Anda di halaman 1dari 1

Iodimetri dan Iodometri adalah metode penentuan kuantitatif yang dasar penentuannya

adalah jumlah I2, yang bereaksi dengan cuplikan atau terbentuk oleh cuplikan kalau
direaksikan dengan ion I–

Vitamin C mempunyai rumus C6H8C6 dalam bentuk murni merupakan kristal putih,tak


berwarna, tidak bau dan mencair pada suhu 190-192° C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat
dan mempunyai rasa asam. Sifat yang paling utama vitamin C adalah kemampuan mereduksi
yang kuat dan mudah teroksidasi yang dikatalis oleh beberapa logam terutama.

Vitamin C merupakan senyawa yang sangat mudah larut dalam air, mempunyai sifat
asam dan sifat pereduksi yang kuat. Sifat tersebut terutama disebabkan adanya struktur radial
yang berkonjugasi dengan gugus karbonil dalam cincin lekton. Bentuk vitamin C yang ada di
alam terutama adalah L-asam askorbat, D-asam askorbat jarang terdapat dialam dan hanya
dimiliki 10% aktivitas vitamin C.

Asam askorbat sangat mudah teroksidasi menjadi asam dihidroaskorbat yang masih
mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Asam dihidroaskorbat secara kimia sangat labil dan
dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi asam diketogulonat yang tidak memiliki
keaktifan sebagai vitamin C lagi.

Dalam larutan air vitamin C mudah dioksidasi, terutama apabila dipanaskan. Oksidasi
dipercepat apabila ada tembaga atau suasana alkalis. Kehilangan vitamin C sering terjadi
pada pengolahan, pengeringan, dan cahaya. Vitamin C penting dalam pembuatan zat-zat
interseluler, kolagen. Vitamin ini tersebar keseluruh tubuh dalam jaringan ikat, rangka,
matriks, dan lain-lain. Vitamin C berperan penting dalam hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin dan hidroksilisin yang merupakan bahan pembentukan kalogen tersebut
(Poedjiadi, 1994).

Untuk senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang rendah dapat direaksikan secara
sempurna dalam suasana asam. Adapun indikator yang digunakan dalam metode ini adalah
indikator kanji.

Anda mungkin juga menyukai