u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor: 1095 K/PID/2014
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
do
gu berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama : ADE ISMAYADI alias EFUL bin YEYET
In
A
RUHIYAT;
Tempat lahir : Bandung;
ah
lik
Umur/tanggal lahir : 24 tahun / 6 Maret 1989;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
am
ub
Tempat tinggal : Jalan Sukagalih Nomor 169 RT.04/05
Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi,
ep
Kota Bandung;
k
Agama : Islam;
ah
Pekerjaan : Wiraswasta;
R
si
Terdakwa berada di dalam tahanan:
1. Penyidik, sejak tanggal 11 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 30 Agustus
ne
ng
2013 ;
2. Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 31 Agustus 2013 sampai
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 26 April 2014 sampai
si
dengan tanggal 24 Juni 2014;
11. Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung RI u.b. Ketua Muda
ne
ng
Pidana Nomor: 282/2014/S.128.TAH/PP/2014/MA. tanggal 14 Juli 2014
Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 50 (lima puluh) hari, terhitung
sejak tanggal 2 Juli 2014;
do
gu 12. Perpanjangan berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung RI u.b.
Ketua Muda Pidana Nomor: 283/2014/S.128.TAH/PP/2014/MA. tanggal 14
In
A
Juli 2014 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 60 (enam puluh)
hari, terhitung sejak tanggal 21 Agustus 2014;
ah
lik
13. Perpanjangan berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung RI u.b.
Ketua Muda Pidana Nomor: 470/2014/S.128.TAH/PP/2014/MA. tanggal 18
November 2014 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 30 (tiga
am
ub
puluh) hari, terhitung sejak tanggal 20 Oktober 2014;
Terdakwa diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Bandung
ep
karena didakwa:
k
Kesatu:
ah
Bahwa ia Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL, pada hari Senin tanggal
R
si
5 Agustus 2013 sekira pukul 18.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu pada
bulan Agustus 2013 bertempat di Jalan Setra Indah Utara II Nomor 11
ne
ng
do
gu
melawan hukum yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan terhadap orang yang dilakukan dengan maksud untuk
ah
lik
ub
melarikan diri ataupun untuk menjamin pemilikannya atas benda yang telah
dicurinya itu, perbuatan mana dilakukan oleh dua orang atau lebih secara
ka
(Terdakwa dalam perkara yang sama pada berkas perkara terpisah) sehingga
ah
ng
niat WAWAN alias AWING untuk mengambil barang milik orang lain dengan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
cara menjambret yang kemudian mengajak ADE ISMAYADI alias EPUL untuk
si
melakukan perbuatan tersebut. Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL yang
menyetujui ajakan tersebut diminta oleh WAWAN alias AWING untuk
ne
ng
mengemudikan sepeda motor merk Suzuki/RU 120 warna hitam No.Pol: D-
4174-CE miliknya sendiri, sedangkan WAWAN alias AWING duduk di belakang
(dibonceng) pada sepeda motor tersebut, sambil memberikan petunjuk dan
do
gu arahan kepada Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL untuk menyusuri jalan
perumahan yang kemudian memintanya berhenti di suatu tempat (pos ronda);
In
A
Pada pos ronda tersebut WAWAN alias AWING mengeluarkan sebotol
bir dari dalam tasnya untuk diminum bersama Terdakwa ADE ISMAYADI alias
ah
lik
EPUL dengan maksud agar keduanya lebih berani dalam melakukan perbuatan
jambret tersebut. Setelah menghabiskan sebotol bir, keduanya kemudian
melanjutkan perjalanan dengan arah perjalanan sebagaimana yang diminta dan
am
ub
diarahkan oleh WAWAN alias AWING;
Sekira pukul 18.00 WIB, WAWAN alias AWING dan Terdakwa ADE
ep
ISMAYADI alias EPUL tiba di depan sebuah rumah Nomor 11 Jalan Setra Indah
k
Yofie) sedang membuka pintu pagar rumah dalam keadaan pintu mobil bagian
R
si
depan sebelah kanan (bagian kemudi) masih terbuka, ketika itu mereka sempat
melewatinya dalam beberapa meter, namun WAWAN alias AWING meminta
ne
ng
Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL untuk berhenti dan berbalik arah
mendekati korban Franceisca Yopie dan mobilnya;
do
gu
(tiga) meter dari belakang mobil ke arah jalan menurun dan kemudian Terdakwa
ADE ISMAYADI alias EPUL menunggu dengan cara duduk di atas sepeda
ah
lik
motor dalam keadaan mesin sepeda motor yang tetap hidup. WAWAN alias
AWING kemudian turun dari sepeda motor dan berpura-pura menyapa korban
m
ub
Franceisca Yofie, dan kemudian mengambil 1 (satu) buah tas yang berada di
dalam mobil tersebut, setelah tas dikuasai, WAWAN alias AWING langsung
ka
melarikan diri dan naik ke atas sepeda motor yang telah menunggu dan
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
WAWAN alias AWING dan terikut di atas sepeda motor yang melaju dalam
si
kecepatan tinggi itu. Pada saat itu WAWAN alias AWING berusaha melepaskan
rangkulan korban Franceisca Yofie dengan cara menyikut, namun korban
ne
ng
Franceisca Yofie tetap tidak melepaskan rangkulannya, sehingga akhirnya
WAWAN alias AWING mengeluarkan golok dan membacokan golok tersebut ke
arah kepala korban sebanyak tiga kali sambil tetap berusaha melepaskan
do
gu pegangan tangan korban pada leher WAWAN alias AWING;
Akibat bacokan golok ke arah kepala tersebut, rangkulan tangan korban
In
A
Franceisca Yofie ke leher WAWAN alias AWING mulai melemah dan kemudian
jatuh ke sebelah kiri sepeda motor secara perlahan dengan terlebih dahulu
ah
lik
berpegangan pada jaket WAWAN alias AWING, namun pada saat jatuh tersebut
rambut korban Franceisca Yofie tersangkut di rantai sepeda motor yang
mengakibatkan tubuh korban kembali terseret sepanjang kurang lebih 200
am
ub
meter sebelum akhirnya sepeda motor yang dikemudikan oleh Terdakwa ADE
ISMAYADI alias EPUL terhenti sendiri karena matinya mesin;
ep
Setelah sepeda motor terhenti karena matinya mesin, WAWAN alias
k
AWING turun dari sepeda motor dan kembali mengeluarkan goloknya dan
ah
si
rambut korban Franceisca Yofie terputus. WAWAN alias AWING dan Terdakwa
ADE ISMAYADI alias EPUL kemudian pergi dengan membawa tas milik korban
ne
ng
Franceisca Yofie dan meninggalkan tubuh korban Franceisca Yofie dalam posisi
telungkup di jalan, tidak sadarkan diri dan terluka parah;
do
gu
dibuang di danau Saguling dan uang yang dimanfaatkan oleh WAWAN alias
AWING untuk kebutuhan hidup pada saat melarikan diri sedangkan Terdakwa
ah
lik
ub
Yofie meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya yang antara lain:
ep
- luka-luka antara lain : tumit kedua kaki, telapak kaki kiri, dahi sebelah
ah
- luka lecet di sekitar luka terbuka pada dahi, pipi kiri, pipi kanan, cuping
es
hidung kiri, leher kiri, dada kanan dan kiri, perut, punggung kanan tersebar,
M
ng
pinggang kanan, pinggul kiri, bokong kanan dan kiri, lengan atas kanan,
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilipat sikut kanan, lengan bawah dan punggung tangan kanan, lengan atas
si
kiri, lipat siku kiri, lengan kiri bawah, punggung tangan kiri, punggung jari
tengah, punggung tangan kiri, punggung jari kelingking kiri, tungkai atas
ne
ng
kanan depan, punggung kaki kanan, punggung jari kaki kiri, telapak kaki
kanan, tungkai atas kiri, tungkai kiri bawah, punggung kaki kiri, punggung
jari kaki kiri;
do
gu - luka memar : di punggung tangan kiri, lutut kiri, tungkai kiri bawah tumit kaki
kiri, dan punggung kaki kiri;
In
A
- luka-luka di bagian kepala, anggota badan dan hampir seluruh tubuh korban
baik luka akibat benda tajam maupun luka akibat benda tumpul, luka
ah
lik
terbuka pada dahi bagian kanan berukuran delapan koma delapan kali dua
senti meter dan tiga luka terbuka di kepala belakang bagian kiri berukuran
masing-masing delapan kali dua senti meter, dan tiga luka terbuka di kepala
am
ub
belakang bagian kiri berukuran masing-masing lima kali dua senti meter,
dua kali senti meter, dan satu koma empat kali nol koma tiga senti meter
ep
yang disertai rambut terpotong seluas enam kali tiga koma lima senti meter,
k
yang sesuai dengan tanda-tanda kekerasan tajam, luka lecet di kepala dan
ah
hampir seluruh permukaan tubuh depan dan belakang, serta luka terbuka di
R
si
telapak kaki akibat kekerasan tumpul, luka-luka tersebut menyebabkan
perdarahan yang banyak, ditandai dengan pucat pada selaput kelopak
ne
ng
do
gu
ditandai patah tulang iga kanan depan ketiga, keempat, kelima dan patah
tulang iga kiri depan kedua, ketiga dan keempat;
ah
lik
ub
Noorman Herryadi, dr, Sp.F,SH. dokter pada Rumah Sakit Pemerintah Dr.
Hasan Sadikin Bandung;
ka
dalam Pasal 365 ayat (2) ke-2e dan ayat (4) KUHP;
ah
ATAU
R
Kedua:
es
Primair:
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa ia Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL, bersama-sama dengan
si
WAWAN alias AWING bin AHRI SYAFEI (Terdakwa dalam perkara yang sama
pada berkas perkara terpisah) pada hari Senin tanggal 5 Agustus 2013 sekitar
ne
ng
jam 18.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu pada bulan Agustus 2013
bertempat di Jalan Setra Indah Utara II Nomor 11 Kelurahan Cipedes,
Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung atau setidaknya pada suatu tempat dalam
do
gu daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung sebagai orang yang melakukan atau
turut serta melakukan, dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain
In
A
(Franceisca Yofie), yang diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan yang
dapat dihukum yaitu pencurian dengan kekerasan dan yang dilakukan dengan
ah
lik
maksud untuk menyiapkan atau memudahkan perbuatan itu atau jika tertangkap
tangan akan melindungi dirinya atau kawan-kawannya dari pada hukuman atau
akan mempertahankan barang yang didapatnya dengan melawan hak,
am
ub
perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, WAWAN alias
ep
AWING dan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL yang pada saat itu sedang
k
Yofie) sedang membuka pintu pagar rumah dalam keadaan pintu mobil bagian
R
si
depan sebelah kanan (bagian kemudi) masih terbuka;
WAWAN alias AWING kemudian turun dari sepeda motor dan berpura-
ne
ng
pura menyapa korban Franceisca Yofie, dan kemudian mengambil 1 (satu) buah
tas yang berada di dalam mobil tersebut, namun hal tersebut diketahui oleh
do
gu
WAWAN alias AWING berjalan kembali ke sepeda motor yang telah ditunggui
oleh Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL dalam kondisi mesin sepeda motor
ah
lik
ub
sepeda motornya korban Franceisca Yofie mengejar WAWAN alias AWING dan
merangkul leher dan menempel di punggung WAWAN alias AWING dan terikut
ka
di atas sepeda motor yang melaju dalam kecepatan tinggi. Pada saat itu
ep
Yofie dengan cara menyikut, namun korban Franceisca Yofie tetap tidak
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebanyak tiga kali sambil tetap berusaha melepaskan pegangan tangan korban
si
pada leher WAWAN alias AWING;
Akibat bacokan golok ke arah kepala tersebut, rangkulan tangan korban
ne
ng
Franceisca Yofie ke leher WAWAN alias AWING mulai melemah dan kemudian
jatuh ke sebelah kiri sepeda motor secara perlahan dengan terlebih dahulu
berpegangan pada jaket WAWAN alias AWING, namun pada saat jatuh tersebut
do
gu rambut korban Franceisca Yofie tersangkut dirantai sepeda motor yang
mengakibatkan tubuh korban kembali terseret sepanjang kurang lebih 200
In
A
meter sebelum akhirnya sepeda motor yang dikemudikan oleh Terdakwa ADE
ISMAYADI alias EPUL terhenti sendiri karena matinya mesin;
ah
lik
Setelah sepeda motor terhenti karena matinya mesin, WAWAN alias
AWING turun dari sepeda motor dan kembali mengeluarkan goloknya dan
memotong rambut korban Franceisca Yofie dengan cara menyayat, sehingga
am
ub
rambut korban Franceisca Yofie terputus. WAWAN alias AWING dan Terdakwa
ADE ISMAYADI alias EPUL kemudian pergi dengan membawa tas milik korban
ep
Franceisca Yofie dan meninggalkan tubuh korban Franceisca Yofie dalam posisi
k
si
yang antara lain alat-alat kosmetik yang oleh WAWAN alias AWING dibuang di
daerah Sukawarna dekat Pora Kota Bandung, kartu ATM dan handphone
ne
ng
dibuang di danau Saguling dan uang yang dimanfaatkan oleh WAWAN alias
AWING untuk kebutuhan hidup pada saat melarikan diri sedangkan Terdakwa
do
gu
lik
- luka-luka antara lain : tumit kedua kaki, telapak kaki kiri, dahi sebelah
kanan, dan tiga luka pada kepala kiri bagian belakang;
m
ub
- luka lecet di sekitar luka terbuka pada dahi, pipi kiri, pipi kanan, cuping
hidung kiri, leher kiri, dada kanan dan kiri, perut, punggung kanan tersebar,
ka
pinggang kanan, pinggul kiri, bokong kanan dan kiri, lengan atas kanan,
ep
dilipat sikut kanan, lengan bawah dan punggung tangan kanan, lengan atas
ah
kiri, lipat siku kiri, lengan kiri bawah, punggung tangan kiri, punggung jari
R
tengah, punggung tangan kiri, punggung jari kelingking kiri, tungkai atas
es
kanan depan, punggung kaki kanan, punggung jari kaki kiri, telapak kaki
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kanan, tungkai atas kiri, tungkai kiri bawah, punggung kaki kiri, punggung
si
jari kaki kiri;
- luka memar : di punggung tangan kiri, lutut kiri, tungkai kiri bawah tumit kaki
ne
ng
kiri, dan punggung kaki kiri;
- luka-luka di bagian kepala, anggota badan dan hampir seluruh tubuh korban
baik luka akibat benda tajam maupun luka akibat benda tumpul, luka
do
gu terbuka pada dahi bagian kanan berukuran delapan koma delapan kali dua
senti meter dan tiga luka terbuka di kepala belakang bagian kiri berukuran
In
A
masing-masing delapan kali dua senti meter, dan tiga luka terbuka di kepala
belakang bagian kiri berukuran masing-masing lima kali dua senti meter,
ah
lik
dua kali senti meter, dan satu koma empat kali nol koma tiga senti meter
yang disertai rambut terpotong seluas enam kali tiga koma lima senti meter,
yang sesuai dengan tanda-tanda kekerasan tajam, luka lecet di kepala dan
am
ub
hampir seluruh permukaan tubuh depan dan belakang, serta luka terbuka di
telapak kaki akibat kekerasan tumpul, luka-luka tersebut menyebabkan
ep
perdarahan yang banyak, ditandai dengan pucat pada selaput kelopak
k
resapan darah di permukaan otak besar dan otak kecil akibat kekerasan di
R
si
kepala dapat menyebabkan kematian, ditemukan sembab ringan pada paru-
paru kanan, ditandai dengan adanya busa halus pada bagian irisan
ne
ng
do
gu
Noorman Herryadi, dr, Sp.F,SH. dokter pada Rumah Sakit Pemerintah Dr.
Hasan Sadikin Bandung;
ah
lik
ub
Subsidair:
Bahwa ia Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL, bersama-sama dengan
ka
WAWAN alias AWING bin AHRI SYAFEI (Terdakwa dalam perkara yang sama
ep
pada berkas perkara terpisah) pada hari Senin tanggal 5 Agustus 2013 sekitar
ah
jam 18.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu pada bulan Agustus 2013
R
Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung atau setidaknya pada suatu tempat dalam
M
ng
daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung sebagai orang yang melakukan atau
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
turut serta melakukan dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain
si
(Franceisca Yofie), perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara
sebagai berikut:
ne
ng
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, saksi YADI
SUPARDI melihat dua orang yang tidak dikenal dalam hal ini WAWAN alias
AWING dan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL dan melihat salah seorang
do
gu diantaranya yaitu WAWAN alias AWING membacokan goloknya ke bagian jidat
seorang perempuan (korban Franceisca Yofie) dan bagian belakang kepalanya
In
A
dan selanjutnya korban ditarik ke arah sepeda motor yang telah ditunggui oleh
seorang laki-laki (ADE ISMAYADI alias EPUL) dalam kondisi mesin sepeda
ah
lik
motor dalam keadaan hidup, selanjutnya korban dijatuhkan di samping sepeda
motor dan kemudian sepeda motor dijalankan sehingga korban Franceisca
Yofie terseret oleh sepeda motor tersebut yang berjalan ke arah bawah;
am
ub
Tubuh korban Franceisca Yofie kemudian ditemukan oleh saksi JUHIRI
dan saksi EMAN CAHYADI di Jalan Cipedes Tengah dekat lapangan Abra
ep
Kecamatan Sukajadi dalam keadaan pakaiannya yang sudah sobek sehingga
k
hampir bugil dan terluka parah dan kemudian meninggal dunia dalam perjalanan
ah
si
Bahwa akibat perbuatan WAWAN alias AWING bersama-sama dengan
Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL telah mengakibatkan korban Franceisca
ne
ng
Yofie meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya yang antara lain:
- luka-luka antara lain : tumit kedua kaki, telapak kaki kiri, dahi sebelah
do
gu
pinggang kanan, pinggul kiri, bokong kanan dan kiri, lengan atas kanan,
dilipat sikut kanan, lengan bawah dan punggung tangan kanan, lengan atas
ah
lik
kiri, lipat siku kiri, lengan kiri bawah, punggung tangan kiri, punggung jari
tengah, punggung tangan kiri, punggung jari kelingking kiri, tungkai atas
m
ub
kanan depan, punggung kaki kanan, punggung jari kaki kiri, telapak kaki
kanan, tungkai atas kiri, tungkai kiri bawah, punggung kaki kiri, punggung
ka
- luka memar : di punggung tangan kiri, lutut kiri, tungkai kiri bawah tumit kaki
ah
- luka-luka di bagian kepala, anggota badan dan hampir seluruh tubuh korban
es
baik luka akibat benda tajam maupun luka akibat benda tumpul, luka
M
ng
terbuka pada dahi bagian kanan berukuran delapan koma delapan kali dua
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
senti meter dan tiga luka terbuka di kepala belakang bagian kiri berukuran
si
masing-masing delapan kali dua senti meter, dan tiga luka terbuka di kepala
belakang bagian kiri berukuran masing-masing lima kali dua senti meter,
ne
ng
dua kali senti meter, dan satu koma empat kali nol koma tiga senti meter
yang disertai rambut terpotong seluas enam kali tiga koma lima senti meter,
yang sesuai dengan tanda-tanda kekerasan tajam, luka lecet di kepala dan
do
gu hampir seluruh permukaan tubuh depan dan belakang, serta luka terbuka di
telapak kaki akibat kekerasan tumpul, luka-luka tersebut menyebabkan
In
A
perdarahan yang banyak, ditandai dengan pucat pada selaput kelopak
mata, gusi, dan organ-organ dalam. Perdarahan yang banyak disertai
ah
lik
resapan darah di permukaan otak besar dan otak kecil akibat kekerasan di
kepala dapat menyebabkan kematian, ditemukan sembab ringan pada paru-
paru kanan, ditandai dengan adanya busa halus pada bagian irisan
am
ub
penampang, yang dapat diakibatkan trauma tumpul pada dada yang
ditandai patah tulang iga kanan depan ketiga, keempat, kelima dan patah
ep
tulang iga kiri depan kedua, ketiga dan keempat;
k
si
Noorman Herryadi, dr, Sp.F,SH. dokter pada Rumah Sakit Pemerintah Dr.
Hasan Sadikin Bandung;
ne
ng
do
gu
lik
ub
tersangka;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1 (satu) potong jaket jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
si
Dongker;
1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Hitam;
ne
ng
Kelengkapan pakaian yang digunakan korban saat kejadian terdiri dari:
- 1 (satu) potong kemeja lengan panjang warna hitam Merk Mississiiffi
ukuran M yang sudah rusak;
do
gu - 1 (satu) potong celana panjang warna hitam tanpa Merk, sebelah kiri
celana pada bagian ujung potong dan sobek;
In
A
- 1 (satu) potong Bra/BH warna putih tanpa merk;
- 1 (satu) potong Celana dalam warna hitam tanpa Merk;
ah
lik
1 (satu) potong baju warna Merah Merk Superdry;
1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
am
ub
Dongker;
1 (satu) pasang sandal, warna putih dan hijau merk SkyBoat;
1 (satu) botol minuman merk Bir Bintang Pilsener;
ep
k
1 (satu) buah handphone Merk Esia warna Merah dan No. sim card.
R
si
02293448899;
1 (satu) buah Hanphone Merk Nexian warna putih-biru berikut Nomor
ne
ng
simcard 089691467276;
Dirampas untuk dimusnahkan;
1 (satu) unit kendaraan roda dua merk Suzuki RU 120, Warna hitam, No.
do
gu
lik
ub
Dikembalikan kepada keluarga korban, dalam hal ini kakak korban ELFI;
4. Membayar biaya perkara sebesar Rp5.000,- (lima ribu rupiah);
ah
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Menyatakan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EFUL bin YEYET RUHIYAT
si
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana PENCURIAN DENGAN KEKERASAN MENJADIKAN ORANG LAIN
ne
ng
MATI, sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ADE ISMAYADI alias EFUL bin
YEYET RUHIYAT oleh karena itu dengan pidana penjara SEUMUR HIDUP;
do
gu 3. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan Rutan;
4. Menyatakan barang bukti berupa:
In
A
Rambut, darah kering bercampur tanah;
Potongan ujung kuku korban;
ah
lik
Rambut yang didapat dari sepeda motor yang dipergunakan oleh
Tersangka;
1 (satu) potong jaket jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
am
ub
Dongker;
1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Hitam;
ep
Kelengkapan pakaian yang digunakan korban saat kejadian terdiri dari:
k
si
1 (satu) potong celana panjang warna hitam tanpa Merk, sebelah kiri
celana pada bagian ujung potong dan sobek;
ne
ng
do
gu
lik
ub
02293448899;
1 (satu) buah Hanphone Merk Nexian warna putih-biru berikut Nomor
ka
simcard 089691467276;
ep
1 (satu) unit kendaraan roda dua merk Suzuki FU 120, Warna hitam,
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1 (satu) Unit kendaraan roda 4 Merk Nissan Livina Xgera, warna abu-
si
abu No. Pol: B-1288-PVE berserta kunci kontak;
1 (satu) buah Dus Handphone merk Apple type Iphone4 s;
ne
ng
2 (dua) lembar kartu nama atas nama F. SISCA YOFIE;
1 (satu) lembar pas foto berwarna;
1 (satu) buah pelindung atau sarung Handphone warna hitam;
do
gu Dikembalikan kepada keluarga korban Fransiesca Yofie dalam hal ini kakak
korban ELFI;
In
A
5. Membebankan biaya perkara terhadap Terdakwa sebesar Rp5.000,- (lima
ribu rupiah);
ah
lik
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 124/PID/2014/
PT.Bdg. tanggal 6 Juni 2014 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
- Menerima permintaan banding dari atau Kuasa Hukum Terdakwa dan Jaksa
am
ub
Penuntut Umum;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor: 1378/Pid.B/2013/
ep
PN.Bdg, tanggal 24 Maret 2014, yang dimintakan banding tersebut;
k
si
kedua tingkat Pengadilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp2.500,-
(dua ribu lima ratus rupiah);
ne
ng
do
gu
Hukum Terdakwa yang diajukan untuk dan atas nama Terdakwa sebagai
Pemohon Kasasi tersebut berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 1 Juli
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi
si
tersebut formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
ne
ng
Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa kami keberatan atas Putusan tersebut karena putusan tersebut
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kurang tepat, sangat bertolak
do
gu belakang dengan semangat dan rasa keadilan di masyarakat, sungguh
kekeliruan sangat luar biasa ketika Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding
In
A
menghukum tanpa mencantumkan alasan dan dasar hukum secara rinci dan
jelas tentunya kami nilai putusan tersebut sangat berlebihan;
ah
lik
Bahwa tentunya Terdakwa juga memiliki hak yang sama mendapat perlakuan
hukum yang adil, semua yang ada di persidangan tentunya yang mulia Majelis
Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat Hukum, maupun yang hadir di
am
ub
persidangan maupun masyarakat umum mendapati kasus yang terjadi hanya
praduga-praduga yang kita tidak ketahui, tidak mengetahui apa yang terjadi
ep
baik Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat Hukum semuanya tidak
k
ada yang menyaksikan pada saat kejadian terjadi pada hari Senin 5 Agustus
ah
2013 sekira jam 18.00 WIB bertempat di Jalan Setra Indah Utara II Nomor 11
R
si
Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, sehingga yang
mengetahui kejadian sebenarnya adalah pengakuan Terdakwa dalam di
ne
ng
persidangan;
Bahwa atas peran Terdakwa Ade Ismayadi menyerahkan diri ke Polsek
do
gu
lik
Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidana (Whistleblower) dan Saksi Pelaku Yang
Bekerjasama (Justice Collaborators) di dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu,
m
ub
atas bantuannya tersebut, maka terhadap saksi pelaku yang bekerja sama
sebagaimana dimaksud di atas, Hakim dalam menentukan pidana yang akan
ka
berikut: Menjatuhkan pidana berupa pidana penjara yang paling ringan diantara
ah
Terdakwa lainnya yang terbukti bersalah dalam perkara yang dimaksud. (Bukti
R
Terlampir);
es
Bahwa tentunya Aparat Penegak Hukum jangan keliru dan salah menerapkan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tuntutannya, meskipun kasus meninggalnya Fransisca Yopie telah menjadi isu
si
Lokal maupun isu Nasional Masyarakat Indonesia tetap harus adil sebagaimana
Niat Bathin dari Terdakwa, kalau sekiranya Jaksa salah menuntut dan yang
ne
ng
mulia Majelis Hakim salah menghukum tentunya Jaksa dan yang Mulia Majelis
Hakim itu sendiri yang akan menderita secara beban psikologis dengan
perasaan bersalah, telah khilaf dan salah menuntut Terdakwa atau salah
do
gu memberikan putusan, karena tujuan pidana menurut Roeslan Saleh yang
mengemukakan : "bahwa pidana diharapkan sebagai sesuatu yang akan
In
A
membawa kerukunan dan pidana adalah suatu proses pendidikan untuk
menjadikan orang dapat diterima kembali dalam masyarakat", sementara itu
ah
lik
Prof. Dr. Muladi, S.H. mengemukakan : "....tujuan membebaskan bukanlah
semata-mata untuk penderitaan agar si pelaku menjadi takut atau merasa
menderita akibat suatu pembalasan dendam melainkan derita itu harus dilihat
am
ub
sebagai obat atau sebagai kunci jalan keluar yang membebaskan dan yang
memberi kemungkinan bertobat dengan penuh keyakinan";
ep
Bahwa dengan hal tersebut di atas mengingat isi Putusan Pengadilan Tinggi
k
dengan alasan-alasan termuat dalam Memori Kasasi ini, maka Pemohon Kasasi
R
si
semula Pemohon Banding dengan ini mengajukan tanggapan sebagai berikut:
1. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Majelis Hakim Pengadilan tingkat Banding harus batal demi hukum, dengan
si
jelas, tegas telah mencederai undang-undang itu sendiri termasuk rasa
keadilan bagi Pemohon Kasasi;
ne
ng
Dengan demikian, keberatan-keberatan Pemohon Kasasi dalam perkara ini
adalah keberatan-keberatan didasarkan pada alasan yang relevan dan atau
didasarkan pada alasan yang dibenarkan untuk mengajukan kasasi. Atau
do
gu keberatan-keberatan Kasasi sama sekali didasarkan pada alasan yuridis
dapat membatalkan putusan yang dimohonkan kasasi (Putusan Pengadilan
In
A
Tinggi Bandung Nomor 124/Pid/2014/PT.Bdg, tanggal 6 Juni 2014) dan
semoga Majelis Hakim Tingkat Kasasi dapat dibukakan hati nuraninya
ah
lik
sehingga dalam putusannya tidak menzholimi orang lain sehingga
dibukakan hatinya oleh Tuhan dan dapat memberikan Putusan yang adil
menurut undang-undang dan adil menurut Allah Robbul' Alamin;
am
ub
2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dalam Putusannya
Nomor 124/Pid/2014/PT.Bdg, tanggal 6 Juni 2014, halaman 16 disitu bagian
ep
Point dalam Mengadili Menyatakan "Menguatkan putusan Pengadilan
k
si
Bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding dalam Putusannya sebagaimana
terurai di atas, seharusnya mencari keadilan Materil dan Formil
ne
ng
do
gu
lik
terasa kiamat dan runtuh kalau sekiranya Hakim tidak bisa membedakan
mana perbuatan yang betul-betul salah dilakukan Terdakwa atau benar
m
ub
masyarakat;
R
kebebasan tidak bisa diambil oleh manusia manapun meski atas nama
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukuman sebagai pembalasan menjadi hukuman sebagai pendidikan dan
si
pemasyarakatan. Penjara tidak disebut sebagai Rumah Tahanan, tapi
Lembaga Pemasyarakatan dengan asumsi para Tahanan akan dididik
ne
ng
untuk dapat kembali ke masyarakat, termasuk mereka yang melakukan
kejahatan yang dipandang "layak" dijatuhi hukuman seumur hidup atau
tidak. Termasuk beberapa kasus kesalahan dalam penjatuhan hukuman
do
gu terhadap mereka yang tidak bersalah atau menjadi tumbal/kambing hitam
hukum atau penghukuman terhadap mereka, yang bertobat seharusnya
In
A
bisa diganti dengan hukuman yang lebih layak menjadi pertimbangan;
Bahwa beratnya Hukuman diberikan Majelis Hakim tingkat banding
ah
lik
kepada Terdakwa, merupakan ketidakadilan nyata melebihi apa yang
Terdakwa perbuat sehingga sangat melukai nilai-nilai dan norma hukum,
Terdakwa didholimi oleh Putusan Majelis Hakim, meskipun melakukan
am
ub
Vonis/Hukuman merupakan kewenangan Hakim, akan tetapi Vonis/
Hukuman harus diseimbangkan dengan Niat Bathin dan peran Terdakwa
ep
melakukan perbuatan pidana;
k
Bahwa tentunya, banyak kasus-kasus yang lebih berat dan lebih sadis
ah
si
pembunuhan secara profesional dengan imbalan bayaran nilai uang,
hukumannya tidak secara maksimal divonis seumur hidup melainkan
ne
ng
do
gu
lik
ini adalah menuruti kemauan pamannya bukan atas inisiatif atau niatan
pribadi. Hal ini juga didukung dengan pengakuan Tersangka Wawan
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyatakan: "Kematian itu bukanlah merupakan tujuan awal tetapi
si
sebagai akibat dari perbuatan lain yang sangat erat hubungannya
dengan sesuatu barang yang dimiliki oleh korban";
ne
ng
Bahwa uraian Majelis Hakim di atas tersebut dengan jelas Terdakwa
meskipun Korban meninggal dunia akan tetapi bukan sifat direncanakan
untuk membunuh korban, tentunya Majelis Hakim dalam memberikan
do
gu Putusan tentunya tidak memberikan putusan atas dasar tekanan bathin/
emosional yang menyesatkan, baik Media maupun tekanan lain, atau
In
A
Majelis Hakim memberi pertimbangan putusan yang emosional dan tidak
profesional sehingga kami nilai putusan tersebut sangat mencederai nilai
ah
lik
keadilan itu sendiri termasuk Terdakwa Ade Ismayadi yang didholimi atas
putusan tersebut, contoh kasus besar yang sangat mengusik dan
membahayakan anak-anak muda generasi penerus bangsa ini perkara
am
ub
psikotropika dengan Bandar dan memiliki Pabrik terpidana Hanky
Gunawan perkara Peninjauan Kembali (PK) Perkara Nomor 39
ep
PK/Pid.Sus/2011 membatalkan hukuman mati dalam suatu perkara
k
si
adalah pertimbangan mengapa Mahkamah Agung (Majelis PK)
mengubah pidana mati tersebut menjadi penjara 15 tahun. Dalam
ne
ng
do
gu
lik
kekhilafan atau kekeliruan yang nyata, sungguh sangat tidak adil buat
Terdakwa Ade Ismayadi melakukan tindak pidana kriminal biasa divonis
m
ub
tekanan dan acaman dari saksi Wawan alias Awing, kalau sekiranya
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terpidana Antasari Azhar untuk mengingatkan, pada 11 Februari
si
2010 lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghukum Antasari
Azhar selama 18 tahun penjara lantaran terbukti turut serta
ne
ng
melakukan Pembunuhan Berencana terhadap Nasruddin Zulkarnain.
Majelis Hakim menilai kasus ini terlihat ada kerja sama yang erat
antara Antasari dengan Terdakwa lainnya, Vonis bersalah juga
do
gu ditujukan kepada Terdakwa lain, yakni mantan Kapolres Jakarta
Selatan Williardi Wizard selama 12 tahun penjara, Sigit Haryo
In
A
Wibisono selama 15 tahun penjara, dan Jerry Hermawan Lo selama
5 tahun penjara, kemudian Putusan tersebut dikuatkan oleh
ah
lik
Pengadilan Tinggi DKl pada tanggal 17 Juni 2010 yang hanya
mengubah kualifikasi peran Antasari. Majelis Hakim banding
berpendapat Antasari lebih tepat dikualifikasi sebagai 'penganjur'
am
ub
ketimbang 'turut serta' melakukan pembunuhan berencana, Putusan
Pengadilan Tinggi DKI itupun dikuatkan putusan kasasi dengan
ep
menolak kasasi yang diajukan Jaksa dan Antasari dalam Putusan
k
si
Februari 2012. Karenanya, mantan Ketua KPK itu tetap dihukum 18
tahun penjara;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menuntut Terdakwa agar dihukum selama 18 tahun penjara.
si
Terdakwa Rini Dharmayanti alias Cici, dihukum selama 16 tahun
penjara lebih rendah 1 tahun dari Tuntutan Jaksa/Penuntut Umum
ne
ng
yang menuntut Terdakwa agar dihukum selama 17 tahun penjara,
Terdakwa Julius Hasibuan (suami Terdakwa Rini-red), dihukum
selama 13 tahun penjara lebih tinggi 1 tahun dari tuntutan Jaksa/
do
gu Penuntut Umum yang menuntutnya agar dihukum selama 12 tahun
penjara, Terdakwa Aulia Pratama Afandi, dihukum selama 6 tahun
In
A
penjara lebih tinggi 3 tahun dari tuntutan Jaksa/Penuntut Umum yang
menuntutnya agar dihukum selama 3 tahun penjara. Sedangkan
ah
lik
Terdakwa Ashari yang didakwa melanggar Undang-Undang Darurat
Pasal 1 Tahun 1951 karena menyimpan senjata api yang dititipkan
Terdakwa Risky Dharma Putra (eksekutor penembak korban),
am
ub
dihukum selama 1 tahun dan 6 bulan conform (sesuai) dengan
tuntutan Jaksa/Penuntut Umum Rumondang Manurung, SH., Majelis
ep
Hakim yang dipimpin Pontas Efendi Dolok Saribu, SH. telah
k
si
penjara conform dengan tuntutan Jaksa/Penuntut Umum, sesuai
Pasal 340 jo. Pasal 338 jo. Pasal 55 ayat 1 KUHPidana;
ne
ng
do
gu
lik
ub
dipimpin oleh Hakim Bapak Supraja, SH., sebagai Ketua Majelis dan
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
alias JOHN KAY telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
si
melakukan tindak pidana "pembunuhan berencana yang dilakukan
secara bersama-sama" Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I
ne
ng
JOHN REFRA alias JOHN KAY, dengan pidana penjara selama 12
(dua belas) tahun;
6. Kasus Pembunuhan Berencana:
do
gu Suherman bin Samsudin (31) warga pendatang yang tinggal di Desa
Punti Kalo, Kecamatan Sumay Tebo, Terdakwa pembunuh Dahrima
In
A
Yunita alias Amoy, Mahasiswi STIT Tebo yang tewas dibunuh pada
Oktober 2013, dihukum 17 tahun penjara, oleh Majelis Hakim
ah
lik
Pengadilan Negeri Tebo yang dipimpin oleh Hakim Ketua Kamijon,
Hakim Anggota Raden Anggara dan Dede Agus Kurniawan.
Terdakwa dikenai Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana
am
ub
dan diancam pidana penjara 17 tahun;
7. Kasus Pembunuhan Berencana:
ep
Kasus penyerangan Lapas Cebongan di Yogyakarta pada 19 Maret
k
si
pelaku diantaranya telah divonis : Serda Ucok Tigor Simbolon divonis
11 tahun penjara, sedangkan Serda Sugeng Sumaryanto dijatuhi
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Uraian contoh 8 kasus di atas dengan cara pembunuhan yang
si
direncanakan, dengan jelas Putusan terhadap Terdakwa Ade Ismayadi
menghukum seumur hidup yang sifatnya berperan sebagai driver motor
ne
ng
dan berperan bersifat pasif, kami nilai Majelis Hakim telah melakukan
kekhilafan atau kekeliruan yang nyata dan tentunya bertentangan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
do
gu Kehakiman Pasal 5: "yakni Hakim wajib menggali, mengikuti, dan
memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam
In
A
masyarakat serta memiliki integritas dan kepribadian yang adil,
profesional, serta wajib menaati Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim"
ah
lik
dan dengan jelas Majelis Hakim telah melakukan Pelanggaran terhadap
Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, yakni "Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi
am
ub
manusia dan kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi";
Bahwa hukuman kepada Terdakwa bertentangan dengan Pasal 28 ayat 1
ep
Undang-Undang Dasar 1945 dan melanggar Pasal 4 Undang-Undang
k
Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM yang berbunyi: "Hak untuk hidup,
ah
hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani,
R
si
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
ne
ng
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan dan oleh siapapun";
do
gu
Hak-hak Sipil dan Politik pada bagian III Pasal 6 ayat (1) menyatakan
setiap manusia berhak atas hak untuk hidup yang melekat pada dirinya,
ah
lik
hak ini wajib dilindungi oleh hukum, tidak seorangpun dapat dirampas
hak hidupnya secara sewenang-wenang;
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
apalagi peran Terdakwa hanya driver motor dan perbuatannya pasif,
si
tentunya yang paling pantas hukuman yang diberikan kepada Terdakwa
adalah hukum penjara dengan pertimbangan Terdakwa belum pernah
ne
ng
dihukum, Terdakwa mengakui terus terang sehingga memperlancar
persidangan, bersikap sopan, menyesali perbuatannya, memiliki harapan
untuk memperbaiki kekeliruannya, Terdakwa sebagai tulang punggung
do
gu keluarga memiliki seorang istri dan satu orang anak, Terdakwa juga
menyerahkan diri ke Polsek Sukajadi;
In
A
Bahwa dengan jelas Undang-Undang telah mengaturnya, Hakim Wajib
Menggali dan menjujung tinggi nilai kemanusian, tentunya kemanusiaan
ah
lik
bukan milik korban dalam kontek keadilan, akan tetapi Terdakwa juga
harus memiliki keadilan yang sama dan dilindungi berdasarkan Undang-
Undang hal tersebut dinyatakan secara tegas bahwa salah satu dasar,
am
ub
tujuan, sekaligus cita-cita yang diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah
keadilan sosial, sebagaimana dinyatakan dalam Alinea 4 Pembukaan
ep
UUD 1945, dan Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 menyatakan : "Setiap
k
si
Bahwa tentunya Terdakwa juga memiliki hak yang sama mendapat
kepastian hukum yang adil, semua yang ada di persidangan tentunya
ne
ng
do
gu
yang menyaksikan pada saat kejadian terjadi pada hari Senin 5 Agustus
2013 sekira jam 18.00 WIB bertempat di Jalan Setra Indah Utara II
ah
lik
ub
Wawan, kalau sekiranya Jaksa salah menuntut dan yang mulia Majelis
R
Hakim salah menghukum tentunya Jaksa dan yang Mulia Majelis Hakim
es
ng
perasaan bersalah, telah khilaf dan salah menuntut Terdakwa atau salah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memberikan putusan, karena tujuan pidana Menurut Roeslan Saleh
si
yang mengemukakan: "bahwa pidana diharapkan sebagai sesuatu
yang akan membawa kerukunan dan pidana adalah suatu proses
ne
ng
pendidikan untuk menjadikan orang dapat diterima kembali dalam
masyarakat”. Sementara itu Prof. Dr. Muladi, S.H. mengemukakan:
"...tujuan membebaskan bukanlah semata-mata untuk penderitaan
do
gu agar si pelaku menjadi takut atau merasa menderita akibat suatu
pembalasan dendam melainkan derita itu harus dilihat sebagai obat
In
A
atau sebagai kunci jalan keluar yang membebaskan dan yang
memberi kemungkinan bertobat dengan penuh keyakinan”;
ah
lik
Bahwa esensi Hukuman yang memberatkan sehingga Terdakwa
dihukum seumur hidup, apakah esensi tersebut sudah nestapa yang
diberikan Hakim, sehingga Terdakwa digolongkan suatu perbuatan yang
am
ub
keji dan biadab tidak ada prikemanusiaan sehingga pantaskah Terdakwa
dihukum seumur hidup.? Kalau dibandingkan dengan kasus yang lain
ep
dihukum dengan hukuman berat dengan pidana mati tentunya harus
k
si
sejumlah orang sudah layaknya dihukum dengan Vonis Mati karena
dinilai perbuatannya sangat sadis;
ne
ng
Bahwa peristiwa yang terjadi terhadap Terdakwa Ade Ismayadi kalau kita
kaji lagi berkaitan dengan peristiwa Pidana pada hari Senin tanggal 5
do
gu
Agustus 2013 sekira pukul 17.55 WIB ketika sedang berbuka puasa saksi
Wawan memanggil sdr. Ade Ismayadi alias Epul yang berada di dalam
Masjid Baiturohman di Jalan Suka Mulya Nomor 6 Kota Bandung.
In
A
Pada saat itu Ade Ismayadi sedang menyiapkan tajil buka puasa di
dalam Mesjid Baiturohman di Jalan Suka Mulya Nomor 6 Kota Bandung,
ah
lik
ub
untuk menjambret namun Ade menolak dengan alasan untuk apa dan
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengeluarkan golok dari tas selempangnya dan mengarahkan ke Ade
si
Ismayadi, sambil membentak Ade, karena Ade merasa ketakutan
akhirnya Ade kemudian menyetujuinya. Kemudian saksi Wawan
ne
ng
menyuruh sdr. Ade untuk mengendarai sepeda motor sedangkan saksi
Wawan duduk di belakang sambil memegang golok yang disembunyikan
di dalam tas;
do
gu Bahwa karena Terdakwa Ade Ismayadi merasa ketakutan, secara
psikologis kemarahan saksi Wawan akan berkepanjangan atau bisa jadi
In
A
akan mengancam keselamatan dirinya kalau sekiranya Terdakwa Ade
Ismayadi tidak mengikuti ajakannya apalagi Terdakwa sama-sama satu
ah
lik
rumah dengan saksi Wawan, akhirnya Terdakwa Ade Ismayadi kemudian
menyetujuinya. Kemudian saksi Wawan menyuruh Terdakwa Ade
Ismayadi untuk mengendarai sepeda motor sedangkan saksi Wawan
am
ub
duduk di belakang sambil memegang golok yang disembunyikan di
dalam tas, saksi Wawan ketika di Jalan Setra Indah Utara di depan
ep
rumah Nomor 11 saksi Wawan melihat seorang perempuan yang sedang
k
membuka pintu pagar dan mobil yang masih terbuka pintu depannya,
ah
si
Terdakwa Ade untuk berhenti dan berbalik arah mendekati perempuan
tersebut saksi Wawan menyuruh Terdakwa Ade mengarahkan sepeda
ne
ng
do
gu
langsung lari dan naik sepeda motor kemudian melarikan diri bersama
Terdakwa Ade Ismayadi;
ah
lik
ub
Indah Utara di depan rumah Nomor 11, dan Terdakwa Ade Ismayadi
hanya menunggu di atas motor, tas tersebut diketahui milik Fransiska
ka
hal tersebut diperkuat dengan bukti petunjuk dari keterangan Saksi Yati
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berjalan melewati mobil sekitar 2 meter, namun ketika di belakang
si
mobil saksi tidak sengaja menendang sebelah sepatu berwarna
hitam dengan hak tinggi ± 10 cm dan tidak jauh sekitar 4 meter dari
ne
ng
tempat sebelah sepatu ditemukan, saksi menemukan sebelah
sepatu lagi, dan saksipun di sekitar jalan tidak menemukan bercak
darah" hal senada juga disampaikan keterangan saksi Arthur Yudi
do
gu Sinurat dalam persidangan menyatakan: "Saksi melihat mobil terparkir
di depan rumah dalam keadaan pintu mobil bagian depan kanan
In
A
terbuka, dengan kondisi mesin mobil sedang hidup, saksi tidak
melihat bercak darah baik di Jalan Setra Indah Utara Nomor 11 dan
ah
lik
sekitar mobil milik korban". Keterangan saksi Yati, keterangan saksi
Arthur Yudi Sinurat dengan jelas Korban Fransiska Yofie menunjukan
mengejar saksi Wawan untuk mengambil kembali tas miliknya dengan
am
ub
cara mengejar dengan tidak mempergunakan alas kaki, disitu jelas saksi
Wawan tidak melakukan Pembacokan di tempat mengambil barang tas
ep
milik korban sehubungan tidak ditemukan bercak darah yang tercecer di
k
jalan maupun di sekitar Jalan Setra Indah Utara Nomor 11, sehingga
ah
si
27 dalam isi Putusan Majelis Hakim tingkat pertama sangat diragukan
kebenarannya dan tidak didukung alat bukti lain;
ne
ng
do
gu
lik
membiarkan maka sejak saat itu korban bukan lagi terseret tetapi berubah
menjadi diseret oleh Terdakwa dan saksi Ade Ismayadi...". Adapun
m
ub
tanpa dasar hukum yang jelas.? Tentunya dua istilah tersebut sangat
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bukan alternatif/pilihan, kalau sekiranya korban terseret dari kendaraan
si
motor tidak mesti harus dirubah makna tetap harus tetap terseret,
sehingga Majelis Hakim kami nilai telah melakukan kekhilafan atau
ne
ng
kekeliruan yang nyata dan sangat prematur penilaiannya;
Bahwa perlu dijelaskan kembali apa makna dari terseret dan diseret
tentunya dua hal tersebut sangat berbeda makna dan pengertiannya,
do
gu kalau diseret tentunya dengan faktor kesengajaan, tentunya istilah diseret
dengan akibat timbul berdasarkan kesengajaan dengan jelas
In
A
pertanggungjawaban pidana timbul atas dasar niat bathin dari Terdakwa
ada, akan tetapi perlu dijelaskan diseret dilihat dari fakta di lapangan
ah
lik
tujuan dari Terdakwa apa.? Apakah tujuan diseret untuk menghilangkan
jejak kepada korban, akan tetapi secara teori pidana orang melakukan
kejahatan untuk menghilangkan jejak tentunya pilihan yang paling utama
am
ub
korban dibuang ke tempat yang paling sepi dan tidak mudah diketahui
oleh orang lain, kalau sekira Terdakwa diseret tidak akan beralasan
ep
diseret ke tempat ramai atau perkotaan, terlebih dari mulai pertigaan
k
si
Bahwa diseret dan Terdakwa dalam keadaan duduk di atas motor
dengan tangan ke belakang, dihubungkan dengan ilmu ergonomi yaitu
ne
ng
tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
manusia ketika bekerja, dari segi ergonomi setiap beban kerja yang
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memegang benda hanya 4,5 kilogram, sangat janggal kalau saksi
si
Wawan memiliki kemampuan menarik menyeret Korban Fransisca Yopie
dengan ukuran berat badan 45 kilogram sejauh kurang lebih 200 meter,
ne
ng
sekiranya korban tertarik terseret dengan ukuran posisi korban tidak
posisi datar atau sejajar melainkan miring ke atas, tentunya nilai berat
korban akan bertambah ketika posisi miring ke atas melebihi berat
do
gu badannya 45 kilogram dan posisi saksi Wawan tidak seimbang tentunya
akan tergusur oleh berat badannya korban ke belakang, sehingga
In
A
dengan jelas dan tidak terbantah lagi sikap batin dari saksi Wawan bukan
atas kesengajaan untuk menarik menyeret melainkan ketidaksengajaan
ah
lik
korban terseret oleh motor yang dikemudikan Terdakwa Ade Ismayadi
alias Epul, karena belum ada praktik Hukum Internasional yang
menyatakan bahwa tindakan pembunuhan yang tidak disengaja adalah
am
ub
merupakan kejahatan;
Bahwa pendapat lain datang dari Prof. Moeljatno, S.H. yang
ep
menyatakan: "....bahwa sesungguhnya, tentang apa yang dikehendaki
k
si
apa yang dilakukan, maka hubungan kehendak (volition) ini merupakan
arah ke jurusan mana apa yang dilakukan itu ditujukan." Dengan jelas
ne
ng
do
gu
lik
ub
tempat tertentu tidak didukung dengan alat bukti yang meyakinkan". Hal
tersebut diperkuat berdasarkan keterangan Ahli H. Noorman Heryadi,
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memotong rambut korban supaya terlepas dari gir sepeda motor".
si
Dengan cukup beralasan Terdakwa terseretnya korban akibat
ketidaksengajaan;
ne
ng
Bahwa dalam persidangan baik Terdakwa maupun saksi Wawan
menjelaskan, ketika sepeda motor sampai sebelum Lapang Abra sepeda
motor yang dikendarai tersebut mati mesin ternyata penyebabnya adalah
do
gu korban terseret oleh sepeda motor dengan rambut terlilit pada Gir sepeda
motor. Kemudian saksi Wawan turun dari sepeda motor dan memotong
In
A
rambut korban supaya terlepas dari gir sepeda motor, kalau sekiranya
saksi Wawan benar-benar mau membunuh Korban dalam kondisi tidak
ah
lik
berdaya pada diri korban dengan kondisi masih hidup, tentunya seketika
itu juga Terdakwa melakukan kembali pembacokannya sehingga korban
meyakini meninggal dunia, akan tetapi saksi Wawan tidak memiliki niat
am
ub
untuk melakukan membacokan melainkan untuk membunuh;
Bahwa kondisi saat itu korban menurut Terdakwa Ade Ismayadi masih
ep
dalam kondisi berdenyut nadinya dan diindikasikan masih hidup hal
k
ketika itu masih dalam kondisi hidup dan tergeletak diperkirakan kurang
R
si
lebih selama 2 jam dengan posisi korban telungkup dengan tangan
memegang dadanya dan kemudian dibawa ke rumah sakit, sekiranya kita
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
upayanya menghentikan usaha korban Fransisca Yopie yang akan
si
mengambil tas miliknya" sehingga sudah sepantasnya saksi dituntut
berdasarkan Pasal 359 KUHPidana yang menyatakan: "barangsiapa
ne
ng
karena salahnya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-
lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun".
Kemudian R. Soesilo berpendapat "Mati orang disini tidak dimaksud
do
gu sama sekali oleh Terdakwa, akan tetapi kematian tersebut hanya
merupakan akibat dari pada kurang hati-hati atau lalainya Terdakwa
In
A
(delik culpa)...." pendapat yang sama juga datang dari R. Sugandhi, S.H.,
yang menyatakan: "yang dapat dituntut menurut Pasal ini misalnya:
ah
lik
seseorang sedang membersihkan senjata api yang sedang berisi peluru.
Karena ia tidak tahu bahwa senjata api itu sedang berisi, pelatuknya
ditarik dan meletus mengenai seseorang hingga mati";
am
ub
4. Bahwa meskipun Majelis Hakim Banding tidak menjelaskan secara
substansi sebagaimana isi dalam Putusannya, akan tetapi Pemohon akan
ep
menjelaskan Putusan Majelis Hakim tingkat pertama, akan tetapi tentunya
k
si
adapun uraiannya halaman 95 sampai dengan 98, Menyatakan "....uraian
pertimbangan tersebut unsur perbuatan dilakukan dua orang atau lebih
ne
ng
do
gu
lik
ub
dalam Alinea 4 Pembukaan UUD 1945, dan Pasal 28 D ayat (1) UUD
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
si
di hadapan hukum";
Bahwa Prof. Moeljatno, S.H. berpendapat "Hubungan antara kehendak
ne
ng
Terdakwa dengan perbuatannya yang merupakan arah daripada apa
yang dilakukan itu selain dari ada di sampingnya kesengajaan antara lain
juga ternyata dalam KUHP pada kata "Niat" dalam Pasal 53, yang
do
gu mencakup unsur penginsyafan maupun arah kehendak, dalam bentuk-
bentuk penyertaan yang tertentu dalam Pasal 55 dan Pasal 56".
In
A
Tentunya "Niat" Terdakwa Ade Ismayadi pada hari Senin tanggal 5
Agustus 2013 sekira pukul 17.55 WIB ketika sedang menyiapkan tajil
ah
lik
buka puasa di dalam Mesjid Baiturohman di Jalan Suka Mulya Nomor 6
Kota Bandung, Wawan memanggil-manggil dari luar, Wawan menyuruh
untuk ke Gudang samping Masjid awalnya dikira Terdakwa Ade Ismayadi
am
ub
disuruh ke Gudang untuk diajak mencari donatur Proposal akan tetapi
Wawan dalam Gudang dan keterangan saksi Wawan dan Terdakwa Ade
ep
Ismayadi tentunya ada persesuaian dengan saksi Usman Suparman alias
k
si
Bahwa uraian pasal yang menjerat Terdakwa bukan delik yang sifatnya
berdiri sendiri melainkan harus dihubungkan dengan aspek penyertaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melakukan perbuatan pelaksanaan pencurian itu. Andaikata C hanya
si
berdiri di luar untuk menjaga dan memberi isyarat kalau ada orang
datang, maka C dihukum sebagai "medepleger" Pasal 56, sebab
ne
ng
perbuatannya hanya bersifat menolong saja;
Bahwa pendapat R. Soesilo mendapat dukungan yang sama dari
pendapat dari R. Sugandhi, S.H. yang menyatakan : "...Turut melakukan
do
gu diartikan disini ialah "melakukan bersama-sama", dalam tindak pidana ini
pelakunya paling sedikit harus ada dua orang, yakni yang melakukan dan
In
A
yang turut melakukan. Dan dalam tindakannya, keduanya harus
melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi keduanya melakukan anasir
ah
lik
tindak pidana itu. Tetapi apabila pelaku kedua itu hanya melakukan
perbuatan persiapan saja atau perbuatan yang sifatnya hanya
membantu, maka pelaku kedua itu tidak dapat dikategorikan sebagai
am
ub
orang yang turut melakukan, akan tetapi hanya sebagai orang yang
"Membantu melakukan" sebagaimana dimaksud oleh Pasal 56. Contoh :
ep
A berniat mencuri di rumah B dan mengajak C untuk melakukan
k
si
sedangkan A yang masuk dan mengambil barang-barangnya. Dalam
tindak pidana ini C dihukum sebagai orang yang turut melakukan, karena
ne
ng
do
gu
lik
ub
sebagaimana Pasal 57 ayat (1), (2), KUH Pidana, untuk ayat (1) yang
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukuman yang dijatuhkan oleh Hakim, akan tetapi maksimum hukuman
si
pokok yang diancamkan pada kejahatan. Dalam praktek pada umumnya
orang yang membantu itu bisa mendapat hukuman yang sepertiga lebih
ne
ng
kurang dari hukuman yang dijatuhkan pada penjahat yang dibantunya....”
kemudian R. Soesilo kembali menegaskan: "....hukuman itu sekali-kali
tidak boleh lebih dari pada hukuman pokok yang diancamkan
do
gu dikurangkan dengan sepertiganya, hukuman mati atau penjara seumur
hidup diganti dengan hukuman penjara maksimum lima belas tahun".
In
A
Tanggung jawab pembantu pada waktu memperhitungkan hukuman yang
akan dijatuhkan itu terbatas hanya mengenai bantuan-bantuan yang
ah
lik
"Sengaja" ia berikan dengan akibat-akibatnya yang ditimbulkannya,
misalnya B sengaja mau membantu A dengan jalan menjaga di luar,
untuk melakukan pencurian di rumah C dengan tidak melakukan
am
ub
kekerasan. Pada waktu A sedang melakukan pencurian itu ia melakukan
kekerasan terhadap C (yang sebenarnya tidak dikehendaki oleh B)
ep
sehingga C mati. Dalam hal ini B dapat dipersalahkan salah berbuat
k
"Membantu melakukan";
ah
si
yang menyatakan: "Menurut pasal ini, yang dikurangi dengan
sepertiganya itu bukanlah hukuman yang diputuskan oleh Hakim, tetapi
ne
ng
do
gu
lebih ringan dari hukuman yang dijatuhkan pada pelaku kejahatan yang
dibantunya. Hukuman Mati atau hukuman penjara seumur hidup diganti
dengan hukuman penjara maksimum lima belas tahun". Misalnya: B
In
A
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa sebagai penyertaan perbuatan Pidana dengan cara bersama-
si
sama, seharusnya Majelis Hakim perbuatan Terdakwa Ade Ismayadi
dimasukan dengan pasal penyertaan "Membantu melakukan"
ne
ng
sebagaimana Pasal 56, Pasal 57 KUHP dengan jelas Jaksa/Penuntut
Umum telah Error in Persona;
Bahwa tentunya Terdakwa Ade Ismayadi juga memiliki hak yang sama
do
gu mendapat kepastian hukum yang adil, semua yang ada di persidangan
tentunya yang mulia Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat
In
A
Hukum, maupun yang hadir di persidangan baik teman-teman Media
maupun masyarakat umum mendapati kasus yang terjadi hanya
ah
lik
praduga-praduga yang kita ketahui, tidak mengetahui apa yang terjadi
baik Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat Hukum semuanya
tidak ada yang menyaksikan pada saat kejadian terjadi pada hari Senin 5
am
ub
Agustus 2013 sekira jam 18.00 WIB bertempat di Jalan Setra Indah Utara
II Nomor 11 Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung;
ep
Bahwa berkaitan dengan kasus ini, tentunya aparat penegak hukum
k
si
kasus meninggalnya Fransisca Yopie telah menjadi isu Lokal maupun isu
Nasional Masyarakat Indonesia tetap harus adil sebagaimana Niat Bathin
ne
ng
dari Terdakwa Ade Ismayadi, kalau sekiranya Jaksa salah menuntut dan
yang mulia Majelis Hakim salah menghukum tentunya Jaksa/Penuntut
do
gu
Umum dan yang Mulia Majelis Hakim itu sendiri yang akan menderita
secara beban psikologis dengan perasaan bersalah dan tidak bisa
memberikan keadilan secara adil, karena tujuan pidana menurut Roeslan
In
A
lik
ub
dendam melainkan derita itu harus dilihat sebagai obat atau sebagai
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bandung, sehingga kasus yang menimpanya cepat terungkap, sehingga
si
peran Terdakwa Ade Ismayadi sangat membantu Aparat Penegak
Hukum, tentunya kalau sekiranya Terdakwa Ade Ismayadi tidak
ne
ng
menyerahkan diri belum tentu proses penanganan dan pengungkapan
kasus akan cepat terungkap, terlebih Terdakwa Ade Ismayadi berprilaku
baik di Kepolisian hingga persidangan dan menyerahkan kasus hukum
do
gu sesuai dengan proses hukum yang berlaku dan Terdakwa cukup sopan,
keterangannya tidak berbelit-belit dan sangat membantu kelancaran
In
A
proses persidangan, kemudian Terdakwa juga Masih Muda memiliki
harapan untuk merubah kekeliruannya;
ah
lik
Bahwa esensi Putusan yang memberatkan yang dari Majelis Hakim
sehingga Terdakwa divonis seumur hidup, apakah esensi tersebut sudah
nestapa yang diberikan Majelis Hakim, sehingga Terdakwa digolongkan
am
ub
suatu perbuatan yang keji dan biadab tidak ada prikemanusiaan
sehingga pantaskah Terdakwa divonis seumur hidup.? Apakah perbuatan
ep
Terdakwa sebagai kejahatan yang luar biasa (Extra ordinary crimes).?
k
si
contoh kasus Pembunuhan murni atau pembunuhan berencana terjadi di
wilayah hukum Pengadilan Negeri Bandung dengan kasus yang lebih
ne
ng
do
gu
(1) "Pada setiap insan manusia melekat hak untuk hidup. Hak ini harus
dilindungi oleh hukum. Tidak seorangpun insan manusia yang secara
ah
lik
ub
HAM yang berbunyi: "...hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan
di hadapan hukum...";
ka
dan sehubungan ada nasabah yang akan ditagih, karena saksi Wawan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terus memaksa, Terdakwa Ade Ismayadi disuruh oleh saksi Wawan
si
untuk mengemudikan motor namun Terdakwa Ade Ismayadi menolak,
lalu saksi Wawan mengeluarkan golok dari tas selempangnya dan
ne
ng
mengarahkan ke Terdakwa Ade Ismayadi, karena Terdakwa Ade
Ismayadi merasa ketakutan terlebih keduanya dalam satu rumah, secara
psikologis kemarahan saksi Wawan akan berkepanjangan atau bisa jadi
do
gu akan mengancam keselamatan dirinya kalau sekiranya Terdakwa Ade
Ismayadi tidak mengikuti ajakannya, dalam persidanganpun dengan jelas
In
A
saksi Wawan sebagaimana persidangan selaku saksi Mahkota yang
meminta Ade untuk mengendarai motor ke arah Jalan Sukmamulya,
ah
lik
kemudian sampai di Setrasari menyuruh belok kiri sampai di Jalan Setra
Indah II, saksi Wawan menyuruh Terdakwa Ade Ismayadi untuk memutar
balik lagi sepeda motor yang dikendarainya dan berhenti melewati mobil
am
ub
yang terparkir diperkirakan 10 meter, kemudian menyuruh Terdakwa Ade
tetap di atas motor, keadaan memaksa yang diterima Terdakwa Ade
ep
Ismayadi dihubungkan dengan Pasal 48 KUHPidana yang menyatakan:
k
si
Bahwa kemudian R. Soesilo berpendapat Kata "terpaksa" harus
diartikan, baik paksaan bathin, maupun lahir, rochani, maupun jasmani.
ne
ng
Dalam hal ini orang itu tidak dapat berbuat lain. la mengalami sesuatu
yang sama sekali tidak dapat mengelakkannya. la tidak mungkin memilih
do
gu
jalan lain. Misalnya orang dipegang oleh orang lain yang kuat,
dilemparkan ke jendela, sehingga kacanya pecah dan mengakibatkan
kejahatan merusak barang orang lain. Si A dipegang tangannya oleh B
In
A
yang lebih kuat dan dipaksa menulis tanda tangan palsu. Si X dihypnotisir
oleh Y untuk melakukan suatu peristiwa pidana dan sebagainya. Dalam
ah
lik
ub
di hukum";
ep
maupun jasmani. Dalam hal ini orang itu tidak dapat berbuat lain. la
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mungkin dapat memilih jalan lain. Misalnya seseorang dipegang oleh
si
seseorang lainnya yang lebih kuat, kemudian dilemparkannya ke jendela
kaca, sehingga kacanya pecah dan mengakibatkan kejahatan merusak
ne
ng
barang orang lain. Dalam peristiwa semacam ini dengan mudah dapat
dimengerti, bahwa orang yang tenaganya lemah itu tidak dapat dihukum,
karena segala sesuatunya yang melakukan ialah orang yang lebih kuat.
do
gu Orang inilah yang berbuat dan dialah pula yang harus dihukum";
Bahwa pendapat lain datang dari Prof. Moeljatno, S.H. yang
In
A
berpendapat, yang menjadi persoalan sekarang ialah, apakah daya
paksa yaitu daya yang memaksa itu merupakan paksaan pisik, terhadap
ah
lik
mana orang yang terkena tak dapat menghindarkan diri, atau merupakan
paksaan psychis, dalam bathin, terhadap mana meskipun secara pisik
orang masih dapat menghindarkannya, namun daya itu adalah demikian
am
ub
besarnya, sehingga dapat dimengerti kalau tidak kuat menahan daya
tersebut. Kekuatan pisik yang mutlak yang tak dapat dihindari dinamakan
ep
vis absoluta, sedangkan kekuatan psychis dinamakan vis compulsiva,
k
Menurut Van Hattum, dalam daya paksa yang sempit orang melakukan
R
si
perbuatan tidak dapat bebas menentukan kehendaknya, akibatnya
tekanan psychis yang biasanya datang dari orang lain, tapi ada kalanya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ismayadi tidak mengikuti ajakannya, sehingga perbuatan Terdakwa Ade
si
Ismayadi bukan dikategorikan yang mampu untuk berbuat secara pidana
dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pidana, melainkan atas
ne
ng
tekanan dan keadaan memaksa dari Wawan sehingga dengan jelas
tuntutan Majelis Hakim telah bertentangan berdasarkan Alinea 4
Pembukaan UUD 1945, dan Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945, Pasal 48
do
gu KUHPidana, Pasal 56, Pasal 57 KUHPidana, Kovenan Internasional
tentang Hak Sipil Politik yaitu Pasal 6 ayat (1), termasuk Jaksa/Penuntut
In
A
Umum juga bertentangan berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, Surat Edaran
ah
lik
Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : SE-001/J-A/4/1995 tentang
Pedoman Tuntutan Pidana;
5. Bahwa meskipun Majelis Hakim Banding tidak menjelaskan secara
am
ub
substansi sebagaimana isi dalam Putusannya, akan tetapi tentunya
Pemohon Kasasi mewajibkan menjelaskan kasus posisinya sehingga yang
ep
mulia Majelis Hakim dapat memahami dengan sebenarnya, adapun
k
si
melihat tubuh korban menempel di gir motor yang dikendarai oleh sdr. Ade,
bahwa meskipun tubuh korban terseret dan menempel di gir motor, motor
ne
ng
yang dikendarai sdr. Ade tetap jalan karena takut kejadian tersebut
diketahui massa". Adapun keberatan Terdakwa sebagai berikut:
do
gu
lik
ub
sehingga kami nilai Majelis Hakim tidak teliti dan tidak Profesional,
tentunya sekiranya merujuk ketentuan undang-undang perihal syarat
ka
materiel dapat disimpulkan dari ketentuan Pasal 1 angka 27 jo. Pasal 185
ep
"Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di
R
ng
dan pengetahuannya itu" dan Pasal 185 ayat (1) KUHAP "Keterangan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang
si
Pengadilan" hal sama juga pendapat dari M. Yahya Harahap, S.H. dalam
bukunya "Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP" Halaman
ne
ng
287 alinea 3 (tiga) yang berpendapat bahwa: "agar supaya keterangan
saksi dapat dinilai sebagai alat bukti, keterangan itu harus yang
"dinyatakan" di sidang Pengadilan. Hal ini sesuai dengan penerapan
do
gu Pasal 185 ayat (1). Kalau begitu, keterangan saksi yang berisi penjelasan
tentang apa yang didengarkan sendiri, dilihat sendiri atau dialaminya
In
A
sendiri mengenai suatu peristiwa pidana, baru dapat bernilai sebagai alat
bukti apabila keterangan itu saksi nyatakan di sidang Pengadilan".
ah
lik
Ketentuan Undang-Undang Pasal 1 angka 27 jo. Pasal 185 ayat (1)
KUHAP dan pendapat M. Yahya Harahap, S.H. sebagaimana telah
uraikan sudah menjelaskan secara jelas sehingga tidak ada alasan lain
am
ub
untuk disangkal kebenarannya, sehingga keterangan tersebut harus
dinyatakan batal demi hukum atau error in persona;
ep
6. Bahwa meskipun Majelis Hakim Banding tidak menjelaskan secara
k
si
mulia Majelis Hakim dapat memahami dengan sebenarnya, adapun
Pemohon Kasasi jelaskan halaman 111 sampai dengan 112 alinea 5,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terlebih Terdakwa Ade Ismayadi berprilaku baik di Kepolisian hingga
si
persidangan dan menyerahkan kasus hukum sesuai dengan proses
hukum yang berlaku dan Terdakwa cukup sopan, keterangannya tidak
ne
ng
berbelit-belit dan sangat membantu kelancaran proses persidangan,
kemudian Terdakwa juga Masih Muda memiliki harapan untuk merubah
kekeliruannya, Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga dan memiliki
do
gu seorang istri, atas peran Terdakwa Ade Ismayadi sehingga kasus ini bisa
terungkap dengan sebenarnya sehingga sudah sepantasnya Terdakwa
In
A
Ade Ismayadi mendapat penghargaan Pelapor Tindak Pidana
(Whistleblower) sebagaimana Pasal 9 Point C dalam Surat Edaran
ah
lik
Mahkamah Agung Nomor: 4 Tahun 2011 tentang Perlakuan Bagi Pelapor
Tindak Pidana (Whistleblower) dan Saksi Pelaku Yang Bekerjasama
(Justice Collaborators) di dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu, atas
am
ub
bantuannya tersebut;
Bahwa maka terhadap saksi pelaku yang bekerja sama sebagaimana
ep
dimaksud di atas, Hakim dalam menentukan pidana yang akan
k
si
diantara Terdakwa lainnya yang terbukti bersalah dalam perkara yang
dimaksud, mendapat penghargaan Pelapor Tindak Pidana
ne
ng
do
gu
lik
ub
yang dimaksud;
Bahwa sehubungan Majelis Hakim terlalu berlebihan dan memberikan
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penuntutan" suatu kejahatan yang ditetapkan dalam konvensi ini. (justice
si
collaborators);
Bahwa Majelis Hakim bertentangan pula berdasarkan Pasal 10 ayat (1)
ne
ng
dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan
Saksi dan Korban (selanjutnya disebut UU PSK). "Seorang saksi yang
juga Tersangka dalam kasus yang sama tidak dapat dibebaskan dari
do
gu tuntutan pidana apabila dia ternyata terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah, tetapi kesaksiannya dapat dijadikan pertimbangan Hakim
In
A
dalam meringankan pidana", dan bertentangan berdasarkan Pasal 37
ayat (2) United Nations Convention Against Corruption (UNCAC)
ah
lik
menegaskan: "Setiap negara peserta wajib mempertimbangkan
memberikan kemungkinan dalam kasus-kasus yang tertentu,
mengurangi hukuman dari seorang pelaku yang memberikan kerja sama
am
ub
yang substansial dalam penyelidikan atau penuntutan suatu kejahatan
yang ditetapkan berdasarkan Konvensi ini";
ep
Bahwa uraian Majelis Hakim kami nilai telah melakukan kekhilafan atau
k
si
Pasal 5, Pasal 3 ayat (3) Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Dasar
ne
ng
do
gu
hak Sipil dan Politik pada bagian III Pasal 6 ayat (1), Pasal 9 Point C
dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2011, Pasal 37
ayat (1) Konvensi PBB Tahun 2003, Pasal 10 ayat (1) dan (2) Undang-
In
A
lik
KUHAP;
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan kasasi dari Pemohon Kasasi/
m
ub
Judex Facti yang menjatuhkan pidananya Seumur Hidup sudah tepat dan
ep
dengan korban Fransisca Yofie perlu dipertimbangkan sejauh mana peran serta
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
niat Terdakwa atas kematian korban untuk itu dapat kita lihat dari kronologis
si
peristiwa pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 5 Agustus 2013 Terdakwa diajak Wawan untuk mencari
ne
ng
sasaran yang bisa dijambret, kemudian setelah berbuka puasa Terdakwa
menuruti ajakan Wawan dan sampai di Jalan Setra Indah Utara Bandung,
ketika melewati Mobil Grand Livina yang berhenti dengan pintu depan
do
gu terbuka dan ada seorang perempuan yang sedang membuka pintu pagar,
Terdakwa berhenti, Wawan turun mengambil tas dalam mobil kemudian naik
In
A
motor lagi dan korban yang mengetahui berteriak, mengejar motor yang lari
dengan tangan memegang leher Wawan yang duduk diboncengan sepeda
ah
lik
motor sehingga Wawan mengeluarkan golok dari tas dan membacok kepala
korban sebanyak 3 kali sambil tetap melepaskan pegangan tangan korban
pada leher Wawan;
am
ub
- Ketika Terdakwa ingin menghentikan lajunya sepeda motor yang
dikemudikannya dilarang oleh saksi Wawan karena takut nanti diketahui oleh
ep
masyarakat dan selama di atas sepeda motor tersebut Terdakwa tidak
k
si
korban Fransisca Yofie terlepas dari badannya;
- Karena bacokan tersebut akhirnya korban jatuh di sebelah kiri sepeda motor
ne
ng
tapi pada saat jatuh tersebut rambut korban tersangkut di rantai sepeda
motor yang berakibat korban terseret sampai sepeda motor terhenti
do
gu
lik
ub
utama dalam peristiwa ini adalah saksi Wawan yang mengajak Terdakwa,
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
merupakan bukti bahwa Terdakwa tidak berniat atas peristiwa pembunuhan
si
Fransisca Yofie tersebut, rasa cemas dan takut dalam diri Terdakwa
sehingga pada akhirnya menyerahkan diri pada pihak Kepolisian adalah
ne
ng
merupakan petunjuk bahwa Terdakwa tidak berniat membunuh korban tetapi
peristiwa itu terjadi seketika di bawah kendali saksi Wawan hanya saja
seharusnya Terdakwa bisa melepaskan diri dari keadaan tersebut tetapi itu
do
gu tidak dilakukannya dan dia tetap membiarkan dirinya terbawa arus perbuatan
jahat saksi Wawan yang pada akhirnya ikut mencelakai kehidupan dan masa
In
A
depannya;
- Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas beralasan hukum untuk
ah
lik
memperbaiki putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Bandung mengenai
status penghukuman yang dijatuhkan kepada Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,
am
ub
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/
ep
Terdakwa tersebut harus ditolak dengan memperbaiki amar putusan Pengadilan
k
si
PN.BDG. tanggal 24 Maret 2014 sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan
sehingga amarnya berbunyi sebagaimana tersebut di bawah ini;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Menyatakan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EFUL bin YEYET RUHIYAT
si
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “PENCURIAN DENGAN KEKERASAN MENJADIKAN ORANG LAIN
ne
ng
MENINGGAL DUNIA”;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan
pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun;
do
gu 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
In
A
4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
ah
lik
Rambut, darah kering bercampur tanah;
Potongan ujung kuku korban; ;
Rambut yang didapat dari sepeda motor yang dipergunakan oleh
am
ub
Tersangka;
1 (satu) potong jaket jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
ep
Dongker;
k
1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Hitam;
ah
si
- 1 (satu) potong kemeja lengan panjang warna hitam Merk Mississiiffi
ukuran M yang sudah rusak;
ne
ng
- 1 (satu) potong celana panjang warna hitam tanpa Merk, sebelah kiri
celana pada bagian ujung potong dan sobek;
do
gu
1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
Dongker;
ah
lik
1 (satu) pasang sandal, warna putih dan hijau merk Sky Boat;
1 (satu) botol minuman merk Bir Bintang Pilsener;
m
ub
02293448899;
ep
simcard 089691467276;
R
1 (satu) unit kendaraan roda dua merk Suzuki FU 120, warna hitam,
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berikut kunci kontak, tanpa Plat nomor dan bagian body kerangka;
si
Dirampas untuk Negara;
1 (satu) unit kendaraan roda 4 Merk Nissan Livina Xgera, warna abu-abu
ne
ng
No. Pol.: B-1288-PVE berserta kunci kontak;
1 (satu) buah Dus Handphone merk Apple type Iphone4 s;
2 (dua) lembar kartu nama atas nama F. SISCA YOFIE;
do
gu 1 (satu) lembar pas foto berwarna;
1 (satu) buah pelindung atau sarung Handphone warna hitam;
In
A
Dikembalikan kepada keluarga korban Fransiesca Yofie dalam hal ini kakak
korban ELFI;
ah
lik
6. Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara pada
tingkat kasasi sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
am
ub
Agung pada hari Selasa, tanggal 11 November 2014 oleh Sri Murwahyuni, S.H.,
M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
ep
Ketua Majelis, Desnayeti M, S.H., M.H. dan Sumardijatmo, S.H., M.H., Hakim-
k
Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
ah
umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota
R
si
tersebut, dan dibantu oleh Judika Martine Hutagalung, S.H., M.H. Panitera
Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa/
ne
ng
Penuntut Umum.
do
gu
ttd.
Sumardijatmo, S.H., M.H.
ah
Panitera Pengganti,
lik
ttd.
Judika Martine Hutagalung, S.H., M.H.
m
ub
Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI
ka
a.n Panitera
ep
NIP. 195810051984031001
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45