Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Struktur Dan Sifat

Mekanik Geopolimer Berbasis Fly Ash

WAHYUNI

1512141009

PROGRAM STUDI FISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan........................................................................................................ 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 5

A. Abu Sekam Padi ........................................................................................................... 5

B. Fly Ash .......................................................................................................................... 6

C. Geopolimer.................................................................................................................... 8

III. METODE PENELITIAN ........................................................................................... 11

A. Jenis Peneletian ............................................................................................................ 11

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................... 11

C. Fokus Penelitian ........................................................................................................... 11

D. Alat dan Bahan ............................................................................................................. 12

E. Prosedur Penelitian....................................................................................................... 12

F. Teknik Penelitian dan Analisis Data .......................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 19

ii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan geopolimer merupakan material yang sangat

banyak dibicarakan oleh para peneliti sebab proses produksinya yang

memanfaatkan bahan-bahan alam yang ramah lingkungan. Geopolimer

merupakan material anorganik alumina-silika yang disentesis melalui

proses polimerisasi dari material dengan kandungan silika (Si) dan

alumina (Al) yang cukup tinggi dan diperoleh dari alam atau dari

material hasil sampingan industri (Manuahe et al., 2014). Salah satu

hasil sampingan industri yang dapat dijadikan sebagai bahan pengikat

pada geopolimer ialah pemanfaatan fly ash .

Fly ash dapat diperoleh dari residu pembakaran batubara dan

telah terbukti dapat digunakan untuk sintesis geopolimer. Fly ash

dianggap menguntungkan karena partikelnya yang mudah bereaksi

serta lebih halus dari pada slag (terak). Fly ash mengandung kalsium

oksida, alumina dan silika (Nur et al., 2013). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Tjokerdo Walmiki et al ., (2016)

yang melaporkan bahwa komposisi oksida dari abu terbang diungguli

oleh fase SiO2 dengan persentase 46,34% sedangkan hasil pengukuran

untuk sifat mekanik yaitu, kuat tekan geopolimer berbahan dasar fly

ash mencapai 92,52 kg/cm2 pada suhu ruang dan pada suhu 60

mencapai 470,6 kg/ cm2.

1
Untuk meningkatkan mikrostruktur dan sifat mekanik dari fly ash

di perlukan adanya material lain dengan kandungan silika serta sifat

mekanik yang cukup tinggi, salah satu diantaranya penambahan abu

sekam padi. Abu sekam padi merupakan limbah yang diperoleh dari

hasil pembakaran sekam padi yang menghasilkan sekitar 20 % abu

sekam dan mempunyai sifat pozzolan yang tinggi karena mengandung

silika. Abu sekam tersebut mengandung silika antara 92-95 %, dengan

porositas yang tinggi, ringan dan permukaan eksternal yang luas. Abu

sekam padi dengan komposisi silika yang sangat tinggi memungkinkan

untuk dijadikan bahan baku alternatif pembuatan beberapa senyawa

berbasis silika seperti sodium silikat/silika gel. Triyulia Ningsih (2012)

menyatakan bahwa penambahan bahan additive berupa abu sekam padi

dapat meningkatkan kuat tekan mortar. Hasil penelitian Chao Lung

Hwang et al ., (2015) melaporkan penambahan 35% abu sekam padi

terhadap geopolimer berbahan dasar fly ash menunjukkan kuat tekan

tertinggi 35,4 Mpa. Riswati et al ., (2017) menjelaskan bahwa hasil

pengujian kuat tekan geopolimer yang dibuat dalam bentuk beton

memiliki nlai maksimum 58,89 MPa pada komposisi dengan

perbandingan fly ash : abu sekam padi sebesar (80: 20)%. Penambahan

abu sekam padi sekitar 35%, memperbesar kekuatan tekan

(compressive strenght) akibat tingginya persentase silika. Selain itu

keunggulan lain dari abu sekam padi yakni bahannya mudah diperoleh

dan relatif murah (Subaer, 2015). Berdasarkan latar belakang tersebut

2
maka dikembangkan penelitian di bidang geopolimer dengan

memanfaatkan fly ash sebagai bahan dasar dengan memvariasikan

penambahan abu sekam padi. Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Struktur dan Sifat Mekanik

Geopolimer Berbasis Fly Ash”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana struktur geopolimer berbahan dasar fly ash dengan

penambahan abu sekam padi berdasarkan pengujian XRD ?

2. Bagaimana morfologi geopolimer berbahan dasar fly ash dengan

penambahan abu sekam padi berdasarkan pengujian SEM ?

3. Bagaimana sifat mekanik (kuat tekan dan kuat lentur) dari

geopolimer berbahan dasar fly ash dengan variasi penambahan abu

sekam padi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui struktur geopolimer berbahan dasar fly ash

dengan penambahan abu sekam padi berdasarkan pengujian XRD

2. Untuk mengetahui morfologi geopolimer berbahan dasar fly ash

dengan penambahan abu sekam padi berdasarkan pengujian SEM

3
3. Untuk memperoleh sifat mekanik (kuat tekan dan kuat lentur) dari

geopolimer berbahan dasar fly ash dengan variasi penambahan abu

sekam padi

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai salah

satu cara meningkatkan nilai guna fly ash sebagai bahan dasar

dalam pembuatan geopolimer serta pengaruh penambahan abu

sekam padi.

2. Memberikan referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan

penelitian yang serupa.

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Abu Sekam Padi

Abu sekam padi merupakan salah satu hasil pembuangan

atau limbah yang didapatkan dari hasil pembakaran sekam padi.

Sekam padi tersusun dari jaringan serat-serat selulosa yang

mengandung banyak silika dalam bentuk serabut-serabut yang

sangat keras (Nuryono et al, 2009). Sekam padi, jika dibakar pada

suhu terkontrol akan menghasilkan sekitar abu sekam sekitar 20 %.

Abu tersebut mengandung silika antara 92-95 %, dengan porositas

yang tinggi, ringan dan permukaan eksternal yang luas.

Kandungan silika pada abu sekam padi dipengaruhi oleh teknik

pembakarannya yakni, waktu dan suhu. Pembakaran pada suhu

antara 550 - 800 menghasilkan fase amorf dan pembakaran

pada suhu yang lebih tinggi akan menghasilkan fase kristal. Pada

Gambar 2.1 abu sekam padi dari hasil pembakaran pada sekam padi.

Gambar 2.1 Abu Sekam Padi

5
Pada proses pembakaran sekam padi, semua komponen

organik diubah menjadi gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O)

sehingga tinggal abu yang merupakan komponen anorganik.

Komposisi senyawa kimia pada abu sekam padi disajikan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Komposisi senyawa kimia abu sekam padi

Komposisi Berat (%)

SiO2 82,40-94,95

Al2O3 0,13-2,54

Fe2O3 0,03-0,67

CaO 0,54-2,42

Na2O 0,25-0,77

K2O 0,94-4,70

MnO 0,16-0,59

TiO2 0,01-0,02

MgO 0,44-1,80

P2O5 0,74-3,30

B. Fly ash

Fly-ash atau abu terbang merupakan bahan anorganik dari sisa-sisa

pembakaran batu bara, yang dialirkan dari ruang pembakaran melalui

ketel berupa semburan asap, yang berbentuk partikel halus. Proses

pembakaran batu bara pada unit pembangkit uap (boiler) akan

6
membentuk dua jenis abu yaitu abu terbang (fly ash) dan abu dasar

(bottom ash) Fly ash merupakan material yang dapat digunakan sebagai

bahan pengikat (binders) pada geopolimer. Komposit geopolimer yang

berbahan dasar fly ash terbentuk dari reaksi polimerisasi akibat reaksi

alkali-aluminosilikat yang menghasilkan material kuat berstruktur

seperti zeolite.

Fly ash yang di hasilkan dari pembakaran batubara pada industri

semen merupakan material pozzolan buatan. Berat jenis abu terbang

berada pada rentang 2,1-3,0 g/cm3, sedangkan luas permukaan jenisnya

berada pada rentang 170-1000 m2/kg (Januarti, 2013). Material fly ash

baik digunakan dalam proses pembuatan beton yang bereaksi secara

kimia dengan cairan alkali pada temperatur tertentu sehingga membentuk

material campuran yang memiliki sifat seperti semen (Riger, 2014)

Gambar 2.2 Citra SEM dari Fly Ash (Hwang & Huynh, 2015)

Gambar 2.2 menunjukkan citra SEM dari fly ash tipe F yang

sebagian besar terdiri dari padatan dan berbentuk rongga bola dengan

ukuran serta tekstur yang teratur dan halus.

7
C. Geopolimer

Geopolimer merupakan material baru dari jenis polimer

anorganik yang disintesis dengan menggunakan bahan dasar mineral

aluminasilikat (Subaer, 2015). Geopolimer juga merupakan sintesis

bahan-bahan produk sampingan seperti abu terbang, abu sekam

padi dan lain-lain yang mengandung banyak silika dan alumina

membentuk sebuah senyawa silikat alumina anorganik (Pujianto, NA,

DC2, & Hendra, 2013). Pada suhu dibawah 100C material geopolimer

akan mengeras dan bersifat amorf dengan struktur jaringan polimer tiga

dimensi (Subaer, 2015).

Gambar 2.3 Struktur molekular geopolimer Na-Poly (Sialate) (Subaer,

2015).

Geopolimer dapat disintesis pada suhu rendah dalam waktu yang

relatif singkat sekitaran 1-24 jam. Umumnya geopolimer di buat dari

material lempung, metakaolin, dan abu terbang (fly ash) yang

ditambahkan dengan larutan alkali. Geopolimer dihasilkan melalui

aktivasi alkali. Sifat mekanik material yang dihasilkan ditentukan dari

rasio komposisi antara precursor geopolymer dan alkali. Keunggulan

geopolimer adalah memiliki sifat yang baik, daya

8
tahan temperatur dan zat asam yang baik, penerapan yang sangat luas,

bahan dasar pembuatan melimpah, proses pembuatan berlangsung pada

suhu rendah, dapat dicetak diberbagai cetakan sehingga bentuk dapat

disesuaikan dengan kebutuhan, serta proses sintesis produk geopolimer

ramah lingkungan (Subaer, 2015).Geopolimer dikenal sebagai jenis baru

dari polimer organik yang disintesis melalui metode aktivasi

aluminosilikat dengan larutan alkali pada suhu kurang dari 100°C . Rasio

komposisi antara precursor geopolimer dan larutan alkali sangat

berpengaruh pada sifat mekanik yang dihasilkan (Zharvan et al., 2013).

Geopolimer lebih ramah lingkungan, karena geopolimer di

produksi dari bahan sisa industri. Dalam produksi geopolimer tidak

memerlukan energi yang tinggi, jika dibandingkan dengan produksi

semen Portland yang memerlukan kalsinasi pada suhu tinggi. Reaksi

polikondensasi pada geopolimer dari bahan dasar yang bersifat amorf

dapat diperoleh pada temperatur 20-90C.

Gambar 2.4 Pola XRD geopolimer berbasis fly ash dengan

penambahan abu sekam padi pada konsentrasi yang berbeda.

9
Gambar 2.4 menunjukkan pola XRD dari sampel geopolimer

dengan bahan dasar fly ash dengan tambahan abu sekam padi dengan

konsentrasi yang berbeda beda dan diperoleh fase kristal utama yaitu

kuarsa, mullit, dan kristobalit. Untuk beberapa fase kristal kecil dalam

sampel geopolimer adalah salah satu temuan paling penting dalam data

yang dikumpulkan dalam penyelidikan ini menggunakan analisis XRD.

Puncak refleksi Zeolite terdeteksi pada semua sampel. Dipercayai bahwa

fase-fase kristal ini bermanfaat bagi sifat-sifat mekanik dari geopolimer

yang dihasilkan (Hwang & Huynh, 2015)

10
III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat laboratorium.

Penelitian ini mengarah pada pemanfaatan fly ash sebagai bahan dasar

untuk mengetahui pengaruh penambahan abu sekam padi terhadap

struktur dan sifat mekanik geopolimer yang dihasilkan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisika Material

Jurusan Fisika FMIPA UNM untuk sintesis sampel. Adapun pengujian

sampel untuk XRD, dilakukan di Laboratorium Mikrostruktur Jurusan

Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar, pengukuran massa jenis

dan porositas dilakukan di Laboratorium Geopolimer Jurusan Fisika

FMIPA Universitas Negeri Makassar, kuat lentur dan SEM-EDS di

Laboratorium Mikrostruktur Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(ITS), pengujian FTIR dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas

SAINTEK Universitas Islam Negeri Alauddin dan kuat tekan di

Laboratorium Teknik Universitas Hasanuddin. Penelitian dilakukan

selama kurang lebih 3 bulan.

C. Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian ini yaitu mensintesis pasta geopolimer

berbahan dasar fly ash dengan cara memvariasikan penambahan abu

sekam padi. Hasil sintesis pasta geopolimer selanjutnya dianalisis dengan

11
menggunakan SEM-EDS, XRD, FTIR, pengukuran massa jenis dan

porositas, kuat tekan, kuat lentur.

D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini ialah :

Bahan Alat

Neraca digital

Oven

Fly ash
Furnice
Abu sekam padi
Cetakan bentuk silinder

Sodium Silicate Cetakan kaca

(Na2O.3SiO2) Gelas plastik

Aquades (H2O) Wadah besar

Natrium Hidroksida (NaOH) Pengaduk kayu

Asam Sulfat (H2SO4) Pipet tetes

Piring keramik

Crusible

E. Prosedur Penelitian

Pemurnian abu sekam padi

1. Memurnikan 100 gr abu sekam padi dengan cara merendamnya

ke dalam 100 ml HCl 1M selama 1 jam sambil diaduk.

12
Perendaman dengan HCl bertujuan untuk melepaskan berbagai

mineral pengotor yang berada pada abu sekam padi.

2. Membersihkan abu sekam padi dari larutan HCl menggunakan

aquades (H2O) dengan cara direndam dan membuang air yang

terpisah dari endapan abu sekam padi.

3. Mengeringkan abu sekam padi pada oven memmert dengan suhu

200oC selama 4 jam.

4. Menggerus abu sekam padi selama 1,5 jam menggunakan

mortar agar partikel dari abu sekam padi lebih halus.

Sintesis Geopolimer

1. Mempersiapkan bahan dasar yakni fly ash dan bahan tambahan

abu sekam padi dengan perbandingan 100% : 0%, 80% : 20% dan

60% : 40% lalu menimbang bahan tersebut.

2. Menyiapkan larutan alkali dengan mencampurkan larutan sodium

silicate (Na2O.3SiO2) dan sodium hydroxide pellet (NaOH)

terlebih dahulu kemudian mengaduknya hingga temperatur

larutan menjadi dingin, setelah itu mencampurkan larutan tersebut

dengan aquades (H2O) dan mengaduknya kembali hingga temperatur

larutan kembali dingin.

3. Mencampurkan fly ash dengan abu sekam padi hingga homogen.

4. Mencampurkan larutan alkali sedikit demi sedikit kedalam

campuran fly ash dan abu sekam padi kemudian aduk secara

perlahan sampai homogen dan berbentuk gel.

13
5. Memasukkan pasta geopolimer ke dalam cetakan silinder dan

cetakan kaca.

6. Curing sampel geopolimer ke dalam oven memmert pada suhu

70˚C selama ±2 jam.

7. Membuka sampel dalam cetakan setelah disimpan minimal 24

jam setelah dicuring kemudian dilakukan karakterisasi terhadap

sampel geopolimer.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

1. Pengukuran Massa Jenis dan Porositas

Pada pengukuran massa jenis dan porositas dilakukan

dengan tujuan mengetahui kualitas secara fisik dari geopolimer. Untuk

mengukur massa jenis dilakukan dengan cara menimbang massa dari

sampel geopolimer, kemudian mengukur panjang, lebar dan tinggi dari

sampel menggunakan jangka sorong untuk menentukan volumenya

serta menghitung massa jenis nya ke dalam persamaan

(3.1)

Dengan :

= massa jenis (g/cm3)

= massa (g)

= volume (cm3)

14
Porositas merupakan fase pada material yang dapat

dikarakterisasi berdasarkan volume, ukuran dan distribusi,

dibandingkan dengan fase lain yang ada pada material tersebut.

salah satu jenis porositas yang biasanya diukur adalah porositas

yang terletak pada permukaan material atau apparent porosity.

(3.2)

Dengan merupakan massa geopolimer jenuh air dan

disuspensi di udara, massa geopolimer kering, dan

menyatakan massa geopolimer jenuh air dan disuspensi di

dalam air.

2. X-Ray Diffraction (XRD)

Karakteriasi dilakukan dengan X-Ray Diffraction

menggunakan sampel berbentuk serbuk untuk bahan dasar

dan padatan untuk sampel geopolimer. Karakteriasi XRD

pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat

komposisi mineral dari bahan dasar yakni fly ash dan bahan

tambahan yaitu abu sekam padi dan sampel geopolimer.

3. Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive Spectroscopy

(SEM-EDS)

Karakterisasi SEM-EDS dilakukan untuk mengetahui

struktur mikro dan morfologi sampel dan komposisi

elemental sampel dengan menggunakan sampel berbentuk

15
serbuk dan padatan. Mikroskop electron (SEM atau TEM) adalah

mikroskop yang menggunakan berkas elektron sebagai sumber

energi, dan lensa elektromagnetik sebagai pengganti lensa

gelas. Resolusi sebuah mikroskop dibatasi oleh panjang

gelombang cahaya atau electron. Hubungan antara resolusi

dengan panjang gelombang diberikan oleh persamaan Abbe :

(3.3)

Dengan :

d = Resolusi (Jarak minimum yang masih dapat dipisahkan)

λ = Panjang gelombang

n = Indeks bias medium yang dilewati sumber energy

= Sudut bukaan (aperture)

Pada penelitian ini sampel geopolimer yang diproduksi

dipreparasi dalam bentuk padatan untuk melihat morfologi

dan kerapatan sampel geopolimer seiring dengan penambahan abu

sekam padi.

4. Karakterisasi Fourier Transform Infra Red (FTIR)

Pengujian Fourier Transform Infra Red (FTIR) dilakukan

untuk analisis perubahan ikatan kimia dan gugus fungsi

geopolimer dengan berbargai variasi abu sekam padi. Analisis

ini dilakukan dengan menggunakan alat Precise Fourier

16
Transform Infra Red merk Shimadzu di Laboratorium

Jurusan Kimia Univeristas Islam Negeri Alauddin (UIN).

5. Kuat Lentur Geopolimer (Flexural Strength)

Kuat lentur geopolimer di ukur dengan metode three point

bending test. Tujuan dari pengujian kuat lentur ini adalah untuk

mengetahui pengaruh penambahan abu sekam padi terhadap

sifat mekanik dari sampel geopolimer berbasis fly ash.

Gambar 3.1 Pengujian three point bending (Vicran Zharvan, 2013)

Kuat lentur dapat dihitung dengan persamaan:

(3.3)

Dengan:

Fl = kekuatan lentur (Mpa)

p = gaya maksimum (N)

l = panjang span (cm)

b = lebar sampel (cm)

d = tebal sampel (cm)

Pengujian kuat lentur dilakukan untuk mengetahui sifat

mekanik dari sampel geopolimer (Muneerabibi S, 2014).

6. Kuat Tekan Geopolimer (Compressive strength)

17
Besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda

bila dibebani dengan gaya tekan tertentu. Kuat tekan yang

tinggi merupakan karakteristik yang dimiliki oleh geopolimer.

Pengujian kuat tekan dilakukan setelah sampel berusia 28 hari.

Kekuatan tekan sebuah sampel dihitung dengan menggunakan

persamaan.

(3.4)

Dengan :

fc = kuat tekan (kg/cm2),

F = beban tekan (kg),

A = luas penampang (cm2) (Subaer, 2015)

18
DAFTAR PUSTAKA

Hwang, C. L., & Huynh, T. P. (2015). Effect of alkali-activator and rice husk
ash content on strength development of fly ash and residual rice husk
ash-based geopolymers. Construction and Building Materials, 101, 1–
9. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2015.10.025

Jahagirdar Muneerabibi S, 2014. Biodegradable Composites: Vinyl Ester


Reinforced With Coconut Fibers and Vinyl Ester Reinforced With
Coconut Fibers and Rubber Particles, International Journal of
Innovative Research in Science, Engineering and Technology,
Volume 3, Issue 8.

Januarti Jaya Ekaputri, 2013. Sodium sebagai Aktivator Fly Ash, Trass dan
Lumpur Sidoarjo dalam Beton Geopolimer. Jurnal Teknik Sipil. Vol.
20, No. 1.

K. pimraksa. et al., 2011. Lightweight Geopolymer Made of Highly Porous


Siliceous Materials with Various Na2O/Al2O3 and SiO2/Al2O3 Ratio.
Material Science and Eingineering A, 6616-6623

Litbang, 2017. Sekam Padi untuk Bangunan dan Bahan


http://www.litbang.pertanian.go.id/.
Manuahe. et al., 2014. Kuat Tekan Geopolimer Berbahan Dasar Abu Terbang
(Fly Ash). Jurnal Sipil Statistik, vol.2, no.6, pp. 277- 282.

Nur, R. A., Triwulan, & J. Ekaputri. 2013. Pasta Ringan Geopolimer Berbahan
Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dan Fly Ash Perbandingan 3:1 Dengan
Tambahan Aluminum Powder dan Serat Alam. Jurnal Teknik Pomits, 1:
1-5

Nuryono dan Narsito. 2009. Sintesis Silika Gel Terenkapsuli Enzim dari Abu
Sekam Padi dan Aplikasinya untuk Biosensor

19
Pujianto, A. ’at, NA, A., DC2, M., & Hendra, H. (2013). Kuat Tekan Beton
Geopolimer Dengan Bahan Utama Bubuk Lumpur Lapindo Dan Kapur
(155M). Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS7), M-129-M-
136.

Riswati. et al., 2017. Pengembangan Beton Geopolimer Berbasis Fly Ash Dan
Abu Sekam Padi Untuk Aplikasi Struktural Bawah Laut. Jurnal Sains
dan Pendidikan Fisika, Vol. 13, No. 3: 287-291.

Samadhi, T. et al., 2016. Pengembangan Bahan Geopolimer Dengan


Pemanfaatan Limbah Anorganik. Jurnal keramik dan gelas indonesia,
Vo. 25, No. 1 Juni 2016 : 18-28.

Simatupang, H. P. Et al., 2017. Uji Eksperimen Kuat Lentur Mortar Ferro-


Geopolymer.Seminar Nasional Teknik Fst-Undana.

Subaer, S. (2015). Pengantar Fisika Geopolimer.

Triyulia Ningsih. 2012. Pemanfaatan Bahan Additive Abu Sekam Padi Pada
Cement Portland Pt Semen Baturaja (Persero). Jurnal Teknik Kimia
No. 4, Vol. 18.

Zharvan, V., Muris, M., & Subaer, S. (2016). Studi Struktur Mikro dan Kuat
Lentur Komposit Geopolimer Serat Bambu dengan Temperatur Curing
Berbeda. Jurnal Fisika Dan Aplikasinya, 9(3), 100.
https://doi.org/10.12962/j24604682.v9i3.849

20

Anda mungkin juga menyukai