Anda di halaman 1dari 3

Nama : Florensiana Gatinisa

NIM. : (2017017163)

Kelas : 5A04

Resume Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri dan Pembuatan Paspor

PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi dalam negeri oleh Wajib Pajak Orang
Pribadi, Badan, dan Pemerintah. Kode Jenis Setoran (KJS) PPN dalam negeri adalah deretan
angka yang harus dicantumkan wajib pajak saat menyetorkan PPN dalam negeri. Tanpa
menggunakan KJS, pembayaran PPN dalam negeri tidak dapat diterima oleh bank maupun
kantor pos persepsi. Peraturan mengenai KJS pajak tercantum dalam PER-38/PJ/2009. Dalam
peraturan tersebut terdapat 33 kode untuk semua jenis setoran pajak. KJS PPN dalam negeri
dengan kode 411211 yaitu:
1. 411211-100 untuk jenis setoran masa PPN dalam negeri.
2. 411211-101 untuk jenis setoran PPN BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean.
3. 411211-102 untuk jenis setoran PPN JKP dari luar daerah pabean.
4. 411211-103 untuk setoran kegiatan membangun sendiri.
5. 411211-104 untuk kode penyerahan aktiva yang tujuan semulanya tidak untuk
diperjualbelikan.
6. 411211-104 juga berfungsi sebagai kode pengalihan aktiva dalam rangka restrukturisasi
perusahaan.
7. 411211-105 untuk penebusan stiker lunas PPN atas penyerahan produk rekaman gambar
atau suara.
8. 411211-199 untuk pembayaran pendahuluan PPN dalam negeri.
9. 411211-300 sebagai kode transaksi STP PPN dalam negeri.
10. 411211-310 sebagai kode transaksi SKPKB PPN dalam negeri.
11. 411211-311 sebagai kode SKPKPB PPN Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud
dari luar daerah pabean.
12. 411211-312 untuk SKPKB PPN pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean.
13. 411211-313 sebagai kode SKPKB PPN kegiatan membangun sendiri.
14. 411211-314 sebagai kode SKPKB pemungut PPN dalam negeri.
15. 411211-320 sebagai kode SKPKBT PPN dalam negeri.
16. 411211-321 sebagai kode SKPKBT PPN pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah
pabean.
17. 411211-322 sebagai kode SKPKBT PPN pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah
pabean. 411211-323 sebagai kode SKPKBT PPN atas kegiatan membangun sendiri. 411211-
324 sebagai kode SKPKBT pemungut PPN dalam negeri.
18. 411211-390 sebagai kode pembayaran atas surat keputusan pembetulan, surat keputusan
keberatan, putusan banding/putusan peninjauan kembali.
19. 411211-500 sebagai kode PPN dalam negeri atas pengungkapan ketidak benaran
20. 411211-501 sebagai kode PPN dalam negeri atas penghentian penyidikan tindak pidana.
21. 411211-510 sebagai kode yang dikenakan atas sanksi administrasi berupa denda atas
pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT masa PPN dalam negeri.
22. 411211-511 kode yang dgunakan untuk membayar sanksi denda administrasi atas
penghentian penyidikan tindak pidana pada bidang perpajakan.
23. 411211-900 kode yang digunakan oleh pemungut PPN dalam negeri non bendaharawan.
24. 411211-910 sebagai kode yang digunakan untuk pungutan PPN dalam negeri oleh
bendahara.
25. 411211-920 sebagai kode yang digunakan untuk pungutan PPN dalam negeri oleh
bendahara APBD.
26. 411211-930 sebagai kode yang digunakan untuk pungutan PPN dalam negeri oleh
bendahara dana desa.

Paspor adalah dokumen resmi yang memuat identitas seseorang atau pemegangnya.
Paspor diterbitkan oleh lembaga atau pejabat yang berwenang di suatu negara dan berlaku untuk
digunakan sebagai identitas ketika seseorang akan melakukan perjalanan antar negara. Di
Indonesia paspor diterbitkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan
HAM. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 8 Tahun 2014
tentang Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor.
Permohonan Paspor biasa dapat diajukan oleh warga negara Indonesia, dengan di wilayah
Indonesia atau di luar wilayah Indonesia, yang terdiri atas paspor biasa. dan paspor biasa
elektronik. Paspor biasa diterbitkan dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian. Permohonan Paspor biasa dapat diajukan secara manual atau elektronik dengan
melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan.
Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah Indonesia,
permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada
kantor Imigrasi setempat dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan dokumen kelengkapan
persyaratan berupa:
1. Kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan pindah keluar negeri,
2. Kartu keluarga,
3. Akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis,
4. Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang asing yang memperoleh kewarganegaraan
Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
5. Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama,
6. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa.
Butir 7 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-01/PJ.32/2000 tanggal 4 Mei
2000 hal Penegasan PPN atas jasa Keagenan (Penjualan Tiket), menegaskan bahwa Dasar
Pengenaan Pajak atas jasa keagenan adalah jumlah imbalan jasa keagenan yang diterima atau
seharusnya diterima oleh perusahaan jasa keagenaan. Besarnya PPN yang terutang adalah 10%
(sepuluh persen) dari Dasar Pengenaan Pajak tersebut
PPN terutang untuk pengurusan paspor= 10% X DPP
DPP yang dimaksud adalah imbalan jasa keagenan untuk pengurusan pasport berupa, fee atau
komisi.

Anda mungkin juga menyukai