Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Operasi adalah tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif
dengan membuka bagian tubuh yang akan ditangani, melakukan tindakan
perbaikan, dan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan lukan.
(Sjamsuhhidajat & Jong, 2010). Dalam setiap tindakan operasi tidak terlepas
dengan tindakan anetesi yang menyertainya, karena tindakan anestesi
memungkinkan pasien tertidur/tenang dan tidak merasakan sakit. (Pramono,
2014).
Anestesi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tata
laksana untuk me “matikan” rasa, baik rasa nyeri, takut dan rasa tidak nyaman
yang lain sehingga pasien merasa nyaman, dan ilmu ini mempelajari tata
laksana untuk menjaga/ mempertahankan hidup dan kehidupan pasien selama
mengalami “kematian” yang diakibatkan obat bius (Mangku & Senapathi,
2010). Anestesi dibagi menjadi 3 golongan, yaitu anestesi umum, spinal
anestesi, dan anestesi lokal. (Mangku & Senaphati, 2010).
Anestesi adalah suatu keadaan tidak sadar yang bersifat sementara yang
diikuti oleh hilangnya rasa nyeri diseluruh tubuh akibat pemberian obat
anestesi (Mangku, 2010). Anestesi umum biasanya digunakan untuk operasi
besar yang memerlukan manipulasi jaringan yang luas. Pelayanan anestesi
merupakan bagian integral dari pelayanan perioperatif yang memiliki
pengaruh besar dalam menetukan keberhasilan tindakan pembedahan yang
adekuat dan aman bagi pasien. Anestesi yang ideal akan bekerja secara cepat
dan baik serta mengembalikan kesadaran dengan cepat segera sesudah
pemberian anestesi dihentikan (Majid dkk, 2011).
Pasien yang akan menjalani anestesi dan pembedahan
(elektif/emergency) harus dipersiapkan dengan baik. Pada prinsipnya dalam
penatalaksanaan anestesi pada suatu operasi terdapat beberapa tahap harus
dilaksanakan yaitu pra anestesi yang terdiri dari persiapan mental dan fisik
pasien, perencanaan anestesi, menentukan prognosis dan persiapan pada hari
operasi. Tahap penatalaksanaan anestesi yang terdiri dari Premedikasi, masa
anestesi, dan pemeliharaan, Serta tahap pemulihan dan perawatan post
anestesi.

B. Rumusan Masalah
Pada bagian ini, penulis mengambil kasus pada pasien pada pasien Nn.I
dengan diagnosa medis close fraktur humerus dextra dan sinistra yang akan di
lakukan tindakan orif di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSI Muhammadiyah
Kendal.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum penulisan asuhan keperawatan anestesi ini adalah
untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan anestesi mulai dari pre operasi, intra operasi atau durante
operasi dan post operasi, pada klien close fraktur humerus dengan general
anestesi
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan gambaran mengenai pengkajian asuhan keperawatan
perianestesia pada pasien close fraktur humerus dengan General
Anestesi.
b. Memberikan gambaran mengenai  diagnosa keperawatan yang timbul
pada asuhan keperawatan perianestesia pada pasien close fraktur
humerus dengan General Anestesi
c. Memberikan gambaran mengenai  perencanaan keperawatan pada
asuhan keperawatan perianestesia pada pasien close fraktur humerus
dengan General Anestesi
d. Memberikan gambaran mengenai  implementasi keperawatan pada
asuhan keperawatan perianestesia pada pasien close fraktur humerus
dengan General Anestesi
e. Memberikan gambaran mengenai evaluasi keperawatan pada asuhan
keperawatan perianestesia pada pasien close fraktur humerus dengan
General Anestesi.

D. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan perianestesi dilakukan pada


tanggal 04 November 2019, tempat pelaksanaan asuhan keperawatan
perianestesi di lakukan di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSI Muhammadiyah
Kendal.

Anda mungkin juga menyukai