarga atau sebagai langkah nyata mengawali wirausaha mereka. Hal ini jika
dikembangkan dengan baik, bisa menjadi usaha yang prospektif dan menguntungkan. Dalam mengelola
proses produksi kudapan, seorang wirausahawan/pemilik harus memberi perhatian pada kelayakan usaha
untuk dapat memperkirakan keuntungan, mengantisipasi kemungkinan kerugian dan membuat
proyeksi/perkiraan pertumbuhan dan keuntungan di masa depan. Hasil analisis kelayakan yang tepat
membantu pemilik untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan produksi. Penelitian ini berupa analisis
kelayakan usaha PIRT ABC Snacks Bandung Barat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai NPV
(Net Present Valuelebih besar dari nol atau Rp. 141.267.129,07; IRR (Internal Rate of Return) bernilai
108,09% > dari discount rate (11%); and PP (Payback Periode) 1(satu) tahun 7 (tujuh) bulan. Hal ini berarti
bahwa wirausaha produksi kudapan ini secara non-keuangan dan keuangan layak dijalankan.

Kata kunci: kelayakan usaha, wirausaha, analisis non-keuangan dan keuangan

Abstract
The snacks foods until now become one of substitutive or supplementary foods for people, besides main
foods based on rice, wheat, corn, and many kinds of flour. In Kabupaten Bandung Barat, the business of
snacks production due by a part of people as an additional family incomes or it be started as
entrepreneurship in real action. The snacks production, if it be developed well, it can become to be a
prospective and profitable business. In process managing of snacks production, the entrepreneur/owner has
to pay attention about business feasibility to make profit prediction, to anticipate the probable loss and to
make projection of business growth and profit in the future. The accurate feasibility analysis results can help
the owner to improve production performance and sustainability. This research provides the feasibility
analysis of PIRT ABC Snacks Bandung Barat. The result shows that using assumption of business growth
projection in second year and after. The financial analysis results NPV (Net Present Value) is greater than
zero or Rp. 141.267.129,07; IRR (Internal Rate of Return) value is about 108,09% greater than the discount
rate (11%); and PP (Payback Periode) is 1 (one) year and 7 (seven) months. It means that the snack
production is feasible financially and non-financially to be implemented.

Keywords: feasibility, entrepreneur-entrepreneurships, non-financial and financial analysis

PENDAHULUAN
Peningkatan pengetahuan masyarakat akan gizi
Latar Belakang Masalah
makanan mendukung pertumbuhan kebutuhan
Makanan kecil (snack) sampai saat ini
akan makanan kecil ini, selain kebutuhan akan
menjadi salah satu makanan pengganti atau
makanan pokok. Kandungan gizi makanan kecil
makanan tambahan bagi sebagian masyarakat
cukup memberikan gizi pengganti selain makanan
kita, selain makanan pokok yang berbahan dasar
pokok untuk jangka pendek. Data statistik pola
beras, gandum, dan sebagainya. Jenis produk
belanja (pengeluaran) masyarakat Kabupaten
makanan kecil ini beraneka macam dari yang
Bandung Barat tahun 2014, dari pengeluaran per
berupa pengawetan buah-buahan (manisan),
kapita per bulan sebesar Rp. 718.800,00, sebesar
sampai berupa roti dan kue basah dan kue kering.
9% untuk makanan dan minuman jadi, untuk
Makanan kecil ini dikonsumsi oleh masyarakat
perumahan 27% serta untuk barang dan jasa lain
sebagai pengganti sarapan pagi atau teman
sebesar 15% (BPS: Statistik Daerah Bandung
minum kopi atau teh di pagi dan sore hari. Selain
Barat 2015.
itu makanan kecil juga dikonsumsi sebagai
Aktivitas produksi (pembuatan) makanan
makanan kecil pada even-even tertentu misalnya
kecil dalam pelaksanaannya tidak sulit untuk
pada acara rapat di kantor, arisan atau
dilakukan. Dalam skala kecil, usaha pembuatan
pertemuan-pertemuan tertentu.
makanan kecil ini cukup sederhana dan bisa
Kebutuhan masyarakat akan makanan dilakukan oleh satu atau beberapa orang dalam
kecil (snack), meningkat dari tahun ke tahun. suatu rumahtangga (keluarga). Dengan teknologi

TEDC Vol 10 No. 3 September 1


Analisis Kelayakan Usaha Produksi............... Suharyanto

sederhana, dapat dilakukan oleh pabrik dalam


Batasan Masalah
skala produksi masal dan biaya rendah. Sebagai Penelitian dilakukan di Desa Tanimulya,
salah satu bidang wirausaha kecil, dapat
Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat,
diandalkan sebagai pendukung program dengan obyek pada usaha produksi makanan kecil
pemberdayaan masyarakat pada umumnya dan PIRT ABC Snacks. Penelitian ini difokuskan pada
sumber atau penambah penghasilan analisis kelayakan usaha ditinjau dari aspek non-
keluarga. finansial akan diteliti aspek pasar dan
Di sisi lain, agar produksi pembuatan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen
makanan kecil dapat menjadi andalan organisasi, hukum, sosial budaya dan lingkungan.
pemberdayaan dan penambah kesejahteraan Pada aspek finansial akan dianalisis
masyarakat, perlu dilakukan analisis kelayakan, menggunakan metode NPV (Net Present Value),
untuk menjamin agar dapat berjalan IRR (Internal Rate of Return) dan PP (Payback
menguntungkan, baik dilihat dari aspek keuangan Periode).
maupun non-keuangan. Dalam menjalankan
usaha PIRT (Perusahaan Industri Rumah Tangga)
ABC Snacks ini pemilik perlu memperhatikan LANDASAN TEORI
berbagai aspek yang mempengaruhi kinerja Studi Kelayakan Bisnis
usahanya, maupun mengembangkan usahanya Suatu kegiatan usaha (bisnis), termasuk
baik dari aspek finansial maupun non-finansial. wirausaha erat kaitannya dengan aspek investasi.
Pihak yang menginvestasikan modalnya perlu
Rumusan Masalah mengkaji dan mempredikasi bahwa kegiatan
Berdasarkan uraian diatas, rumusan usahanya menguntungkan dan modal yang
masalah dalam penelitian ini, yaitu: diinvestasikannya dapat segera kembali. Oleh
1. Bagaimana kelayakan usaha produksi karena itu, perlu dilakukan analisis studi
makanan kecil PIRT ABC Snacks dilihat dari kelayakan untuk melihat secara menyeluruh
aspek non-keuangan (aspek pasar, teknis kemampuan usaha dalam memberikan manfaat
dan teknologi, manajemen organisasi, hukum, bagi pemodal atau investor.
sosial budaya dan lingkungan)? Menurut Raymond E. Glos dalam Umar
2. Bagaimana kelayakan usaha produksi (2005:4), kegiatan bisnis diartikan sebagai
makanan kecil PIRT ABC Snacks dilihat dari seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh
aspek keuangan NPV (Net Present Value), orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
IRR (Internal Rate of Return) dan PP perniagaan (produsen, pedagang, konsumen dan
(Payback Periode)? industri di mana perusahaan berada) dalam
rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup
Tujuan dan Manfaat mereka. Studi kelayakan bisnis merupakan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: hanya menganalisis layak atau tidak layak
1. Mengetahui kelayakan wirausaha produksi dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan
makanan kecil PIRT ABC Snacks dilihat dari secara rutin dalam rangka pencapaian
aspek non-keuangan (aspek pasar dan keuntungan yang maksimal untuk waktu yang
pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran
organisasi, hukum, sosial budaya dan produk baru (Umar, 2005:8). Dengan demikian
lingkungan). studi kelayakan bisnis erat kaitannya dengan
2. Mengetahui kelayakan wirausaha produksi keputusan investasi.
makanan kecil PIRT ABC Snacks dilihat dari
aspek keuangan Net Present Value (NPV), Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Aspek Pasar dan Pemasaran
Periode (PP). Pasar merupakan aspek penting yang
Adapun manfaat penelitian ini adalah: harus diperhatikan dan diketahui oleh seorang
1. Bagi wirausahawan PIRT ABC Snacks, sebagai wirausahawan terkait dengan produk yang akan
bahan masukan dalam pengambilan dibuat dan dipasarkannya. Pasar meliputi
keputusan terkait kegiatan operasional dan keseluruhan pembeli potensial yang akan
pengembangan usaha. memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dimana
2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung pembeli tersebut bersedia dan mampu membeli
Barat, sebagai bahan pertimbangan dalam alat-alat pemuas melalui pertukaran (Kotler,
menetapkan kebijakan terkait dengan 1988). Operasi keuangan, akunting dan fungsi-
pengembangan kewirausahaan dan fungsi bisnis lainnya sesungguhnya tidak berarti
pemberdayaan masyarakat. jika tidak ada permintaan akan produk dan jasa,
3. Bagi pembaca dapat memberikan informasi sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba
mengenai wirausaha produksi makanan kecil (Kotler, 2006:4).
dan memberikan gambaran bagi investor Pemasaran berhubungan dengan
(calon investor). mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan masyarakat secara menguntungkan.
Asosiasi Pemasaran Amerika (dalam Kotler,

TEDC Vol 10 No. 3 September 2


Analisis Kelayakan Usaha Produksi............... Suharyanto

2006:6) mendefinisikan pemasaran sebagai satu


Penentuan Kapasitas Produksi Optimal
fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
Kapasitas produksi optimal ditentukan
menciptakan, mengkomunikasikan dan
dengan mempertimbangkan kondisi jumlah
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
tenaga kerja, jumlah jam kerja yang tersedia,
mengelola hubungan pelanggan secara
fasilitas mesin dan peralatan produksi dihadapkan
menguntungkan organisasi dan pemilik
pada volume (jumlah) kebutuhan produk yang
sahamnya. Menurut Umar (2005:34) hasil studi
dibutuhkan konsumen. Perencanaan kapasitas
aspek pemasaran akan menjawab pertanyaan:
dapat dilihat dalam 3 (tiga) horizon waktu.
1. Bagaimana segmentasi, target, dan posisi
Kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun)
produk ditetapkan.
adalah fungsi penambahan fasilitas dan
2. Bagaimana strategi bersaing ditentukan
peralatan. Jangka menengah (3-18 bulan)
3. Bagaimana program pemasaran dianalisis
menambah peralatan, tenaga kerja dan shift.
melalui bauran pemasaran
Jangka pendek (s.d. 3 bulan), pada penjadwalan
4. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai
pekerjaan, tenaga kerja dan alokasi mesin.
perusahaan
Ukuran kinerja kapasitas ini digunakan utilisasi
5. Perkiraan pangsa pasar (market-share) yang
(output actual/kapasitas desain), dan efisiensi
bisa dikuasai perusahaan.
(output aktual/kapasitas efektif) (Heizer &
Render, 2008: 288).
Aspek Teknis dan Teknologi
Analisis teknis bertujuan untuk meyakini Lokasi dan Tata Letak Tempat Usaha
apakah secara teknis dan pilihan teknologi, Masalah lokasi (letak) pabrik mencakup
rencana bisnis/usaha dapat dilaksanakan secara letak konsumen, letak bahan baku utama, sumber
layak/tidak layak, baik pada saat pembangunan tenaga kerja, sumberdaya air, listrik sekitar pabrik
maupun pada saat operasional rutin. Hasil studi fasilitas transportasi, fasilitas pabrik, lingkungan
aspek teknis dan teknologi ini (Umar, 2005: 87): masyarakat sekitar dan peraturan pemerintah
- Penentuan strategi produksi dan perencanaan (Umar, 2005:98). Penentuan lokasi pabrik
produk berhubungan juga dengan biaya-biaya, sehingga
- Pemilihan teknologi produksi konsekuensinya kerja keras dalam penentuan
- Penentuan kapasitas produksi optimal lokasi fasilitas optimal merupakan investasi yang
- Letak dan tata letak (layout) tempat usaha baik (Heizer & Render, 2008: 318). Tata letak
- Rencana operasional jumlah produksi pabrik (layout) ini mencakup layout site, layout
- Rencana pengadaan dan pengendalian bahan pabrik, layout bangunan pabrik, dan fasilitas
baku dan produk jadi lainnya. Kriteria yang digunakan yakni kosistensi
- Pengawasan kualitas produk, baik barang dengan teknologi produksi, arus produk dalam
proses produksi yang lancar dari satu proses ke
maupun jasa
proses lain, penggunaan ruangan yang optimal,
kemudahan melakukan ekspansi, meminimisasi
Strategi Produksi dan Perencanaan Produk biaya produksi, dan memberikan jaminan yang
Variabel yang mempengaruhi pemilihan cukup untuk keselamatan tenaga kerja.
lokasi bisnis ini terdiri atas variabel utama dan
variabel bukan utama yang dimungkinkan untuk Rencana Operasional Jumlah Produksi
berubah. Variabel utama antara lain Proses produksi terdiri atas tiga jenis
ketersediaan bahan baku, letak pasar yang yaitu proses produksi terputus-putus, kontinu,
dituju, tenaga listrik dan air, tenaga kerja, fasilitas dan kombinasi. Jumlah produk yang akan dibuat
transportasi dan sebagainya. direncanakan dari awal berupa rencana
kebutuhan sampai kepada perencanaan pekerjaan
pada masing-masing fasilitas produksi.
Pemilihan Teknologi Produksi
Pemilihan teknologi ini berpatokan pada Rencana Pengadaan dan Pengendalian
seberapa jauh derajat mekanisasi yang Bahan Baku dan Produk
diinginkan dan manfaat ekonomi yang Proses produksi berhubungan erat
diharapkan. Pemilihan mesin dan peralatan serta dengan pengadaan dan pengendalian bahan baku
jenis teknologi mempunyai hubungan yang erat yang dibutuhkan dalam proses produksi.
sekali karena pemilihan mesin wajib mengikuti Pengadaan bahan baku yang tepat jumlah, tepat
ketentuan jenis teknologi yang telah ditetapkan kualitas dan tepat waktu akan mendukung
walaupun juga mempertimbangkan faktor non- kelancaran produksi sekaligus dapat menjamin
teknologi lainnya seperti keadaan infrastruktur penyelesaian produk agar dapat disampaikan
dan fasilitas pengangkutan mesin, keadaan kepada pemesan sesuai dengan perjanjiannya.
fasilitas pemeliharaan dan perbaikan Perencanaan dimulai dari perencanaan agregat,
mesin/peralatan yang ada di sekitar lokasi bisnis, jadwal induk produksi, perencanan kapasitas,
kemungkinan memperoleh tenaga ahli yang akan perencanaan material dan pelaksanaannya
mengelola mesin dan peralatan tersebut. (Heizer & Render, 2008:563).

TEDC Vol 10 No. 3 September 3


Analisis Kelayakan Usaha Produksi............... Suharyanto

Menurut Husnan dan Muhammad


Pengawasan Kualitas Produk (2005), analisis keuangan (financial analysis)
Kualitas produk perlu diperhatikan agar merupakan analisis yang membatasi manfaat dan
dalam perjalanan bisnisnya, suatu perusahaan pengorbanan dari sudut pandang perusahaan.
memiliki jaminan atas kualitas produk dalam Data yang diperlukan berupa penerimaan dan
rangka mendukung brand image. Konsep kualitas pengeluaran yang diperoleh selama umur usaha.
produk berkembang lebih awal dibandingkan Data yang diperlukan berupa nilai investasi, biaya
dengan konsep kualitas jasa (pelayanan). operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya
Pendapat Crosby (1979), kualitas produk variabel serta penerimaan yang diperoleh selama
merupakan hal memenuhi persyaratan umur usaha.
(‘conformance to requirements’). Juran (1980)
Kriteria Kelayakan Bisnis
mengatakan bahwa kualitas adalah ketepatan
Studi kelayakan bisnis pada dasarnya
dalam penggunaan (‘fitness for use’). Kualitas bertujuan untuk menentukan kelayakan bisnis
juga menjadi faktor penentu utama keputusan berdasarkan kriteria investasi seperti NPV (Net
seorang konsumen memilih barang dan jasa.
Present Value), IRR (Internal Rate of Return)
Kualitas meningkatkan kepuasan pelanggan,
dan PP (Payback Period). Kriteria usaha
mengurangi waktu siklus dan biaya-biaya serta
dikatakan layak jika:
menghilangkan kesalahan dan pengerjaan ulang
1. Net Present Value (NPV), jika NPV > 1
(ASQ, 2009).
2. Internal Rate of Return (IRR), jika IRR >
Aspek Manajemen dan Organisasi cost of capital
Evaluasi aspek manajemen operasional 3. Payback Period (PP), jika PP < umur usaha
bertujuan untuk menentukan secara efektif dan (periode analisis)
efisien mengenai bentuk badan usaha yang
dipilih, struktur organisasi yang akan digunakan, METODE PENELITIAN
jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan agar usaha Penelitian dilakukan terhadap obyek
tersebut dapat berjalan dengan lancar serta wirausaha produksi makanan kecil PIRT ABC
kebutuhan biaya gaji dan upah tenaga kerja Snacks yang berada di Desa Tanimulya
(Umar,2005). Jadi, analisis aspek manajemen Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
dibagi kedalam dua kelompok yaitu manajemen Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus
dalam pembangunan bisnis dan manajemen tahun 2016. Penelitian bersifat analisis deskriptif
dalam masa operasi. dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Aspek Hukum
Tahapan Penelitian
Analisis aspek hukum diperlukan dengan
mempertimbangkan bentuk badan hukum dari Tahapan penelitian dalam bentuk
usaha yang telah dibangun. Pertimbangan ini diagram alir sebagai berikut :
didasarkan pada kekuatan hukum, konsekuensi,
jaminan jika akan menggunakan sumber dana
berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat, dan
izin. Jika perusahaan telah memiliki perijinan,
maka perusahaan telah terdaftar sebagai badan
usaha dan diakui keberadaannya oleh pemerintah
setempat dan pusat.
Aspek Sosial, Ekonomi, Budaya
Pada aspek ini, analisis yang dilakukan
akan menilai dampak sosial, ekonomi, dan budaya
terhadap masyarakat keseluruhan. Beberapa
pertimbangan sosial yang harus dipikirkan secara
cermat agar dapat menentukan apakah suatu
usaha yang diusulkan tanggap terhadap keadaan Gambar 1. Bagan alir studi kelayakan
sosial seperti penciptaan kesempatan kerja,
pengaruh budaya, adat istiadat masyarakat Jenis dan Sumber Data
setempat. Dalam penelitian ini digunakan data
Aspek Lingkungan primer dan sekunder yang bersifat kualitatif
Pembangunan suatu usaha tentu akan maupun kuantitatif. Data primer meliputi:
memberikan dampak bagi lingkungan baik secara 1. Data keuangan, berupa penerimaan, biaya
langsung maupun tidak langsung. Analisis aspek operasional dan investasi.
lingkungan diperlukan untuk menganalisis 2. Data non-finansial seperti aspek pasar, teknis,
dampak yang diakibatkan oleh penggunaan atau manajemen, hukum, sosial, ekonomi, dan
adanya bahan limbah buangan yang beracun, budaya, serta aspek lingkungan.
berbahaya atau mencemari tanah, air atau udara. Data sekunder diperoleh dari
perusahaan, BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi
Analisis Keuangan

TEDC Vol 10 No. 3 September 4


Analisis Kelayakan Usaha Produksi............... Suharyanto

Jawa Barat, Kab. Bandung Barat, internet dan


 promosi: dilakukan menggunakan media
media lainnya.
brosur, sms, media sosial, pemasaran
Metode Pengumpulan Data langsung maupun ‘word-of-mouth’
Pengumpulan data, baik data primer  Perkiraan pangsa pasar (market-share) eperti
maupun sekunder dilakukan pada bulan Mei- dalam Tabel 1. di bawah ini:
Agustus tahun 2016. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan antara lain wawancara langsung, Tabel 1. Jumlah produksi dan omset
pengamatan (observasi), browsing internet dan
studi dokumentasi. Produksi Omset Pangsa
Periode
Per hari (Rp)/hari pasar (%)
HASIL DAN PEMBAHASAN aneka
2015 200-250.000 10
Sejarah dan Perkembangan Usaha jenis1,2,3
Usaha produksi makanan kecil PIRT ABC Awal aneka
250-350.000 15
Snacks merupakan salah satu usaha kecil rumah 2016 jenis1,2,3
tangga yang berlokasi di Desa Tanimulya, Kec. aneka
2017 750-1.000.000 20
Ngamprah, Kab. Bandung Barat Prov. Jawa jenis1,2,3
Barat. Usaha ini didirikan tahun 2015, pada sumber: pemilik PIRT ABC Bakery
awalnya sebagai usaha sampingan untuk
menambah penghasilan keluarga dengan Distribusi produk PIRT ABC Snacks
peralatan, tenaga kerja dan modal usaha dilakukan dengan menitipkan produknya ke kios,
seadanya. Pada awalnya omset produksi dan toko makanan atau rumah makan secara
penjualannya sekitar Rp.200-250ribuan/hari. konsinyasi. Selain itu menerima order pesanan
Produk dijual dengan sistem konsinyasi langsung dari pelanggan.
dititipkan ke kios/toko kueh setempat, dan hanya
laku sekitar 50-60%nya saja. Kemudian ada
kemajuan dengan 80-100% laku terjual setiap
harinya dan menerima sejumlah pesanan.
Pemilik usaha kemudian membeli peralatan
pembuatan kueh yang lebih baik, untuk antisipasi
dan mendukung penambahan omset penjualan. Gambar 2. Distribusi pemasaran
Selama ini kegiatan produksi dilakukan diatas produk pirt abc snack
lahan secara kontrak, berupa bangunan seluas
tujuh puluh dua meter persegi (72m2). B. Aspek Manajemen dan Organisasi
Organisasi PIRT ABC Snacks terlihat
Analisis Kelayakan Aspek Non Finansial sederhana dimana masih terjadi rangkap jabatan
A. Aspek Pasar dan Pemasaran dan dilakukan oleh anggota keluarga, seperti
Dari hasil analisis aspek pasar, PIRT pada Gambar 3. berikut.
ABC Snacks menentukan sbb:
 Segmentasi, target, dan posisi produk :
 segmen konsumen: berpenghasilan
menengah ke atas, berprofesi
siswa/mahasiswa, pegawai/karyawan,
berusia anak-anak sampai dewasa. Gambar 3. Bagan organisasi PIRT ABC
 target pasar: masyarakat desa Tanimulya,
kecamatan Ngamprah dan Cimahi Tenaga kerja saat ini berjumlah 2 (dua)
 posisi produk: di posisi produk yang orang tenaga kerja tetap dan 1 (satu) orang
berkualitas baik dengan harga bersaing borongan (jika ada order pesanan) di bagian
 Strategi pemasaran menerapkan strategi produksi dan pemasaran.
bersaing dengan strategi diferensiasi, produk
yang dibuat beraneka macam, dengan C. Aspek Teknik dan Teknologi
diferensiasi kualitas, appearance dan rasa. Hasil dari studi aspek teknis dan
 Penetapan bauran pemasaran terdiri: teknologi terdiri dari (Umar, 2005: 87):
 produk: aneka macam (kueh basah) jenis1 - Penentuan strategi produksi dan perencanaan
(mataroda, nagasari, ongol-ongol), jenis2 produk: produksi dilakukan regular dari hari
(onde-onde, pisang aroma) , jenis3 (resoles Senin sampai Jum’at (5 ari/minggu)
keju, soes). - Pemilihan teknologi produksi: teknologi yang
 price (harga): bersaing dengan produk lain diterapkan dalam produksi ini adalah teknologi
(Rp 1000-Rp2000/buah). sederhana dan masih dilakukan secara manual.
 place (tempat): produk dipasarkan di toko- - Penentuan kapasitas produksi optimal:
toko kueh di desa dan kecamatan kapasitas produksi sesuai target omset per hari
Ngamprah dan Cimahi. sekitar 100-200 buah per jenis produk kueh.

TEDC Vol 10 No. 3 September 5


Analisis Kelayakan Usaha Produksi............... Suharyanto

- Letak dan tata letak (layout) tempat usaha


E. Aspek Sosial, Ekonomi, Budaya
PIRT ABC Snacks.
Aspek sosial, ekonomi dan budaya
adanya usaha PIRT ABC Snacks memberikan
manfaat membuka lapangan kerja, memberi
peluang usaha (wirausaha) sehingga jika dibuka
dengan skala usaha yang lebih besar akan
menampung tenaga kerja dan memberi efek
pertumbuhan ekonomi dan tanpa mengubah
budaya masyarakat.

F. Aspek Lingkungan
Gambar 4. Tata letak tempat usaha Aspek lingkungan, industri makanan kecil
ini tidak membuang/menghasilkan limbah yang
- Rencana pengadaan dan pengendalian bahan merusak lingkungan. Bentuk limbah/sampah yang
baku: distok untuk seminggu dihasilkan berupa bekas bungkus bahan baku
- Pengawasan kualitas produk: (kertas atau plastik pembungkus) bisa dibuang ke
pengawasan/pengendalian kualitas oleh pemilik
tempat sampah biasa. Juga sampah berupa
setiap selesai satu tahap proses dan setelah
selesai dengan dicicipi secara manual. produk gagal (adonan yang gagal) juga bisa
- Bagan alur proses produksi: Proses pembuatan dibuang seperti sampah biasa.
makanan kecil berupa kueh basah, secara
umum alurnya seperti pada Gambar 5. Aspek Finansial
Perkiraan Produksi dan Harga Jual
Data yang dikumpulkan dalam analisis
D. Aspek Hukum
berupa data biaya bahan baku, bahan tambahan,
Aspek hukum meliputi perijinan yang tenaga kerja, investasi dan biaya lain, serta nilai
harus dimiliki. Saat ini ijin usaha sedang dalam penjualan. Kemudian digunakan dalam analisis
proses pengajuan ke dinas perdagangan investasi berupa NPV, IRR dan PP.
kabupaten. Tahap pertama direncanakan berupa
PIRT (perusahaan industri rumahtangga) jenis Tabel 2. Produksi dan harga jual
produk PIRT ABC Snacks
makanan.
P IRT ABC SNACKS
HARGA JUAL dan JUMLAH PRODUKSI
NO Tahun kueh1 Rp/pc Produksi/hr kueh2 Produksi/hr super Produksi/hr
1 2016 Rp1,200 200 Rp1,500.00 100 Rp2,000.00 100
2 2017 Rp1,200 300 Rp1,700.00 150 Rp2,200.00 100
3 2018 Rp1,500 300 Rp2,000.00 150 Rp2,500.00 100
4 2019 Rp1,700 400 Rp2,200.00 200 Rp2,700.00 150
5 2020 Rp2,000 500 Rp2,500.00 300 Rp3,000.00 200
RENCANA PRODUKSI PER HARI
P IRT ABC SNACKS
NOTAHUN PRODUKSI Per JENIS KUEH (pc/hari) PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI
kueh1 kueh2 super per HARI per BULAN per TAHUN
(pc/hari) (pc/hari) (pc/hari) Rp. Rp. Rp.
1 2016 200 100 100 590,000 12,980,000 155,760,000
2 2017 300 150 100 835,000 18,370,000 220,440,000
3 2018 300 150 100 1,000,000 22,000,000 264,000,000
4 2019 400 200 150 1,525,000 33,550,000 402,600,000
5 2020 500 300 200 2,350,000 51,700,000 620,400,000

Tabel 3. Kebutuhan biaya langsung dan tidakl


langsung

KEBUTUHAN BAHAN BAKUper HARIdan per TAHUN


NO TAHUN kueh1 kueh2 super tepg terigu(kg) tepung roti (kg) coklat (kg)
Rp./pc Rp./pc Rp./pc kebutuhn(kg) Rp.harga/kg Rp. kebutuhn(kg) Rp.harga/kg Rp. kebuth(kg) Rp.harga/kg Rp.
1 2016 1200 1500 2000 4 8,000 32,000 0.50 15,000 7,500 0.50 15,000 7,500
2 2017 1200 1700 2200 6 9,000 54,000 0.75 16,000 12,000 0.75 16,000 12,000
3 2018 1500 2000 2500 6 10,000 60,000 0.75 17,000 12,750 0.75 16,000 12,000
4 2019 1700 2200 2700 8 11,000 88,000 1.00 18,000 18,000 1.00 17,000 17,000
Gambar 5. Bagan alir proses produksi 5 2020 2000 2500 3000 10 12,000 120,000 1.25 19,000 23,750 1.25 18,000 22,500

TEDC Vol 10 No. 3 September 6


Analisis Kelayakan Usaha Produksi............... Suharyanto

Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi


sodakueh(btL) dagingayam(kg) keju(kg) kelapa(butir) gulapasir(kg) lain-lain TOTAL TOTAL/bulan TOTAL/Thn
kebthn(btl) Rp.harga/btl Rp. kebth(kg) Rp.harga/kg Rp. kebutuhn(kg) Rp.harga/kg Rp. kebuth(btr) Rp./btr Rp. kebuth(kg) Rp./kg Rp. Rp Rp Rp Rp Tabel 5. Investasi fasilitas
0.50 10,0 0 5,0 0 1.00 40,00 40,0 0 0.50 60,0 0 30,00 2.00 8,00 16,00 2.00 16,000 32,000 17,000 187,0 0 4,114,000 49,368,0
0.75 11,0 0 8,250 1.50 45,00 67,500 0.75 60,0 0 45,00 2.50 9,00 2 ,50 2.50 17,000 42,500 26,375 290,125 6,382,750 76,593,0 P IRT ABC SNAKCS
Tabel Perhitungan Investasi dan Depresiasi
0.75 12,0 0 9,0 0 1.50 45,00 67,500 0.75 65,0 0 48,750 2.50 10,0 0 25,00 2.50 18,000 45,000 28,000 308,0 0 6,776,000 81,312,0 Harga Beli Harga Perolehan Nilai Sisa Depresiasi Per Tahun Depresiasi Per
Umur Ekonomis
1.00 13,0 0 13,00 2.00 50,00 100,00 1.00 65,0 0 65,00 3.00 11,0 0 3 ,00 3.00 19,000 57,000 39,100 430,100 9,462,200 1 3,546,40 No Jenis Aktiva Spesifikas
(Tahun)
Satuan Bulan
i Harga per Harga
Total Total Per Total Per Total Per Satuan Total
1.00 14,0 0 14,00 2.50 50,00 125,00 1.25 70,0 0 87,50 3.50 12,0 0 42,00 3.50 20,000 70,000 50,475 5 5,2 5 12,214,950 146,579,40 Satuan Per
Satuan Satuan
Satuan
Tanah Bangunan
1 Tanah (72 m2)+bangunan kontrak 3 1 unit Rp7,000,000 R 7,000,000 Rp 7,000,00 Rp 7,000,000 R 2,800,000 Rp 2,800,000 Rp 1,400,00 R 1,400,00 116,667 116,667
KEBUTUHANBAHANTAMBAHANperHARIdanperTAHUN p 0 p 0 p 0
Pendukung
NOTAHUN kueh1 kueh2 super gas minyakgoreng tenagakerja transport lain-lain TOTAL TOTAL/bulan TOTAL Prod/Pemasaran
2 Spd motor(ccln Rp.400rb/bl) matic 5 1 unit R 400,000 R 400,00 Rp 400,00 Rp 400,000 R 160,000 R 160,00 Rp 48,000 R 48,000 4,000 4,000
Rp.10 0/pc Rp.150 /pc Rp.20 0/pc keb(tabng3kg) Rp.harga/kg Rp. kebutuhn(kg) Rp.harga/kg Rp. kebuth(org) Rp.harga/kg Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp/TAHUN p p 0 0 p p 0 p
3 kalkulator standar 5 1 Set R 150,000 R 150,00 Rp 150,00 Rp 150,000 R - R - Rp 30,000 R 30,000 2,500 2,500
1 2016 200 100 10 1.0 20,000 20,00 2.00 11,000 22,000 2 50,000 100,000 7,000 14,900 163,900 3,605,800 43,269,600 4 Handphone 3 1 set
p
R 500,000
p 0
R 500,00 Rp 500,00
0
Rp 500,000 R
p p
- R - Rp
p
166,66 R 166,667 13,889 13,88
2 2017 300 150 10 1.5 22,000 33,00 3.00 12,000 36,000 3 55,000 165,000 10,000 24,400 268,400 5,904,800 70,857,600 5 kipas angin pendingin 30 cm 2 1 buah
p
R 100,000
p 0
R 100,00 Rp 100,00
0
Rp 100,000 R
p p
- R - Rp
7 p
50,000 R 50,000
9
4,167 4,167
p p 0 0 p p p
3 2018 300 150 10 1.5 22,000 33,00 3.00 13,000 39,000 3 60,000 180,000 10,000 26,200 288,200 6,340,400 76,084,800 6 kulkas 2 pintu 5 1 buah Rp1,500,00 R 1,500,00 Rp 1,500,00 Rp 1,500,000 R 1 R 1 Rp 300,00 R 300,000 25,000 25,00
0 p 0 0 p p 0 p 0
4 2019 400 200 150 2.0 24,000 48,00 4.00 14,000 56,000 4 70,000 280,000 12,000 39,600 435,600 9,583,200 114,998,400 7 furnitur kantor+produksi standar 10 1 set Rp1,000,00 R 500,00 Rp 1,000,00 Rp 1,000,000 R 100,000 R 100,00 Rp 90,000 R 90,000 7,500 7,500
0 p 0 0 p p 0 p
5 2020 500 300 20 2.5 24,000 60,00 5.00 15,000 75,000 4 80,000 320,000 12,000 46,700 513,700 11,301,400 135,616,800 8 Instalasi Listrik standar 5 1 set Rp1,000,00
0
R 1,000,00 Rp 1,000,00
p 0 0
Rp 1,000,000 R
p
- R
p
- Rp 200,00 R 200,000
0 p
16,667 16,66
7
9 Instalasi Air(pipa dll) standar 5 1 set R 250,000 R 250,00 Rp 250,00 Rp 250,000 R - R - Rp 50,000 R 50,000 4,167 4,167
p p 0 0 p p p
PeralatanProduksi
10 meja bahan standar 5 2 unit R 500,000 R 1,000,00 Rp 500,00 Rp 1,000,000 R 200,000 R 400,00 Rp 60,000 R 120,000 5,000 10,00
p p 0 0 p p 0 p 0
11 pompa air listrik 5 1 unit Rp1,500,00 R 1,500,00 Rp 1,500,00 Rp 1,500,000 R 600,000 R 600,00 Rp 180,00 R 180,000 15,000 15,00
0 p 0 0 p p 0 0 p 0
12 rak bahan baku rangka baja 5 2 unit R 500,000 R 1,000,00 Rp 500,00 Rp 1,000,000 R 200,000 R 400,00 Rp 60,000 R 120,000 5,000 10,00
p p 0 0 p p 0 p 0
13 Timbangan bahan baku besi 5 1 unit R 250,000 R 250,00 Rp 250,00 Rp 250,000 R 100,000 R 100,00 Rp 30,000 R 30,000 2,500 2,500
p p 0 0 p p 0 p
14 mixer adonan besar 5 2 unit R 750,000 R 1,500,00 Rp 750,00 Rp 1,500,000 R 75,000 R 150,00 Rp 135,00 R 270,000 11,250 22,50
p p 0 0 p p 0 0 p 0
15 pengukur kelapa sedang 1 2 unit R 100,000 R 200,00 Rp 100,00 Rp 200,000 R 10,000 R 20,00 Rp 90,000 R 180,000 7,500 15,00
p p 0 0 p p 0 p 0
16 penggiling daging sedang 7 1 unit R 250,000 R 250,00 Rp 250,00 Rp 250,000 R 25,000 R 25,00 Rp 32,143 R 32,143 2,679 2,679
p p 0 0 p p 0 p
17 wadah adonan aneka 2 1 set R 150,000 R 150,00 Rp 150,00 Rp 150,000 R 15,000 R 15,00 Rp 67,500 R 67,500 5,625 5,625
p p 0 0 p p 0 p
18 wajan penggorengan aneka 3 2 set R 150,000 R 300,00 Rp 150,00 Rp 300,000 R 15,000 R 30,00 Rp 45,000 R 90,000 3,750 7,500
p p 0 0 p p 0 p
19 aneka sendok plastik aneka 1 2 set R 200,000 R 400,00 Rp 200,00 Rp 400,000 R 20,000 R 40,00 Rp 180,00 R 360,000 15,000 30,00
p p 0 0 p p 0 0 p 0
20 aneka sendok aluminium aneka 3 2 set R 125,000 R 250,00 Rp 125,00 Rp 250,000 R 12,500 R 25,00 Rp 37,500 R 75,000 3,125 6,250
p p 0 0 p p 0 p
21 aneka pengaduk aneka 2 2 set R 100,000 R 200,00 Rp 100,00 Rp 200,000 R 10,000 R 20,00 Rp 45,000 R 90,000 3,750 7,500
BEBAN BIAYA-BIAYA LAIN2 per TAHUN p p 0 0 p p 0 p
22 wadah penirisan plastik aneka 3 5 set R 150,000 R 750,00 Rp 150,00 Rp 750,000 R 15,000 R 75,00 Rp 45,000 R 225,000 3,750 18,75
SEWA DEPRESIASI LISTRIK IJIN/ TOTAL p p 0 0 p p 0 p 0
NO TAHUN TEMPAT PERALATAN PUNGUTAN B. LAIN2/THN 23 alat aneka cetakan kueh aneka 2 3 set R 350,000 R 1,050,00 Rp 350,00 Rp 1,050,000 R 35,000 R 105,00 Rp 157,50 R 472,500 13,125 39,37
plastik p p 0 0 p p 0 0 p 5
1 2016 8,000,000 5,743,309 1,800,000 600,000 16,143,309 24 alat aneka cetakan kueh
logam
aneka 3 2 set R 500,000
p
R 1,000,00
p 0
Rp 500,00
0
Rp 1,000,000 R
p
50,000 R
p
100,00
0
Rp 150,00 R
0 p
300,000 12,500 25,00
0
2 2017 8,000,000 5,743,309 2,100,000 720,000 16,563,309 25 kompor gas 2 tungku 5 2 set R 500,000
p
R 1,000,00
p 0
Rp 500,00
0
Rp 1,000,000 R
p
50,000 R
p
100,00
0
Rp 90,000 R
p
180,000 7,500 15,00
0
3 2018 8,000,000 5,743,309 2,100,000 720,000 16,563,309 26 pemanas bertekanan(oven) listrik 5 1 unit Rp1,500,00
0
R 1,500,00
p 0
Rp 1,500,00
0
Rp 1,500,000 R
p
150,000 R
p
150,00
0
Rp 270,00 R
0 p
270,000 22,500 22,50
0
4 2019 8,000,000 5,743,309 2,400,000 840,000 16,983,309 27 pemanas bertekanan(oven) gas 2 2 unit R 250,000
p
R 500,00
p 0
Rp 250,00
0
Rp 500,000 R
p
25,000 R
p
50,00
0
Rp 112,50 R
0 p
225,000 9,375 18,75
0
28 timbangan produk 1/2 jadi sedang 5 1 unit R 150,000 R 150,00 Rp 150,00 Rp 150,000 R 15,000 R 15,00 Rp 27,000 R 27,000 2,250 2,250
5 2020 Tabel 8,000,000 4.5,743,309
Biaya tenaga kerja900,000 17,043,309
2,400,000 p p 0 0 p p 0 p
29 timbangan produk jadi sedang 5 1 unit R 150,000 R 150,00 Rp 150,00 Rp 150,000 R 15,000 R 15,00 Rp 27,000 R 27,000 2,250 2,250
p p 0 0 p p 0 p
30 alat laminasi plastik sedang 2 1 unit R 150,000 R 150,00 Rp 150,00 Rp 150,000 R 15,000 R 15,00 Rp 67,500 R 67,500 5,625 5,625
TOTAL BIAYA (BAHAN BAKU+BAHAN LAIN+BEBAN2 LAIN) per TAHUN p p 0 0 p p 0 p
Total Rp24,650,000 Rp R 4,712,501 Rp Rp 4,243,309 R 5,743,309 353,609 478,609
KOMPONEN BIAYA TOTAL BIAYA 24,650,000 p 5,510,001 p
NO TAHU
N BH.BAKU BH.TAMBH Bb.LAIN-2 per TAHUN
1 2016 49,368,000 43,269,600 16,143,309 108,780,909 Tabel 6. Kebutuhan modal kerja
2 2017 76,593,000 70,857,600 16,563,309 164,013,909
3 2018 81,312,000 BIAYA76,084,800
TENAGA KERJA 16,563,309 173,960,109
4 2019 113,546,400 114,998,400 16,983,309 245,528,109 P IRT ABC SNAKCS
PIRTABCSNACKS
5 2020 146,579,400 135,616,800 17,043,309 299,239,509 Tabel Pengembalian Pinjaman Investasi+Modal
NO Jabatan Gaji/Bulan Gaji/Tahun Jumlah TotalBTK/th BTK2016 BTK2017 BTK2018 BTK2019 BTK2020
ANGSURN ANGSURN BUNGA per
1 Langsung Rp 2,200,000 Rp 26,400,000 1 Rp 26,400,000 Rp 26,400,000 Rp 29,040,000 Rp31,944,000 Rp 35,138,400 Rp38,652,240 TH PINJAMAN
TETAP/th TETAP/bln th
2 Tidaklangsung Rp 1,000,000 Rp 12,000,000 1 Rp 12,000,000 Rp 12,000,000 Rp 13,200,000 Rp14,520,000 Rp 15,972,000 Rp17,569,200 0 Rp 30,000,000
TOTAL 2 Rp 38,400,000 Rp 38,400,000 Rp 42,240,000 Rp 46,464,000 Rp 51,110,400 Rp 56,221,440 2016 Rp -8,117,109 Rp (676,425.77) Rp3,300,000
PROYEKSI PENDAPATAN per TAHUN 2017 Rp -8,117,109 Rp (676,425.77) Rp3,300,000
KOMPONEN PENDAPATAN
NO TAHUN 2018 Rp -8,117,109 Rp (676,425.77) Rp3,300,000
PENDAPATAN TOTAL BIAYA KOTOR/Tahun
Rp. 2019 Rp -8,117,109 Rp (676,425.77) Rp3,300,000
1 2016 155,760,000 108,780,909 46,979,091 2020 Rp -8,117,109 Rp (676,425.77) Rp3,300,000
2 2017 220,440,000 164,013,909 56,426,091 TOT Rp 30,000,000 Rp -40,585,546 Rp (3,382,128.87)
3 2018 264,000,000 173,960,109 90,039,891
4 2019 402,600,000 245,528,109 157,071,891
5 2020 620,400,000 299,239,509 321,160,491
*) Modal awal= modal/minggu + investasi
=Rp. 2.057.946,00 + Rp. 24.650.000,00 = Rp. 26.707.946,00. 26,707,946
= cadangan Kas Rp. 3.292.054,00 3,292,054
= Rp. 30.000.000,00
==> modal 100% dari Pinjaman Bank
= Rp. 30.000.000 (Rp.24.650.000 investasi dan modal kerja Rp.2.057.946,00)
TEDC Vol 10 No. 3 September 7
*) Bunga BANK (tetap) = 11%
Analisis Kelayakan Usaha Produksi............... Suharyanto

Proyeksi Rugi Laba, Arus Kas dan


Tabel 9. Nilai NPV, IRR dan PP
Perhitungan NPV, IRR, PP.

Tabel 7. Proyeksi rugi laba


URAIAN NILAI
PIRT ABC SNACKS
Proyeksi RUGI LABA Net Present Value (NPV) 11% Rp 141,267,129.07
NO UR A I A N
2016 2017
Tahun
2018 2019 2020
Internal Rate of Return (IRR) 108.09%
1 Penjualan
kueh1 Rp 63,360,000.00 Rp 95,040,000.00 Rp 118,800,000.00 Rp 179,520,000.00 Rp 264,000,000.00 Pay Back Periode (tahun) 1 th 7 bulan
kueh2 Rp 39,600,000.00 Rp 67,320,000.00 Rp 79,200,000.00 Rp 116,160,000.00 Rp 198,000,000.00
super Rp 52,800,000.00 Rp 58,080,000.00 Rp 66,000,000.00 Rp 106,920,000.00 Rp 158,400,000.00 Analisis Kelayakan Investasi
Total Penjualan Rp 155,760,000.00 Rp 220,440,000.00 Rp 264,000,000.00 Rp 402,600,000.00 Rp 620,400,000.00
1. Net Present Value
2 Biaya Variabel
Perhitungan NPV dilakukan untuk
Bahan Langsung Rp 108,780,909.00 R 164,013,909.00 Rp 173,960,109.00 Rp 245,528,109.00 Rp 299,239,509.00
p mengetahui nilai sekarang (Present Value)
Tenaga Kerja Langsung Rp 26,400,000.00 R 29,040,000.00 Rp 31,944,000.00 Rp 35,138,400.00 Rp 38,652,240.00
p manfaat bersih yang diperoleh selama
Total Biaya Variabel Rp 135,180,909.00 Rp 193,053,909.00 Rp 205,904,109.00 Rp Rp 337,891,749.00
280,666,509.00 periode usaha. Hasil perhitungan diperoleh
nilai NPVsebesar Rp. 141.267.129,07 yang
3 Biaya Tetap
Bahan Tak Langsung Rp 5,439,045.45 R 8,200,695.45 Rp 8,698,005.45 Rp 12,276,405.45 Rp 14,961,975.45 berarti usaha PIRT ABC Snacks
p
Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 12,000,000.00 R 13,200,000.00 Rp 14,520,000.00 Rp 15,972,000.00 Rp 17,569,200.00 menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp.
p 141.267.129,07 yang diperoleh
Listrik Kantor dan Rp 1,800,000.00 R 2,100,000.00 Rp 2,100,000.00 Rp 2,400,000.00 Rp 2,400,000.00
selama
Penerangan p umur usaha (5 tahun). Hal ini juga berarti
Asuransi Rp 300,000.00 R 300,000.00 Rp 350,000.00 Rp 300,000.00 Rp 400,000.00
p bahwa PIRT ABC Bakery layak untuk
Pajak Bumi dan Bangunan Rp 80,000.00 R 84,000.00 Rp 88,200.00 Rp 92,610.00 Rp 97,240.50
p dilaksanakan, karena dalam analisis
Perizinan Rp 50,000.00 R 50,000.00 Rp 50,000.00 Rp 60,000.00 Rp 60,000.00
p tersebut diperoleh nilai NPV lebih besar dari
Maintenance Rp 1,200,000.00 R 1,320,000.00 Rp 1,452,000.00 Rp 1,597,200.00 Rp 1,756,920.00 nol (NPV > 0).
p
Telepon & Internet Rp 600,000.00 R 660,000.00 Rp 726,000.00 Rp 798,600.00 Rp 878,460.00 2. Internal Rate of Return (IRR)
p
THR Rp 3,200,000.00 R 3,520,000.00 Rp 3,872,000.00 Rp 4,259,200.00 Rp 4,685,120.00 Kelayakan suatu usaha melalui nilai IRR,
p
Pajak Kendaraan Rp 200,000.00 R 220,000.00 Rp 242,000.00 Rp 266,200.00 Rp 292,820.00 maka tersebut harus dibandingkan dengan
p
Depresiasi Rp 5,743,309.32 R 5,743,309.32 Rp 5,743,309.32 Rp 5,743,309.32 Rp 5,743,309.32
cost of capital. Nilai cost of capital yang
p digunakan sebesar 11%. Dari hasil
Lain-lain Rp 3,061,235.48 R 3,061,235.48 Rp 3,061,235.48 Rp 3,061,235.48 Rp 3,061,235.48
p perhitungan diperoleh nilai IRR sebesar
Total Biaya Tetap R 33,673,590.25 R 38,459,240.25 Rp 40,902,750.25 Rp 46,826,760.25 Rp 51,906,280.75
p p 108,09%. Nilai tersebut berarti bahwa
tingkat pengembalian investasi PIRT ABC
Total Biaya
Rp 168,854,499.25 Rp 231,513,149.25 Rp 246,806,859.25 Rp Rp 389,798,029.75
327,493,269.25 Snacks sebesar 108,09%. Nilai IRR ini lebih
Laba Kotor- 13,094,499.25 - 11,073,149.25 Rp 17,193,140.75 Rp 75,106,730.75 Rp 230,601,970.25
Rp Rp besar dibandingkan dengan nilai discount
4 Biaya Komersil Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
EBIT - 13,094,499.25 - 11,073,149.25 Rp 17,193,140.75 Rp 75,106,730.75 Rp 230,601,970.25 rate (dr) maupun tingkat bunga kredit bank
Rp Rp
5 Bunga Pinjaman R 3,300,000.00 R 3,300,000.00 Rp 3,300,000.00 Rp 3,300,000.00 R 3,300,000.00
yang telah ditentukan sebesar 11% (IRR>
p p p dr), sehingga wirausaha PIRT ABC Snacks
EBT - 16,394,499.25 - 14,373,149.25 Rp 13,893,140.75 Rp 71,806,730.75 Rp 227,301,970.25
Rp Rp layak untuk dilaksanakan.
6 Pajak 2,5%(UMKM) -Rp 409,862.48 - 359,328.73 Rp 347,328.52 Rp 1,795,168.27 R 5,682,549.26
Rp p 3. Payback Period (PP)
NIAT - 15,984,636.77 - 14,013,820.52 Rp 13,545,812.23 Rp 70,011,562.48 Rp 221,619,420.99
Rp Rp Payback Period (PP) digunakan untuk
7 % Laba Terhadap -10.26% - 5.13% 17.39% 35.72% melihat jangka waktu pengembalian modal.
Penjualan 6.36%
Payback Period pada PIRT ABC Snacks
Tabel 8. Proyeksi arus kas dan perhitungan NPV, selama 1 tahun 7 bulan. Bila dibandingkan
IRR dan PP. dengan periode analisis 5 tahun, jangka
P IRT ABC SNACKS
TABEL PROYEKSI CASH FLOW - PERHITUNGAN IRR
waktu pengembalian modal usaha lebih
No.
A
Uraian
Arus Masuk ( In flow)
Tahun - 0 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 cepat. Dengan demikian, wirausaha PIRT
1. Total Penjualan Rp 155,760,000 Rp 220,440,000 Rp 264,000,000 Rp 402,600,000 Rp 620,400,000 ABC Snacks layak untuk dilaksanakan karena
2. Kredit
a. Investasi Rp 27,000,000 memiliki nilai PP kurang dari umur investasi.
b. Modal Kerja Rp 3,000,000
3. Modal Sendiri Dari ketiga hasil analisis kelayakan
a. Investasi Rp -
b. Modal Kerja Rp - investasi wirausaha PIRT ABC Snacks layak untuk
Nilai Total Rp 30,000,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp
Total Pemasukan Rp 30,000,000 Rp 155,760,000 Rp 220,440,000 Rp 264,000,000 Rp 402,600,000 Rp 620,400,000 dijalankan, karena memiliki nilai NPV lebih dari
Total Pemasukan Untuk
Menghitung IRR
Rp - Rp 155,760,000 Rp 220,440,000 Rp 264,000,000 Rp 402,600,000 Rp 620,400,000 nol (NPV >0), IRR lebih dari tingkat discount
Pengeluaran (OutFlow) :
Investasi Rp 24,650,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp
rate (IRR > dr) dan Payback Periode kurang dari
Biaya Variabel Rp 135,180,909 Rp 193,053,909 Rp 205,904,109 Rp 280,666,509 Rp 337,891,749 umur usaha/investasi (PP < umur investasi).
Biaya Tetap Rp 33,673,590 Rp 38,459,240 Rp 40,902,750 Rp 46,826,760 Rp 51,906,281
Angsuran Kredit Rp - Rp 3,300,000 Rp 3,300,000 Rp 3,300,000 Rp 3,300,000 Rp 3,300,000
Total Pengeluaran Rp 24,650,000 Rp 172,154,499 Rp 234,813,149 Rp 250,106,859 Rp 330,793,269 Rp 393,098,030
Total Pengeluaran Untuk
Rp 24,650,000 Rp 172,154,499 Rp 234,813,149 Rp 250,106,859 Rp 330,793,269 Rp 393,098,030
Menghitung IRR
TEDC Vol 10 No. 3 RpSeptember
Laba Bersih (16,394,499) Rp (14,373,149) Rp 13,893,141 Rp 71,806,731 Rp 227,301,970
8
Laba Bersih Untuk Menghitung
Rp (24,650,000) Rp (16,394,499) Rp (14,373,149) Rp 13,893,141 Rp 71,806,731 Rp 227,301,970
IRR

Discount Factor (13,5%) 1.000 0.881 0.776 0.684 0.603 0.531


Present Value Rp (24,650,000.00) Rp (14,444,492.73) Rp (11,157,328.30) Rp 9,501,952.41 Rp 43,269,483.22 Rp 120,676,829.77
Cummulative NPV Rp147,846,444.36
Analisis Kelayakan Usaha Produksi............... Suharyanto

PENUTUP
and Innovation, the Art of Business Start-
Kesimpulan ups and Business Planning.
Hasil analisis yang telah dilakukan pada
PIRT ABC Snacks, disimpulkan :
1. Hasil analisis dari aspek non-finansial, berupa
aspek pasar-pemasaran, aspek organisasi-
manajemen, teknik-teknologis, aspek
produksi, aspek hukum, lingkungan, produksi
makanan kecil PIRT ABC Snacks layak
dijalankan.
2. Hasil analisis aspek finansial layak dijalankan
pada asumsi kondisi adanya kenaikan
produksi di tahun kedua dan seterusnya. Nilai
NPV (Net Present Value)> nol yaitu sebesar
Rp. 141.267.129,07. Nilai IRR (Internal Rate
of Return) lebih dari tingkat discount rate
(11%) yaitu sebesar 108,09%. PP (Payback
Periode) kurang dari umur usaha selama 1,6
tahun (satu tahun tujuh bulan).

Saran
Dari hasil analisis yang telah dilakukan
disarankan agar:
1. Perlu upaya perbaikan aspek non finansial,
pada proses produksi, agar perusahaan
mengefektifkan pemanfaatan peralatan
produksi dan tenaga kerja, terutama dalam
mengantisipasi order pesanan.
2. Perlu dipastikan pasokan bahan baku dan
bahan tambahan lainnya, untuk menjamin
ketersediaannya terutama jika order
mendadak dan banyak.
3. Dalam hal pengawasan dan pengendalian
keuangan perlu komitmen pemilik wirausaha
sebaik-baiknya untuk mencapai keuntungan
yang ingin diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA
Blank, Tarquin, 2008. Basic Engineering
Economy. New York: Mc Graw Hill Higher
Education.
Cliffton, David, Jr., Feasibility Study. Singapore
Wiley Interscience, John Wiley and Sons.
Dollinger, Mark J, 2008. Entrepreneurship,
Strategies and Resources. Lombard Illinois
USA: Marsh Publication.
Hayzer, Jay and Render, Barry. 2008. Operational
Management. New Jersey: Pearson
Education ition 9th Ed.
Kemdiknas, Ditjen Dikti, 2013. Modul
Pembelajaran Kewirausahaan. Jakarta.
Sayuti, M. 2008. Analisis Kelayakan Pabrik.
Semarang: Penerbit Graha Ilmu.
Siswanto, Studi Kelayakan Proyek, Jakarta:
PPM.
Suharyanto, Rifqi, Permana. 2015. Analisis
Kelayakan Usaha Penggilingan Padi PD.
Ancol Jaya Cianjur. Jurnal Spektrum
Industri, Universitas Ahmad Dahlan,
Volume 13 No. 1 April 2015.
Umar, Husein. 2005. Analisis Kelayakan Usaha.
Edisi 3. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama.
Thomson, Alan. 2005. Business Entrepreneurship

TEDC Vol 10 No. 3 September 9

Anda mungkin juga menyukai