Anda di halaman 1dari 45

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor: 1095 K/PID/2014
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG

memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

do
gu berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama : ADE ISMAYADI alias EFUL bin YEYET

In
A
RUHIYAT;
Tempat lahir : Bandung;
ah

lik
Umur/tanggal lahir : 24 tahun / 6 Maret 1989;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
am

ub
Tempat tinggal : Jalan Sukagalih Nomor 169 RT.04/05
Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi,
ep
Kota Bandung;
k

Agama : Islam;
ah

Pekerjaan : Wiraswasta;
R

si
Terdakwa berada di dalam tahanan:
1. Penyidik, sejak tanggal 11 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 30 Agustus

ne
ng

2013 ;
2. Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 31 Agustus 2013 sampai

do
gu

dengan tanggal 9 Oktober 2013;


3. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 10 Oktober
2013 sampai dengan tanggal 8 November 2013;
In
A

4. Penuntut Umum, sejak tanggal 8 November 2013 sampai dengan tanggal


27 November 2013;
ah

lik

5. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 21 November 2013 sampai dengan


tanggal 20 Desember 2013;
m

ub

6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 21 Desember 2013


sampai dengan tanggal 18 Februari 2014;
ka

7. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi tahap Pertama, sejak tanggal 19


ep

Februari 2014 sampai dengan tanggal 20 Maret 2014;


ah

8. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi tahap Kedua, sejak tanggal 21


R

Maret 2014 sampai dengan tanggal 19 April 2014;


es

9. Hakim Pengadilan Tinggi, sejak tanggal 27 Maret 2014 sampai dengan


M

ng

tanggal 25 April 2014;


on
gu

Hal. 1 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 26 April 2014 sampai

si
dengan tanggal 24 Juni 2014;
11. Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung RI u.b. Ketua Muda

ne
ng
Pidana Nomor: 282/2014/S.128.TAH/PP/2014/MA. tanggal 14 Juli 2014
Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 50 (lima puluh) hari, terhitung
sejak tanggal 2 Juli 2014;

do
gu 12. Perpanjangan berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung RI u.b.
Ketua Muda Pidana Nomor: 283/2014/S.128.TAH/PP/2014/MA. tanggal 14

In
A
Juli 2014 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 60 (enam puluh)
hari, terhitung sejak tanggal 21 Agustus 2014;
ah

lik
13. Perpanjangan berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung RI u.b.
Ketua Muda Pidana Nomor: 470/2014/S.128.TAH/PP/2014/MA. tanggal 18
November 2014 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 30 (tiga
am

ub
puluh) hari, terhitung sejak tanggal 20 Oktober 2014;
Terdakwa diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Bandung
ep
karena didakwa:
k

Kesatu:
ah

Bahwa ia Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL, pada hari Senin tanggal
R

si
5 Agustus 2013 sekira pukul 18.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu pada
bulan Agustus 2013 bertempat di Jalan Setra Indah Utara II Nomor 11

ne
ng

Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung atau setidaknya pada


suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung telah

do
gu

mengambil sesuatu benda yang seluruhnya atau sebahagian adalah kepunyaan


orang lain, yaitu sebuah tas berisi barang berharga dan uang milik korban
Franceisca Yofie, dengan maksud untuk menguasai benda tersebut secara
In
A

melawan hukum yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan terhadap orang yang dilakukan dengan maksud untuk
ah

lik

mempersiapkan atau mempermudah pencurian tersebut atau apabila kepergok


untuk memungkinkan bagi dirinya atau lain-lain peserta di dalam kejahatan
m

ub

melarikan diri ataupun untuk menjamin pemilikannya atas benda yang telah
dicurinya itu, perbuatan mana dilakukan oleh dua orang atau lebih secara
ka

bersama-sama yaitu dengan WAWAN alias AWING bin AHRI SYAFEI


ep

(Terdakwa dalam perkara yang sama pada berkas perkara terpisah) sehingga
ah

menyebabkan seseorang (Franceisca Yofie) meninggal dunia, perbuatan mana


R

dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:


es

Perbuatan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL berawal dari adanya


M

ng

niat WAWAN alias AWING untuk mengambil barang milik orang lain dengan
on
gu

Hal. 2 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
cara menjambret yang kemudian mengajak ADE ISMAYADI alias EPUL untuk

si
melakukan perbuatan tersebut. Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL yang
menyetujui ajakan tersebut diminta oleh WAWAN alias AWING untuk

ne
ng
mengemudikan sepeda motor merk Suzuki/RU 120 warna hitam No.Pol: D-
4174-CE miliknya sendiri, sedangkan WAWAN alias AWING duduk di belakang
(dibonceng) pada sepeda motor tersebut, sambil memberikan petunjuk dan

do
gu arahan kepada Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL untuk menyusuri jalan
perumahan yang kemudian memintanya berhenti di suatu tempat (pos ronda);

In
A
Pada pos ronda tersebut WAWAN alias AWING mengeluarkan sebotol
bir dari dalam tasnya untuk diminum bersama Terdakwa ADE ISMAYADI alias
ah

lik
EPUL dengan maksud agar keduanya lebih berani dalam melakukan perbuatan
jambret tersebut. Setelah menghabiskan sebotol bir, keduanya kemudian
melanjutkan perjalanan dengan arah perjalanan sebagaimana yang diminta dan
am

ub
diarahkan oleh WAWAN alias AWING;
Sekira pukul 18.00 WIB, WAWAN alias AWING dan Terdakwa ADE
ep
ISMAYADI alias EPUL tiba di depan sebuah rumah Nomor 11 Jalan Setra Indah
k

Utara Bandung dan keduanya melihat seorang perempuan (korban Franceisca


ah

Yofie) sedang membuka pintu pagar rumah dalam keadaan pintu mobil bagian
R

si
depan sebelah kanan (bagian kemudi) masih terbuka, ketika itu mereka sempat
melewatinya dalam beberapa meter, namun WAWAN alias AWING meminta

ne
ng

Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL untuk berhenti dan berbalik arah
mendekati korban Franceisca Yopie dan mobilnya;

do
gu

Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL mengikuti permintaan WAWAN


alias AWING bin AHRI SYAFEI dengan cara berbalik arah dan memberhentikan
sepeda motornya berdekatan dengan mobil korban pada posisi kurang lebih 3
In
A

(tiga) meter dari belakang mobil ke arah jalan menurun dan kemudian Terdakwa
ADE ISMAYADI alias EPUL menunggu dengan cara duduk di atas sepeda
ah

lik

motor dalam keadaan mesin sepeda motor yang tetap hidup. WAWAN alias
AWING kemudian turun dari sepeda motor dan berpura-pura menyapa korban
m

ub

Franceisca Yofie, dan kemudian mengambil 1 (satu) buah tas yang berada di
dalam mobil tersebut, setelah tas dikuasai, WAWAN alias AWING langsung
ka

melarikan diri dan naik ke atas sepeda motor yang telah menunggu dan
ep

kemudian Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL menjalankan sepeda motor


ah

tersebut dalam kecepatan tinggi (tancap gas);


R

Namun sebelum Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL menjalankan


es

sepeda motornya korban Franceisca Yofie yang mengejar WAWAN alias


M

ng

AWING sempat merangkul leher dan kemudian menempel di punggung


on
gu

Hal. 3 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
WAWAN alias AWING dan terikut di atas sepeda motor yang melaju dalam

si
kecepatan tinggi itu. Pada saat itu WAWAN alias AWING berusaha melepaskan
rangkulan korban Franceisca Yofie dengan cara menyikut, namun korban

ne
ng
Franceisca Yofie tetap tidak melepaskan rangkulannya, sehingga akhirnya
WAWAN alias AWING mengeluarkan golok dan membacokan golok tersebut ke
arah kepala korban sebanyak tiga kali sambil tetap berusaha melepaskan

do
gu pegangan tangan korban pada leher WAWAN alias AWING;
Akibat bacokan golok ke arah kepala tersebut, rangkulan tangan korban

In
A
Franceisca Yofie ke leher WAWAN alias AWING mulai melemah dan kemudian
jatuh ke sebelah kiri sepeda motor secara perlahan dengan terlebih dahulu
ah

lik
berpegangan pada jaket WAWAN alias AWING, namun pada saat jatuh tersebut
rambut korban Franceisca Yofie tersangkut di rantai sepeda motor yang
mengakibatkan tubuh korban kembali terseret sepanjang kurang lebih 200
am

ub
meter sebelum akhirnya sepeda motor yang dikemudikan oleh Terdakwa ADE
ISMAYADI alias EPUL terhenti sendiri karena matinya mesin;
ep
Setelah sepeda motor terhenti karena matinya mesin, WAWAN alias
k

AWING turun dari sepeda motor dan kembali mengeluarkan goloknya dan
ah

memotong rambut korban Franceisca Yofie dengan cara menyayat, sehingga


R

si
rambut korban Franceisca Yofie terputus. WAWAN alias AWING dan Terdakwa
ADE ISMAYADI alias EPUL kemudian pergi dengan membawa tas milik korban

ne
ng

Franceisca Yofie dan meninggalkan tubuh korban Franceisca Yofie dalam posisi
telungkup di jalan, tidak sadarkan diri dan terluka parah;

do
gu

Bahwa dalam tas milik korban Franceisca Yofie terdapat barang-barang


yang antara lain alat-alat kosmetik yang oleh WAWAN alias AWING dibuang di
daerah Sukawarna dekat Pora Kota Bandung, kartu ATM dan handphone
In
A

dibuang di danau Saguling dan uang yang dimanfaatkan oleh WAWAN alias
AWING untuk kebutuhan hidup pada saat melarikan diri sedangkan Terdakwa
ah

lik

ADE ISMAYADI alias EPUL menerima bagiannya sebesar Rp100.000,- (seratus


ribu rupiah);
m

ub

Bahwa akibat perbuatan WAWAN alias AWING bersama-sama dengan


Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL telah mengakibatkan korban Franceisca
ka

Yofie meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya yang antara lain:
ep

- luka-luka antara lain : tumit kedua kaki, telapak kaki kiri, dahi sebelah
ah

kanan, dan tiga luka pada kepala kiri bagian belakang;


R

- luka lecet di sekitar luka terbuka pada dahi, pipi kiri, pipi kanan, cuping
es

hidung kiri, leher kiri, dada kanan dan kiri, perut, punggung kanan tersebar,
M

ng

pinggang kanan, pinggul kiri, bokong kanan dan kiri, lengan atas kanan,
on
gu

Hal. 4 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilipat sikut kanan, lengan bawah dan punggung tangan kanan, lengan atas

si
kiri, lipat siku kiri, lengan kiri bawah, punggung tangan kiri, punggung jari
tengah, punggung tangan kiri, punggung jari kelingking kiri, tungkai atas

ne
ng
kanan depan, punggung kaki kanan, punggung jari kaki kiri, telapak kaki
kanan, tungkai atas kiri, tungkai kiri bawah, punggung kaki kiri, punggung
jari kaki kiri;

do
gu - luka memar : di punggung tangan kiri, lutut kiri, tungkai kiri bawah tumit kaki
kiri, dan punggung kaki kiri;

In
A
- luka-luka di bagian kepala, anggota badan dan hampir seluruh tubuh korban
baik luka akibat benda tajam maupun luka akibat benda tumpul, luka
ah

lik
terbuka pada dahi bagian kanan berukuran delapan koma delapan kali dua
senti meter dan tiga luka terbuka di kepala belakang bagian kiri berukuran
masing-masing delapan kali dua senti meter, dan tiga luka terbuka di kepala
am

ub
belakang bagian kiri berukuran masing-masing lima kali dua senti meter,
dua kali senti meter, dan satu koma empat kali nol koma tiga senti meter
ep
yang disertai rambut terpotong seluas enam kali tiga koma lima senti meter,
k

yang sesuai dengan tanda-tanda kekerasan tajam, luka lecet di kepala dan
ah

hampir seluruh permukaan tubuh depan dan belakang, serta luka terbuka di
R

si
telapak kaki akibat kekerasan tumpul, luka-luka tersebut menyebabkan
perdarahan yang banyak, ditandai dengan pucat pada selaput kelopak

ne
ng

mata, gusi, dan organ-organ dalam. Perdarahan yang banyak disertai


resapan darah di permukaan otak besar dan otak kecil akibat kekerasan di

do
gu

kepala dapat menyebabkan kematian, ditemukan sembab ringan pada paru-


paru kanan, ditandai dengan adanya busa halus pada bagian irisan
penampang, yang dapat diakibatkan trauma tumpul pada dada yang
In
A

ditandai patah tulang iga kanan depan ketiga, keempat, kelima dan patah
tulang iga kiri depan kedua, ketiga dan keempat;
ah

lik

Sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor: 2013219/IKFM/VIII/2013


tanggal 6 Agustus 2013, yang dibuat dan ditandatangani oleh dokter H.
m

ub

Noorman Herryadi, dr, Sp.F,SH. dokter pada Rumah Sakit Pemerintah Dr.
Hasan Sadikin Bandung;
ka

Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dimaksud


ep

dalam Pasal 365 ayat (2) ke-2e dan ayat (4) KUHP;
ah

ATAU
R

Kedua:
es

Primair:
M

ng

on
gu

Hal. 5 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa ia Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL, bersama-sama dengan

si
WAWAN alias AWING bin AHRI SYAFEI (Terdakwa dalam perkara yang sama
pada berkas perkara terpisah) pada hari Senin tanggal 5 Agustus 2013 sekitar

ne
ng
jam 18.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu pada bulan Agustus 2013
bertempat di Jalan Setra Indah Utara II Nomor 11 Kelurahan Cipedes,
Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung atau setidaknya pada suatu tempat dalam

do
gu daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung sebagai orang yang melakukan atau
turut serta melakukan, dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain

In
A
(Franceisca Yofie), yang diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan yang
dapat dihukum yaitu pencurian dengan kekerasan dan yang dilakukan dengan
ah

lik
maksud untuk menyiapkan atau memudahkan perbuatan itu atau jika tertangkap
tangan akan melindungi dirinya atau kawan-kawannya dari pada hukuman atau
akan mempertahankan barang yang didapatnya dengan melawan hak,
am

ub
perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, WAWAN alias
ep
AWING dan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL yang pada saat itu sedang
k

mengendarai sepeda motor melihat seorang perempuan (korban Franceisca


ah

Yofie) sedang membuka pintu pagar rumah dalam keadaan pintu mobil bagian
R

si
depan sebelah kanan (bagian kemudi) masih terbuka;
WAWAN alias AWING kemudian turun dari sepeda motor dan berpura-

ne
ng

pura menyapa korban Franceisca Yofie, dan kemudian mengambil 1 (satu) buah
tas yang berada di dalam mobil tersebut, namun hal tersebut diketahui oleh

do
gu

korban Franceisca Yofie yang berusaha mengambil kembali tas miliknya.


WAWAN alias AWING tetap mempertahankan tas tersebut dengan cara
membacokan goloknya ke bagian jidat korban Franceisca Yofie, kemudian
In
A

WAWAN alias AWING berjalan kembali ke sepeda motor yang telah ditunggui
oleh Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL dalam kondisi mesin sepeda motor
ah

lik

dalam keadaan hidup;


Namun sebelum Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL menjalankan
m

ub

sepeda motornya korban Franceisca Yofie mengejar WAWAN alias AWING dan
merangkul leher dan menempel di punggung WAWAN alias AWING dan terikut
ka

di atas sepeda motor yang melaju dalam kecepatan tinggi. Pada saat itu
ep

WAWAN alias AWING berusaha melepaskan rangkulan korban Franceisca


ah

Yofie dengan cara menyikut, namun korban Franceisca Yofie tetap tidak
R

melepaskan rangkulannya, sehingga akhirnya WAWAN alias AWING


es

mengeluarkan golok dan membacokan golok tersebut ke arah kepala korban


M

ng

on
gu

Hal. 6 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebanyak tiga kali sambil tetap berusaha melepaskan pegangan tangan korban

si
pada leher WAWAN alias AWING;
Akibat bacokan golok ke arah kepala tersebut, rangkulan tangan korban

ne
ng
Franceisca Yofie ke leher WAWAN alias AWING mulai melemah dan kemudian
jatuh ke sebelah kiri sepeda motor secara perlahan dengan terlebih dahulu
berpegangan pada jaket WAWAN alias AWING, namun pada saat jatuh tersebut

do
gu rambut korban Franceisca Yofie tersangkut dirantai sepeda motor yang
mengakibatkan tubuh korban kembali terseret sepanjang kurang lebih 200

In
A
meter sebelum akhirnya sepeda motor yang dikemudikan oleh Terdakwa ADE
ISMAYADI alias EPUL terhenti sendiri karena matinya mesin;
ah

lik
Setelah sepeda motor terhenti karena matinya mesin, WAWAN alias
AWING turun dari sepeda motor dan kembali mengeluarkan goloknya dan
memotong rambut korban Franceisca Yofie dengan cara menyayat, sehingga
am

ub
rambut korban Franceisca Yofie terputus. WAWAN alias AWING dan Terdakwa
ADE ISMAYADI alias EPUL kemudian pergi dengan membawa tas milik korban
ep
Franceisca Yofie dan meninggalkan tubuh korban Franceisca Yofie dalam posisi
k

telungkup di jalan, tidak sadarkan diri dan terluka parah;


ah

Bahwa dalam tas milik korban Franceisca Yofie terdapat barang-barang


R

si
yang antara lain alat-alat kosmetik yang oleh WAWAN alias AWING dibuang di
daerah Sukawarna dekat Pora Kota Bandung, kartu ATM dan handphone

ne
ng

dibuang di danau Saguling dan uang yang dimanfaatkan oleh WAWAN alias
AWING untuk kebutuhan hidup pada saat melarikan diri sedangkan Terdakwa

do
gu

ADE ISMAYADI alias EPUL menerima bagiannya sebesar Rp100.000,- (seratus


ribu rupiah);
Bahwa akibat perbuatan WAWAN alias AWING bersama-sama dengan
In
A

Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL telah mengakibatkan korban Franceisca


Yofie meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya yang antara lain:
ah

lik

- luka-luka antara lain : tumit kedua kaki, telapak kaki kiri, dahi sebelah
kanan, dan tiga luka pada kepala kiri bagian belakang;
m

ub

- luka lecet di sekitar luka terbuka pada dahi, pipi kiri, pipi kanan, cuping
hidung kiri, leher kiri, dada kanan dan kiri, perut, punggung kanan tersebar,
ka

pinggang kanan, pinggul kiri, bokong kanan dan kiri, lengan atas kanan,
ep

dilipat sikut kanan, lengan bawah dan punggung tangan kanan, lengan atas
ah

kiri, lipat siku kiri, lengan kiri bawah, punggung tangan kiri, punggung jari
R

tengah, punggung tangan kiri, punggung jari kelingking kiri, tungkai atas
es

kanan depan, punggung kaki kanan, punggung jari kaki kiri, telapak kaki
M

ng

on
gu

Hal. 7 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kanan, tungkai atas kiri, tungkai kiri bawah, punggung kaki kiri, punggung

si
jari kaki kiri;
- luka memar : di punggung tangan kiri, lutut kiri, tungkai kiri bawah tumit kaki

ne
ng
kiri, dan punggung kaki kiri;
- luka-luka di bagian kepala, anggota badan dan hampir seluruh tubuh korban
baik luka akibat benda tajam maupun luka akibat benda tumpul, luka

do
gu terbuka pada dahi bagian kanan berukuran delapan koma delapan kali dua
senti meter dan tiga luka terbuka di kepala belakang bagian kiri berukuran

In
A
masing-masing delapan kali dua senti meter, dan tiga luka terbuka di kepala
belakang bagian kiri berukuran masing-masing lima kali dua senti meter,
ah

lik
dua kali senti meter, dan satu koma empat kali nol koma tiga senti meter
yang disertai rambut terpotong seluas enam kali tiga koma lima senti meter,
yang sesuai dengan tanda-tanda kekerasan tajam, luka lecet di kepala dan
am

ub
hampir seluruh permukaan tubuh depan dan belakang, serta luka terbuka di
telapak kaki akibat kekerasan tumpul, luka-luka tersebut menyebabkan
ep
perdarahan yang banyak, ditandai dengan pucat pada selaput kelopak
k

mata, gusi, dan organ-organ dalam. Perdarahan yang banyak disertai


ah

resapan darah di permukaan otak besar dan otak kecil akibat kekerasan di
R

si
kepala dapat menyebabkan kematian, ditemukan sembab ringan pada paru-
paru kanan, ditandai dengan adanya busa halus pada bagian irisan

ne
ng

penampang, yang dapat diakibatkan trauma tumpul pada dada yang


ditandai patah tulang iga kanan depan ketiga, keempat, kelima dan patah

do
gu

tulang iga kiri depan kedua, ketiga dan keempat;


Sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor: 2013219/IKFM/VIII/2013
tanggal 6 Agustus 2013, yang dibuat dan ditandatangani oleh dokter H.
In
A

Noorman Herryadi, dr, Sp.F,SH. dokter pada Rumah Sakit Pemerintah Dr.
Hasan Sadikin Bandung;
ah

lik

Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 339 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;
m

ub

Subsidair:
Bahwa ia Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL, bersama-sama dengan
ka

WAWAN alias AWING bin AHRI SYAFEI (Terdakwa dalam perkara yang sama
ep

pada berkas perkara terpisah) pada hari Senin tanggal 5 Agustus 2013 sekitar
ah

jam 18.00 WIB atau setidaknya pada suatu waktu pada bulan Agustus 2013
R

bertempat di Jalan Setra Indah Utara II Nomor 11 Kelurahan Cipedes,


es

Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung atau setidaknya pada suatu tempat dalam
M

ng

daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung sebagai orang yang melakukan atau
on
gu

Hal. 8 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
turut serta melakukan dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain

si
(Franceisca Yofie), perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara
sebagai berikut:

ne
ng
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, saksi YADI
SUPARDI melihat dua orang yang tidak dikenal dalam hal ini WAWAN alias
AWING dan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL dan melihat salah seorang

do
gu diantaranya yaitu WAWAN alias AWING membacokan goloknya ke bagian jidat
seorang perempuan (korban Franceisca Yofie) dan bagian belakang kepalanya

In
A
dan selanjutnya korban ditarik ke arah sepeda motor yang telah ditunggui oleh
seorang laki-laki (ADE ISMAYADI alias EPUL) dalam kondisi mesin sepeda
ah

lik
motor dalam keadaan hidup, selanjutnya korban dijatuhkan di samping sepeda
motor dan kemudian sepeda motor dijalankan sehingga korban Franceisca
Yofie terseret oleh sepeda motor tersebut yang berjalan ke arah bawah;
am

ub
Tubuh korban Franceisca Yofie kemudian ditemukan oleh saksi JUHIRI
dan saksi EMAN CAHYADI di Jalan Cipedes Tengah dekat lapangan Abra
ep
Kecamatan Sukajadi dalam keadaan pakaiannya yang sudah sobek sehingga
k

hampir bugil dan terluka parah dan kemudian meninggal dunia dalam perjalanan
ah

ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung;


R

si
Bahwa akibat perbuatan WAWAN alias AWING bersama-sama dengan
Terdakwa ADE ISMAYADI alias EPUL telah mengakibatkan korban Franceisca

ne
ng

Yofie meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya yang antara lain:
- luka-luka antara lain : tumit kedua kaki, telapak kaki kiri, dahi sebelah

do
gu

kanan, dan tiga luka pada kepala kiri bagian belakang;


- luka lecet di sekitar luka terbuka pada dahi, pipi kiri, pipi kanan, cuping
hidung kiri, leher kiri, dada kanan dan kiri, perut, punggung kanan tersebar,
In
A

pinggang kanan, pinggul kiri, bokong kanan dan kiri, lengan atas kanan,
dilipat sikut kanan, lengan bawah dan punggung tangan kanan, lengan atas
ah

lik

kiri, lipat siku kiri, lengan kiri bawah, punggung tangan kiri, punggung jari
tengah, punggung tangan kiri, punggung jari kelingking kiri, tungkai atas
m

ub

kanan depan, punggung kaki kanan, punggung jari kaki kiri, telapak kaki
kanan, tungkai atas kiri, tungkai kiri bawah, punggung kaki kiri, punggung
ka

jari kaki kiri;


ep

- luka memar : di punggung tangan kiri, lutut kiri, tungkai kiri bawah tumit kaki
ah

kiri, dan punggung kaki kiri;


R

- luka-luka di bagian kepala, anggota badan dan hampir seluruh tubuh korban
es

baik luka akibat benda tajam maupun luka akibat benda tumpul, luka
M

ng

terbuka pada dahi bagian kanan berukuran delapan koma delapan kali dua
on
gu

Hal. 9 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
senti meter dan tiga luka terbuka di kepala belakang bagian kiri berukuran

si
masing-masing delapan kali dua senti meter, dan tiga luka terbuka di kepala
belakang bagian kiri berukuran masing-masing lima kali dua senti meter,

ne
ng
dua kali senti meter, dan satu koma empat kali nol koma tiga senti meter
yang disertai rambut terpotong seluas enam kali tiga koma lima senti meter,
yang sesuai dengan tanda-tanda kekerasan tajam, luka lecet di kepala dan

do
gu hampir seluruh permukaan tubuh depan dan belakang, serta luka terbuka di
telapak kaki akibat kekerasan tumpul, luka-luka tersebut menyebabkan

In
A
perdarahan yang banyak, ditandai dengan pucat pada selaput kelopak
mata, gusi, dan organ-organ dalam. Perdarahan yang banyak disertai
ah

lik
resapan darah di permukaan otak besar dan otak kecil akibat kekerasan di
kepala dapat menyebabkan kematian, ditemukan sembab ringan pada paru-
paru kanan, ditandai dengan adanya busa halus pada bagian irisan
am

ub
penampang, yang dapat diakibatkan trauma tumpul pada dada yang
ditandai patah tulang iga kanan depan ketiga, keempat, kelima dan patah
ep
tulang iga kiri depan kedua, ketiga dan keempat;
k

Sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor: 2013219/IKFM/VIII/2013


ah

tanggal 6 Agustus 2013, yang dibuat dan ditandatangani oleh dokter H.


R

si
Noorman Herryadi, dr, Sp.F,SH. dokter pada Rumah Sakit Pemerintah Dr.
Hasan Sadikin Bandung;

ne
ng

Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 338 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;

do
gu

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Bandung tanggal 6 Maret 2014 sebagai berikut:
In
A

1. Menyatakan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EFUL bin YEYET RUHIYAT


telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
ah

lik

pidana pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan matinya orang


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365 ayat (2) ke-2e dan ayat (4) KUHP;
m

ub

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ADE ISMAYADI alias EFUL bin


YEYET RUHIYAT dengan pidana penjara selama seumur hidup;
ka

3. Menyatakan barang bukti berupa:


ep

 Rambut, darah kering bercampur tanah;


ah

 Potongan ujung kuku korban;


R

 Rambut yang didapat dari sepeda motor yang dipergunakan oleh


es

tersangka;
M

ng

on
gu

Hal. 10 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 1 (satu) potong jaket jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru

si
Dongker;
 1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Hitam;

ne
ng
 Kelengkapan pakaian yang digunakan korban saat kejadian terdiri dari:
- 1 (satu) potong kemeja lengan panjang warna hitam Merk Mississiiffi
ukuran M yang sudah rusak;

do
gu - 1 (satu) potong celana panjang warna hitam tanpa Merk, sebelah kiri
celana pada bagian ujung potong dan sobek;

In
A
- 1 (satu) potong Bra/BH warna putih tanpa merk;
- 1 (satu) potong Celana dalam warna hitam tanpa Merk;
ah

lik
 1 (satu) potong baju warna Merah Merk Superdry;
 1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
am

ub
Dongker;
 1 (satu) pasang sandal, warna putih dan hijau merk SkyBoat;
 1 (satu) botol minuman merk Bir Bintang Pilsener;
ep
k

 1 (satu) buah Helm warna hitam;


ah

 1 (satu) buah handphone Merk Esia warna Merah dan No. sim card.
R

si
02293448899;
 1 (satu) buah Hanphone Merk Nexian warna putih-biru berikut Nomor

ne
ng

simcard 089691467276;
Dirampas untuk dimusnahkan;
 1 (satu) unit kendaraan roda dua merk Suzuki RU 120, Warna hitam, No.

do
gu

Rangka MH8BF13BL1J644503 No. Mesin: F125ID644558, berikut kunci


kontak, tanpa Plat nomor dan bagian body kerangka;
In
A

Dirampas untuk Negara;


 1 (satu) Unit kendaraan roda 4 Merk Nissan Livina Xgera, warna abu-abu
ah

lik

No. Pol: B-1288-PVE berserta kunci kontak;


 1 (satu) buah Dus Handphone merk Apple type Iphone 4 s;
 2 (dua) lembar kartu nama atas nama F. SISCA YOFIE;
m

ub

 1 (satu) lembar pas foto berwarna;


ka

 1 (satu) buah pelindung atau sarung Handphone warna hitam;


ep

Dikembalikan kepada keluarga korban, dalam hal ini kakak korban ELFI;
4. Membayar biaya perkara sebesar Rp5.000,- (lima ribu rupiah);
ah

Membaca putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor: 1378/PID/B/


R

es

2013/PN.BDG. tanggal 24 Maret 2014 yang amar lengkapnya sebagai berikut:


M

ng

on
gu

Hal. 11 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menyatakan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EFUL bin YEYET RUHIYAT

si
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana PENCURIAN DENGAN KEKERASAN MENJADIKAN ORANG LAIN

ne
ng
MATI, sebagaimana dalam dakwaan Kesatu;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ADE ISMAYADI alias EFUL bin
YEYET RUHIYAT oleh karena itu dengan pidana penjara SEUMUR HIDUP;

do
gu 3. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan Rutan;
4. Menyatakan barang bukti berupa:

In
A
 Rambut, darah kering bercampur tanah;
 Potongan ujung kuku korban;
ah

lik
 Rambut yang didapat dari sepeda motor yang dipergunakan oleh
Tersangka;
 1 (satu) potong jaket jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
am

ub
Dongker;
 1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Hitam;
ep
 Kelengkapan pakaian yang digunakan korban saat kejadian terdiri dari:
k

 1 (satu) potong kemeja lengan panjang warna hitam Merk Mississiiffi


ah

ukuran M yang sudah rusak;


R

si
 1 (satu) potong celana panjang warna hitam tanpa Merk, sebelah kiri
celana pada bagian ujung potong dan sobek;

ne
ng

 1 (satu) potong Bra/BH warna putih tanpa merk;


 1 (satu) potong Celana dalam warna hitam tanpa Merk;

do
gu

 1 (satu) potong baju warna Merah Merk Superdry;


 1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
Dongker;
In
A

 1 (satu) pasang sandal, warna putih dan hijau merk SkyBoat;


 1 (satu) botol minuman merk Bir Bintang Pilsener;
ah

lik

 1 (satu) buah Helm warna hitam;


 1 (satu) buah handphone Merk Esia warna Merah dan No. sim card.
m

ub

02293448899;
 1 (satu) buah Hanphone Merk Nexian warna putih-biru berikut Nomor
ka

simcard 089691467276;
ep

Dirampas untuk dimusnahkan;


ah

 1 (satu) unit kendaraan roda dua merk Suzuki FU 120, Warna hitam,
R

No. Rangka MH8BF13BL1J644503 No. Mesin: F125ID644558, berikut


es

kunci kontak, tanpa Plat nomor dan bagian body kerangka;


M

ng

Dirampas untuk Negara;


on
gu

Hal. 12 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 1 (satu) Unit kendaraan roda 4 Merk Nissan Livina Xgera, warna abu-

si
abu No. Pol: B-1288-PVE berserta kunci kontak;
 1 (satu) buah Dus Handphone merk Apple type Iphone4 s;

ne
ng
 2 (dua) lembar kartu nama atas nama F. SISCA YOFIE;
 1 (satu) lembar pas foto berwarna;
 1 (satu) buah pelindung atau sarung Handphone warna hitam;

do
gu Dikembalikan kepada keluarga korban Fransiesca Yofie dalam hal ini kakak
korban ELFI;

In
A
5. Membebankan biaya perkara terhadap Terdakwa sebesar Rp5.000,- (lima
ribu rupiah);
ah

lik
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 124/PID/2014/
PT.Bdg. tanggal 6 Juni 2014 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
- Menerima permintaan banding dari atau Kuasa Hukum Terdakwa dan Jaksa
am

ub
Penuntut Umum;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor: 1378/Pid.B/2013/
ep
PN.Bdg, tanggal 24 Maret 2014, yang dimintakan banding tersebut;
k

- Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;


ah

- Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam


R

si
kedua tingkat Pengadilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp2.500,-
(dua ribu lima ratus rupiah);

ne
ng

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi Nomor: 15/Akta.Pid/


2014/PN.Bdg. yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Bandung yang

do
gu

menerangkan, bahwa pada tanggal 2 Juli 2014 Penasihat Hukum Terdakwa


mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut;
Memperhatikan memori kasasi tanggal 14 Juli 2014 dari Penasihat
In
A

Hukum Terdakwa yang diajukan untuk dan atas nama Terdakwa sebagai
Pemohon Kasasi tersebut berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 1 Juli
ah

lik

2014, memori kasasi mana telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


Bandung pada tanggal 14 Juli 2014;
m

ub

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah
ka

diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 26 Juni 2014


ep

dan Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal


ah

2 Juli 2014 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan


R

Negeri Bandung pada tanggal 14 Juli 2014 dengan demikian permohonan


es

kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu


M

ng

on
gu

Hal. 13 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi

si
tersebut formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

ne
ng
Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa kami keberatan atas Putusan tersebut karena putusan tersebut
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kurang tepat, sangat bertolak

do
gu belakang dengan semangat dan rasa keadilan di masyarakat, sungguh
kekeliruan sangat luar biasa ketika Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding

In
A
menghukum tanpa mencantumkan alasan dan dasar hukum secara rinci dan
jelas tentunya kami nilai putusan tersebut sangat berlebihan;
ah

lik
Bahwa tentunya Terdakwa juga memiliki hak yang sama mendapat perlakuan
hukum yang adil, semua yang ada di persidangan tentunya yang mulia Majelis
Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat Hukum, maupun yang hadir di
am

ub
persidangan maupun masyarakat umum mendapati kasus yang terjadi hanya
praduga-praduga yang kita tidak ketahui, tidak mengetahui apa yang terjadi
ep
baik Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat Hukum semuanya tidak
k

ada yang menyaksikan pada saat kejadian terjadi pada hari Senin 5 Agustus
ah

2013 sekira jam 18.00 WIB bertempat di Jalan Setra Indah Utara II Nomor 11
R

si
Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, sehingga yang
mengetahui kejadian sebenarnya adalah pengakuan Terdakwa dalam di

ne
ng

persidangan;
Bahwa atas peran Terdakwa Ade Ismayadi menyerahkan diri ke Polsek

do
gu

Sukajadi Kota Bandung, peran Terdakwa Ade Ismayadi sangat membantu


Aparat Penegak Hukum sehingga kasus tersebut cepat terungkap dengan
sebenarnya sehingga sudah sepantasnya Terdakwa Ade Ismayadi mendapat
In
A

penghargaan Pelapor Tindak Pidana (Whistleblower) sebagaimana Pasal 9


Point C dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2011 tentang
ah

lik

Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidana (Whistleblower) dan Saksi Pelaku Yang
Bekerjasama (Justice Collaborators) di dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu,
m

ub

atas bantuannya tersebut, maka terhadap saksi pelaku yang bekerja sama
sebagaimana dimaksud di atas, Hakim dalam menentukan pidana yang akan
ka

dijatuhkan dapat mempertimbangkan hal-hal penjatuhan pidana sebagai


ep

berikut: Menjatuhkan pidana berupa pidana penjara yang paling ringan diantara
ah

Terdakwa lainnya yang terbukti bersalah dalam perkara yang dimaksud. (Bukti
R

Terlampir);
es

Bahwa tentunya Aparat Penegak Hukum jangan keliru dan salah menerapkan
M

ng

hukum termasuk yang mulia Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum dalam


on
gu

Hal. 14 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tuntutannya, meskipun kasus meninggalnya Fransisca Yopie telah menjadi isu

si
Lokal maupun isu Nasional Masyarakat Indonesia tetap harus adil sebagaimana
Niat Bathin dari Terdakwa, kalau sekiranya Jaksa salah menuntut dan yang

ne
ng
mulia Majelis Hakim salah menghukum tentunya Jaksa dan yang Mulia Majelis
Hakim itu sendiri yang akan menderita secara beban psikologis dengan
perasaan bersalah, telah khilaf dan salah menuntut Terdakwa atau salah

do
gu memberikan putusan, karena tujuan pidana menurut Roeslan Saleh yang
mengemukakan : "bahwa pidana diharapkan sebagai sesuatu yang akan

In
A
membawa kerukunan dan pidana adalah suatu proses pendidikan untuk
menjadikan orang dapat diterima kembali dalam masyarakat", sementara itu
ah

lik
Prof. Dr. Muladi, S.H. mengemukakan : "....tujuan membebaskan bukanlah
semata-mata untuk penderitaan agar si pelaku menjadi takut atau merasa
menderita akibat suatu pembalasan dendam melainkan derita itu harus dilihat
am

ub
sebagai obat atau sebagai kunci jalan keluar yang membebaskan dan yang
memberi kemungkinan bertobat dengan penuh keyakinan";
ep
Bahwa dengan hal tersebut di atas mengingat isi Putusan Pengadilan Tinggi
k

Bandung, Pemohon Kasasi mengajukan permohonan pemeriksaan Kasasi


ah

dengan alasan-alasan termuat dalam Memori Kasasi ini, maka Pemohon Kasasi
R

si
semula Pemohon Banding dengan ini mengajukan tanggapan sebagai berikut:
1. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding

ne
ng

dalam perkara dimohonkan kasasi ini adalah terkesan dalam Putusan


sangat tergesa-gesa, tidak teliti, sebagaimana keyakinan Undang-Undang

do
gu

Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman sehingga sudah


sepantasnya Putusan tersebut harus dikoreksi kebenaran hukumnya,
sehingga dengan jelas Majelis Hakim melanggar Pasal 28 ayat 1 Undang-
In
A

Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, menyatakan:


"Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa
ah

lik

keadilan yang hidup dalam masyarakat". Sehingga uraian Majelis Hakim


dalam Putusan menjelaskan ketidakpahaman secara substansi kasus,
m

ub

sehingga secara substansi tidak mempertimbangkan kaidah hukum dan nilai


keadilan Terdakwa, apa dibenarkan secara hukum dan aturan hukum yang
ka

lain Majelis Hakim dapat menghukum Terdakwa akan tetapi dalam


ep

persidangan itu sendiri tidak mencari kebenaran materil yang hakiki


ah

sehingga dengan jelas penghukuman terhadap Terdakwa tidak berlebihan


R

atau memberatkan, bahwa secara umum keberatan-keberatan Pemohon


es

Kasasi dengan alasan-alasannya adalah ditujukan terhadap hal-hal secara


M

ng

tepat dan benar telah dipertimbangkan Pemohon Kasasi, sehingga Putusan


on
gu

Hal. 15 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim Pengadilan tingkat Banding harus batal demi hukum, dengan

si
jelas, tegas telah mencederai undang-undang itu sendiri termasuk rasa
keadilan bagi Pemohon Kasasi;

ne
ng
Dengan demikian, keberatan-keberatan Pemohon Kasasi dalam perkara ini
adalah keberatan-keberatan didasarkan pada alasan yang relevan dan atau
didasarkan pada alasan yang dibenarkan untuk mengajukan kasasi. Atau

do
gu keberatan-keberatan Kasasi sama sekali didasarkan pada alasan yuridis
dapat membatalkan putusan yang dimohonkan kasasi (Putusan Pengadilan

In
A
Tinggi Bandung Nomor 124/Pid/2014/PT.Bdg, tanggal 6 Juni 2014) dan
semoga Majelis Hakim Tingkat Kasasi dapat dibukakan hati nuraninya
ah

lik
sehingga dalam putusannya tidak menzholimi orang lain sehingga
dibukakan hatinya oleh Tuhan dan dapat memberikan Putusan yang adil
menurut undang-undang dan adil menurut Allah Robbul' Alamin;
am

ub
2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dalam Putusannya
Nomor 124/Pid/2014/PT.Bdg, tanggal 6 Juni 2014, halaman 16 disitu bagian
ep
Point dalam Mengadili Menyatakan "Menguatkan putusan Pengadilan
k

Negeri Bandung tanggal 24 Maret 2014, yang dimintakan Banding tersebut"


ah

Adapun keberatan Terdakwa sebagai berikut:


R

si
 Bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding dalam Putusannya sebagaimana
terurai di atas, seharusnya mencari keadilan Materil dan Formil

ne
ng

sebagaimana Undang-Undang yang berlaku di Negeri ini dan tidak ada


alasan hukum dalam Putusannya melebihi apa yang ia kehendaki/

do
gu

perbuat oleh Terdakwa, kalau sekiranya menghukum orang melebihi


kehendak apa yang ia lakukan tentunya Majelis Hakim telah melukai
keadilan itu sendiri, tugas Hakim bukan hanya menghukum bersalah
In
A

Terdakwa akan tetapi Hakim memiliki tugas untuk menghukum secara


bebas kalau sekiranya Terdakwa tidak bersalah, tentunya dunia akan
ah

lik

terasa kiamat dan runtuh kalau sekiranya Hakim tidak bisa membedakan
mana perbuatan yang betul-betul salah dilakukan Terdakwa atau benar
m

ub

apa yang dilakukan Terdakwa, tentunya dua metoda tersebut harus


diukur sehingga nilai keadilan bisa terjaga dan nilai keadilan menjadi
ka

tidak rusak sehingga hukum dapat dijunjung setinggi-tingginya dan


ep

masyarakat betul-betul nyaman hadirnya hukum di tengah-tengah


ah

masyarakat;
R

Bahwa sebagai hak yang dianugerahkan Tuhan, hak hidup mendapat


es

kebebasan tidak bisa diambil oleh manusia manapun meski atas nama
M

ng

Tuhan sekalipun. Pandangan lain adalah adanya perubahan konsep dari


on
gu

Hal. 16 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukuman sebagai pembalasan menjadi hukuman sebagai pendidikan dan

si
pemasyarakatan. Penjara tidak disebut sebagai Rumah Tahanan, tapi
Lembaga Pemasyarakatan dengan asumsi para Tahanan akan dididik

ne
ng
untuk dapat kembali ke masyarakat, termasuk mereka yang melakukan
kejahatan yang dipandang "layak" dijatuhi hukuman seumur hidup atau
tidak. Termasuk beberapa kasus kesalahan dalam penjatuhan hukuman

do
gu terhadap mereka yang tidak bersalah atau menjadi tumbal/kambing hitam
hukum atau penghukuman terhadap mereka, yang bertobat seharusnya

In
A
bisa diganti dengan hukuman yang lebih layak menjadi pertimbangan;
Bahwa beratnya Hukuman diberikan Majelis Hakim tingkat banding
ah

lik
kepada Terdakwa, merupakan ketidakadilan nyata melebihi apa yang
Terdakwa perbuat sehingga sangat melukai nilai-nilai dan norma hukum,
Terdakwa didholimi oleh Putusan Majelis Hakim, meskipun melakukan
am

ub
Vonis/Hukuman merupakan kewenangan Hakim, akan tetapi Vonis/
Hukuman harus diseimbangkan dengan Niat Bathin dan peran Terdakwa
ep
melakukan perbuatan pidana;
k

Bahwa tentunya, banyak kasus-kasus yang lebih berat dan lebih sadis
ah

dengan cara perencanaan melakukan pembunuhan atau melakukan


R

si
pembunuhan secara profesional dengan imbalan bayaran nilai uang,
hukumannya tidak secara maksimal divonis seumur hidup melainkan

ne
ng

pidana penjara yang dijatuhkan, tentunya sangat aneh kalau sekiranya


Majelis Hakim menjatuhkan hukuman pidana Seumur Hidup kepada

do
gu

Terdakwa Ade Ismayadi, pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama


dalam Putusannya halaman 87 point 2 sampai dengan 3 sedangkan
untuk point 2 menyatakan "Subyek memiliki kepribadian yang jujur,
In
A

kooperatif, tergantung kepada orang lain (dependent) dan mudah


dipengaruhi". Untuk point 3 menyatakan: "Motivasi subyek dalam kasus
ah

lik

ini adalah menuruti kemauan pamannya bukan atas inisiatif atau niatan
pribadi. Hal ini juga didukung dengan pengakuan Tersangka Wawan
m

ub

tidak ada hasil penjambretan yang ia minta dari Wawan". Kemudian


Majelis Hakim pun kembali menegaskan halaman 85 alinea 5
ka

menyatakan: "Mereka tidak saling mengenal satu sama lain, tidak


ep

terdapat hubungan keluarga atau hubungan pekerjaan bahkan tidak


ah

pernah bertemu atau diperkenalkan oleh orang lain, dalam persidangan


R

juga tidak terungkap adanya Fakta tentang motif Terdakwa melakukan


es

perbuatan yang menghilangkan jiwa korban selain pengakuan Terdakwa


M

ng

sendiri dan keterangan saksi Wawan". Kemudian halaman 87 alinea 2


on
gu

Hal. 17 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan: "Kematian itu bukanlah merupakan tujuan awal tetapi

si
sebagai akibat dari perbuatan lain yang sangat erat hubungannya
dengan sesuatu barang yang dimiliki oleh korban";

ne
ng
Bahwa uraian Majelis Hakim di atas tersebut dengan jelas Terdakwa
meskipun Korban meninggal dunia akan tetapi bukan sifat direncanakan
untuk membunuh korban, tentunya Majelis Hakim dalam memberikan

do
gu Putusan tentunya tidak memberikan putusan atas dasar tekanan bathin/
emosional yang menyesatkan, baik Media maupun tekanan lain, atau

In
A
Majelis Hakim memberi pertimbangan putusan yang emosional dan tidak
profesional sehingga kami nilai putusan tersebut sangat mencederai nilai
ah

lik
keadilan itu sendiri termasuk Terdakwa Ade Ismayadi yang didholimi atas
putusan tersebut, contoh kasus besar yang sangat mengusik dan
membahayakan anak-anak muda generasi penerus bangsa ini perkara
am

ub
psikotropika dengan Bandar dan memiliki Pabrik terpidana Hanky
Gunawan perkara Peninjauan Kembali (PK) Perkara Nomor 39
ep
PK/Pid.Sus/2011 membatalkan hukuman mati dalam suatu perkara
k

psikotropika dan mengubah hukumannya menjadi 15 tahun penjara, yang


ah

berbeda dalam perkara Peninjauan Kembali (PK) Hanky Gunawan ini


R

si
adalah pertimbangan mengapa Mahkamah Agung (Majelis PK)
mengubah pidana mati tersebut menjadi penjara 15 tahun. Dalam

ne
ng

pertimbangannya yang cukup singkat Mahkamah Agung pada intinya


menyatakan bahwa pidana mati melanggar konstitusi, khususnya Pasal

do
gu

28 ayat (1) yang mengatur tentang hak hidup, dimana menurut


Mahkamah Agung hak hidup tersebut merupakan hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi (non derogable right), tidak terkecuali oleh
In
A

putusan Hakim/Pengadilan. Atas dasar inilah Mahkamah Agung dalam


PK-nya menyatakan Mahkamah Agung (Majelis Kasasi) melakukan
ah

lik

kekhilafan atau kekeliruan yang nyata, sungguh sangat tidak adil buat
Terdakwa Ade Ismayadi melakukan tindak pidana kriminal biasa divonis
m

ub

seumur hidup, sedangkan kasus Pembunuhan Berencana murni dan


bandar Psikotropika hanya dihukum penjara lebih ringan;
ka

Bahwa putusan seumur hidup terhadap Terdakwa Ade Ismayadi sangat


ep

memberatkan dan sangat tidak adil, apalagi Terdakwa melakukan penuh


ah

tekanan dan acaman dari saksi Wawan alias Awing, kalau sekiranya
R

dihubungkan kasus lain yang lebih berat dengan seperti Kasus


es

Pembunuhan Berencana diantaranya:


M

ng

1. Kasus Pembunuhan Berencana:


on
gu

Hal. 18 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terpidana Antasari Azhar untuk mengingatkan, pada 11 Februari

si
2010 lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghukum Antasari
Azhar selama 18 tahun penjara lantaran terbukti turut serta

ne
ng
melakukan Pembunuhan Berencana terhadap Nasruddin Zulkarnain.
Majelis Hakim menilai kasus ini terlihat ada kerja sama yang erat
antara Antasari dengan Terdakwa lainnya, Vonis bersalah juga

do
gu ditujukan kepada Terdakwa lain, yakni mantan Kapolres Jakarta
Selatan Williardi Wizard selama 12 tahun penjara, Sigit Haryo

In
A
Wibisono selama 15 tahun penjara, dan Jerry Hermawan Lo selama
5 tahun penjara, kemudian Putusan tersebut dikuatkan oleh
ah

lik
Pengadilan Tinggi DKl pada tanggal 17 Juni 2010 yang hanya
mengubah kualifikasi peran Antasari. Majelis Hakim banding
berpendapat Antasari lebih tepat dikualifikasi sebagai 'penganjur'
am

ub
ketimbang 'turut serta' melakukan pembunuhan berencana, Putusan
Pengadilan Tinggi DKI itupun dikuatkan putusan kasasi dengan
ep
menolak kasasi yang diajukan Jaksa dan Antasari dalam Putusan
k

Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Antasari Azhar sebagaimana


ah

tertuang dalam putusan Nomor 117 PK/Pid/2011 tertanggal 13


R

si
Februari 2012. Karenanya, mantan Ketua KPK itu tetap dihukum 18
tahun penjara;

ne
ng

2. Kasus Pembunuhan Berencana:


Anggota Polsek Sananwetan, Kota Blitar, Brigadir Satu Prayoga Ardy

do
gu

Prihanto, yang juga mantan Wakapolres Kota Blitar, Kompol Ruslan,


divonis 16 tahun penjara, Vonis tersebut lebih rendah dua tahun dari
Jaksa/Penuntut Umum (JPU), 18 tahun. Hukuman yang dijatuhkan
In
A

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Blitar kepada Ruslan sebanding


dengan vonis terhadap Terdakwa eksekutor, Muad, Terdakwa Muad
ah

lik

memperoleh imbalan uang sebesar Rp10 juta, untuk melakukan


tindakan keji tersebut. Muad ditangkap setelah sebelumnya
m

ub

bersembunyi dari pesantren ke pesatren di wilayah tapal kuda.


"Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 340
ka

juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 tentang Pembunuhan Berencana";


ep

3. Kasus Pembunuhan Berencana:


ah

Kasus Bidan Nurmala Dewi Boru Tinambunan di Pengadilan Negeri


R

Jalan Sudirman Lubuk Pakam, Majelis Hakim menghukum Terdakwa


es

Gusnita Baktiar selama 17 tahun penjara lebih rendah 1 tahun dari


M

ng

tuntutan Jaksa/Penuntut Umum Rumondang Manurung, S.H. yang


on
gu

Hal. 19 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menuntut Terdakwa agar dihukum selama 18 tahun penjara.

si
Terdakwa Rini Dharmayanti alias Cici, dihukum selama 16 tahun
penjara lebih rendah 1 tahun dari Tuntutan Jaksa/Penuntut Umum

ne
ng
yang menuntut Terdakwa agar dihukum selama 17 tahun penjara,
Terdakwa Julius Hasibuan (suami Terdakwa Rini-red), dihukum
selama 13 tahun penjara lebih tinggi 1 tahun dari tuntutan Jaksa/

do
gu Penuntut Umum yang menuntutnya agar dihukum selama 12 tahun
penjara, Terdakwa Aulia Pratama Afandi, dihukum selama 6 tahun

In
A
penjara lebih tinggi 3 tahun dari tuntutan Jaksa/Penuntut Umum yang
menuntutnya agar dihukum selama 3 tahun penjara. Sedangkan
ah

lik
Terdakwa Ashari yang didakwa melanggar Undang-Undang Darurat
Pasal 1 Tahun 1951 karena menyimpan senjata api yang dititipkan
Terdakwa Risky Dharma Putra (eksekutor penembak korban),
am

ub
dihukum selama 1 tahun dan 6 bulan conform (sesuai) dengan
tuntutan Jaksa/Penuntut Umum Rumondang Manurung, SH., Majelis
ep
Hakim yang dipimpin Pontas Efendi Dolok Saribu, SH. telah
k

memvonis 3 Terdakwa lainnya yakni Terdakwa Risky Dharma Putra


ah

alias Gope (eksekutor) dengan pidana penjara selama 20 tahun


R

si
penjara conform dengan tuntutan Jaksa/Penuntut Umum, sesuai
Pasal 340 jo. Pasal 338 jo. Pasal 55 ayat 1 KUHPidana;

ne
ng

4. Kasus Pembunuhan Berencana:


Kasus Habib Mochammad Sholeh, di Pengadilan Negeri Jakarta

do
gu

Pusat, Ketua Majelis Hakim menghukum Muhdar Hasan dengan


hukuman selama 13 tahun penjara, Vonis tersebut lebih ringan dari
tuntutan Jaksa yaitu 20 tahun. Adapun pasal yang didakwakan
In
A

kepada Terdakwa adalah Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan


Berencana;
ah

lik

5. Kasus Pembunuhan Berencana:


Pembunuhan bos PT. Sanex Steel, Tan Harry Tantono alias Ayung
m

ub

yang terjadi di kamar 2701 Swiss-Bel Hotel, Sawah Besar, Jakarta


Pusat, dengan Terdakwa JOHN REFRA alias JOHN KAY di
ka

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jalan Gajah Mada Nomor 17


ep

Jakarta Pusat, hari Kamis tanggal 27 Desember 2012 pembacaan


ah

putusan dengan Nomor Register: 1337/Pid.B/2012/PN.Jkt.Pst. ini


R

dipimpin oleh Hakim Bapak Supraja, SH., sebagai Ketua Majelis dan
es

sebagai anggota majelis adalah Bapak Kartim Haeruddin, SH., dan


M

ng

Bapak Achmad Rivai, SH. Menyatakan Terdakwa I JOHN REFRA


on
gu

Hal. 20 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
alias JOHN KAY telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

si
melakukan tindak pidana "pembunuhan berencana yang dilakukan
secara bersama-sama" Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I

ne
ng
JOHN REFRA alias JOHN KAY, dengan pidana penjara selama 12
(dua belas) tahun;
6. Kasus Pembunuhan Berencana:

do
gu Suherman bin Samsudin (31) warga pendatang yang tinggal di Desa
Punti Kalo, Kecamatan Sumay Tebo, Terdakwa pembunuh Dahrima

In
A
Yunita alias Amoy, Mahasiswi STIT Tebo yang tewas dibunuh pada
Oktober 2013, dihukum 17 tahun penjara, oleh Majelis Hakim
ah

lik
Pengadilan Negeri Tebo yang dipimpin oleh Hakim Ketua Kamijon,
Hakim Anggota Raden Anggara dan Dede Agus Kurniawan.
Terdakwa dikenai Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana
am

ub
dan diancam pidana penjara 17 tahun;
7. Kasus Pembunuhan Berencana:
ep
Kasus penyerangan Lapas Cebongan di Yogyakarta pada 19 Maret
k

2013, pelaku penyerang cebongan sudah mencapai klimaksnya.


ah

Pasca putusan Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, masing-masing


R

si
pelaku diantaranya telah divonis : Serda Ucok Tigor Simbolon divonis
11 tahun penjara, sedangkan Serda Sugeng Sumaryanto dijatuhi

ne
ng

hukuman 8 tahun penjara, dan Koptu Kodik dihukum 6 tahun penjara.


Ketiganya dipecat dari TNI, Vonis itu lebih rendah dari tuntutan Oditur

do
gu

Militer, dimana Serda Ucok dituntut 12 tahun, Serda Sugeng 10


tahun, dan Koptu Kodik 8 tahun. Sementara itu, lima Terdakwa
lainnya dijatuhi hukuman 1 tahun 9 bulan, tetapi tidak dipecat dari
In
A

TNI. Mereka dinyatakan terbukti membantu pembunuhan berencana


tersebut;
ah

lik

8. Kasus Pembunuhan Berencana:


Perkara kasus pembunuhan berencana yang melibatkan kedua
m

ub

mertua korban, Senin (15/7/2013) di Pengadilan Negeri Bangkalan


menjatuhkan vonis kepada kedua pasutri tersebut berbeda dengan
ka

tuntutan Jaksa yang meminta keduanya dihukum 12 tahun dan 10


ep

tahun, H. Rasul sang suami yang dinilai memberi kesempatan orang


ah

lain untuk melakukan pembunuhan berencana dijatuhi 7 tahun


R

hukuman penjara, sedangkan Hotijah sang istri yang terbukti turut


es

serta melakukan tindak pidana pembunuhan berencana, hanya


M

ng

divonis 6 tahun penjara;


on
gu

Hal. 21 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Uraian contoh 8 kasus di atas dengan cara pembunuhan yang

si
direncanakan, dengan jelas Putusan terhadap Terdakwa Ade Ismayadi
menghukum seumur hidup yang sifatnya berperan sebagai driver motor

ne
ng
dan berperan bersifat pasif, kami nilai Majelis Hakim telah melakukan
kekhilafan atau kekeliruan yang nyata dan tentunya bertentangan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

do
gu Kehakiman Pasal 5: "yakni Hakim wajib menggali, mengikuti, dan
memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam

In
A
masyarakat serta memiliki integritas dan kepribadian yang adil,
profesional, serta wajib menaati Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim"
ah

lik
dan dengan jelas Majelis Hakim telah melakukan Pelanggaran terhadap
Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, yakni "Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi
am

ub
manusia dan kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi";
 Bahwa hukuman kepada Terdakwa bertentangan dengan Pasal 28 ayat 1
ep
Undang-Undang Dasar 1945 dan melanggar Pasal 4 Undang-Undang
k

Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM yang berbunyi: "Hak untuk hidup,
ah

hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani,
R

si
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut

ne
ng

atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan dan oleh siapapun";

do
gu

Bahwa TAP MPR No. XVII/MPR/1998 menyatakan bahwa hak asasi


meliputi hak untuk hidup dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2005 Indonesia telah meratifikasi Konvensi Internasional tentang
In
A

Hak-hak Sipil dan Politik pada bagian III Pasal 6 ayat (1) menyatakan
setiap manusia berhak atas hak untuk hidup yang melekat pada dirinya,
ah

lik

hak ini wajib dilindungi oleh hukum, tidak seorangpun dapat dirampas
hak hidupnya secara sewenang-wenang;
m

ub

Bahwa apakah pantas Terdakwa Ade Ismayadi harus dihukum seumur


hidup.? Apakah telah memenuhi syarat Terdakwa harus dihukum seumur
ka

hidup dalam Kasus Pencurian yang mengakibatkan korban meninggal


ep

dunia.? Apakah Terdakwa sebagai kejahatan yang luar biasa (Extra


ah

ordinary crimes).? Tentunya jawaban tersebut kalau sekiranya kita


R

cermati dan pahami selama proses persidangan perbuatan Terdakwa


es

adalah perbuatan pidana biasa/Kriminal biasa sehingga tidak ada alasan


M

ng

hukum Majelis Hakim untuk menghukum Terdakwa selama seumur hidup


on
gu

Hal. 22 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
apalagi peran Terdakwa hanya driver motor dan perbuatannya pasif,

si
tentunya yang paling pantas hukuman yang diberikan kepada Terdakwa
adalah hukum penjara dengan pertimbangan Terdakwa belum pernah

ne
ng
dihukum, Terdakwa mengakui terus terang sehingga memperlancar
persidangan, bersikap sopan, menyesali perbuatannya, memiliki harapan
untuk memperbaiki kekeliruannya, Terdakwa sebagai tulang punggung

do
gu keluarga memiliki seorang istri dan satu orang anak, Terdakwa juga
menyerahkan diri ke Polsek Sukajadi;

In
A
 Bahwa dengan jelas Undang-Undang telah mengaturnya, Hakim Wajib
Menggali dan menjujung tinggi nilai kemanusian, tentunya kemanusiaan
ah

lik
bukan milik korban dalam kontek keadilan, akan tetapi Terdakwa juga
harus memiliki keadilan yang sama dan dilindungi berdasarkan Undang-
Undang hal tersebut dinyatakan secara tegas bahwa salah satu dasar,
am

ub
tujuan, sekaligus cita-cita yang diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah
keadilan sosial, sebagaimana dinyatakan dalam Alinea 4 Pembukaan
ep
UUD 1945, dan Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 menyatakan : "Setiap
k

orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian


ah

hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum";


R

si
Bahwa tentunya Terdakwa juga memiliki hak yang sama mendapat
kepastian hukum yang adil, semua yang ada di persidangan tentunya

ne
ng

yang mulia Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat Hukum,


maupun yang hadir di persidangan baik temen-temen Media maupun

do
gu

masyarakat umum mendapati kasus yang terjadi hanya praduga-praduga


yang kita tidak ketahui, tidak mengetahui apa yang terjadi baik Majelis
Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat Hukum semuanya tidak ada
In
A

yang menyaksikan pada saat kejadian terjadi pada hari Senin 5 Agustus
2013 sekira jam 18.00 WIB bertempat di Jalan Setra Indah Utara II
ah

lik

Nomor 11 Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung;


Bahwa berkaitan dengan kasus ini, tentunya aparat penegak hukum
m

ub

jangan keliru dan salah menerapkan hukum termasuk Jaksa/Penuntut


Umum dalam tuntutannya, meskipun kasus meninggalnya Fransisca
ka

Yopie telah menjadi isu Lokal maupun isu Nasional Masyarakat


ep

Indonesia tetap harus adil sebagaimana Niat Bathin dari Terdakwa


ah

Wawan, kalau sekiranya Jaksa salah menuntut dan yang mulia Majelis
R

Hakim salah menghukum tentunya Jaksa dan yang Mulia Majelis Hakim
es

itu sendiri yang akan menderita secara beban psikologis dengan


M

ng

perasaan bersalah, telah khilaf dan salah menuntut Terdakwa atau salah
on
gu

Hal. 23 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan putusan, karena tujuan pidana Menurut Roeslan Saleh

si
yang mengemukakan: "bahwa pidana diharapkan sebagai sesuatu
yang akan membawa kerukunan dan pidana adalah suatu proses

ne
ng
pendidikan untuk menjadikan orang dapat diterima kembali dalam
masyarakat”. Sementara itu Prof. Dr. Muladi, S.H. mengemukakan:
"...tujuan membebaskan bukanlah semata-mata untuk penderitaan

do
gu agar si pelaku menjadi takut atau merasa menderita akibat suatu
pembalasan dendam melainkan derita itu harus dilihat sebagai obat

In
A
atau sebagai kunci jalan keluar yang membebaskan dan yang
memberi kemungkinan bertobat dengan penuh keyakinan”;
ah

lik
Bahwa esensi Hukuman yang memberatkan sehingga Terdakwa
dihukum seumur hidup, apakah esensi tersebut sudah nestapa yang
diberikan Hakim, sehingga Terdakwa digolongkan suatu perbuatan yang
am

ub
keji dan biadab tidak ada prikemanusiaan sehingga pantaskah Terdakwa
dihukum seumur hidup.? Kalau dibandingkan dengan kasus yang lain
ep
dihukum dengan hukuman berat dengan pidana mati tentunya harus
k

diseimbangkan dengan perbuatannya seperti contoh kasus Pembunuhan


ah

dengan Terdakwa Very Idham H alias Ryan, pelaku pembunuhan


R

si
sejumlah orang sudah layaknya dihukum dengan Vonis Mati karena
dinilai perbuatannya sangat sadis;

ne
ng

 Bahwa peristiwa yang terjadi terhadap Terdakwa Ade Ismayadi kalau kita
kaji lagi berkaitan dengan peristiwa Pidana pada hari Senin tanggal 5

do
gu

Agustus 2013 sekira pukul 17.55 WIB ketika sedang berbuka puasa saksi
Wawan memanggil sdr. Ade Ismayadi alias Epul yang berada di dalam
Masjid Baiturohman di Jalan Suka Mulya Nomor 6 Kota Bandung.
In
A

Pada saat itu Ade Ismayadi sedang menyiapkan tajil buka puasa di
dalam Mesjid Baiturohman di Jalan Suka Mulya Nomor 6 Kota Bandung,
ah

lik

saksi Wawan memanggil dari luar dan menyuruh untuk ke Gudang


samping Masjid, kemudian Ade Ismayadi bersama saksi Wawan
m

ub

masuk ke Gudang dan di luar disaksikan oleh Usman Suparman alias


Ujang;
ka

Bahwa setelah di dalam Gudang ± 7 menit saksi Wawan mengajak Ade


ep

untuk menjambret namun Ade menolak dengan alasan untuk apa dan
ah

sehubungan ada nasabah yang akan ditagih, karena saksi Wawan


R

memperlihatkan Golok sambil membentak Ade Ismayadi, saksi Wawan


es

terus memaksa, Ade Ismayadi disuruh oleh saksi Wawan untuk


M

ng

mengemudikan motor namun Ade Ismayadi menolak, lalu saksi Wawan


on
gu

Hal. 24 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengeluarkan golok dari tas selempangnya dan mengarahkan ke Ade

si
Ismayadi, sambil membentak Ade, karena Ade merasa ketakutan
akhirnya Ade kemudian menyetujuinya. Kemudian saksi Wawan

ne
ng
menyuruh sdr. Ade untuk mengendarai sepeda motor sedangkan saksi
Wawan duduk di belakang sambil memegang golok yang disembunyikan
di dalam tas;

do
gu  Bahwa karena Terdakwa Ade Ismayadi merasa ketakutan, secara
psikologis kemarahan saksi Wawan akan berkepanjangan atau bisa jadi

In
A
akan mengancam keselamatan dirinya kalau sekiranya Terdakwa Ade
Ismayadi tidak mengikuti ajakannya apalagi Terdakwa sama-sama satu
ah

lik
rumah dengan saksi Wawan, akhirnya Terdakwa Ade Ismayadi kemudian
menyetujuinya. Kemudian saksi Wawan menyuruh Terdakwa Ade
Ismayadi untuk mengendarai sepeda motor sedangkan saksi Wawan
am

ub
duduk di belakang sambil memegang golok yang disembunyikan di
dalam tas, saksi Wawan ketika di Jalan Setra Indah Utara di depan
ep
rumah Nomor 11 saksi Wawan melihat seorang perempuan yang sedang
k

membuka pintu pagar dan mobil yang masih terbuka pintu depannya,
ah

ketika sepeda motor tersebut melewatinya saksi Wawan menyuruh


R

si
Terdakwa Ade untuk berhenti dan berbalik arah mendekati perempuan
tersebut saksi Wawan menyuruh Terdakwa Ade mengarahkan sepeda

ne
ng

motor tersebut ke dekat mobil yang berhenti dengan jarak diperkirakan


10 meter namun agak ke bawah. Setelah itu saksi Wawan turun

do
gu

sedangkan Terdakwa Ade masih duduk di atas sepeda motor. Kemudian


saksi Wawan mengambil 1 (satu) buah tas yang berada di dalam mobil
tersebut setelah tas tersebut saksi Wawan kuasai, saksi Wawan
In
A

langsung lari dan naik sepeda motor kemudian melarikan diri bersama
Terdakwa Ade Ismayadi;
ah

lik

 Bahwa uraian tersebut dengan jelas saksi Wawan telah melakukan


pencurian mengambil 1 (satu) buah tas di dalam Mobil di Jalan Setra
m

ub

Indah Utara di depan rumah Nomor 11, dan Terdakwa Ade Ismayadi
hanya menunggu di atas motor, tas tersebut diketahui milik Fransiska
ka

Yopie dan kemudian hilangnya 1 (satu) buah tas miliknya Korban


ep

diperkirakan diketahuinya menjadi reaksi untuk mengejar saksi Wawan,


ah

hal tersebut diperkuat dengan bukti petunjuk dari keterangan Saksi Yati
R

yang disumpah dalam persidangan yang mengatakan: "Saksi melihat


es

mobil terparkir di depan rumah dengan pagar tertutup dalam


M

ng

keadaan pintu mobil bagian depan kanan terbuka, kemudian saksi


on
gu

Hal. 25 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berjalan melewati mobil sekitar 2 meter, namun ketika di belakang

si
mobil saksi tidak sengaja menendang sebelah sepatu berwarna
hitam dengan hak tinggi ± 10 cm dan tidak jauh sekitar 4 meter dari

ne
ng
tempat sebelah sepatu ditemukan, saksi menemukan sebelah
sepatu lagi, dan saksipun di sekitar jalan tidak menemukan bercak
darah" hal senada juga disampaikan keterangan saksi Arthur Yudi

do
gu Sinurat dalam persidangan menyatakan: "Saksi melihat mobil terparkir
di depan rumah dalam keadaan pintu mobil bagian depan kanan

In
A
terbuka, dengan kondisi mesin mobil sedang hidup, saksi tidak
melihat bercak darah baik di Jalan Setra Indah Utara Nomor 11 dan
ah

lik
sekitar mobil milik korban". Keterangan saksi Yati, keterangan saksi
Arthur Yudi Sinurat dengan jelas Korban Fransiska Yofie menunjukan
mengejar saksi Wawan untuk mengambil kembali tas miliknya dengan
am

ub
cara mengejar dengan tidak mempergunakan alas kaki, disitu jelas saksi
Wawan tidak melakukan Pembacokan di tempat mengambil barang tas
ep
milik korban sehubungan tidak ditemukan bercak darah yang tercecer di
k

jalan maupun di sekitar Jalan Setra Indah Utara Nomor 11, sehingga
ah

saksi Yadi Supardi sebagaimana keterangan halaman 25 sampai dengan


R

si
27 dalam isi Putusan Majelis Hakim tingkat pertama sangat diragukan
kebenarannya dan tidak didukung alat bukti lain;

ne
ng

3. Bahwa meskipun Majelis Hakim Banding tidak menjelaskan secara


substansi sebagaimana isi dalam Putusannya Nomor : 1378/Pid/B/2013/

do
gu

PN.Bdg. tertanggal 18 Maret 2014, akan tetapi tentunya Pemohon Kasasi


mewajibkan menjelaskan kasus posisinya sehingga yang mulia Majelis
Hakim dapat memahami dengan sebenarnya, adapun Pemohon Kasasi
In
A

jelaskan halaman 105 alinea 1 Menyatakan "....bahwa korban ternyata


terseret bersama motor dan mereka tidak melepaskannya dan bahkan
ah

lik

membiarkan maka sejak saat itu korban bukan lagi terseret tetapi berubah
menjadi diseret oleh Terdakwa dan saksi Ade Ismayadi...". Adapun
m

ub

keberatan Terdakwa sebagai berikut:


 Bahwa sungguh sangat aneh dalam diri Majelis Hakim, sungguh sangat
ka

tidak profesional dan penuh emosional memberikan kesimpulan tanpa


ep

dasar hukum yang jelas membuat istilah tersendiri yang menyatakan


ah

perubahan makna yang semula terseret tetapi berubah menjadi diseret?


R

atas dasar apa perubahan makna dan memberikan kesimpulan sendiri,


es

tanpa dasar hukum yang jelas.? Tentunya dua istilah tersebut sangat
M

ng

berbeda sifat dan makna termasuk pengertiannya sehingga sifatnya


on
gu

Hal. 26 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukan alternatif/pilihan, kalau sekiranya korban terseret dari kendaraan

si
motor tidak mesti harus dirubah makna tetap harus tetap terseret,
sehingga Majelis Hakim kami nilai telah melakukan kekhilafan atau

ne
ng
kekeliruan yang nyata dan sangat prematur penilaiannya;
Bahwa perlu dijelaskan kembali apa makna dari terseret dan diseret
tentunya dua hal tersebut sangat berbeda makna dan pengertiannya,

do
gu kalau diseret tentunya dengan faktor kesengajaan, tentunya istilah diseret
dengan akibat timbul berdasarkan kesengajaan dengan jelas

In
A
pertanggungjawaban pidana timbul atas dasar niat bathin dari Terdakwa
ada, akan tetapi perlu dijelaskan diseret dilihat dari fakta di lapangan
ah

lik
tujuan dari Terdakwa apa.? Apakah tujuan diseret untuk menghilangkan
jejak kepada korban, akan tetapi secara teori pidana orang melakukan
kejahatan untuk menghilangkan jejak tentunya pilihan yang paling utama
am

ub
korban dibuang ke tempat yang paling sepi dan tidak mudah diketahui
oleh orang lain, kalau sekira Terdakwa diseret tidak akan beralasan
ep
diseret ke tempat ramai atau perkotaan, terlebih dari mulai pertigaan
k

Jalan Cipedas Tengah sampai ke bawah sebelum lapangan Abra penuh


ah

padat perumahan dan banyak dilalui lalu lintas kendaran umum;


R

si
 Bahwa diseret dan Terdakwa dalam keadaan duduk di atas motor
dengan tangan ke belakang, dihubungkan dengan ilmu ergonomi yaitu

ne
ng

tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
manusia ketika bekerja, dari segi ergonomi setiap beban kerja yang

do
gu

diterima oleh seseorang harus sesuai dan seimbang baik terhadap


kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia
yang menerima beban tersebut, sesuai dengan batas-batas kemampuan
In
A

manusia sedangkan Terdakwa Wawan sendiri memiliki keterbatasan


kemampuan untuk menarik suatu benda dengan beban berat 45 kilogram
ah

lik

dengan ukuran manusia bernama Fransisca Yopie, Terdakwa Wawan


bukan kapasitas profesi atlet atau binaragawan, sedangkan secara Fleksi
m

ub

dan Ekstensi, Fleksi yaitu posisi pergelangan tangan yang menekuk ke


arah dalam dan membentuk sudut ≥ 45 derajat, sedangkan ekstensi
ka

berlawanan dari fleksi yaitu posisi pergelangan tangan yang menekuk ke


ep

arah luar/Punggung tangan dengan membentuk ≥ 45 derajat, sedangkan


ah

kekuatan manusia dengan cara power grip, posisi tangan menggenggam


R

benda dengan melingkarkan seluruh jari-jari pada benda yang dipegang,


es

posisi ini termasuk janggal apabila benda yang digenggam memiliki


M

ng

beban lebih dari 10 kilogram sedangkan kemampuan manusia ketika


on
gu

Hal. 27 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memegang benda hanya 4,5 kilogram, sangat janggal kalau saksi

si
Wawan memiliki kemampuan menarik menyeret Korban Fransisca Yopie
dengan ukuran berat badan 45 kilogram sejauh kurang lebih 200 meter,

ne
ng
sekiranya korban tertarik terseret dengan ukuran posisi korban tidak
posisi datar atau sejajar melainkan miring ke atas, tentunya nilai berat
korban akan bertambah ketika posisi miring ke atas melebihi berat

do
gu badannya 45 kilogram dan posisi saksi Wawan tidak seimbang tentunya
akan tergusur oleh berat badannya korban ke belakang, sehingga

In
A
dengan jelas dan tidak terbantah lagi sikap batin dari saksi Wawan bukan
atas kesengajaan untuk menarik menyeret melainkan ketidaksengajaan
ah

lik
korban terseret oleh motor yang dikemudikan Terdakwa Ade Ismayadi
alias Epul, karena belum ada praktik Hukum Internasional yang
menyatakan bahwa tindakan pembunuhan yang tidak disengaja adalah
am

ub
merupakan kejahatan;
 Bahwa pendapat lain datang dari Prof. Moeljatno, S.H. yang
ep
menyatakan: "....bahwa sesungguhnya, tentang apa yang dikehendaki
k

oleh Terdakwa merupakan sikap batin di luar kesengajaan dan berlainan


ah

sifatnya. Kalau kesengajaan dapat disingkat sebagai penginsyafan dari


R

si
apa yang dilakukan, maka hubungan kehendak (volition) ini merupakan
arah ke jurusan mana apa yang dilakukan itu ditujukan." Dengan jelas

ne
ng

Terdakwa menarik menyeret korban penginsyafan ketidaksengajaan


dalam Tuntutan Jaksa/Penuntut Umum menjelaskan hal sama

do
gu

sebagaimana halaman 41 dalam tuntutan saksi Wawan alias Awing


dalam titik satu yang menyatakan: "Berdasarkan uraian di atas
Jaksa/Penuntut Umum berbendapat bahwa tersangkutnya rambut korban
In
A

Fransisca Yopie sehingga mengakibatkan terseretnya tubuh korban


Fransisca Yopie sejauh kurang lebih 200 meter adalah fakta yang tidak
ah

lik

terbantahkan, sedangkan adanya kesengajaan dari Terdakwa Wawan


untuk membawa dengan cara menyeret korban Fransisca Yopie ke suatu
m

ub

tempat tertentu tidak didukung dengan alat bukti yang meyakinkan". Hal
tersebut diperkuat berdasarkan keterangan Ahli H. Noorman Heryadi,
ka

dr.Sp.F, SH. dalam persidangan di bawah sumpah Mengatakan: "Rambut


ep

korban terpotong dengan benda tajam, sebanyak kurang lebih 20 cm dan


ah

Rambut bisa tertahan ditarik meski terjadi gesekan-gesekan jalan bisa


R

bertahan 800 meter dengan berat badan 47 Kg". Persesuaian penemuan


es

ahli memiliki kesamaan hukum dengan saksi Wawan yang mengakui


M

ng

dalam Persidangan mengatakan: "Terdakwa turun dari sepeda motor dan


on
gu

Hal. 28 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memotong rambut korban supaya terlepas dari gir sepeda motor".

si
Dengan cukup beralasan Terdakwa terseretnya korban akibat
ketidaksengajaan;

ne
ng
 Bahwa dalam persidangan baik Terdakwa maupun saksi Wawan
menjelaskan, ketika sepeda motor sampai sebelum Lapang Abra sepeda
motor yang dikendarai tersebut mati mesin ternyata penyebabnya adalah

do
gu korban terseret oleh sepeda motor dengan rambut terlilit pada Gir sepeda
motor. Kemudian saksi Wawan turun dari sepeda motor dan memotong

In
A
rambut korban supaya terlepas dari gir sepeda motor, kalau sekiranya
saksi Wawan benar-benar mau membunuh Korban dalam kondisi tidak
ah

lik
berdaya pada diri korban dengan kondisi masih hidup, tentunya seketika
itu juga Terdakwa melakukan kembali pembacokannya sehingga korban
meyakini meninggal dunia, akan tetapi saksi Wawan tidak memiliki niat
am

ub
untuk melakukan membacokan melainkan untuk membunuh;
Bahwa kondisi saat itu korban menurut Terdakwa Ade Ismayadi masih
ep
dalam kondisi berdenyut nadinya dan diindikasikan masih hidup hal
k

tersebut diperkuat oleh keterangan saksi Reza Tatang Suhendar, korban


ah

ketika itu masih dalam kondisi hidup dan tergeletak diperkirakan kurang
R

si
lebih selama 2 jam dengan posisi korban telungkup dengan tangan
memegang dadanya dan kemudian dibawa ke rumah sakit, sekiranya kita

ne
ng

hubungkan dengan keterangan Ahli H. Noorman Heryadi, dr.Sp.F, SH.


dalam persidangan di bawah sumpah Mengatakan: "luka di dahi atau di

do
gu

kepala tidak akan menyebabkan kematian tergantung pertolongan, luka


kecilpun kalau tidak cepat pertolongan akan mengakibatkan kematian".
Tentunya penjelasan dari Ahli sudah menunjukkan akibat meninggalnya
In
A

korban bukan diakibatkan dari luka di dahi atau di kepala melainkan


kehabisan darah dan lambatnya penanganan yang dibiarkan korban
ah

lik

tergeletak selama kurang lebih 2 jam sehingga korban mengalami


kehabisan darah, sekiranya cepat penanganan dimungkinkan korban
m

ub

akan tertolong jiwanya, sifat pertolongan tersebut telah dijabarkan


sebagaimana Pasal 531 KUHPidana;
ka

 Bahwa meninggalnya korban, bukan maksud niat dari Terdakwa, Jaksa/


ep

Penuntut Umum juga telah menjelaskan dalam tuntutannya Terdakwa


ah

Wawan alias Awing halaman 40 alinea titik empat, menyatakan:


R

"...apabila dilihat dari cara melakukan pembacokan, Jaksa/Penuntut


es

Umum berkeyakinan bahwa pembacokan yang dilakukan oleh Terdakwa


M

ng

Wawan terhadap Korban Fransisca Yopie adalah sebagai bagian dari


on
gu

Hal. 29 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
upayanya menghentikan usaha korban Fransisca Yopie yang akan

si
mengambil tas miliknya" sehingga sudah sepantasnya saksi dituntut
berdasarkan Pasal 359 KUHPidana yang menyatakan: "barangsiapa

ne
ng
karena salahnya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-
lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun".
Kemudian R. Soesilo berpendapat "Mati orang disini tidak dimaksud

do
gu sama sekali oleh Terdakwa, akan tetapi kematian tersebut hanya
merupakan akibat dari pada kurang hati-hati atau lalainya Terdakwa

In
A
(delik culpa)...." pendapat yang sama juga datang dari R. Sugandhi, S.H.,
yang menyatakan: "yang dapat dituntut menurut Pasal ini misalnya:
ah

lik
seseorang sedang membersihkan senjata api yang sedang berisi peluru.
Karena ia tidak tahu bahwa senjata api itu sedang berisi, pelatuknya
ditarik dan meletus mengenai seseorang hingga mati";
am

ub
4. Bahwa meskipun Majelis Hakim Banding tidak menjelaskan secara
substansi sebagaimana isi dalam Putusannya, akan tetapi Pemohon akan
ep
menjelaskan Putusan Majelis Hakim tingkat pertama, akan tetapi tentunya
k

Pemohon Kasasi mewajibkan menjelaskan kasus posisinya sehingga yang


ah

mulia Majelis Hakim Agung RI dapat memahami dengan sebenarnya,


R

si
adapun uraiannya halaman 95 sampai dengan 98, Menyatakan "....uraian
pertimbangan tersebut unsur perbuatan dilakukan dua orang atau lebih

ne
ng

secara bersama-sama...". Adapun keberatan Terdakwa sebagai berikut:


 Tentunya apa yang diuraikan Majelis Hakim, sekiranya telah jelas

do
gu

maknanya bahwa perbuatan Terdakwa bukan delik yang berdiri sendiri


dengan nilai pertanggungjawaban secara pribadi melainkan perbuatan
dengan penyertaan lain secara hukum termasuk ancaman hukuman
In
A

tentunya berbeda, tentunya Majelis Hakim harus senantiasa


membedakan mana yang disebut pelaku utama? mana yang disebut
ah

lik

pelaku penyertaan.? Mana yang disebut membantu melakukan.?


 Bahwa dengan jelas Undang-Undang telah mengaturnya, Majelis Hakim
m

ub

Wajib Menggali dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, tentunya


kemanusiaan bukan milik korban dalam kontek keadilan, akan tetapi
ka

Terdakwa juga harus memiliki keadilan yang sama dan dilindungi


ep

berdasarkan Undang-Undang hal tersebut dinyatakan secara tegas


ah

bahwa salah satu dasar, tujuan, sekaligus cita-cita yang diwujudkan


R

oleh bangsa Indonesia adalah keadilan sosial, sebagaimana dinyatakan


es

dalam Alinea 4 Pembukaan UUD 1945, dan Pasal 28 D ayat (1) UUD
M

ng

1945 menyatakan: "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,


on
gu

Hal. 30 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama

si
di hadapan hukum";
Bahwa Prof. Moeljatno, S.H. berpendapat "Hubungan antara kehendak

ne
ng
Terdakwa dengan perbuatannya yang merupakan arah daripada apa
yang dilakukan itu selain dari ada di sampingnya kesengajaan antara lain
juga ternyata dalam KUHP pada kata "Niat" dalam Pasal 53, yang

do
gu mencakup unsur penginsyafan maupun arah kehendak, dalam bentuk-
bentuk penyertaan yang tertentu dalam Pasal 55 dan Pasal 56".

In
A
Tentunya "Niat" Terdakwa Ade Ismayadi pada hari Senin tanggal 5
Agustus 2013 sekira pukul 17.55 WIB ketika sedang menyiapkan tajil
ah

lik
buka puasa di dalam Mesjid Baiturohman di Jalan Suka Mulya Nomor 6
Kota Bandung, Wawan memanggil-manggil dari luar, Wawan menyuruh
untuk ke Gudang samping Masjid awalnya dikira Terdakwa Ade Ismayadi
am

ub
disuruh ke Gudang untuk diajak mencari donatur Proposal akan tetapi
Wawan dalam Gudang dan keterangan saksi Wawan dan Terdakwa Ade
ep
Ismayadi tentunya ada persesuaian dengan saksi Usman Suparman alias
k

Ujang dalam persidangan menjelaskan melihat Terdakwa Ade Ismayadi


ah

dipanggil oleh saksi Wawan masuk ke dalam Gudang;


R

si
 Bahwa uraian pasal yang menjerat Terdakwa bukan delik yang sifatnya
berdiri sendiri melainkan harus dihubungkan dengan aspek penyertaan

ne
ng

lain sebagaimana Pasal 55 KUHP ditujukan sebagai pembuat Delik, yang


menyatakan dalam ayat 1 ke 1 : "Mereka yang melakukan, yang

do
gu

menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan"


kemudian R. Soesilo berpendapat "....Turut melakukan dalam arti kata
bersama-sama melakukan, sedikit-dikitnya harus ada dua orang, ialah
In
A

orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan


(medepleger) peristiwa pidana itu. Disini diminta, bahwa kedua orang itu
ah

lik

semuanya melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan anasir


atau eleman dari peristiwa pidana itu, tidak boleh misalnya hanya
m

ub

melakukan perbuatan persiapan saja atau perbuatan yang sifatnya


hanya menolong, sebab jika demikian, maka orang yang menolong itu
ka

tidak masuk "medepleger" akan tetapi dihukum sebagai "Membantu


ep

melakukan" (Medeplichtige) tersebut dalam Pasal 56". Contoh : A berniat


ah

mencuri di rumah B dan mengajak C untuk bersama-sama melakukan,


R

kedua-duanya masuk rumah dan mengambil barang-barang atau C yang


es

menggali Lubang "Gasiran" sedangkan A yang masuk dan mengambil


M

ng

barang-barangnya, disini C dihukum sebagai "medepleger" karena


on
gu

Hal. 31 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan perbuatan pelaksanaan pencurian itu. Andaikata C hanya

si
berdiri di luar untuk menjaga dan memberi isyarat kalau ada orang
datang, maka C dihukum sebagai "medepleger" Pasal 56, sebab

ne
ng
perbuatannya hanya bersifat menolong saja;
 Bahwa pendapat R. Soesilo mendapat dukungan yang sama dari
pendapat dari R. Sugandhi, S.H. yang menyatakan : "...Turut melakukan

do
gu diartikan disini ialah "melakukan bersama-sama", dalam tindak pidana ini
pelakunya paling sedikit harus ada dua orang, yakni yang melakukan dan

In
A
yang turut melakukan. Dan dalam tindakannya, keduanya harus
melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi keduanya melakukan anasir
ah

lik
tindak pidana itu. Tetapi apabila pelaku kedua itu hanya melakukan
perbuatan persiapan saja atau perbuatan yang sifatnya hanya
membantu, maka pelaku kedua itu tidak dapat dikategorikan sebagai
am

ub
orang yang turut melakukan, akan tetapi hanya sebagai orang yang
"Membantu melakukan" sebagaimana dimaksud oleh Pasal 56. Contoh :
ep
A berniat mencuri di rumah B dan mengajak C untuk melakukan
k

bersama-sama, keduanya masuk rumah B dan mengambil barang-


ah

barang, atau C yang menggali Lubang untuk masuk ke dalam rumah,


R

si
sedangkan A yang masuk dan mengambil barang-barangnya. Dalam
tindak pidana ini C dihukum sebagai orang yang turut melakukan, karena

ne
ng

melakukan perbuatan pelaksanaan pencurian itu. Apabila C hanya berdiri


di luar rumah saja untuk menjaga dan memberi isyarat kalau-kalau ada

do
gu

orang, maka C dihukum sebagai orang yang membantu melakukan


sebagaimana dimaksud oleh Pasal 56, sebab perbuatannya hanya
bersifat membantu saja;
In
A

 Bahwa uraian tersebut sekiranya Pasal 56 KUHP dihubungkan Pasal 57


KUHP, dipergunakan sebagai pasal penyertaan dengan jelas pelakunya
ah

lik

lebih dari satu orang, kalau penyertaan pertanggungjawaban secara


pidana lebih rendah dibandingkan dengan Pelaku Utama, pembantu
m

ub

penyertaan dipidana lebih ringan dari pada pembuatnya, yaitu dikurangi


sepertiga dari ancaman maksimal pidana yang dilakukan hal tersebut
ka

sebagaimana Pasal 57 ayat (1), (2), KUH Pidana, untuk ayat (1) yang
ep

menyatakan: "Dalam hal pembantuan, maksimum pidana pokok terhadap


ah

kejahatan, dikurangi sepertiga" untuk ayat (2) yang menyatakan: "Jika


R

kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur


es

hidup, dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas tahun". R.


M

ng

Soesilo berpendapat: "yang dikurangkan dengan sepertiganya itu bukan


on
gu

Hal. 32 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukuman yang dijatuhkan oleh Hakim, akan tetapi maksimum hukuman

si
pokok yang diancamkan pada kejahatan. Dalam praktek pada umumnya
orang yang membantu itu bisa mendapat hukuman yang sepertiga lebih

ne
ng
kurang dari hukuman yang dijatuhkan pada penjahat yang dibantunya....”
kemudian R. Soesilo kembali menegaskan: "....hukuman itu sekali-kali
tidak boleh lebih dari pada hukuman pokok yang diancamkan

do
gu dikurangkan dengan sepertiganya, hukuman mati atau penjara seumur
hidup diganti dengan hukuman penjara maksimum lima belas tahun".

In
A
Tanggung jawab pembantu pada waktu memperhitungkan hukuman yang
akan dijatuhkan itu terbatas hanya mengenai bantuan-bantuan yang
ah

lik
"Sengaja" ia berikan dengan akibat-akibatnya yang ditimbulkannya,
misalnya B sengaja mau membantu A dengan jalan menjaga di luar,
untuk melakukan pencurian di rumah C dengan tidak melakukan
am

ub
kekerasan. Pada waktu A sedang melakukan pencurian itu ia melakukan
kekerasan terhadap C (yang sebenarnya tidak dikehendaki oleh B)
ep
sehingga C mati. Dalam hal ini B dapat dipersalahkan salah berbuat
k

"Membantu melakukan";
ah

 Ada kesamaan pendapat R. Soesilo dengan pendapat R. Sugandhi, S.H.


R

si
yang menyatakan: "Menurut pasal ini, yang dikurangi dengan
sepertiganya itu bukanlah hukuman yang diputuskan oleh Hakim, tetapi

ne
ng

maksimum hukuman pokok yang diancamkan pada kejahatan itu.


Lazimnya orang yang membantu itu memperoleh hukuman sepertiga

do
gu

lebih ringan dari hukuman yang dijatuhkan pada pelaku kejahatan yang
dibantunya. Hukuman Mati atau hukuman penjara seumur hidup diganti
dengan hukuman penjara maksimum lima belas tahun". Misalnya: B
In
A

sengaja mau membantu A dalam melakukan pencurian dengan jalan


menjaga di luar di rumah C dengan tidak melakukan kekerasan. Tetapi
ah

lik

pada waktu A melakukan pencurian itu, ia melakukan kekerasan


terhadap C, sehingga C Mati, yang sebenarnya tidak dikehendaki oleh B,
m

ub

dalam peristiwa ini B dapat dipersalahkan membantu melakukan


pencurian dengan kekerasan;
ka

 Bahwa Pasal 56, Pasal 57 KUHP sebagai pembantu delik sehingga


ep

harus dikomulasikan dengan bentuk penyertaan lain sehubungan


ah

Terdakwa melakukan perbuatan pidana tidak berdiri sendiri melainkan


R

sama-sama dengan orang lain, sedangkan Majelis Hakim tidak


es

menjelaskan dalam isi Putusan sebagai bentuk serta melakukan


M

ng

penjambretan pada diri Terdakwa, ternyata dalam persidangan perbuatan


on
gu

Hal. 33 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa sebagai penyertaan perbuatan Pidana dengan cara bersama-

si
sama, seharusnya Majelis Hakim perbuatan Terdakwa Ade Ismayadi
dimasukan dengan pasal penyertaan "Membantu melakukan"

ne
ng
sebagaimana Pasal 56, Pasal 57 KUHP dengan jelas Jaksa/Penuntut
Umum telah Error in Persona;
Bahwa tentunya Terdakwa Ade Ismayadi juga memiliki hak yang sama

do
gu mendapat kepastian hukum yang adil, semua yang ada di persidangan
tentunya yang mulia Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat

In
A
Hukum, maupun yang hadir di persidangan baik teman-teman Media
maupun masyarakat umum mendapati kasus yang terjadi hanya
ah

lik
praduga-praduga yang kita ketahui, tidak mengetahui apa yang terjadi
baik Majelis Hakim, Jaksa/Penuntut Umum, Penasihat Hukum semuanya
tidak ada yang menyaksikan pada saat kejadian terjadi pada hari Senin 5
am

ub
Agustus 2013 sekira jam 18.00 WIB bertempat di Jalan Setra Indah Utara
II Nomor 11 Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung;
ep
 Bahwa berkaitan dengan kasus ini, tentunya aparat penegak hukum
k

jangan keliru dan salah menerapkan hukum termasuk Jaksa/Penuntut


ah

Umum dalam Tuntutan dan Majelis Hakim dalam Putusan, meskipun


R

si
kasus meninggalnya Fransisca Yopie telah menjadi isu Lokal maupun isu
Nasional Masyarakat Indonesia tetap harus adil sebagaimana Niat Bathin

ne
ng

dari Terdakwa Ade Ismayadi, kalau sekiranya Jaksa salah menuntut dan
yang mulia Majelis Hakim salah menghukum tentunya Jaksa/Penuntut

do
gu

Umum dan yang Mulia Majelis Hakim itu sendiri yang akan menderita
secara beban psikologis dengan perasaan bersalah dan tidak bisa
memberikan keadilan secara adil, karena tujuan pidana menurut Roeslan
In
A

Saleh yang mengemukakan: "bahwa pidana diharapkan sebagai sesuatu


yang akan membawa kerukunan dan pidana adalah suatu proses
ah

lik

pendidikan untuk menjadikan orang dapat diterima kembali dalam


masyarakat" sementara itu Prof. Dr. Muladi, S.H. mengemukakan:
m

ub

"...tujuan membebaskan bukanlah semata-mata untuk penderitaan agar


si pelaku menjadi takut atau merasa menderita akibat suatu pembalasan
ka

dendam melainkan derita itu harus dilihat sebagai obat atau sebagai
ep

kunci jalan keluar yang membebaskan dan yang memberi kemungkinan


ah

bertobat dengan penuh keyakinan";


R

 Bahwa Terdakwa Ade Ismayadi menyadari kekeliruannya meskipun pada


es

awal terjadi adanya paksaan/ancaman dari Wawan, akan tetapi tidak


M

ng

menghilangkan sifat untuk menyerahkan diri ke Polsek Sukajadi Kota


on
gu

Hal. 34 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bandung, sehingga kasus yang menimpanya cepat terungkap, sehingga

si
peran Terdakwa Ade Ismayadi sangat membantu Aparat Penegak
Hukum, tentunya kalau sekiranya Terdakwa Ade Ismayadi tidak

ne
ng
menyerahkan diri belum tentu proses penanganan dan pengungkapan
kasus akan cepat terungkap, terlebih Terdakwa Ade Ismayadi berprilaku
baik di Kepolisian hingga persidangan dan menyerahkan kasus hukum

do
gu sesuai dengan proses hukum yang berlaku dan Terdakwa cukup sopan,
keterangannya tidak berbelit-belit dan sangat membantu kelancaran

In
A
proses persidangan, kemudian Terdakwa juga Masih Muda memiliki
harapan untuk merubah kekeliruannya;
ah

lik
 Bahwa esensi Putusan yang memberatkan yang dari Majelis Hakim
sehingga Terdakwa divonis seumur hidup, apakah esensi tersebut sudah
nestapa yang diberikan Majelis Hakim, sehingga Terdakwa digolongkan
am

ub
suatu perbuatan yang keji dan biadab tidak ada prikemanusiaan
sehingga pantaskah Terdakwa divonis seumur hidup.? Apakah perbuatan
ep
Terdakwa sebagai kejahatan yang luar biasa (Extra ordinary crimes).?
k

Kalau dibandingkan dengan kasus yang lain dituntut seumur hidup


ah

tentunya harus diseimbangkan dengan perbuatannya seperti banyak


R

si
contoh kasus Pembunuhan murni atau pembunuhan berencana terjadi di
wilayah hukum Pengadilan Negeri Bandung dengan kasus yang lebih

ne
ng

sadis sangat jarang Terdakwa dituntut seumur hidup, apalagi perbuatan


Terdakwa Ade Ismayadi hanya driver secara kontek pidana sebagai

do
gu

penyertaan "Membantu melakukan", dengan jelas Majelis Hakim telah


melakukan pelanggaran hukum sebagaimana Pasal 56, Pasal 57 KUHP
dan Kovenan Internasional Tentang Hak Sipil Politik yaitu Pasal 6 ayat
In
A

(1) "Pada setiap insan manusia melekat hak untuk hidup. Hak ini harus
dilindungi oleh hukum. Tidak seorangpun insan manusia yang secara
ah

lik

gegabah boleh dirampas kehidupannya" dan bertentangan pula


berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
m

ub

HAM yang berbunyi: "...hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan
di hadapan hukum...";
ka

 Bahwa uraian tesebut di atas sekiranya kita hubungkan dengan saksi


ep

Wawan memaksa dengan cara mengancam, yang pada awalnya


ah

Terdakwa Ade Ismayadi menolak ajakan saksi Wawan mengajak untuk


R

menjambret namun Terdakwa Ade Ismayadi dengan alasan untuk apa


es

dan sehubungan ada nasabah yang akan ditagih, karena saksi Wawan
M

ng

memperlihatkan Golok sambil membentak Terdakwa Ade, saksi Wawan


on
gu

Hal. 35 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terus memaksa, Terdakwa Ade Ismayadi disuruh oleh saksi Wawan

si
untuk mengemudikan motor namun Terdakwa Ade Ismayadi menolak,
lalu saksi Wawan mengeluarkan golok dari tas selempangnya dan

ne
ng
mengarahkan ke Terdakwa Ade Ismayadi, karena Terdakwa Ade
Ismayadi merasa ketakutan terlebih keduanya dalam satu rumah, secara
psikologis kemarahan saksi Wawan akan berkepanjangan atau bisa jadi

do
gu akan mengancam keselamatan dirinya kalau sekiranya Terdakwa Ade
Ismayadi tidak mengikuti ajakannya, dalam persidanganpun dengan jelas

In
A
saksi Wawan sebagaimana persidangan selaku saksi Mahkota yang
meminta Ade untuk mengendarai motor ke arah Jalan Sukmamulya,
ah

lik
kemudian sampai di Setrasari menyuruh belok kiri sampai di Jalan Setra
Indah II, saksi Wawan menyuruh Terdakwa Ade Ismayadi untuk memutar
balik lagi sepeda motor yang dikendarainya dan berhenti melewati mobil
am

ub
yang terparkir diperkirakan 10 meter, kemudian menyuruh Terdakwa Ade
tetap di atas motor, keadaan memaksa yang diterima Terdakwa Ade
ep
Ismayadi dihubungkan dengan Pasal 48 KUHPidana yang menyatakan:
k

"Barang siapa melakukan perbuatan karena terpaksa oleh sesuatu


ah

kekuasaan yang tidak dapat dihindarkan tidak boleh dihukum";


R

si
 Bahwa kemudian R. Soesilo berpendapat Kata "terpaksa" harus
diartikan, baik paksaan bathin, maupun lahir, rochani, maupun jasmani.

ne
ng

Dalam hal ini orang itu tidak dapat berbuat lain. la mengalami sesuatu
yang sama sekali tidak dapat mengelakkannya. la tidak mungkin memilih

do
gu

jalan lain. Misalnya orang dipegang oleh orang lain yang kuat,
dilemparkan ke jendela, sehingga kacanya pecah dan mengakibatkan
kejahatan merusak barang orang lain. Si A dipegang tangannya oleh B
In
A

yang lebih kuat dan dipaksa menulis tanda tangan palsu. Si X dihypnotisir
oleh Y untuk melakukan suatu peristiwa pidana dan sebagainya. Dalam
ah

lik

peristiwa-peristiwa semacam ini dengan tidak usah ada ketentuan Pasal


48 mudah mengerti pula, bahwa orang yang kedua itu tidak dapat
m

ub

dihukum, karena segala sesuatunya yang melakukan orang yang


pertama. Orang yang pertama inilah yang berbuat dan dialah yang harus
ka

di hukum";
ep

 Ada kesamaan pendapat R. Soesilo dengan pendapat R. Sugandhi, S.H.


ah

yang menyatakan: Kalimat "karena pengaruh daya paksa" harus


R

diartikan, baik pengaruh daya paksaan bathin, maupun lahir, rohani,


es

maupun jasmani. Dalam hal ini orang itu tidak dapat berbuat lain. la
M

ng

mengalami sesuatu yang sama sekali tak dapat mengelakkannya. la tidak


on
gu

Hal. 36 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mungkin dapat memilih jalan lain. Misalnya seseorang dipegang oleh

si
seseorang lainnya yang lebih kuat, kemudian dilemparkannya ke jendela
kaca, sehingga kacanya pecah dan mengakibatkan kejahatan merusak

ne
ng
barang orang lain. Dalam peristiwa semacam ini dengan mudah dapat
dimengerti, bahwa orang yang tenaganya lemah itu tidak dapat dihukum,
karena segala sesuatunya yang melakukan ialah orang yang lebih kuat.

do
gu Orang inilah yang berbuat dan dialah pula yang harus dihukum";
 Bahwa pendapat lain datang dari Prof. Moeljatno, S.H. yang

In
A
berpendapat, yang menjadi persoalan sekarang ialah, apakah daya
paksa yaitu daya yang memaksa itu merupakan paksaan pisik, terhadap
ah

lik
mana orang yang terkena tak dapat menghindarkan diri, atau merupakan
paksaan psychis, dalam bathin, terhadap mana meskipun secara pisik
orang masih dapat menghindarkannya, namun daya itu adalah demikian
am

ub
besarnya, sehingga dapat dimengerti kalau tidak kuat menahan daya
tersebut. Kekuatan pisik yang mutlak yang tak dapat dihindari dinamakan
ep
vis absoluta, sedangkan kekuatan psychis dinamakan vis compulsiva,
k

karena sekalipun tidak memaksa secara mutlak, tetapi memaksa juga;


ah

 Menurut Van Hattum, dalam daya paksa yang sempit orang melakukan
R

si
perbuatan tidak dapat bebas menentukan kehendaknya, akibatnya
tekanan psychis yang biasanya datang dari orang lain, tapi ada kalanya

ne
ng

juga karena keadaan. Sedangkan menurut Profesor Simons, keadaan


memaksa itu telah membuat seseorang yang telah melakukan sesuatu

do
gu

perbuatan menjadi tidak dapat dipersalahkan karena perbuatannya, oleh


karena pada diri orang tersebut sebenarnya tidak terdapat schuld/
kesalahan. Dengan jelas Terdakwa Ade Ismayadi dalam kondisi tertekan
In
A

Bathinnya ketika dipaksa untuk mengemudi motor, yang pada awalnya


Terdakwa Ade Ismayadi menolak ajakan saksi Wawan mengajak untuk
ah

lik

menjambret namun Terdakwa Ade Ismayadi dengan alasan untuk apa


dan sehubungan ada nasabah yang akan ditagih, karena saksi Wawan
m

ub

memperlihatkan Golok sambil membentak Terdakwa Ade, saksi Wawan


terus memaksa, Terdakwa Ade Ismayadi disuruh oleh saksi Wawan
ka

untuk mengemudikan motor namun Terdakwa Ade Ismayadi menolak,


ep

lalu Wawan mengeluarkan golok dari tas selempangnya dan


ah

mengarahkan ke Terdakwa Ade Ismayadi, karena Terdakwa Ade


R

Ismayadi merasa ketakutan terlebih keduanya dalam satu rumah, secara


es

psikologis kemarahan Wawan akan berkepanjangan atau bisa jadi diduga


M

ng

akan mengancam keselamatan dirinya kalau sekiranya Terdakwa Ade


on
gu

Hal. 37 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ismayadi tidak mengikuti ajakannya, sehingga perbuatan Terdakwa Ade

si
Ismayadi bukan dikategorikan yang mampu untuk berbuat secara pidana
dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pidana, melainkan atas

ne
ng
tekanan dan keadaan memaksa dari Wawan sehingga dengan jelas
tuntutan Majelis Hakim telah bertentangan berdasarkan Alinea 4
Pembukaan UUD 1945, dan Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945, Pasal 48

do
gu KUHPidana, Pasal 56, Pasal 57 KUHPidana, Kovenan Internasional
tentang Hak Sipil Politik yaitu Pasal 6 ayat (1), termasuk Jaksa/Penuntut

In
A
Umum juga bertentangan berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, Surat Edaran
ah

lik
Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : SE-001/J-A/4/1995 tentang
Pedoman Tuntutan Pidana;
5. Bahwa meskipun Majelis Hakim Banding tidak menjelaskan secara
am

ub
substansi sebagaimana isi dalam Putusannya, akan tetapi tentunya
Pemohon Kasasi mewajibkan menjelaskan kasus posisinya sehingga yang
ep
mulia Majelis Hakim dapat memahami dengan sebenarnya, adapun
k

Pemohon Kasasi jelaskan halaman 61 strif 10 sampai dengan 11,


ah

Menyatakan: "Bahwa setelah korban terlepas dari rangkulannya, Terdakwa


R

si
melihat tubuh korban menempel di gir motor yang dikendarai oleh sdr. Ade,
bahwa meskipun tubuh korban terseret dan menempel di gir motor, motor

ne
ng

yang dikendarai sdr. Ade tetap jalan karena takut kejadian tersebut
diketahui massa". Adapun keberatan Terdakwa sebagai berikut:

do
gu

 Bahwa uraian Majelis Hakim tersebut di atas, kembali menguraikan


secara janggal dan sangat aneh menghubung hubungkan/menambah
keterangan dengan tidak ada alasan hukum yang tidak diakui saksi
In
A

Wawan, baik persidangan maupun catatan Penasihat Hukum dalam


keterangan saksi di pembelaan maupun dalam catatan keterangan saksi
ah

lik

dalam tuntutan Jaksa/Penuntut Umum tidak terdapat keterangan


sebagaimana isi putusan halaman 61 strif 10 sampai dengan 11
m

ub

sehingga kami nilai Majelis Hakim tidak teliti dan tidak Profesional,
tentunya sekiranya merujuk ketentuan undang-undang perihal syarat
ka

materiel dapat disimpulkan dari ketentuan Pasal 1 angka 27 jo. Pasal 185
ep

ayat (1) KUHAP yang dinyatakan bahwa: Pasal 1 angka 27 KUHAP


ah

"Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di
R

sidang Pengadilan mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar


es

sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebutkan alasan


M

ng

dan pengetahuannya itu" dan Pasal 185 ayat (1) KUHAP "Keterangan
on
gu

Hal. 38 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang

si
Pengadilan" hal sama juga pendapat dari M. Yahya Harahap, S.H. dalam
bukunya "Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP" Halaman

ne
ng
287 alinea 3 (tiga) yang berpendapat bahwa: "agar supaya keterangan
saksi dapat dinilai sebagai alat bukti, keterangan itu harus yang
"dinyatakan" di sidang Pengadilan. Hal ini sesuai dengan penerapan

do
gu Pasal 185 ayat (1). Kalau begitu, keterangan saksi yang berisi penjelasan
tentang apa yang didengarkan sendiri, dilihat sendiri atau dialaminya

In
A
sendiri mengenai suatu peristiwa pidana, baru dapat bernilai sebagai alat
bukti apabila keterangan itu saksi nyatakan di sidang Pengadilan".
ah

lik
Ketentuan Undang-Undang Pasal 1 angka 27 jo. Pasal 185 ayat (1)
KUHAP dan pendapat M. Yahya Harahap, S.H. sebagaimana telah
uraikan sudah menjelaskan secara jelas sehingga tidak ada alasan lain
am

ub
untuk disangkal kebenarannya, sehingga keterangan tersebut harus
dinyatakan batal demi hukum atau error in persona;
ep
6. Bahwa meskipun Majelis Hakim Banding tidak menjelaskan secara
k

substansi sebagaimana isi dalam Putusannya, akan tetapi tentunya


ah

Pemohon Kasasi mewajibkan menjelaskan kasus posisinya sehingga yang


R

si
mulia Majelis Hakim dapat memahami dengan sebenarnya, adapun
Pemohon Kasasi jelaskan halaman 111 sampai dengan 112 alinea 5,

ne
ng

Menyatakan: "bahwa hal-hal yang terdapat dalam diri, perilaku dan


lingkungan Terdakwa yang dalam setiap peradilan pidana dijadikan sebagai

do
gu

hal-hal yang meringankan diantaranya sikap sopan selama persidangan,


belum pernah dihukum dan memiliki tanggungan keluarga yang juga
terdapat pada Terdakwa akan tetapi karena sifat dan bobot dari hal-hal
In
A

yang memberatkan sebagaimana telah diuraikan di atas menutupi hal-hal


yang melingkupi diri dan perilaku Terdakwa tersebut sehingga tidak dapat
ah

lik

dijadikan lagi sebagai hal-hal yang meringankan". Adapun keberatan


Terdakwa sebagai berikut:
m

ub

 Bahwa Terdakwa Ade Ismayadi menyadari kekeliruannya meskipun pada


awal terjadi adanya paksaan/ancaman dari saksi Wawan dan bukan sifat
ka

kehendak atas kemauan sendiri, akan tetapi tidak menghilangkan sifat


ep

untuk menyerahkan diri ke Polsek Sukajadi Kota Bandung, sehingga


ah

kasus yang menimpanya cepat terungkap, sehingga peran Terdakwa


R

Ade Ismayadi sangat membantu Aparat Penegak Hukum, tentunya kalau


es

sekiranya Terdakwa Ade Ismayadi tidak menyerahkan diri belum tentu


M

ng

proses penanganan dan pengungkapan kasus akan cepat terungkap,


on
gu

Hal. 39 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlebih Terdakwa Ade Ismayadi berprilaku baik di Kepolisian hingga

si
persidangan dan menyerahkan kasus hukum sesuai dengan proses
hukum yang berlaku dan Terdakwa cukup sopan, keterangannya tidak

ne
ng
berbelit-belit dan sangat membantu kelancaran proses persidangan,
kemudian Terdakwa juga Masih Muda memiliki harapan untuk merubah
kekeliruannya, Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga dan memiliki

do
gu seorang istri, atas peran Terdakwa Ade Ismayadi sehingga kasus ini bisa
terungkap dengan sebenarnya sehingga sudah sepantasnya Terdakwa

In
A
Ade Ismayadi mendapat penghargaan Pelapor Tindak Pidana
(Whistleblower) sebagaimana Pasal 9 Point C dalam Surat Edaran
ah

lik
Mahkamah Agung Nomor: 4 Tahun 2011 tentang Perlakuan Bagi Pelapor
Tindak Pidana (Whistleblower) dan Saksi Pelaku Yang Bekerjasama
(Justice Collaborators) di dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu, atas
am

ub
bantuannya tersebut;
 Bahwa maka terhadap saksi pelaku yang bekerja sama sebagaimana
ep
dimaksud di atas, Hakim dalam menentukan pidana yang akan
k

dijatuhkan dapat mempertimbangkan hal-hal penjatuhan pidana sebagai


ah

berikut: Menjatuhkan pidana berupa pidana penjara yang paling ringan


R

si
diantara Terdakwa lainnya yang terbukti bersalah dalam perkara yang
dimaksud, mendapat penghargaan Pelapor Tindak Pidana

ne
ng

(Whistleblower) sebagaimana Pasal 9 Point C dalam Surat Edaran


Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perlakuan Bagi Pelapor

do
gu

Tindak Pidana (Whistleblower) dan Saksi Pelaku Yang Bekerjasama


(Justice Collaborators) di dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu, atas
bantuannya tersebut, maka terhadap saksi pelaku yang bekerja sama
In
A

sebagaimana dimaksud di atas, Hakim dalam menentukan pidana yang


akan dijatuhkan dapat mempertimbangkan hal-hal penjatuhan pidana
ah

lik

sebagai berikut: Menjatuhkan pidana berupa pidana penjara yang paling


ringan diantara Terdakwa lainnya yang terbukti bersalah dalam perkara
m

ub

yang dimaksud;
 Bahwa sehubungan Majelis Hakim terlalu berlebihan dan memberikan
ka

hukuman kepada Terdakwa dengan hukuman seumur hidup sehingga


ep

Pemohon nilai Majelis Hakim bertentangan dengan Pasal 37 ayat (1)


ah

Konvensi PBB tahun 2003 menegaskan: Setiap negara Peserta "wajib


R

mempertimbangkan guna memberikan kemungkinan dalam kasus-kasus


es

tertentu mengurangi hukuman (pidana) dari seorang Terdakwa yang


M

ng

memberikan kerja sama substansial dalam "penyelidikan atau


on
gu

Hal. 40 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penuntutan" suatu kejahatan yang ditetapkan dalam konvensi ini. (justice

si
collaborators);
 Bahwa Majelis Hakim bertentangan pula berdasarkan Pasal 10 ayat (1)

ne
ng
dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan
Saksi dan Korban (selanjutnya disebut UU PSK). "Seorang saksi yang
juga Tersangka dalam kasus yang sama tidak dapat dibebaskan dari

do
gu tuntutan pidana apabila dia ternyata terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah, tetapi kesaksiannya dapat dijadikan pertimbangan Hakim

In
A
dalam meringankan pidana", dan bertentangan berdasarkan Pasal 37
ayat (2) United Nations Convention Against Corruption (UNCAC)
ah

lik
menegaskan: "Setiap negara peserta wajib mempertimbangkan
memberikan kemungkinan dalam kasus-kasus yang tertentu,
mengurangi hukuman dari seorang pelaku yang memberikan kerja sama
am

ub
yang substansial dalam penyelidikan atau penuntutan suatu kejahatan
yang ditetapkan berdasarkan Konvensi ini";
ep
 Bahwa uraian Majelis Hakim kami nilai telah melakukan kekhilafan atau
k

kekeliruan yang nyata dan putusannya bertentangan berdasarkan


ah

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman


R

si
Pasal 5, Pasal 3 ayat (3) Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Dasar

ne
ng

1945, TAP MPR No. XVII/MPR/1998, Undang-Undang Nomor 12 Tahun


2005 Indonesia telah meratifikasi Konvensi Internasional tentang Hak-

do
gu

hak Sipil dan Politik pada bagian III Pasal 6 ayat (1), Pasal 9 Point C
dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2011, Pasal 37
ayat (1) Konvensi PBB Tahun 2003, Pasal 10 ayat (1) dan (2) Undang-
In
A

Undang Nomor 13 Tahun 2006, Pasal 37 ayat (2) United Nations


Convention Against Corruption (UNCAC), Pasal 197 angka (1) huruf (f)
ah

lik

KUHAP;
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan kasasi dari Pemohon Kasasi/
m

ub

Terdakwa tersebut Mahkamah Agung berpendapat:


Bahwa alasan-alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan, putusan
ka

Judex Facti yang menjatuhkan pidananya Seumur Hidup sudah tepat dan
ep

benar, karena sudah setimpal dengan perbuatannya yang telah mengakibatkan


ah

korban meninggal dunia;


R

Bahwa setelah membaca dan mempelajari berkas perkara Terdakwa


es

dengan korban Fransisca Yofie perlu dipertimbangkan sejauh mana peran serta
M

ng

on
gu

Hal. 41 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
niat Terdakwa atas kematian korban untuk itu dapat kita lihat dari kronologis

si
peristiwa pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 5 Agustus 2013 Terdakwa diajak Wawan untuk mencari

ne
ng
sasaran yang bisa dijambret, kemudian setelah berbuka puasa Terdakwa
menuruti ajakan Wawan dan sampai di Jalan Setra Indah Utara Bandung,
ketika melewati Mobil Grand Livina yang berhenti dengan pintu depan

do
gu terbuka dan ada seorang perempuan yang sedang membuka pintu pagar,
Terdakwa berhenti, Wawan turun mengambil tas dalam mobil kemudian naik

In
A
motor lagi dan korban yang mengetahui berteriak, mengejar motor yang lari
dengan tangan memegang leher Wawan yang duduk diboncengan sepeda
ah

lik
motor sehingga Wawan mengeluarkan golok dari tas dan membacok kepala
korban sebanyak 3 kali sambil tetap melepaskan pegangan tangan korban
pada leher Wawan;
am

ub
- Ketika Terdakwa ingin menghentikan lajunya sepeda motor yang
dikemudikannya dilarang oleh saksi Wawan karena takut nanti diketahui oleh
ep
masyarakat dan selama di atas sepeda motor tersebut Terdakwa tidak
k

mengetahui bahwa saksi Wawan telah menggunakan goloknya untuk


ah

membacok kepala korban Fransisca Yofie dengan maksud agar pegangan


R

si
korban Fransisca Yofie terlepas dari badannya;
- Karena bacokan tersebut akhirnya korban jatuh di sebelah kiri sepeda motor

ne
ng

tapi pada saat jatuh tersebut rambut korban tersangkut di rantai sepeda
motor yang berakibat korban terseret sampai sepeda motor terhenti

do
gu

selanjutnya mayat dibuang dan tas milik korban dibawa pergi;


- Bahwa dari hasil jambretan tersebut Terdakwa diberi uang Rp50.000,- (lima
puluh ribu rupiah) oleh wawan, dan akibat perbuatan Terdakwa bersama
In
A

Wawan, korban meninggal dunia;


- Setelah kejadian/peristiwa tersebut dan Terdakwa berpisah dengan saksi
ah

lik

Wawan, Terdakwa merasa takut dan tidak tenang kemudian menceritakan


semua peristiwa tersebut kepada keluarganya dan pada akhirnya melapor
m

ub

dan menyerahkan diri kepada pihak Kepolisian;


- Dari semua kronologis peristiwa tersebut dapat dipastikan bahwa pelaku
ka

utama dalam peristiwa ini adalah saksi Wawan yang mengajak Terdakwa,
ep

yang menyuruh Terdakwa mengemudikan sepeda motor, yang membacok


ah

korban Fransisca Yofie serta yang memotong rambut korban lalu


R

meninggalkan korban di jalan sampai pada akhirnya korban ditemukan


es

masyarakat di sekitar tempat Terdakwa meninggalkan korban, bahwa sikap


M

ng

Terdakwa yang memutuskan untuk melapor kepada pihak Kepolisian adalah


on
gu

Hal. 42 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan bukti bahwa Terdakwa tidak berniat atas peristiwa pembunuhan

si
Fransisca Yofie tersebut, rasa cemas dan takut dalam diri Terdakwa
sehingga pada akhirnya menyerahkan diri pada pihak Kepolisian adalah

ne
ng
merupakan petunjuk bahwa Terdakwa tidak berniat membunuh korban tetapi
peristiwa itu terjadi seketika di bawah kendali saksi Wawan hanya saja
seharusnya Terdakwa bisa melepaskan diri dari keadaan tersebut tetapi itu

do
gu tidak dilakukannya dan dia tetap membiarkan dirinya terbawa arus perbuatan
jahat saksi Wawan yang pada akhirnya ikut mencelakai kehidupan dan masa

In
A
depannya;
- Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas beralasan hukum untuk
ah

lik
memperbaiki putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Bandung mengenai
status penghukuman yang dijatuhkan kepada Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,
am

ub
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/
ep
Terdakwa tersebut harus ditolak dengan memperbaiki amar putusan Pengadilan
k

Tinggi Bandung Nomor: 124/PID/2014/PT.Bdg. tanggal 6 Juni 2014 yang


ah

menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor: 1378/PID/B/2013/


R

si
PN.BDG. tanggal 24 Maret 2014 sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan
sehingga amarnya berbunyi sebagaimana tersebut di bawah ini;

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon


Kasasi/Terdakwa ditolak dengan perbaikan amar dan Pemohon Kasasi/

do
gu

Terdakwa dipidana, maka Terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya


perkara pada tingkat kasasi ini;
Memperhatikan Pasal 365 ayat (2) ke 2e dan ayat (4) KUHP, Undang-
In
A

Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981,


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan
ah

lik

ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua


dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-
m

ub

undangan lain yang bersangkutan;


M ENGADILI
ka

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa: ADE


ep

ISMAYADI alias EFUL bin YEYET RUHIYAT tersebut;


ah

Memperbaiki putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor: 124/PID/2014/


R

PT.Bdg. tanggal 6 Juni 2014 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri


es

Bandung Nomor: 1378/PID/B/2013/PN.BDG. tanggal 24 Maret 2014 sekedar


M

ng

mengenai pidana yang dijatuhkan sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:


on
gu

Hal. 43 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menyatakan Terdakwa ADE ISMAYADI alias EFUL bin YEYET RUHIYAT

si
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “PENCURIAN DENGAN KEKERASAN MENJADIKAN ORANG LAIN

ne
ng
MENINGGAL DUNIA”;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan
pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun;

do
gu 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

In
A
4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
ah

lik
 Rambut, darah kering bercampur tanah;
 Potongan ujung kuku korban; ;
 Rambut yang didapat dari sepeda motor yang dipergunakan oleh
am

ub
Tersangka;
 1 (satu) potong jaket jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
ep
Dongker;
k

 1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Hitam;
ah

 Kelengkapan pakaian yang digunakan korban saat kejadian terdiri dari:


R

si
- 1 (satu) potong kemeja lengan panjang warna hitam Merk Mississiiffi
ukuran M yang sudah rusak;

ne
ng

- 1 (satu) potong celana panjang warna hitam tanpa Merk, sebelah kiri
celana pada bagian ujung potong dan sobek;

do
gu

- 1 (satu) potong Bra/BH warna putih tanpa merk;


- 1 (satu) potong celana dalam warna hitam tanpa Merk;
 1 (satu) potong baju warna Merah Merk Superdry;
In
A

 1 (satu) potong celana jeans Merk LEVI Strauss & CO Warna Biru
Dongker;
ah

lik

 1 (satu) pasang sandal, warna putih dan hijau merk Sky Boat;
 1 (satu) botol minuman merk Bir Bintang Pilsener;
m

ub

 1 (satu) buah Helm warna hitam;


 1 (satu) buah handphone Merk Esia warna Merah dan nomor simcard
ka

02293448899;
ep

 1 (satu) buah Hanphone Merk Nexian warna putih-biru berikut nomor


ah

simcard 089691467276;
R

Dirampas untuk dimusnahkan;


es

 1 (satu) unit kendaraan roda dua merk Suzuki FU 120, warna hitam,
M

ng

Nomor Rangka MH8BF13BL1J644503, Nomor Mesin F125ID644558,


on
gu

Hal. 44 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berikut kunci kontak, tanpa Plat nomor dan bagian body kerangka;

si
Dirampas untuk Negara;
 1 (satu) unit kendaraan roda 4 Merk Nissan Livina Xgera, warna abu-abu

ne
ng
No. Pol.: B-1288-PVE berserta kunci kontak;
 1 (satu) buah Dus Handphone merk Apple type Iphone4 s;
 2 (dua) lembar kartu nama atas nama F. SISCA YOFIE;

do
gu  1 (satu) lembar pas foto berwarna;
 1 (satu) buah pelindung atau sarung Handphone warna hitam;

In
A
Dikembalikan kepada keluarga korban Fransiesca Yofie dalam hal ini kakak
korban ELFI;
ah

lik
6. Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara pada
tingkat kasasi sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
am

ub
Agung pada hari Selasa, tanggal 11 November 2014 oleh Sri Murwahyuni, S.H.,
M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
ep
Ketua Majelis, Desnayeti M, S.H., M.H. dan Sumardijatmo, S.H., M.H., Hakim-
k

Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
ah

umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota
R

si
tersebut, dan dibantu oleh Judika Martine Hutagalung, S.H., M.H. Panitera
Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa/

ne
ng

Penuntut Umum.

do
gu

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,


ttd. ttd.
Desnayeti. M, S.H., M.H. Sri Murwahyuni, S.H., M.H.
In
A

ttd.
Sumardijatmo, S.H., M.H.
ah

Panitera Pengganti,
lik

ttd.
Judika Martine Hutagalung, S.H., M.H.
m

ub

Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI
ka

a.n Panitera
ep

Panitera Muda Pidana,


ah

Dr. H. ZAINUDDIN, SH. M.Hum.


es

NIP. 195810051984031001
M

ng

on
gu

Hal. 45 dari 45 hal. Put. No. 1095 K/PID/2014


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Anda mungkin juga menyukai