Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

RSIA KIRANA
TAHUN 2020

Disusun Oleh :
Komite PPRA
RSIA KIRANA MANADO

Jl. Jend.Sudirman No 78, Manado, Sulawasi Utara

Telp : ( 0431) 847973 – 863465 – 854867, 0812 2882 8888

Email : rskirana94@gmail.com

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN


KOTAPRAJA
(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
BAB I
PENDAHULUAN

Resistensi mikroba terhadap antimikroba (disingkat: resistensi antimikroba,


antimicrobial resistance, AMR) telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia,
dengan berbagai dampak merugikan dapat menurunkan mutu pelayanan
kesehatan. Muncul dan berkembangnya resistensi antimikroba terjadi karena
tekanan seleksi (selection pressure) yang sangat berhubungan dengan
penggunaan, sedangkan proses penyebaran dapat dihambat dengan cara
mengendalikan infeksi secara optimal.
Resistensi antimikroba yang dimaksud adalah resistensi terhadap antimikroba
yang efektif untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan
parasit. Bakteri adalah penyebab infeksi terbanyak maka penggunaan antibakteri
yang dimakasud adalah penggunaan antibiotik. Intensitas penggunaan antibiotik
yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan global bagi kesehatan
terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik.Selain berdampak pada morbiditas
dan mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang
sangat tinggi.Pada awalnya resistensi terjadi di tingkat rumah sakit, tetapi lambat
laun juga berkembang di lingkungan masyarakat, khususnya Streptococus
pneumoniae (SP), Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli.
Melalui penggunaan antibiotik yang rasional dan bijak merupakan salah satu
upaya peningkatan mutu pelayanan dalam program pencegahan pengendalian
infeksi dan program pengendalian resistensi antimikroba.

I. LATAR BELAKANG
Beberapa kuman resisten antibiotik sudah banyak ditemukan di seluruh dunia,
yaitu Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA), Vancomycin-
Resistant Enterococci (VRE), Penicillin-ResistantPneumococci, Klabsiella
pneumoniae yang menghasilkan Extended-Spectrum Beta-Laktamase (ESBL),
Carbapenem-Resistant Acinetobacterbaumannii dan Multiresistant
Mycobacterium tuberculosis (Guzman-Blanco et al.2000; Stevenson et al. 2005).

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN


KOTAPRAJA
(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
Kuman resisten antibiotik tersebut terjadi akibat penggunaan antibiotik yang tidak
bijak dan penerapan kewaspadaan standar (standard precaution) yang tidak benar
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study) terbukti
dari 2494 individu di masyarakat, 43% Escherechia coli resisten terhadap
berbagai jenis antibiotik atara lain: ampisilin (34%), kotrimoksazol (29%) dan
klorampenikol (25%).Hasil penelitihan 781 pasien yang di rawat di di dapatkan
81% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik, yaitu ampisilin
(73%), kotrimoksazol (56%), kloramfenikol (43%), ciprofloxacin (22%), dan
gentamisin (18%).
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Idonesia No. 40 tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional, pada bagian kedua perihal Jaminan kesehatan
maka di butuhkan suatu pedoman pengobatan Antibotik sebagai pedoman
pendukung Formularium Nasional yang dapat di gunakan sebagai acuan pada dan
fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman berupa formularium nasional
untuk menjamin ketersediaan dan akses terhadap obat serta menjamin
kerasionalan penggunaan obat yang aman, bermanfaat dan bermutu bagi
masyarakat.
Maka dari itu untuk penggunaaan antibiotika secara bijak dan peningkatan
mutu seoptimal mungkin perlu adanya program pengendalian resistensi
antimikroba di secara continue oleh Komite PPRA dan Komite PPI

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan, meminimalkan, mencegah kejadian resistensi terhadap
antimikroba dan meningkatkan penggunaan antibiotik yang bijak pada pasien di
RSIA KIRANA Manado

2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data dasar penggunaan antibiotik pada pasien di RSIA
KIRANA Manado
b. Menurunkan terjadinya resistensi antimikroba di RSIA KIRANA Manado
CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN
KOTAPRAJA
(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
c. Mengidentifikasi secara dini kejadian luar biasa (KLB) kuman infeksi di
RSIA KIRANA Manado
d. Terwujudnya penggunaan antibiotik secara bijak di RSIA KIRANA
Manado
e. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program pengendalian resistensi
antimikroba dan program pencegahan pengendalian infeksi di RSIA
KIRANA Manado
f. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan di RSIA
KIRANA Manado

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Program pengendalian resistensi antimikroba di RSIA KIRANA Manado,
meliputi:
1. Penyusunan program pengendalian resistensi antimikroba tahun 2020
oleh Komite PPRA
2. Melakukan evaluasi program pengendalian resistensi anti mikroba
( PPRA )
3. Inventarisasi kebutuhan sarana prasarana yang di butuhkan di tahun
2020 untuk PPRA
4. Persiapan SDM dengan mengirim pelatihan / workshop / seminar /
inhouse training tentang PPRA
5. Menetapkan pilot project pelaksanaan PPRA dan penanggung jawab tim
pelaksana pilot project
6. Menentukan batasan atau kriteria pasien yang akan dilakukan
pemeriksaan kultur
7. Pengumpulan data penggunaan antibiotika pada tahun 2020
8. Mengumpulkan hasil kultur pasien pada tahun 2020 dan pemeriksaan
swab peralatan di ruangan untuk mengetahui kuman yang ada di ruangan
tersebut
9. Sosialisasi program pengendalian resistensi antimikroba RSIA KIRANA
Manado

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN


KOTAPRAJA
(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
10. Melakukan evaluasi hasil pengumpulan peta kuman dan penggunaan
antibiotika secara berkala
11. Penyusunan pedoman / panduan, SPO dan kebijakan yang berkaitan
dengan pengendalian resistensi antimikroba antara lain:
a. Panduan praktek klinik penyakit infeksi
b. Panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi
c. Panduan pengelolaan spesimen mikrobiologi
d. Panduan pemeriksaan dan pelaporan hasil mikrobiologi
e. Panduan/pedoman PPI,KLB danSurveilan
12. Membuat indikator mutu program pengendalian resistensi antimikroba
13. Sosialisasi dan pemberlakuan pedoman/panduan/SPO penggunaan
antibiotik
14. Melakukan monitoring dan Evaluasi secara berkala terhadap:
a. Laporan pola mikroba dan kepekaannya
b. Pola penggunaan antibiotik secara kuantitas dan kualitas
c. Kepatuhan penggunaan antibiotik terhadap kebijakan dan panduan di
d. Penerapan kewaspadaan standar
e. Surveilans kasus infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten
f. Cohorting/isolasi bagi pasien infeksi yang disebabkan mikroba
multiresisten
15. Membuat lapooran kepada Direktur RSUD PELABUHAN RATU,
untuk perbaikan kebijakan, pedoman/panduan, SPO, dan rekomendasi
perluasan penerapan PPRA
16. Mengajukan rencana kegiatan dan anggaran tahunan PPRA kepada
Direktur

IV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan rapat Tim PPRA RSIA KIRANA Manado
2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanankan
program pengendalian resistensi antimikroba
3. Mengirim pelatihan / workshop / seminar PPRA bagi semua anggota
komite PPRA
CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN
KOTAPRAJA
(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
4. Melakukan sosialisasi program pengendalian resistensi antimikroba dan
pemberlakuan pedoman / panduan, kebijakan, SPO, penggunaan
antibiotika
5. Selama penerapan pilot project jika ditemukan kasus infeksi sulit /
kompleks maka dilaksanakan forum kajian kasus terintegrasi
6. Melakukan pemeriksaan swab kultur peralatan untuk mengetahui dan
membandingkan hasil kuman diruangan tersebut
7. Melakukan pengumpulan data dasar kasus yang di ikuti selama
penerapan dan dicatat dalam form lembar pengumpul data
8. Melakukan monitoring untuk kepatuhan pelaksanaan program
pengendalian resistensi antimikroba
9. Melakukan pengolahan dan menganalisis data yang meliputi: data pola
penggunaan antibiotik, kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik, pola
mikroba, dan pola resistensi
10. Menyajikan data hasil pilot project dan dipresentasikan di rapat jajaran
direksi
11. Melakukan pembaharuan panduan penggunaan antibiotik berdasarkan
hasil penerapan PPRA
12. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi program pengendalian
resistensi antimikroba kepada Direktur
13. Mengajukan rencana kegitan dan anggaran tahunan PPRA kepada
Direktur.

V. SASARAN
Sasaran kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba RSIA
KIRANA Manado, meliputi:
1. Seluruh Anggota komite RSIA KIRANA Manado
2. Seluruh pihak manajemen yang terkait, RSIA KIRANA Manado
3. Seluruh pelaksana pelayanan kesehatan yang terkait (klinisi, perawat,
farmasi, laboratorium)

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN


KOTAPRAJA
(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
VI. ANGGARAN
Untuk kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba RSIA KIRANA
ini di bebankan kepada anggaran belanja

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN


KOTAPRAJA
(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN
KOTAPRAJA
(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
VIII. JADWAL KEGIATAN

PENANGGUNG
BULAN (TAHUN 2020)
NO KEGIATAN JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rapat TIM PPRA RSIA KIRANA TIM PPRA
1 Manado

Menyusun program pengendalian TIM PPRA


2 resistensi antimikroba

koordinasi dengan pihak terkait dalam TIM PPRA


3 melaksanankan program pengendalian
resistensi antimikroba
Inventarisasi dan pemenuhan kebutuhan TIM PPRA

4 sarana prasarana untuk pengendalian


antimikroba
Melakukan Surveilance penggunaan TIM PPRA

5 antibiotika di ruangan untuk antibiotika


profilaksis, ISK, Pneumonia
Persiapan SDM terkait program PPRA TIM PPRA
6 melalui pendidikan dan pelatihan /
workshop PPRA untuk seluruh anggota

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN KOTAPRAJA


(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
komite PPRA
Menetapkan pilotproject TIM PPRA

7 pelaksanaan PPRA dan penanggung


jawab tim pelaksana pilot project
Menentukan batasan atau kriteria pasien TIM PPRA
8 yang akan dilakukan pemeriksaan kultur

Pengumpulan data penggunaan TIM PPRA


9 antibiotika tahun 2020

Penyusunan TIM PPRA


pedoman,panduan,kebijakan,SPO
10
terkait pengendalian resistensi
antimikroba

11 Membuat indikator mutu program


pengendalian resistensi antimikroba
12 TIM PPRA
Sosialisasi program pengendalian
antimikroba dan pemberlakuan
kebijakan, panduan, pedoman, SPO

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN KOTAPRAJA


(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
TIM PPRA
Melakukan forum kajian kasus
(Dilakukan 6 bulan
13 terintergrasi untuk kasus infeksi yang
sulit sekali atau
insidental)
Melakukan pengumpulan data dasar TIM PPRA
kasus yang di ikuti selama penerapan
14 dan dicatat dalam form lembar
pengumpul data

Melakukan monitoring untuk kepatuhan TIM PPRA


15 pelaksanaan program pengendalian
resistensi antimikroba
Melakukan pengolahan dan TIM PPRA
menganalisis data yang meliputi: data
16 pola penggunaan antibiotic profilaksis,
definitif, empiric secara kuantitas dan
kualitas
17 Melaporkan hasil monitoring dan TIM PPRA
evaluasi program pengendalian
resistensi antimikroba kepada Direktur

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN KOTAPRAJA


(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
Mengajukan rencana kegiatan dan TIM PPRA
anggaran tahunan PPRA kepada
18
Direktur.

Evaluasi pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba dilakukan oleh Komite PPRA dan komite PPI RSIA KIRANA
Manado, dan mengkoordinasikan kepada kepala bidang pelayanan medis dan keperawatan kemudian membuat laporan kepada
direktur.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Semua hasil kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba dicatat pada catatan harian dan catatan bulanan.
2. Pelaporan dan hasil evaluasi dilakukan tiap bulan,empat bulan,semester dan tahunan kepada KPPRA, KPPI dan di koordinasikan
kepada kepala bidang pelayanan medis dan keperawatan kemudian dilaporkan kepada direktur RSIA KIRANA Manado.

Manado, …………. 2020


Ketua Komite PPRA
RSIA KIRANA Manado

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN KOTAPRAJA


(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id
Dr. dr Novie Rampengan, SpA
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

CONTOH DOKUMEN PPRA INI DISUSUN OLEH PERDALIN KOTAPRAJA


(KOTA PerifeR Area Jawa tengAh)
www.perdalinkotapraja.or.id

Anda mungkin juga menyukai