Anda di halaman 1dari 2

ANGKA PENDIDIKAN DI PROVINSI BANTEN

Provinsi Banten secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 – 200
meter di atas permukaan laut, serta memiliki beberapa gunung dengan ketinggian mencapai
2.000 meter di atas permukaan laut. Wilayah administrasi Provinsi Banten terdiri dari empat
wilayah kabupaten dan empat kota. Berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri no. 6 Tahun
2008, masing-masing Kabupaten/Kota, yaitu: Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak,
Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang, serta
Kota Tangerang Selatan.

Pada awalnya Banten merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Kemudian, melalui
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten yang disahkan
oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 17 Oktober 2000, Banten menjadi sebuah
provinsi yang otonom. Sebulan setelah itu pada 18 November 2000 dilakukan peresmian
Provinsi Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan
pemerintah provinsi sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif.

Jumlah penduduk di provinsi Banten berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017


sebanyak 12,45 juta jiwa yang terdiri atas 6,34 juta jiwa penduduk laki-laki dan 6,1 juta jiwa
penduduk perempuan. Sementara jumlah angkatan kerja di Provinsi Banten pada tahun 2017
sebanyak 5,6 juta orang. Dari seluruh angkatan kerja tersebut, 5,08 juta orang diantaranya
bekerja dan 519,56 ribu orang merupakan pengangguran terbuka. Sebagian besar dari penduduk
yang bekerja merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 1,63 juta orang
(32,07%) dan lulusan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1,22 juta orang (23,93%).
Kepadatan penduduk di Provinsi Banten tahun 2018 mencapai 1.313 jiwa/km2 dengan
rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 8 kabupaten/ kota
cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kota Tangerang dengan
kepadatan sebesar 14.197 jiwa/km2 dan terendah di Kabupaten Lebak sebesar 378 jiwa/Km2.

Jalur Pendidikan di Indonesia terdiri atas 1) pendidikan formal, 2) pendidikan nonformal, dan 3)
pendidikan informal yang ketiganya dapat saling melengkapi dan memperkaya (Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Jenjang Pendidikan Formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang diajarkan
mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.

Pendidikan pada tahun 2018, penduduk Banten usia 7-24 tahun yang masih sekolah sebanyak
67,96 persen. Untuk kelompok umur 7-12 tahun yang masih sekolah sebanyak 99,49 persen,
kemudian kelompok umur 13-15 tahun sebanyak 94,74 persen, kelompok umur 16-18 tahun
sebanyak 67,77 persen, dan kelompok umur 19-24 tahun sebanyak 21,33 persen. Sedangkan
pada tahun ajaran 2017/2018 semester ganjil, di Provinsi Banten terdapat 4.562 unit Sekolah
Dasar (SD) dengan 53.354 guru dan 1.195.653 murid. Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP),
pada tahun 2017 terdapat 1.421 unit SMP dengan 19.995 guru dan 424.406 murid. Sementara itu,
untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), di Provinsi Banten terdapat 529 unit Sekolah
Menengah Atas (SMA) dengan 9.613 guru dan 182.941 murid, serta 668 unit Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dengan 10.900 guru dan 250.361 murid. Disamping sekolah umum tersebut, di
Provinsi Banten juga terdapat 1.064 unit Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1.068 unit Madrasah
Tsanawiyah (MTs), serta 419 unit Madrasah Aliyah (MA) pada tahun ajaran 2018/2019 semester
genap.

Anda mungkin juga menyukai