Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME

MODUL JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH


SEMESTER II

Oleh:
MUHAMMAD RAYHAN ADITIA
71190811054

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
A.Aspek promotif dan preventif penyakit kardiovaskular

penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapat di


tularkan oleh orang ke orang melalui bentuk kontak apapun. Di Indonesia penyakit
tidak menular menjadi permasalahan besar karena sekarang ini penyakit tidak
menular (PTM) memiliki angka kematian yang cukup tinggi. Salah satu penyakit
tidak menular adalah penyakit KARDIOVASKULAR
penyebab Utamanya :
1. Hipertensi dan penyakit jantung
Hipertensi :
a. peningkatan TD 140/90 mmhg
b. prevalensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia
c. masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan, ini di hubungkan
dengan gaya hidup dengan risiko penyakit hipertensi dan PJK.

Terdapat dua Faktor Risiko Hipertensi yaitu,

A. Faktor yang tidak dapat di rubah:


1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Genetik

B. Faktor Risiko yang dapat diubah:


1. Merokok
2. Diet rendah serat
3. Dislipidemia
4. Konsumsi garam berlebih
5. Kurang aktivitas fisik
6. Stres
7. Berat badan berlebih/ kegemukan
8. Konsumsi alcohol

Hipertensi berbahaya jika tidak terkontrol sehingga akan menyebabkan


komplikasi seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah di otak
sehingga menderita stroke, penyakit ginjal, kerusakaan mata atau retinopati,

2
penyakit pembuluh darah tepi, gangguan di setiap saraf, bahkan gangguan serebral
pada otak.
Meningkatnya penderita hipertensi dikarenakan rendahnya pengetahuan ;
- Pasien
- Masyarakat
- Petugas kesehatan
Merupakan penyebab utama tidak terkontrolnya tekanan darah pada pasien
di ASIA
Pencegahan Hipertensi:
C. Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat
seseorang lebih berisiko terserang hipertensi.
D. Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih
terhindar dari risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau
bersepeda 2-3 jam setiap minggu.
E. Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya, roti
dari biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran.
F. Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok
teh.
G. Kurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol
yang disarankan, bisa meningkatkan risiko hipertensi.
H. Berhenti merokok. Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara
langsung, tetapi rokok bisa membuat arteri menyempit, sehingga
meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
I. Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan. Meminum lebih dari empat
cangkir kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.
Pencegahan juga bisa dilakukan melalui dua penedekatan
J. Edukasi
K. Gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi dikarenakan jarang berolahrga, pola makan yang
tidak teratur, stress, obesitas, serta merokok
Peran epidemiologi dalam pencegahan:
yang harus dilakukan pertama identifikasi faktor risiko yang dapat
dimodifikasi, mengetahui konsep dasar penyakit, kemudian upaya pencegahan
sesuai dengan riwayat alamiah penyakit.

3
Riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan :
1. Periode prepatogenesis
a. Tingkat pencegahan primer, bisa dilakukan dengan metode promosi
kesehatan dan perlindungan khusus
2. Periode patogenesis
a. Tingkat pencegahan sekunder, melakukan diagnosis dini dan
pengobatan segera dan pembatasan ketidakmampuan (disability)
b. Tingkat pencegahan tersier, melakukan rehabilitasi

Gejala hipertensi:
Pada umumnya gejala hipertensi tidak di sertai dengan gejala atau keluhan
tertentu, keluhan tidak spesifik pada penderita hipertensi biasanya
merasakan sakit keppala pusing, jantung berdebar-debar sampai merasakan
nyeri didada, selalu gelisah, pengelihatan terasa kabur dan juga mudah lelah

Nilai normal HDL (kolesterol):


Semakin tinggi angka kolestrol HDL, maka akan semakin rendah resiko
anda terkena penyakit jantung.
 Tinggi : optimal, menurunkan resiko penyakit jantung (60 mg/dl dan
lebih tinggi)
 Rendah, resiko untuk penyakit jantung meningkat (pria : kurang dari
40 mg/dl) (wanita : kurang dari 50 mg/dl)

Nilai normal trigliserida:


Trigliserida yang tinggi menyebabkan resiko penyakit jantung coroner
1. Normal : kurang dari 150 mg/dl
2. Agak tinggi : 150-199 mg/dl
3. Tinggi : 200-499 mg/dl hipertensi:
1. Promkes melalui KIE dalam pengendalian hipertensi
dengan perilaku CERDIK dan PATUH.
2. Meningkatkan pencegahan
4. Sangat tinggi : >500 mg/dl

4
Penyebab penyakit kardiovaskular lainnya:
1. Diabetes Melitus
2. Kanker
3. PPOK
4. Perokok pasif

Pencegahan penyakit kardiovaskular:


1. Tingkat pencegahan primer
a. Promosi kesehatan
- Pendidikan kesehatan, penyuluhan/edukasi
- Gizi seimbang sesuai dengan perkembangan
- Penyediaan perumahan yang layak
- Rekreasi yg cukup
- Pekerjaan yg sesuai
- Konseling
- Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Perlindungan khusus
- Imunisasi
- Kebersihan perorangan
- Sanitasi lingkungan
- Perlindungan thdp kecelakaan akibat kerja
- Penggunaan gizi tertentu
- Perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan kanker
- Menghindari zat-zat alergenik

5
2. Pencegahan Sekunder
- Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung
namun belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan
proses penyakit tidak berlanjut
- Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah
komplikasi
- Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan (yang tepat)
- Diagnosis dini dan pengobatan segera
-Penemuan kasus (individu atau masal)
-Skrining
-Pemeriksaan khusus dengan tujuan:
-Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
-Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
-Memperpendek masa ketidakmampuan

3. Pencegahan Tersier
a. Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir
periode patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacad dan
mengembalikan penderita ke status sehat
b. Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil
penderitaan dan membantu penderita-penderita untuk melakukan
penyesuaian terhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi
c. Terdiri dari:
i. Disability limitation
ii. Rehabilitation
Rehabilitasi :
b. Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya
c. Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar
menggunakan mereka yang telah direhabilitasi
d. Penempatan secara selektif
e. Mempekerjakan sepenuh mungkin
f. Terapi kerja di Rumah Sakit
g. Menyediakan tempat perlindungan khusus

6
7

Anda mungkin juga menyukai