Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA

POLIKLINIK KONSELING TESTING SUKARELA


TAHUN 2019

RUMSH SAKIT UMUM PUSAT PROF. Dr. R.D./ KANDOU


MANADO
TAHUN 2018
LAPORAN KEGIATAN

POLIKLINIK KONSELING TESTING SUKARELA

TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN

Voluntery Counselling and Testing ( VCT ) atau klinik konseling testing Sukarela ( KTS )
Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr. R.D. Kandou Manado, kegiatannya dimulai sekitar bulan
Oktober 2004 sebagai respond an analisa terhadap kecendrungan – kecendrungan
masyarakat di Sulawesi Utara yang mengarah pada perilaku yang berisiko untuk terjadinya
penularan HIV/AIDs.

Dalam memberi pelayanan VCT/KTS Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr. R.D. Kandou
Manadomemiliki seorang ketua Tim,1 dokter specialist coordinator pelayanan medis, 4
konselor, 1 menejer kasus, 1 tenaga laboratorium, 1 tenaga farmasi dan 1 tenaqga
administrasi.

Di tahun pertama perjalanannya memberi pelayanan, bulan Oktober 2004 VCT/KTS


hanya dapat menjaring 8 kasus baru. Hal ini disebabkan karenajejaring pelayanan internal
Rumah Sakit maupun jejaring external belum terbentuk. Pada tahun berikutnya terjadi
peningkatan penemuan kasus baru dan meningkatnya cakupan pelayanan, berturut – turut
tahun 2005 40 kasus baru, tahun 2006 49 kasus baru, sampai pada tahun 2018 : 328 kasus
baru atau rata – rata 27,3 kasus setiap bulan. Jumlah komulatif kasus baru di Sulawesi Utara
dari tahun 2004 sampai dengan 2018 adalah 1961 kasus baru.

B. VISI DAN MISI


1. Visi
Visi dari VCT/KTS Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr. R.D. Kandou Manado, menjadi
pusat rujukan HIV/AIDS nasional di Indonesia timur tahun 2021.
2. Misi
a. Meningkatkan peran dan fungsi VCT/KTS.
b. Memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkeswinambungan
c. Meningkatkan kemampuan petugas.
3. Motto
Melayani dengan hati dan hati – hati

C. TUJUAN
Meningkatkan kemudahan akses bagi ODHA untuk mendapatkan pelayanan,
pencegahan, pengobatan dampingan dan perawatan sehingga banyak mODHA yang
memperoleh pelayanan yang berkualitas di Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr. R.D.
Kandou Manado.

D. STRATEGI
1. Voluntery Counnselling and Testing atau klinik koseling dan Testing Sukarela
( VCT/KTS )
2. Care Support and Treatment atau perewatan, dampingan dan pengobatan ( CST/
PDP ).
3. Prevent Mother to Child Transmision atau pencegahan penularan HIV dari ibu ke
anak ( PMTCT /PPIA ).

E. PROGRAM
1. Meningkatkan pemahaman petugas option in yang terkait.
2. Meningkatkan kerjasama dengan jejaring, baik jejaring internal maupun jejaring
external Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr. R.D. Kandou Manado,.
3. Meningkatkan kompetensi petugas VCT/KTS.
4. Meningkatkan fungsi pelayanan one stop service
5. Meningkatkan ketersediaan obat antiretroviral.
6. Meningkatkan pemantauan kepatuhan, termasuk menurunkan angkan lolos follow
Up.
7. Meningkatkan kesiapan tim PMTCT/PPIA.
8. Meningkatkan ketersediaan dan kesiapan alat pelindung diri.
9. Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang dalam rangka tatalaksana infeksi
opportunity.

F. RENCANA KEGIATAN
1. Bidang administrasi
 Semua pasien HIV yang akan mendapatkan pelayanan pengobatan harus
mendaftar di RS dan membayar biaya pengobatan dan perawatan seperti
pasien RS umumnya.

 Pelayanan konseling dna testing sementara masih bebas biaya, namun bila
positif pasien akan mendapat pengobatan/pelayanan CST dan mendapat
obat ARV, maka harus membayarseperti pasien lain pada umumnya. Rencana
ini sudah digulirkan sejak tahun 2012 namun belum terdaftar unit pelayanan
VCT/CST. Diusulkan poliklinik HIV termasuk poliklinik khusus dan diberi nama
poliklinik Dahlia. Kami mohon dapat dibuatkan SK dari DIrut, sehingga Bagian
Keuangan dapat menerima pendaftaran dari poliklinik kami.

2. Bidang Pelayanan/Pengobatan pasien.

 Pelayanan ODHA secara paripurna/holistic secara “one stop care” maka perlu
dibentuk Tim Pelayanan ODHA meliputi : Penyakit Dalam, Pediatri, Kulit-
Kelamin, Obs-Gyn, Bedah, Mata, Gigi-Mulut, THT, Patologi Anatomi, Patologi
Klinik, Parasitologi/Mikrobiologi Klinik, Psikiatri dan Psikologi, Farmasi. Pasien
HIV baru dan lama yang berobat harus diperiksa oleh dokter Penyakit Dalam
atau Pediatri bila anak-anak, neurologi dan kulit kelamin. Bila ditemukan
masalah di bagian lain, akan dikonsulkan ke bagian-bagian terkait.

 Pelayanan dukungan berkesinambungan terutama untuk menjamin


kepatuhan berobat dan mencegah penularan yang diberikan oleh LSM
Batamang Plus dan Kelompok Dukungan Sebaya HIV.

 Pelayanan kerohanian oleh Bidang kerohanian RS diberikan pada waktu


pertemuan rutin KDS setiap bulan.

3. Peningkatan cakupan pasien baru HIV melalui:

 PMTCT di Poli antenatal Obstetri


 Kolaborasi TB-HIV berupa pemeriksaan HIV pada pasien TB dengan factor
resiko di poli paru dan irina C5 dan pemeriksaan TB pada semua pasien HIV
rawat jalan maupun rawat inap.
 Penjangkauan ke kelompok risiko tinggi dengan mobile VCT rutin di
kelompok Pekerja Sosial (PSK) dan Gay Waria Male sex male (GWM) serta
kelompok risiko lain sekali sebulan.
 Promosi metode test dan konseling secara anonym.
 Mobile VCT sekali sebulan.
 Pelayanan LKB di Puskesmas-puskesmas dengan insidensi HIV tinggi yaitu 5
puskesmas di Kodya Manado

4. Sosialisasi dan Pelatihan


 Sosialisai tentang HIV pada pengunjung polin RS dilanjutkan dengan testing
melalui program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit (PKMRS)
di Poli Paru, Obstetri pada waktu antenatal care, Poli interna dan Kulit
Kelamin.
 Sosialisasi HIV tentang kerahasiaan, stigma dan diskriminasi, post exposure
profilaxis (PEP), perawatan ODHA di RS, dilakukan setiap bulanm terjadwal.
(lihat lampiran)

5. Peningkatan Sarana dan Prasarana


 Peningkatan ruang CST untuk One Stop Care perlu pembuatan sekat untuk
ruang pemeriksaan ginekologi/Kulit Kelamin
 Sarana medis: 1 lampu pemeriksaan, 1 meja ginekologi, 1 tensimeter, 1
spatel lidah, 1 set alat untuk pemeriksaan ginekologi/Pap smear.
 Ruang rapat sekaligus ruang pertemuan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS).
 Meja, kursi, computer untuk pencatan dan pelaporan dan rapat serta
kegiatan sosialisasi.
 2 buah AC untuk ruang periksa.
 1 ruang untuk kantor Kelompok Dukungan Sebaya dan perwakilan LSM
 Sebidang tanah ukuran 90m2 di kompleks RS untuk 1 rumah singgah rumah
panggung dan WC sudah disediakan oleh LSM dan KPAD.

6. Membuat kebijakan dan pedoman pelayanan pasien HIV di RSUP yang baru/revisi.

7. Pertemuan rutin Pokja HIV settiap 6 bulan untuk membahas pencapaian dan temuan

8. kesulitan/permasalahan pada pelayanan pasien.

9. Peningkatan kualitas dan kuantitas petugas KTS/PDP berupa:


 Penambahan jumlah konselot terlatih dan bersertifikat.
 Dokter dan petugas lain termasuk adminstrasi mengikuti pertemuan HIV baik
nasional maupun internasional guna menambah pengetahuan dan
meningkatkan ketrampilan

G. KEGIATAN
1. Kegiatan Rutin
Jumlah Capaian Kasus Baru per Tahun di Poliklinik VCT/KTS
Dari tahun 2004 sampai dengan 2018

NO TAHUN JUMLAH KASUS BARU


1 2004 8
2 2005 40
3 2006 49
4 2007 34
5 2008 54
6 2009 77
7 2010 90
8 2011 124
9 2012 146
10 2013 154
11 2014 176
12 2015 162
13 2016 238
14 2017 281
15 2018 328
TOTAL 1961
Capaian Layanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PMTCT)
Tahun 2018

NO VARIABEL KELOMPOK UMUR JML


< 15 15-19 20-24 25-49 >50
1 Jumlah ibu hamil HIV - 1 - 4 - 5
Positif mendapat
pelayanan PMTCT
2 Jumlah ibu hamil dengan - 1 - 4 - 5
HIV positif menerima
profilaksis ARV regimen
untuk ibu
3 Jumlah ibu hamil dengan - - - - - -
HIV positif menerima
profilaksis ARV regimen
alternative untuk ibu
4 Jumlah ibu hamil dengan - - - - - -
HIV positif menerima
profilaksis
kotrimoksazole
5 Jumlah ibu hamil dengan - - - 3 - 3
HIV positif yang bersalin
di UPK
6 Ibu hamil dengan HIV - - - 1 - 1
bersalin melalui section
caesarea
7 Ibu hamil dengan HIV - - - 2 - 3
bersalin spontan per
vaginam
Capaian Layanan Mobile VCT Tahun 2018

NO BULAN LOKASI JUMLAH


1 Januari - -
2 Februari TKB 40
3 Maret MALALAYANG 64
4 April PASAR SEGAR 41
5 Mei Gereja Imanuel Kawangkoan 34
6 Juni - -
7 Juli - -
8 Agustus Poigar Tiberias 67
9 September STIKES Muh Manado 46
10 Oktober Malalayang 52
11 November Gereja El Lion 46
12 Desember - -

2. Kegiatan tambahan
a) Laporan Pertemuan Kelompok Dampingan Sebaya (terlampir)
b) Laporan Sosialisasi HIV /AIDS internal dan eksternal rumah sakit (terlampir).

Anda mungkin juga menyukai