Analisis Tren Resume-1
Analisis Tren Resume-1
RESUME
Manajemen Keuangan
Oleh
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
I. Metode Ramalan Jual
Ramalan (forecasting) proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang mungkin
terjadi dimasa mendatang dengan cara mengkaji data yang ada. Jualan (sales) artinya
hasil proses menjual atau hasil penjualan. Penjualan (selling) artinya proses menjual.
Menjual (sale) artinya menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu.
Dengan demikian, Ramalan jualan (sales forecasting) merupakan proses aktivitas
memperkirakan produk yang akan dijual dimasa mendatang dalam keadaan tertentu dan
dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan/atau mungkin akan terjadi.
Ramalan jualan merupakan faktor penting dalam perencanaan perusahaaan karena
ramalan jualan menentukan anggaran jualan , dan anggaran jualan menentukan
anggaran produk, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha, anggaran kas,
anggaran laba rugi dan anggaran neraca.
Teknik ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif atau dengan
gabungan keduanya.
I.I Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif dapat menggunakan beberapa metode,
yakni:
1.Metode pendapat para tenaga penjualan, yakni menekankan pertimbangan dan dan
keahlian dari para tenaga penjualan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan
kecil dan perusahaan yang menghasilkan sedikit produk.
Kelebihan dari metode ini adalah:
a. menanamkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap perusahaan
b. Ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan
c. Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk
tercapainya target penjualan
Kekurangan metode pendapat para tenaga kerja yakni:
a. Tenaga penjualan bisa menjaditerlalu optimis atau pesimis
b. Perhatian yang tidak cukup mungkij ditujukan untuk variabel sebab akibat yang
luas
c. Metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek , tujuan utama dalam
ramalan jualan seharusnya memaksimalkan laba jangka panjang daripada jangka
pendek.
2.Metode pendapat para manajer divisi, yakni menekankan pertanggung jawaban dari
manajer penjualan daerah atau produk.
Kelebihan metode ini antara lain:
a. Dapat digunakan secara lebih luas oleh perusahaan dari semua ukuran
b. Berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas.
Kekurangan metode ini yakni:
Digunakan untuk ramalan jualan jangka pendek sehingga dapat mengabikan
pemaksimalan laba jangka panjang.
3. Metode pendapat juri dan eksekutif, metode ini sering digunakanoleh perusahaan
kecil dan menengah. Dalam bentuk paling sederhana, metode ini menyajikan
pertimbangan kombinasi atau pendapat dari eksekutif tingkat atas dalam perusahaan
tersebut.
Kelebihan dari metode ini adalah sederhana, langsung dan ekonomis. Sedangkan
kekurangannya adalah:
a. Memerlukan pengalaman khusus dan pengetahuan yang luas
b. Menghasilkan ramalan yang kurang ilmiah
4. Metode pendapat para pakar, dalam hal ini orang yang berpengalaman dan ahli
dalam bidang penjualan sering kali dimintai pertimbangan untuk meramalkan
penjualan.
Kelebihan metode ini adalah mudah dilakukan. Sedangkan kekurangannya adalah
bersifat subjektif(artinya lebih mengandalkan orang daripada data yang mendukung
pendapat orang tersebut).
5.Metode pendapat dari survei konsumen, metode ini juga dapat digunakan untuk
meramalkan jualan. Sasaran survei bisa berupa individu, rumah tangga, perusahaan,
departemen,negara atau organisasi tertentu.
I.II Metode Kuantitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kuantitatif dapat menggunakan beberapa analisis,
yakni analisis lini produk, metode distribusi probabilitas, analisis tren dan analisis
regresi.
1.Analisis lini produk, dalam membuat ramalan penjualan analisis ini sangatlah
penting. Ramalan jualan baik strategis maupun taktis harus mencakup keputusan
sementara tentang jalur produk baru yang akan diperkenalkan, jalur produk lama yang
akan dihapus, serta inovasi dan produk campuran.
2.Metode distribusi probabilitas, metode ini dapat digunakan untuk meramalkan
jualan dengan cara menaksir variasi produk yang akan dijual, kemudian memilih
angka tertentu untuk membuat kelas interval dan selanjutnya titik tengah dari kelas
interval tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing. Langkah
berikutnya adalah membuat probabilitas atas masing-masing nilai kelas interval dan
mengalikan probabilitas tersebut sehingga memperoleh nilai tertimbang (terbobot).
Jumlah keseluruhan nilai tertimbang merupakan jualan yang diramalkan.
Kelebihan metode ini adalah adanya nilai tunggal dari nilai yang diharapkan serta
kemudahan dalam mendistribusikan probabilitas. Akan tetapi, metode ini bergantung
pada semata-mata pada taksiran manajemen dalam menentukan besarnya nilai
probabilitas.
Contoh distribusi probabilitas:
Jualan (unit) x Nilai tertimbang
probabilitas (unit)
1.000 10% 100
5.000 20% 1.000
9.000 35% 3.150
13.000 30% 3.900
17.000 5% 850
Ramalan 100% 9.000
3. Analisis Tren, merupakan salah satu metode statistik yang mudah digunakan
dalam meramalkan (jualan). Tren merupakan gerakan lamban berjangka panjang yang
menuju ke suatu arah baik menaik atau menurun dalam suatu periode. Analisis tren
terdiri atas:
a. Analisis tren garis lurus, adalah suatu tren yang diramalkan naik atau turun secara
garis lurus
b. Analisis tren bukan garis lurus dapat menggunakan 2 metode yakni tren parabola
kuadrat dan tren eksponensial.
4. Analisi regresi, juga termasuk dalam metode statistik untuk meramalkan (jualan).
Analisis regresi merupakan analisis antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas
(X). Analisis regresi terdiri dari analisis regresi sederhana (apabila variabel bebasnya
hanya satu) dan regresi berganda (apabila variabel bebasnya lebih dari satu).
760 10
a=
5
−10
5( )
=152−20=132
untuk menghitung a selain menggunakan cara tersebut juga terdapat cara lain, yaitu:
∑ X 2 ∑Y −∑ X ∑ XY
a=
n ∑ X 2− ( ∑ X ) 2
30 x 760−10 x 1620
a=
5 x 30−(10)2
a = 132
Jika nilai a dan b sudah ditemukan, selanjutnya kita masukkan ke rumus:
Y = a + bX
Y = 132 + 10(5)
Y = 182
CARA 2:
Tahun Jualan (Y) X XY X2
(VariabelBebas
)
2011 130 -2 -260 4
2012 145 -1 -145 1
2013 150 0 0 0
2014 165 1 165 1
2015 170 2 340 4
∑ 760 0 100 10
*syarat: ∑X=0
∑Y ∑ XY
a= b=
n ∑X2
760 100
a= =152 b= =10
5 10
Y = a + bX
Y = 152 + 10(3)
Y = 182
760 = 5a + b10
760 = 5(132) + b10
760 = 660 + b10
760-660 = b10
100 = b10
b = 10
Y = a + bX
Y = 132 + 10(5)
Y = 182
Pertama kita mencari variabel x terlebih dahulu yang didapat dari nilai yang berada di
tengah pada variabel y. jika jumlah data - nya genap, maka variabel x dimulai dari
titik 1, sedangkan jika data - nya ganjil, maka variabel x dimulai dari titik 0. maka
didapat hasil seperti tabel di bawah ini:
Kemudian, cari persamaan normal - nya dari penurunan rumus di bawah ini :
an + b X + c X^2 = Y
a X + b X^2 + c X^3 = XY
a X^2 + b X^3 + c X^4 = X^2 Y
6a + 0 + 28c = 93
0 + 28b + 0 = 154
28a + 0 + 196 = 498
Kemudian kalikan persamaan ( 1 ) dengan 28 dan kalikan persamaan ( 3 ) dengan 6 :
168a + 784c = 2604
168a + 1176c = 2988 -
-392c = -384
c = 384 / 392
= 0.97
Kemudian masukkan nilai c ke dalam persamaan ( 1 ) :
6a + 28c = 93
6a + ( 28 * 0.97 ) = 93
6a + 27.16 = 93
6a = 93 - 27.16
a = 10.97
Kemudian gunakan persamaan ( 2 ) untuk mencari nilai b :
28b = 154
b = 5.5
Jadi, persamaan trend parabola dari y adalah :
Y = 10.97 + 5.5 X + 0.97 X^2
Dengan x = 7, maka ramalan produksi padi adalah :
Y = 10.97 + 5.5 * 7 + 0.97 * 49
Y = 97
Jadi, besar ramalan produksi padi adalah 97.
Y = 31,34 ÷ 8 = 3,197
X = 36 ÷ 8 = 4,5
b0 = { ∑XY – (∑X ∑Y) : n } : { ∑X2 – (∑X)2 : n }
= {172,30 – (36 x 31,34):8} / {204-(36)2 :8}
= 31,27/42 = 0,745
a0 = Y - b0 X
= 3,917 – 0,745 (4,5)
= 0,564
Persamaan tren yang sudah dilinearkan adalah :
Y0 = a0 + b0X
Y0 = 0,564 + 0,745
Bila ingin dibuat persamaan eksponensialnya maka nilai a0 dan b0 diantilogkan
menjadi a = 3,66 dan b = 5,56
Y = abx
= 3,66 (3,56)x
Jika ingin mengetahuo nilai ramalan minyak goreng pada tahun 9 maka nilai X = 9
Y = 3,66 (3,56)9
= 3,66 × 5.077.771,15
= 18.584.642,41
Jadi, ramalan minyak goreng yang dijual pada tahun 9 sebesar 18.584.642,41
Tiga titik yang dipilih diganti dengan penjualan tahun 1 (X=0), tahun 3 (X=2), tahun 5
(X=4), berjarak dua tahun. Dengan menggunakan rumus k, a, b, dan Y diperoleh:
y 3− y 2 46−10
b2 = =
y 2− y 1 10−1
b2 = 4
b=2
y 2− y 1 10−1
a= =
b2 −1 4−1
a=3
k = y1-a = 1-3 = -2
y = k+abx = -2 + 3 (2)x
untuk tahun 7x = 6, maka penjualan tahun ke-7 adalah
y = -2 + 3 (2)6 = -2 + 192
y = 190
22,86
SKP =
√ 3
=2,76
Jadi menggunakan metode tren garis lurus dengan nilai SKP 3,16 lebih besar dibandingkan
menggunakan metode tren bukan garis lurus (parabola) yang mempunyai nilai SKP 2,76.