Anda di halaman 1dari 13

TREND DAN ISUE KEBIJAKAN PEMERINTAH

DALAM PELAYANAN PENYULUHAN KESEHATAN

Disusun oleh :

Nur Oktaviani ( 183001060030 )

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI


UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI PRODI DIII
KEPERAWATAN 2020/2021
i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................2

C. Tujuan

BAB II TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Pengertian

B. Tujuan

C. Keperawatan Kesehatan Masyarakat

D. Tingkat Pelayanan Kesehatan

E. Lembaga Pelayanan Kesehatan

F. Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan

G. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan

H. Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Keperawatan

I. Memanfaatkan Hasil Penelitian Dalam Pelayanan Kesehatan

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan suatu negara tidak dapat terlepas dari suatu sistem

yang disebut dengan Sistem Kesehatan. Pada intinya sistem kesehatan merupakan

seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan,

mengembalikan dan memelihara kesehatan.

Sistem kesehatan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sistem kesehatan tidak hanya mencakup

“health care” atau pelayanan kesehatan, tetapi meliputi pengembangan pembiayaan

dan mekasnisme risk pooling sehingga dapat melindungi masyarakat dari beban

keuangan dan beban ekonomi karena penyakit. Dimensi lain menyangkut

peningkatan kepuasan konsumen dan memberikan informasi dan pilihan, juga

merupakan bagian penting dari sistem kesehatan.

Sistem kesehatan juga harus mampu memberikan manfaat kepada masyarakat

dengan disitribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus

pada “tingkat manfaat” yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu

didistribusikan. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, sistem kesehatan

melakukan setidaknya empat fungsi yang meliputi pembiayaan, pemberian

pelayanan, produksi sumber daya dan pembimbingan.

B. Rumusan Masalah

a. Trend dan Issue Keperawatan komunitas

1) Apa Pengertian pembangunan kesehatan?

2) Tujuan pembangunan kesehatan?

3) Pengertian Keperawatan Kesehatan Masyarakat?

4) Apa saja Tingkat Pelayanan Kesehatan?

5) Apa saja Lembaga Pelayanan Kesehatan itu?


6) Apa saja Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan?

7) Apa maksud dari Pelayanan Keperawatan Dalam

Pelayanan Kesehatan?

8) Faktor apa saja Yang Mempengaruhi Praktik

Keperawatan Komunitas?

C. Tujuan Masalah

1. Tujuan Umum

Dapat memahami keperawatan kesehatan masyarakat

2. Tujuan Khusus

a. Trend dan Issue Keperawatan komunitas

1) Dapat menjelaskan pengertian pembangunan kesehatan

2) Dapat menjelaskan tujuan pembangunan kesehatan

3) Dapat menjelaskan apa saja lembaga-lembaga yang bergerak

dalam pelayanan kesehatan

4) Dapat menjelaskan tentang keperawatan kesehatan masyarakat

5) Dapat menjelaskan apa saja lingkup sistem pelayanan

kesehatan

6) Dapat menjelaskan maksud dari Pelayanan Keperawatan

Dalam Pelayanan Kesehatan

7) Dapat menjelaskan Faktor apa saja Yang Mempengaruhi

Praktik Keperawatan Komunitas


3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Trend dan Issue Keperawatan komunitas

A. Pengertian

Pembangunan Kesehatan Adalah suatu sistem pelayanan kesehatan yang penting

dalam meningkatkan derajat kesehatan. Kebijakan sistem pelayanan kesehatan

tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara

perawat dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang.

B. Tujuan

Tujuan pembangunan kesehatan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang.

C. Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan

peran serta aktif masyarakat, mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara

berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara

menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri

dalam upaya kesehatannya masyarakat, terpadu, individu, keluarga.

D. Tingkat Pelayanan Kesehatan

1. Health promotion ( promosi kesehatan )

Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan

pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk

meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi


gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini dapat meliputi, kebersihan

perseorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan kesehatan berkala,

penigkatan status gizi, kebiasaan hidup sehat, layanan prenatal, layanan lansia, dan

semua kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan status kesehatan.


2. Specific protection ( perlindungan khusus )

Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang

akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap

penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat

pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk

perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis,

campak dan lain-lain. Pelayanan perlindungan keselamatan kerja dimana pelayanan

kesehatan yang diberikan pada seseorang yang bekerja di tempat risiko kecelakaan

tinggi seperti kerja di bagian produksi bahan kimia, bentuk perlindungan khusus

berupa pelayanan pemakaian alat pelindung diri dan lain sebagainya.

3. Early diagnosis and prompt treatment ( diagnosis dini dan pengobatan

segera )

Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau

timbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam

mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbulnya

penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini

dapat berupa kegiatan dalam rangka survei pencarian kasus baik secara individu

maupun masyarakat, survei penyaringan kasus serta pencegahan terhadap

meluasnya kasus.

4. Disability limitation ( pembatasan cacat )

Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat

tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan. Tingkat ini

dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang memiliki potensi kecacatan. Bentuk

kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa perawatan untuk menghentikan

penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk


mengatasi kecacatan dan mencegah kematian.

5. Rehabilitation ( rehabilitasi )

Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Sering pada

tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana program

latihan-latihan yang diberikan pada pasien, kemudian memberikan fasilitas agar

pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan

masyarakat mau menerima dengan senang hati karena kesadaran yang dimilikinya.5
E. Lembaga Pelayanan Kesehatan

1. Rawat Jalan

Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada

tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau

mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini

dapat dilaksanakan pada klinik-klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis,

klinik perawatan spesialis dan lain-lain.

2. Institusi

Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam

memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, pusat

rehabilitasi dan lain-lain.

3. Hospice

Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada

klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa

terminalnya dengan tenang. Lembaga ini biasanya digunakan dalam home care.

4. Community Based Agency

Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien

pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek

perawat keluarga dan lain-lain.

F. Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan

1. Primary health care ( pelayanan kesehatan tingkat pertama )


Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang

memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin

mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga

sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan

ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain –

lain.

2. Secondary health care ( pelayanan kesehatan tingkat kedua )

Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang

membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di

pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit

yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.


3. Tertiary health services ( pelayanan kesehatan tingkat ketiga )

Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi di mana

tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama

dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau

subspesialis dan sebagai rujukan utuma seperti rumah sakit yang tipe A atau B.

G. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi

pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Semuanya dapat dilaksanakan oleh tenaga

keperawatan dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai bagian dari pelayanan

kesehatan, maka pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh tenaga perawat dalam

pelayanannya memiliki tugas, di antaranya memberikan asuhan keperawatan keluarga,

komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memberikan asuhan

keperawatan secara umum pada pelayanan rujukan.

H. Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Keperawatan Komunitas

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan


dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai

dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi

seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit

yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan

lain-lain. Berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang

cukup mahal dan pelayanan akan lebih professional dan butuh tenaga-tenaga yang

ahli dalam bidang tertentu.

2. Pergeseran nilai masyarakat

Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang

ada di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya

masyarakat, maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang

berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan

memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan

kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan 7


yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan,

sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.

3. Aspek legal dan etik

Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan

jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik

dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus

dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan

memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat.

4. Ekonomi

Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di

masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih

diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat

ekonomi seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan

mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup
mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem

pelayanan kesehatan.

5. Politik

Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh

sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada

dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan.

I. Memanfaatkan Hasil Penelitian Dalam Pelayanan Kesehatan

Ilmu pengetahuan di bidang kesehatan pada beberapa dekade terakhir telah

mengalami kemajuan yang sangat pesat melampaui perkembangan sebelumnya.

Derivasi ilmu-ilmu kesehatan dan pengembangannya melalui riset merupakan

dinamika proses yang sangat penting dalam pertumbuhan masing-masing profesi

kesehatan. Tujuan dilakukannya riset kesehatan adalah untuk memperkuat dasar-dasar

keilmuan yang nantinya akan menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik,

pendidikan, dan menejemen pelayanan kesehatan. (Ross, Mackenzie, & Smith, 2003)

Sedangkan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta empiris (evidence

based practice) bertujuan untuk memberikan cara menurut fakta terbaik dari riset yang

diaplikasikan secara hati-hati dan bijaksana dalam tindakan preventif, pendeteksian,

maupun pelayanan kesehatan.(Cullum, 2001)


Menerapkan hasil penelitian dalam pelayanan kesehatan adalah upaya signifikan

dalam memperbaiki pelayanan kesehatan yang berorientasi pada efektifitas biaya dan

manfaat (costbenefit effectiveness). Meningkatkan kegiatan riset kesehatan dan

menerapkan hasilnya dalam praktik pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan

mendesak untuk membangun pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien.

Menurut sebuah studi meta-analysis terhadap berbagai laporan penelitian

keperawatan yang dilakukan oleh Heater, Beckker, dan Olson (1988), menjumpai

bahwa pasien yang mendapatkan intervensi keperawatan bersumber dari riset memiliki

luaran yang lebih baik bila dibandingkan dengan pasien yang hanya mendapatkan

intervensi standar.
Sudah saatnya kini, praktisi kesehatan di tingkat pelayanan primer maupun dunia

pendidikan kesehatan perlu segera mendorong pertumbuhan budaya ilmiah di

lingkungannya agar mereka dapat mempraktikan hasil berbagai penelitian.

Kegiatan yang dilakukan untuk memberdayakan organisasi keperawatan, yaitu :

1. Membentuk komite riset;

2. Menciptakan lingkungan kerja yang ilmiah;

3. Kebijakan kegiatan riset dan pemanfaatan hasilnya;

4. Pendidikan berkelanjutan.

Budaya ilmiah juga dapat dimanfaatkan sebagai strategi akuntabilitas publik,

justifikasi indakan keperawatan, dan bahan pengambilan keputusan. Kesadaran

terhadap nilai riset yang potensial akan memberikan dampak yang menguntungkan

bagi rganisasi, misalnya kinerja keperawatan yang meningkat dan out come klien yang

optimal. (Titler, Kleiber & Steelman,1994)


KESIMPULAN

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat baik dalam bidang

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif agar setiap warga masyarakat dapat mencapai

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosial serta harapan

berumur panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut Winslow menetapkan suatu syarat yang

sangat penting, yaitu harus ada pengertian, bantuan dan partisipasi masyarakat secara

teratur dan terus menerus.


DAFTAR PUSTAKA

http://staff.blog.ui.ac.id/tyarm/2009/05/20/pembangunan-kesehatan/

Siti Nafsiah, "Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di Asia ketiga di

dunia", Gema Insani, 2000,

"Pengantar Kesehatan Lingkungan", EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai