Anda di halaman 1dari 4

F1 = Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

F2 = Upaya Kesehatan Lingkungan


F3 = Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
F4 = Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
F5 = Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
F6 = Upaya Pengobatan Dasar
F7 = Mini Project

JUDUL

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

LATAR BELAKANG

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA merupakan infeksi yang
berawal dari saluran pernapasan hidung, tenggorokan, laring, trakea, bronchi dan alveoli. Maka
pengertian ISPA dapat dikatakan sebagai penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu
bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran
bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Untuk
mendapatkan pengertian ISPA secara menyeluruh dapat dilakukan dengan mengkaitkan hal
penting dari penyakit ini, yaitu infeksi akut dan saluran pernapasan. Infeksi akut yang selama ini
kita kenal adalah suatu serangan vector penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur, dll) selama 14
hari lebih dan jika dibiarkan dapat menjadi kronis, sedangkan saluran pernapasan seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya adalah organ-organ yang terlibat dalam pernapasan. Penyakit ISPA
sangat erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh seseorang. Pada sebagian besar kasus
ISPA, mereka yang terinfeksi adalah anakanak dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang mereka
punya menurun atau memang masih rendah dibandingkan orang dewasa, itulah yang
menyebabkan angka prevalensi dan gejala ISPA sangat tinggi bagi anak-anak dan balita.
Serangan di saluran pernapasan pada masa bayi dan anak bisa menimbulkan kecacatan hingga
dewasa. Kematian dari penyakit ISPA yang dapat ditimbulkan cukup tinggi (20-30%), dan perlu
dicatat bahwa penyakit ISPA merupakan masalah kesehatan tidak boleh diabaikan karena
menyebabkan kematian bayi dan balita yang tinggi dengan rasio 1 diantara 4 bayi. Jadi kita dapat
memperkirakan episode ISPA dapat terjadi 3-6 kasus kematian setiap tahun. Angka tersebut
dibuktikan pada kunjungan pasien ke puskesmas yang cukup tinggi untuk penyakit ISPA yaitu
rata-rata lebih dari 25% terutama pada usia balita. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara
pernapasan yang mengandung kuman yang dihirup orang sehat lewat saluran pernapasan. ISPA
dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman
yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas
terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada
bulan-bulan musim dingin. ISPA yang tidak ditangani secara lanjut apalagi dianggap sepele
dapat berkembang menjadi pneumonia (khususnya menyerang anak kecil dan balita apabila
terdapat zat gizi yang kurang dan ditambah dengan keadaan lingkungan yang tidak bersih).

PERMASALAHAN :

Promosi mengenai Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada anak perlu dilakukan karena :

1. Semakin tingginya jumlah penderita ISPA pada anak, dibuktikan pada kunjungan pasien ke
puskesmas yang cukup tinggi untuk penyakit ISPA yaitu rata-rata lebih dari 25% terutama pada
usia balita.

2. Semakin tingginya angka kematian anak dan bayi yang disebabkan karena ISPA, dengan rasio
1 diantara 4 anak.

3. Kurangnya pemahaman orang tua mengenai ISPA, terutama mengenai bahaya dan
komplikasinya jika tidak ditatalaksana dengan baik

4. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penularan dan factor resiko penularan ISPA
yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan dan kebersihan perseorangan (PHBS)

Tujuan penyuluhan mengenai Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada anak di Posyandu adalah:

1. Tercapainya pemahaman mengenai penyebab, gejala, penatalaksanaan awal, bahaya,


komplikasi dan pencegahan ISPA sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian anak yang diakibatkan oleh ISPA
2. Terbentuknya agen kesehatan oleh para ibu yang telah mendapatkan penyuluhan mengenai
ISPA, sehingga dapat membantu menyebarluaskan informasi mengenai ISPA kepada lingkungan
sekitar terutama keluarga, sehingga membantu upaya promosi kesehatan

3. Tercapainya lingkungan yang sehat dan tercapainya PHBS sehingga menurunkan penularan
dan faktor resiko ISPA

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI :

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan mengenai kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut
yang sering diderita anak-anak, dan dalam upaya mempromosikan mengenai ISPA pada anak
termasuk untuk meningkatkan kewaspadaan para ibu, maka kami memilih “METODE
PENYULUHAN” dalam perencanaan dan pemilihan intervensi. Termasuk di dalamnya
informasi tentang penyebab ISPA, gejala ISPA, penanganan awal yang bisa dilakukan orang tua
jika anak mengalami ISPA dan upaya pencegahan ISPA. Kegiatan penyuluhan disertai dengan
sesi tanya jawab, baik oleh presentator (untuk menilai pemahaman para siswa setelah
dilaksanakannya penyuluhan) maupun oleh para ibu (untuk menanyakan hal-hal yang dirasa
belum jelas).

PELAKSANAAN :

Penyuluhan ini dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Salaman I di
Posyandu Flamboyan, yang merupakan gabungan dari Dusun Jetis, Pendem dan Duri di Desa
Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang pada hari Kamis tanggal 14 April 2016.
Penyuluhan ini diikuti oleh kurang lebih 24 ibu-ibu.

MONITORING & EVALUASI :

Monitoring :

1. Para ibu dapat mengerti mengenai penyebab ISPA, gejala ISPA, dapat memberikan
penatalaksanaan awal jika anak mengalami ISPA, serta dapat mengerti bahaya dan
komplikasinya

2. Para ibu dapat menjelaskan mengenai penyebab ISPA, gejala ISPA, penatalaksanaan awal
ISPA dan bahaya serta komplikasi ISPA
3. Para ibu dapat menggalakkan pencegahan ISPA bagi diri sendiri, keluarga terutama anak,
maupun di lingkungan sekitar

4. Menurunnya jumlah kasus ISPA pada anak

Evaluasi :

Para ibu dapat memahami mengenai penyebab, gejala, penatalaksanaan awal, bahaya,
komplikasi, pencegahan ISPA. Sebagian besar ibu yang hadir dalam penyuluhan ini aktif dalam
mengajukan pertanyaan, terutama mengenai penatalaksanaan ISPA yang dapat dilakukan di
rumah sebelum dibawa ke tenaga kesehatan. Secara keseluruhan kegiatan penyuluhan ini
berjalan dengan lancer. Namun perlu dilakukan evaluasi berkala untuk menilai ulang
pemahaman para ibu mengenai Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Anak.

Anda mungkin juga menyukai