PROPOSAL
INDRI NURFAIMA
NIM: 105711107618
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Penelitian :Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Minimum
Terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Gowa
Nama Mahasiswa
No. Stambuk/NIM :Indri Nurfaima
Program Studi :105711107618
Fakultas :Ekonomi Pembangunan :Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi :Universitas Muhammadiyah Makassar
Pembimbing I Pembimbing II
Asriati, SE.,M.Si
NIDN: 0031126303
Mengetahui:
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
2.8 Hipotesis...............................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................39
DAFTAR TABEL
v
i
vii
I. PENDAHULUAN
kerja yang ada.Hal itu terjadi karena laju pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi dari
Pengangguran juga merupakan pilihan bagi setiap individu. Di satu sisi, Ada
orang-orang yang memang menyukai dan tidak ingin bekerja karena mereka malas, di
lain pihak ada orang yang ingin bekerja dan sedang mencari pekerjaan tetapi mereka
Menurut Amir (2012) dari sudut pandang makro ekonomi, pengangguran yang
tinggi merupakan suatu masalah. Salah satu gambaran dampak dari tingginya tingkat
pengangguran yaitu akan banyaknya sumber daya yang terbuang percuma dan
ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997. Krisis moneter ini melanda
1
2
budaya, moral dan ideologi. Di bidang ekonomi krisis ini berimbas khususnya
karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau dilakukan dan
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu
baik untuk karyawan itu sendiri maupun untuk keluarganya.Jadi upah berfungsi
sebagai imbalan atas usaha kerja yang diberikan seseorang tersebut kepada
pengusaha. Upah dibayar oleh pengusaha sesuai atau sama dengan usaha kerja
Upah minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para
pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya. Menurut Permen no. 1 Th. 1999 pasal 1 ayat 1,
upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok
termasuk tunjangan tetap. Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki
dan berlaku selama 1 tahun berjalan. Upah minimum ini adalah upah terendah
yang akan dijadikan standar oleh majikan untuk menentukan upah yang
Pembangunan adalah segala hal atau usaha yang dapat meningkatkan kualitas
ekonomi adalah suatu proses atau usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup
pendapatan riil per kapita (Irawan dan M.Supri, 2012) . Dalam hal ini, peranan sumber
daya manusia sangat mutlak dibutuhkan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
suatu hal yang sama, tetapi pada dasarnya dua hal itu berbeda dalam pengertiannya.
mengandung arti yang lebih luas. Proses pembangunan mencakup perubahan pada
(Hadikusuma, 2012).
perubahan angka kegiatan ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun. Untuk
nasional berbagai tahun yang dihitung berdasarkan atas harga konstan. Jadi
4
perubahan dalam suatu angka kegiatan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi suatu
sekarang lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya, (Sukirno, 2013).
Namun demikian pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ciri pokok dalam
kesehatan.
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu
mengarah kepada standar hidup yang lebih tinggi, nyata dan kerja meningkat.
makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
maka produksi barang dan jasa akan meningkat pula sehingga meningkatkan standar
penggangguran hampir diadapi oleh semua negara bahkan negara maju sekalipun,
hampir terjadi di setiap daerah. Kabupaten Gowa misalnya adalah salah satu daerah
6
tahunnya.
2016) tingkat pengangguran di Kabupaten Gowa mengalami naik turun (fluktuasi) dan
belum menunjukkan penurunan yang konsisten setiap tahunnya. Pada tahun 2002
61.739
2002
2003 53.565
2004 45.328
2005 53.346
39.126
2006
2007 31.634
23.670
2008
2009 25.734
22.623
2010
21.029
2011
11.417
2012
2013 8.043
2014 7.711
2015 6.575
7
5.291
2016
Sumber: Badan pusat Statistik Kabupaten Gowa, 2017
Dari data tersebut kita dapat melihat bahwa tingkat pengangguran terendah
terdapat pada tahun 2016 yaitu hanya 5.291 jiwa, sedangkan tingkat pengangguran
tertinggi terdapat pada tahun 2002 yaitu sebanyak 61.739 jiwa. Meskipun mengalami
yang konsisten setiap tahunnya. Hal ini memberikan indikasi bahwa pola kebijakan
menyerap tenaga kerja. Adapun alasan penulis memilih lokasi penelitian yaitu di
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan karena berbagai alasan adalah lebih dekat
kabupaten Gowa.
tertarik untuk mengkaji seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonom i dan upah
Kabupaten Gowa
8
kabupaten Gowa?
kabupaten Gowa?
masalah pengangguran.
seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan akan
tetapi belum mendapatkannya. Seseorang yang tidak bekerja namun tidak secara
aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai pengangguran. Fator utama yang
pengangguran yang terjadi sebagai akibat adanya perubahan di dalam struktur pasar
permintaan tenaga kerja. Ketidakseimbangan didalam pasar tenaga kerja yang terjadi
antara lain karena adanya peningkatan permintaan atas satu jenis pekerjaan,
itu sendiri tidak melakukan penyesuaian dengan cepat atas situasi tersebut.
pengangguran yang terjadi pada kesempatan kerja penuh atau tingkat pengangguran
dimana inflasi yang diharapkan (expected inflation) sama dengan tingkat inflasi aktual
(actual inflation).
9
1
0
penawaran aggregat (AS). Oleh karena itulah para ahli ekonomi sering menyebut
lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai
akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat
memperoleh pekerjaan. Pengangguran terbuka dapat pula wujud sebagai akibat dari
jasa. Di banyak negara berkembang seringkali didapati bahwa jumlah pekerja dalam
suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan supaya
ialahpelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani
dengan anggota keluarga yang besar yang mengerjakan luas tanah yang sangat
kecil.
perkembangan atau dinamika ekonomi yang terjadi. Pengangguran ini dapat pula
terjadi karena berpindahnya orang orang dari satu daerah ke daerah lainnya, atau dari
suatu perekonomian karena beberapa alasan. Alasan pertama adalah adanya proses
pencarian kerja, yaitu dibutuhkannya waktu untuk mencocokkan para pekerja dan
pekerjaan. Alasan kedua adalah adanya kekakuan upah. Kekakuan upah ini dapat
disebabkan oleh tiga hal, yaitu adanya kebijakan upah minimum, daya tawar kolektif
telah menambah pengangguran sekitar 1 juta orang. Kebijakan Pemerintah yang lebih
mematikan lapangan kerja yang sudah ada. Perusahaan- perusahaan saat ini lebih
Apabila mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan
ataupun dana pension kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun dengan
sistem pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya ketika
butuh atau sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah
proyek tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan tidak
perlu membuang biaya besar. Namun sistem ini membuat munculnya pengangguran
1
2
hanya lulusan SLTA, jika seseorang itu mempunyai keahlian dan keterampilan, maka
orang tersebut bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Tetapi, masyarakat Indonesia
pada umumnya malas untuk bekerja keras, bekerja dari nol, maka karena itu pula
pengangguran tercipta.
Upah minimum adalah pendapatan yang diterima tenaga kerja dalam bentuk
uang, yang mencakup bukan hanya komponen upah/gaji, tetapi juga lembur dan
makan dan tunjangan lainnya sejauh diterima dalam bentuk uang), tidak termasuk
Upah minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para
pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya. Upah minimum ini adalah upah terendah yang akan
dijadikan standar oleh majikan untuk menentukan upah yang sebenarnya dari buruh
Menurut Gilarso (2003) balas karya untuk faktor produksi tenaga kerja
manusia disebut upah (dalam arti luas, termasuk gaji, honorarium, uang lembur,
tunjangan, dsb). Masih menurut Gilarso upah biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu:
upah nominal (sejumlah uang yang diterima) dan upah riil (jumlah barang dan jasa
yang dapat dibeli dengan upah uang itu). Upah dalam arti sempit khusus dipakai
untuk tenaga kerja yang bekerja pada orang lain dalam hubungan kerja (sebagai
karyawan/buruh).
1
3
Di dalam pasar tenaga kerja dikenal konsep tingkat upah minimum umum.
mengetahui upah riil yang menggambarkan daya beli dari jam kerja, atau upah
nominal dibagi oleh biaya hidup.” Tingkat upah minimum umum ini yang kemudian
diadopsi menjadi tingkat upah minimum yang biasanya ditentukan oleh pemegang
kebijakan (pemerintah).
Kwik Kian Gie menyatakan bahwa “Standar upah minimum buruh harus ada
upah minimum atas dasar kebutuhan hidup layak.” Sementara itu menurut Case &
Fair, yang dimaksud dengan upah minimum adalah ’’upah paling rendah yang
bertentangan atas penawaran tenaga kerja. Pertama, efek subtitusi yang mendorong
tiap pekerja untuk bekerja lebih lama, karena upah minimum yang diterimanya dari
tiap jam kerja lebih tinggi. Kedua, Efek pendapatan mempengaruhi segi sebaliknya,
yaitu tingginya upah menyebabkan pekerja ingin menikmati lebih banyak rekreasi
bersamaan dengan lebih banyaknya komoditi yang dibeli. Pada suatu tingkat upah
tertentu, kurva penawaran tenaga kerja akan berlekuk kebelakang (backward bending
curve).
Tenaga kerja yang menetapkan tingkat upah minimum pada tingkat upah
1
4
tertentu, jika seluruh yang ditawarkan besarnya dibawah tingkat upah tersebut,
seseorang pekerja akan menolak mendapatan upah yang ditetapakan pada suatu
daerah terlalu rendah, maka akan berakibat pada tingginya jumlah pengangguran dan
tenaga kerjanya dengan menambah jumlah jam kerja. Pada sisi pengusaha, jika upah
minimum mengalami peningkatan dan biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, maka
kebijakan pengangguran tenaga kerja guna mengurangi biaya produksi. Hal ini akan
yaitu gagalnya upah melakukan penyusaian samapai penawaran tenaga kerja sama
atas tingkat yang menyeimbangi penawaran dan permintaan, jumlah tenaga yang di
tawarkan melebihi jumlah yang di minta. Akibat dari tingginya upah maka perusahaan
pengangguran adalah adanya kekakuan upah. Kekakuan upah adalah gagalnya upah
bekerja, sehingga penawaran tenaga kerja akan meningkat. Disisi lain naiknya upah
peningkatan pengangguran.
1
5
Namun hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukan oleh Kaufman dan
Hotckiss dalam Agustina Mustika (2010). Tenaga kerja yang menetapkan tingkat upah
minimunya pada tingkat upah minimum tertentu, jika seluruh upah yang di tawarkan
tetapkan pada suatu daerah terlalu rendah, maka akan berakibat pada tingginya
Ketenagakerjaan.
suatu negara.
1
6
akan selalu mengalami pertumbuhan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
Sebagai salah satu faktor produksi, tenaga kerja memiliki peranan yang cukup
Dengan demikian naik turunnya produktivitas ditentukan oleh kinerja tenaga kerja. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Nopirin bahwa jumlah serta proporsi faktor produksi
(modal dan tenaga kerja) yang dimiliki suatu Negara menentukan kapasitas produksi
Demikian juga menurut Todaro Micheal dan Stephen Smith. (2003) bahwa
jumlah tenaga kerja yang besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif,
dalam jangka panjang dimana penekanannya pada 3 aspek, yaitu: Proses dimana
waktu. Output per kapita dimana pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan adanya
kenaikan output per kapita dalam hal ini ada dua unsur yang penting yaitu output total
dan jumlah penduduk. Jangka waktu, yaitu kenaikan output per kapita selama 1 -2
tahun lalu diikuti penurunan output per kapita bukan merupakan pertumbuhan
ekonomi. Dikatakan tumbuh bila dalam jangka waktu yang lama (5 tahun atau lebih)
menjelaskan peranan tenaga kerja secara komprehensif adalah teori dua sektor dari
Lewis. Teori ini cocok mengingat sampai saat ini tenaga kerja Indonesia bekerja pada
sektor subsisten yang kemudian tergerus oleh sector industri. Model pertumbuhan
Lewis terkenal dengan nama “Model Pertumbuhan Dengan Permintaan Tenaga Kerja
Tak terbatas” Pokok permasalahan yang dikaji oleh Lewis adalah bagaimana proses
pertumbuhan terjadi dalam perekonomian dengan dua sektor yaitu: Sektor tradisional
suatu kondisi yang surplus tenaga kerja (surplus labor). Sektor modern dengan
produktivitas tinggi dan sebagai sektor akumulasi kapital dan menjadi tempat
Domestik Regional Bruto). Saat ini umumnya PDRB baru dihitung berdasarkan dua
pendekatan, yaitu dari sisi sektoral / lapangan usaha dan dari sisi penggunaan.
Selanjutnya PDRB juga dihitung berdasarkan harga berlaku dan harga konstan,
Statistik (BPS) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa
1
8
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah, cara penyajian
produk domestik regional bruto disusun dalam dua bentuk, yaitu Produk domestik
regional bruto atas dasar harga konstan menurut BPS adalah jumlah nilai produksi
atau pengeluaran atau pendapatan yang dihitung menurut harga tetap. Dengan cara
dengan menggunakan indeks harga konsumen. Dari perhitungan ini tercermin tingkat
kegiatan ekonomi yang sebenarnya melalui Produk domestik regional bruto riilnya.
adalah Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan produk per kapita yang tinggi,
laju perubahan struktural yang tinggi yang mencakup peralihan dari kegiatan
pertanian ke non pertanian, dari industri ke jasa, perubahan dalam skala unit-unit
berbadan hukum serta perubahan status kerja buruh, Semakin tingginya tingkat
urbanisasi, Ekspansi dari negara lain, peningkatan arus barang, modal dan orang
antar bangsa.
dibandingkan dengan pertumbuhan di masa lalu dan pertumbuhan yang dicapai oleh
daerah lain. Dengan kata lain, suatu daerah dapat dikatakan mengalami pertumbuhan
yang cepat apabila dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup berarti.
waktu panjang. Pendapatan nasional riil menunjukkan output secara keseluruhan dari
barang-barang jadi dan jasa suatu Negara. Negara dikatakan tumbuh ekonominya jika
1
9
ekonomi dihitung dar pertambahan pendapatan nasional riil yaitu Produk Nasional
adalah pendapatan riil per kapita dalam jangka waktu panjang. Ekonomi suatu Negara
dikatakan tumbuh jika pendapatan masyarakat nya meningkat dari waktu ke waktu.
material yang terus-menerus dan berjangka panjang. Hal ini dapat ditinjau dari
kelancaran distribusi barang dan jasa. Distribusi yang lancer menunjukkan distribusi
terjadi secara merata pada seluruh kawasan. Tingkat kesejahteraan dapat pula diukur
selisih antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya.
Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian
dijelaskan oleh Kaufman dan Hotckiss (1999). Tenaga kerja yang menetapkan tingkat
upah minimumnya pada tingkat upah tertentu, jika seluruh upah yang ditawarkan
upah tersebut dan akibatnya menyebabkan pengangguran. Jika upah yang ditetapkan
pada suatu daerah terlalu rendah, maka akan berakibat pada tingginya jumlah
pengangguran yang terjadi pada daerah tersebut. Namun dari sisi pengusaha, jika
2
0
upah meningkat dan biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, maka akan mengurangi
tenaga kerja guna mengurangi biaya produksi. Hal ini akan berakibat peningkatan
pengangguran.
bertentangan atas penawaran tenaga kerja. Pertama, efek subtitusi yang mendorong
tiap pekerja untuk bekerja lebih lama, karena upah yang diterimanya dari tiap jam
kerja lebih tinggi. Kedua, Efek pendapatan mempengaruhi segi sebaliknya, yaitu
bersamaan dengan lebih banyaknya komoditi yang dibeli.21 Pada suatu tingkat upah
tertentu, kurva penawaran tenaga kerja akan berlekuk kebelakang (backward bending
curve).
peningkatan atau penurunan GDP yang dihasilkan suatu negara, karena indikator
ekonomi yang meningkat ini berorientasi pada padat modal, di mana kegiatan
produksi untuk memacu output dan menghasilkan pendapatan yang meningkat lebih
2
1
kesempatan kerja dan berorientasi pada padat karya, sehingga pertumbuhan ekonomi
orang/jiwa
di
Kabupaten
Gresik.
2 Etik Umiyati / Pengaruh Pertumbuhan regresi Berdasark
2018 Pertumbuhan ekonomi (x) linier an hasil
Ekonomi Dan Upah berganda analisis
Upah Minimum (x) dalam diketahui
Minimum Penganggura bentuk bahwa: 1)
Terhadap n (Y) semilog Rata-rata
Kemiskinan pertumbuh
Di Kota an
Jambi ekonomi
Kota Jambi
periode
2001-2015
sebesar
6,28
persen,
pertumbuh
an upah
minimum
Provinsi
Jambi
sebesar
14,30
persen dan
pertumbuh
an
penduduk
miskin
sebesar
17,84
persen; 2)
secara
simultan
pertumbuh
an
ekonomi
dan upah
minimum
provinsi
berpengar
uh
signifikan
terhadap
kemiskina
n di Kota
24
Jambi,
sedangkan
secara
parsial
variabel
yang
berpengar
uh
signifikan
terhadap
kemiskina
n adalah
upah
minimum
provinsi.
3 Siti Hanifah, Pengaruh Pertumbuhan Regresi Hasil studi
Nurul Hanifa Pertumbuhan Ekonomi Linier memperlih
E X1, Upah Berganda atkan
Ko Nomi, Minimum Dengan variabel
Upah X2, Ban Tuan pertumbuh
Minimum, Penganggura Software an
Dan n Eviews ekonomi,
Penganggura X3, 10 upah
n Kemiskinan minimum,
Terhadap (Y) dan
Kemiskinan penganggu
Di Ka ran
Bupaten mempenga
Lamongan ruhi
bersama
sama pos
itif
signifikan
terhadap
kemiskinan
.Secara
parsia
variabe l
pertumbuh
an
ekonomi,
dan upah
minimum
mempenga
ruhi neg
atif
25
signifikan
terhadap
kemiskinan
.Tetapi
variabel
penganggu
ran
mempenga
ruhi negatif
dan tidak
signifikan
terhadap
kemiskinan
Kabupate
n
Kutai
Kartanega
r a- (4)
Pertumbu
h an
Ekonomi
secara
langsung
berpengar
uh
signifikan
terhadap
Kemiskina
n di
Kabupate
n
Kutai
Kartanega
r a. (5)
Upah
Minimum
Kabupate
n secara
langsung
berpengar
uh
signifikan
terhadap
Kemiskina
n di
Kabupate
n
Kutai
Kartanega
r a- (6)
Pendidika
n ^l^ung
berpengar
uh
signifikan
terhadap
Kemiskina
n di
Kabupate
n
Kutai
2
8
2
9
ingkat pertumbuhan ekonomi akan dilihat dari perubahan jumlah PDRB Harga
Konstan dalam suatu negara maka akan hal tersebut akan setara dengan terjadinya
tenaga kerja. Pertama, efek subtitusi yang mendorong tiap pekerja untuk bekerja lebih
lama, karena upah yang diterimanya dari tiap jam kerja lebih tinggi. Kedua, Efek
pekerja ingin menikmati lebih banyak rekreasi bersamaan dengan lebih banyaknya
berikut:
3
0
keterangan
:Variabel Dependen
:Variabel Independen
:Arah Hubungan
semakin banyak faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan output yang
terhadap tingginya penyerapan tenaga kerja dan pada gilirannya akan berdampak
pernyataan bahwa tenaga kerja yang menetapkan tingkat upah minimumnya pada
tingkat upah tertentu, jika seluruh upah yang ditawarkan besarnya d i bawa h tingkat
daerah terlalu rendah, maka akan berakibat pada tingginya jumlah pengangguran
yang terjadi pada daerah tersebut. Namun dari sisi pengusaha, jika upah meningkat
dan biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, maka akan mengurangi efisiensi
kerja guna mengurangi biaya produksi. Hal ini akan berakibat peningkatan
pengangguran.
2.8 HIPOTESIS
terhadap pengangguran.
pengangguran
3
1
3
2
METODE PENELITIAN
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang terbentuk peristiwa, hal,
atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti,
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Populasi pada penelitian ini yaitu Kabupaten Gowa populasi dari
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2011). Dengan demikian sampel adalah sebagian dari populasi
sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi. Maka sampel dalam penelitian ini
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dangan
cara yang samaatau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.
1. Pengangguran (Y) istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari seminggu, atau seseorang yang
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
persen.
3. Upah Minimum (X2) adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha
3
3
3
4
kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau dilakukan dan
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu
baik untuk karyawan itu sendiri maupun untuk keluarganya. Jadi upah berfungsi
sebagai imbalan atas usaha kerja yang diberikan seseorang tersebut kepada
dokumentasi atau publikasi informasi yang diterbitkan oleh pemerintah atau sumber
pelengkap, ataupun untuk diproses lebih lanjut. Beberapa literatur teori, konsep serta
dari text book serta jurnal-jurnal terkait. Jenis data yang akan dianalisis dalam
penelitan ini adalah data sekunder berupa data time series yang merupakan data
entitas dengan dimensi waktu/periode yang dalam penelitian ini menggunakan periode
2009-2016.
35
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder.
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari berbagai macam sumber, seperti data
dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperoleh dari situs resmi yang diterbitkan
secara resmi. Selain itu, data ini diperoleh dari beberapa hasil penelitian
sebelumnya termasuk dalam karya ilmiah yang lain yang mendukung penelitian
ini.
Y = a + b1 X1 + b2 X2 +e............................................................(3.1)
Keterangan:
Y = Pengangguran
X1 = Pertumbuhan Ekonomi
X2 = Upah
a = Konstanta
e = Error Term
variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang
dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik dan analisis statistik.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau
asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
37
bebas lainnya atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel
bebas lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
atau nilai variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance value dibawah 0,10
atau nilai VIF diatas 10, maka terjadi problem multikolinearitas. Jika terjadi
bebas.
korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Oleh karena itu, Klasifikasi
nilai dw yang dapat digunakan untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi
dalam model regresi.
Tabel 3.1 Klasifikasi Nilai DW untuk Autokorelasi
Nilai Keterangan
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas
Uji ini dapat dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai predisi
grafik tersebut tida terdapat pola tertentu dan data tersebut secara acak di atas
heterosedastisitas.
berikut:
1) Ho : b1, b2, b3, b4, b5, b6 = 0 artinya tidak ada pengaruh dari variabel
39
2) Ha : b1, b2, b3, b4, b5, b6 # 0 artinya ada pengaruh dari variabel
b. Tes Statistik
1) Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada
2) Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak
dengan t tabel pada taraf nyata a = 0,05. Uji t berpengaruh positif dan signifikan
apabila hasil perhitungan t hitung lebih besar dari t tabel (t- hitung > t- tabel) atau
probabilitas kesalahan lebih kecil dari 5 % (P<0,05). Selanjutnya akan dicari nilai
koefisien determinasi partial (r2 ) untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X)
b. Tes Statistik
Jika T-hitung > T-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada
40
variabel dependen.
3.7.3 R-Square (R ) 2
mempengaruhi variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1).
2
Semakin besar nilai R , maka semakin besar variasi variabel dependen yang
2
Korelasi Sempurna
1
Sumber: Sarwono (2016)
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan Edisi Kedua. STIE YKPN :YogyakartA
Ghozali, Imam, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Gilarso, Drs.T. S. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Edisi Revisi, Yogyakarta:
Penerbit Kanisius (Anggota IKPI).
Mankiw, Gregory N. 2003. Teori Makro Ekonomi Terjemahan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Nirma Mansur, Daisy Engka, dan Steeva Tumangkang, Analisis Upah terhadap
Pengangguran Di Kota Manado Tahun 2003-2012, (Jurnal)
Rizka juita. 2003. Analisis pengaruh upah minimum, dan pengeluaran pemerintah
terhadap pengangguran terbuka di Provinsi Sulawesi Selatan.
4
Surat Edaran Mentri Tenaga Kerja No. SE-07/Men/2003. Tentang Penentuan
Upah.
43