Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS TREN

RESUME

Disusun untuk memenuhi matakuliah

Manajemen Keuangan

yang dibimbing oleh Satriya Candra Bondan Prabowo S.E., M.M..

Oleh

1. Masyithah Nikmatul Arafah (185020200111074)


2. Wahyu Putra Libbaskara (185020201111008)
3. Novriska Safitri (185020201111026)
4. Nur Elliza Fauziah (185020201111053)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2020
I. Metode Ramalan Jual
Ramalan (forecasting) proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang mungkin
terjadi dimasa mendatang dengan cara mengkaji data yang ada. Jualan (sales) artinya
hasil proses menjual atau hasil penjualan. Penjualan (selling) artinya proses menjual.
Menjual (sale) artinya menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu.
Dengan demikian, Ramalan jualan (sales forecasting) merupakan proses aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual dimasa mendatang dalam keadaan tertentu dan
dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan/atau mungkin akan terjadi.
Ramalan jualan merupakan faktor penting dalam perencanaan perusahaaan karena
ramalan jualan menentukan anggaran jualan , dan anggaran jualan menentukan
anggaran produk, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha, anggaran kas,
anggaran laba rugi dan anggaran neraca.
Teknik ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif atau dengan
gabungan keduanya.
I.I Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif dapat menggunakan beberapa metode,
yakni:
1.Metode pendapat para tenaga penjualan, yakni menekankan pertimbangan dan dan
keahlian dari para tenaga penjualan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan
kecil dan perusahaan yang menghasilkan sedikit produk.
Kelebihan dari metode ini adalah:
a. menanamkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap perusahaan
b. Ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan
c. Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk
tercapainya target penjualan
Kekurangan metode pendapat para tenaga kerja yakni:
a. Tenaga penjualan bisa menjaditerlalu optimis atau pesimis
b. Perhatian yang tidak cukup mungkij ditujukan untuk variabel sebab akibat yang
luas
c. Metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek , tujuan utama dalam
ramalan jualan seharusnya memaksimalkan laba jangka panjang daripada jangka
pendek.
2.Metode pendapat para manajer divisi, yakni menekankan pertanggung jawaban dari
manajer penjualan daerah atau produk.
Kelebihan metode ini antara lain:
a. Dapat digunakan secara lebih luas oleh perusahaan dari semua ukuran
b. Berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas.
Kekurangan metode ini yakni:
Digunakan untuk ramalan jualan jangka pendek sehingga dapat mengabikan
pemaksimalan laba jangka panjang.
3. Metode pendapat juri dan eksekutif, metode ini sering digunakanoleh perusahaan
kecil dan menengah. Dalam bentuk paling sederhana, metode ini menyajikan
pertimbangan kombinasi atau pendapat dari eksekutif tingkat atas dalam perusahaan
tersebut.
Kelebihan dari metode ini adalah sederhana, langsung dan ekonomis. Sedangkan
kekurangannya adalah:
a. Memerlukan pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas
b. Menghasilkan ramalan yang kurang ilmiah
4. Metode pendapat para pakar, dalam hal ini orang yang berpengalaman dan ahli
dalam bidang penjualan sering kali dimintai pertimbangan untuk meramalkan
penjualan.
Kelebihan metode ini adalah mudah dilakukan. Sedangkan kekurangannya adalah
bersifat subjektif(artinya lebih mengandalkan orang daripada data yang mendukung
pendapat orang tersebut).
5.Metode pendapat dari survei konsumen, metode ini juga dapat digunakan untuk
meramalkan jualan. Sasaran survei bisa berupa individu, rumah tangga, perusahaan,
departemen,negara atau organisasi tertentu.
I.II Metode Kuantitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kuantitatif dapat menggunakan beberapa analisis,
yakni analisis lini produk, metode distribusi probabilitas, analisis tren dan analisis
regresi.
1.Analisis lini produk, dalam membuat ramalan penjualan analisis ini sangatlah
penting. Ramalan jualan baik strategis maupun taktis harus mencakup keputusan
sementara tentang jalur produk baru yang akan diperkenalkan, jalur produk lama yang
akan dihapus, serta inovasi dan produk campuran.
2.Metode distribusi probabilitas, metode ini dapat digunakan untuk meramalkan
jualan dengan cara menaksir variasi produk yang akan dijual, kemudian memilih
angka tertentu untuk membuat kelas interval dan selanjutnya titik tengah dari kelas
interval tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing. Langkah
berikutnya adalah membuat probabilitas atas masing-masing nilai kelas interval dan
mengalikan probabilitas tersebut sehingga memperoleh nilai tertimbang (terbobot).
Jumlah keseluruhan nilai tertimbang merupakan jualan yang diramalkan.
Kelebihan metode ini adalah adanya nilai tunggal dari nilai yang diharapkan serta
kemudahan dalam mendistribusikan probabilitas. Akan tetapi, metode ini bergantung
pada semata-mata pada taksiran manajemen dalam menentukan besarnya nilai
probabilitas.
Contoh distribusi probabilitas:
Jualan (unit) x Nilai tertimbang
probabilitas (unit)
1.000 10% 100
5.000 20% 1.000
9.000 35% 3.150
13.000 30% 3.900
17.000 5% 850
Ramalan 100% 9.000

3. Analisis Tren, merupakan salah satu metode statistik yang mudah digunakan
dalam meramalkan (jualan). Tren merupakan gerakan lamban berjangka panjang yang
menuju ke suatu arah baik menaik atau menurun dalam suatu periode. Analisis tren
terdiri atas:
a. Analisis tren garis lurus, adalah suatu tren yang diramalkan naik atau turun secara
garis lurus
b. Analisis tren bukan garis lurus dapat menggunakan 2 metode yakni tren parabola
kuadrat dan tren eksponensial.
4. Analisi regresi, juga termasuk dalam metode statistik untuk meramalkan (jualan).
Analisis regresi merupakan analisis antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas
(X). Analisis regresi terdiri dari analisis regresi sederhana (apabila variabel bebasnya
hanya satu) dan regresi berganda (apabila variabel bebasnya lebih dari satu).

II. Analisis Tren Garis Lurus


Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung menuju ke satu arah
(nak atau turun) dalam sautu ata runtut waktu. Garis tren pada dasarnya garis regresi dan
variable bebas (X) merupakan variable waktu.
Tren Garis Lurus (linear) adalah suatu tren yang diramalkan naik atau turun secara garis
lurus yang terdiri atas metode kuadrat kecil dan metode momen.

II.I METODE KUADRAT TERKECIL


CARA 1:

Tahun Jualan (Y) X X2 XY


(VariabelBebas
)
2011 130 0 0 0
2012 145 1 1 145
2013 150 2 4 300
2014 165 3 9 495
2015 170 4 16 680
∑ 760 10 30 1620
Ramalan jualan menggunakan metode kuadrat kecil (least square) dapat dihitung dengan
rumus:
Y = a+bX
n ∑ XY −∑ X ∑Y Y = Variabel terikat
b= 2 2
n(∑ X ) −(∑ X )
X = Variabel Bebas
n ∑ XY ∑X
a=
n (∑ X ) 2
−b( )
a a = nilai konstanta
b = koefisien arah regresi
n = banyaknya data

5 x 1620−10 x 760 8100−7600


b= = =10
5 x 30−(10)2 150−100

760 10
a=
5
−10
5( )
=152−20=132

untuk menghitung a selain menggunakan cara tersebut juga terdapat cara lain, yaitu:
∑ X 2 ∑Y −∑ X ∑ XY
a=
n ∑ X 2− ( ∑ X ) 2
30 x 760−10 x 1620
a=
5 x 30−(10)2
a = 132
Jika nilai a dan b sudah ditemukan, selanjutnya kita masukkan ke rumus:
Y = a + bX
Y = 132 + 10(5)
Y = 182

CARA 2:
Tahun Jualan (Y) X XY X2
(VariabelBebas
)
2011 130 -2 -260 4
2012 145 -1 -145 1
2013 150 0 0 0
2014 165 1 165 1
2015 170 2 340 4
∑ 760 0 100 10
*syarat: ∑X=0
∑Y ∑ XY
a= b=
n ∑X2
760 100
a= =152 b= =10
5 10
Y = a + bX
Y = 152 + 10(3)
Y = 182

II.II METODE MOMENT


Ramalan jualan menggunakan metode momen dapat dihitung dengan rumus:
Y = a + bX
∑Y = na + b∑x
∑XY = a ∑X + b∑X2
Tahun Jualan (Y) X X2 XY
(VariabelBebas
)
2011 130 0 0 0
2012 145 1 1 145
2013 150 2 4 300
2014 165 3 9 495
2015 170 4 16 680
∑ 760 10 30 1620
Cara Eliminasi
760 = 5a + b10 (dikalikan tiga untuk mengeliminasi b)
1620 = 10 a + b30

2280 = 15a + b30


1620 = 10a + b30
660 = 5a
660
a= = 132
5

760 = 5a + b10
760 = 5(132) + b10
760 = 660 + b10
760-660 = b10
100 = b10
b = 10

Y = a + bX
Y = 132 + 10(5)
Y = 182

III. Analisis Tren Bukan Garis Lurus (Non Linear)


Ada beberapa macam analisis tren non linear, antara lain tren parabola kuadrat, tren
eksponensial, dan tren eksponensial yang diubah.
III.I TREN PARABOLA KUADRAT
Tren parabola adalah tren yang nilai variabel terikat naik atau turun tidak linear atau
terjadi parabola (melengkung).
Persamaan tren parabola kuadrat adalah:
Y = a + bX + c(X)2
Berikut contoh soal regresi trend parabola :
1. Perhatikan tabel produksi padi suatu daerah selama enam tahun berikut :
Hitunglah nilai regresi - nya, jika x = 7. dengan menggunakan persamaan regresi trend
parabola?
Jawab :

Pertama kita mencari variabel x terlebih dahulu yang didapat dari nilai yang berada di
tengah pada variabel y. jika jumlah data - nya genap, maka variabel x dimulai dari
titik 1, sedangkan jika data - nya ganjil, maka variabel x dimulai dari titik 0. maka
didapat hasil seperti tabel di bawah ini:

Kemudian, cari persamaan normal - nya dari penurunan rumus di bawah ini :

an + b X + c X^2 = Y
a X + b X^2 + c X^3 = XY
a X^2 + b X^3 + c X^4 = X^2 Y
6a + 0 + 28c = 93
0 + 28b + 0 = 154
28a + 0 + 196 = 498
Kemudian kalikan persamaan ( 1 ) dengan 28 dan kalikan persamaan ( 3 ) dengan 6 :
168a + 784c = 2604
168a + 1176c = 2988 -
-392c = -384
c = 384 / 392
= 0.97
Kemudian masukkan nilai c ke dalam persamaan ( 1 ) :
6a + 28c = 93
6a + ( 28 * 0.97 ) = 93
6a + 27.16 = 93
6a = 93 - 27.16
a = 10.97
Kemudian gunakan persamaan ( 2 ) untuk mencari nilai b :
28b = 154
b = 5.5
Jadi, persamaan trend parabola dari y adalah :
Y = 10.97 + 5.5 X + 0.97 X^2
Dengan x = 7, maka ramalan produksi padi adalah :
Y = 10.97 + 5.5 * 7 + 0.97 * 49
Y = 97
Jadi, besar ramalan produksi padi adalah 97.

III.II TREN EKSPONENSIAL


Tren eksponensial atau tren logaritma atau tren pertumbuhan adalah tren yang
nilai variabel bebasnya naik secara berlipat ganda (bukan garis lurus).
Tren garis lurus (linear) memiliki bentuk persamaan Y = a + bX (b = rata-rata
kenaikan Y per satuan waktu). Tren yang tidak linear dapat dibuat linear dengan cara
melakukan transformasi (perubahan bentuk), misalnya :
Tren eksponensial : Y = abx diubah menjadi
Tren semi-log Y = log a + (log b)X
log Y = Y0, log a = a0 dan log b = b0
Maka, Y0 = a0 + b0X
Tren eksponensial sering digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk, pendapatan
nasional, hasil produksi, hasil penjualan, atau kejadian lain yang pertumbuhannya
(secara geometris) berkembang dengan sangat cepat. Contohnya.
Tahun Y Log Y X X log Y X2
1 20 1,30 1 1,30 1
2 100 2,00 2 2,00 4
3 800 2,90 3 8,70 9
4 3.000 3,48 4 13,92 16
5 15.000 4,18 5 20,90 25
6 150.000 5,18 6 31,08 36
7 1.000.000 6,00 7 42,00 49
8 2.000.000 6,30 8 50,40 64
∑ 31,34 36 172,30 204

Y = 31,34 ÷ 8 = 3,197
X = 36 ÷ 8 = 4,5
b0 = { ∑XY – (∑X ∑Y) : n } : { ∑X2 – (∑X)2 : n }
= {172,30 – (36 x 31,34):8} / {204-(36)2 :8}
= 31,27/42 = 0,745

a0 = Y - b0 X
= 3,917 – 0,745 (4,5)
= 0,564
Persamaan tren yang sudah dilinearkan adalah :
Y0 = a0 + b0X
Y0 = 0,564 + 0,745
Bila ingin dibuat persamaan eksponensialnya maka nilai a0 dan b0 diantilogkan
menjadi a = 3,66 dan b = 5,56
Y = abx
= 3,66 (3,56)x
Jika ingin mengetahuo nilai ramalan minyak goreng pada tahun 9 maka nilai X = 9
Y = 3,66 (3,56)9
= 3,66 × 5.077.771,15
= 18.584.642,41
Jadi, ramalan minyak goreng yang dijual pada tahun 9 sebesar 18.584.642,41

III.III Tren Eksponensial yang Diubah


Untuk membuat ramalan dengan tren eksponensial yang diubah, menggunakan rumus
sebagai berikut.
k = y1-a
y 2− y 1
a= 2
b −1
y 3− y 2
b2 =
y 2− y 1
y = k+abx
contoh: selama 6 tahun terjadi penjualan sebagai berikut.
Tahun x Penjualan
1 0 1 (Y1)
2 1 5
3 2 10 (Y2)
4 3 20
5 4 46 (Y3)
6 5 70

Tiga titik yang dipilih diganti dengan penjualan tahun 1 (X=0), tahun 3 (X=2), tahun 5
(X=4), berjarak dua tahun. Dengan menggunakan rumus k, a, b, dan Y diperoleh:
y 3− y 2 46−10
b2 = =
y 2− y 1 10−1
b2 = 4
b=2
y 2− y 1 10−1
a= =
b2 −1 4−1
a=3
k = y1-a = 1-3 = -2
y = k+abx = -2 + 3 (2)x
untuk tahun 7x = 6, maka penjualan tahun ke-7 adalah
y = -2 + 3 (2)6 = -2 + 192
y = 190

III. IV Standar Kesalahan Peramalan


Dalam analisis tren terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk ramlan
penjualan, yaitu metode trren garis lurus dan metode tren bukan garis lurus. Untuk
mengetahui metode mana yang paling sesuai dai kedua metode tersebut, maka
digunakan Standar Kesalahan Peramalan (SKP). Nilai SKP ynag terkecil
menunjukkan bahwa ramalan yang disusun tersebut mendekati kesesuaian. Berikut
rumus nilai SKP.

Menggunakan penjualan susu oleh PT Imma yang ramalan penjualannya


menggunakan metode garis lurus dan metode bukan garis lurus. Menurut metode
kuadrat terkecil, persamaan garis lurusnya adalah.
Y = a + bX
Y = 132 + 10X
Berikut tabel ramalan jualan tren garis lurus
Tahun x a bX Ramalan Jualan (Y)
2011 0 132 0 132+0=132
2012 1 132 10 132+10=142
2013 2 132 20 132+20=152
2014 3 132 30 132+30=162
2015 4 132 40 132+40=172
Perhitungan SKP garis lurus, sebagai berikut.
Tahun Ramala Ramalan (x-y) (x-y)2
n Jualan Jualan
Nyata (Y)
2011 130 132 -2 4
2012 145 142 3 9
2013 150 152 -2 4
2014 165 162 3 9
2015 170 172 -2 4
∑ 30
30
SKP =
√ 3
=3,16

Menurut metode parabola kuadrat/persamaan tren bukan garis lurus adalah:


Y = a + bX + c (X)2
Y = 153,43 + 10X – 0,71 (X)2
Sedangkan, untuk menghitung SKP tren bukan garis lurus juga melalui cara yang
hampir serupa, berikut ini ramalan jualan tren bukan garis lurus.
Tahun x a bX cX2 Ramalan Jualan (Y)
2011 -2 153,43 -20 -2,84 153,43 – 20 – 2,84 = 130,59
2012 -1 153,43 -10 -0,71 153,43 - 10 – 0,71 = 142,72
2013 0 153,43 - 0 153,43 – 0 – 0 = 153,43
2014 1 153,43 10 -0,71 153,43 + 10 – 0,71 = 162,72
2015 2 153,43 20 -2,84 153,43 + 20 – 2,84 = 170,59
Perhitungan SKP tren bukan garis lurusnya sebagai berikut.
Tahun Ramalan Jualan Ramalan Jualan (x-y) (x-y)2
Nyata (Y)
2011 130 130,59 -0,59 0,3481
2012 145 142,72 2,28 5,1984
2013 150 153,43 -3,43 11,7649
2014 165 162,72 2,28 5,1984
2015 170 170,59 -0,59 0,3481
∑ 22,8579

22,86
SKP =
√ 3
=2,76

Jadi menggunakan metode tren garis lurus dengan nilai SKP 3,16 lebih besar dibandingkan
menggunakan metode tren bukan garis lurus (parabola) yang mempunyai nilai SKP 2,76.

Anda mungkin juga menyukai