Anda di halaman 1dari 10

15/01/2019

 Semua hal itu dimaksudkan untuk


mengadakan homeostasis, yaitu
mengembalikan kulit yang sakit dan
jaringan di sekitarnya ke keadaan
fisiologik stabil secepat-cepatnya.
 Selain itu juga untuk menghilangkan
gejala-gejala yang mengganggu,
misalnya rasa gatal dan panas.

1. Kerusakan Kulit Akut


kerusakan yang masih baru dengan
 Sediaan topikal adalah tanda bengkak, berdarah, melepuh,
sediaan yang dan gatal.
penggunaannya pada kulit 2. Kerusakan Kulit Sub Akut

dengan tujuan untuk gangguan fungsi dan struktur kulit, yang


telah terjadi antara 7-30 hari, dengan
menghasilkan efek lokal tanda-tanda antara lain bengkak yang
makin parah dan sudah mempengaruhi
daerah sekelilingnya.

3. Kerusakan Kulit Kronik


kerusakan yang telah lama terjadi dan
 Kegunaan dan khasiat pengobatan hilang serta timbul kembali, dari
topikal didapat dari pengaruh fisik dan beberapa bulan sampai bertahun-
kimiawi obat-obat yang diaplikasi di atas tahun.
kulit yang sakit. Biasanya kulit menjadi tebal, keras dan
 Pengaruh fisik itu antara lain adalah : retak-retak.
mengeringkan, membasahi (hidrasi),
melembutkan, lubrikasi, mendinginkan,
memanaskan, dan melindungi (proteksi)
dari pengaruh buruk dari luar.

1
15/01/2019

 Solutio/larutan dibagi dalam:


› kompres
› rendam (bath), misalnya rendam
1. CAIR
kaki, rendam tangan
Contoh : Larutan, Lotion
› mandi (full bath)
2. SEMISOLID
 Cara kompres lebih disukai daripada
Contoh : Cream, salep (ointment), pasta cara rendam dan mandi, karena pada
3. SERBUK kompres terdapat pendinginan dengan
Contoh : Bedak (powder) adanya penguapan, sedangkan pada
rendam dan mandi terjadi proses
maserasi

Prinsip pengobatan cairan ialah:


Bedak
 membersihkan kulit yang sakit dari debris
(pus, krusta, dsb.) dan sisa-sisa obat topikal
yang pernah dipakai.
 untuk terjadinya perlunakan dan pecahnya
vesikel, bula, dan pustula.
Lotion Pasta
Pasta Hasil akhir pengobatan ialah:
Pendingin
 keadaan yang membasah menjadi kering
 permukaan menjadi bersih sehingga
mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan
Cairan Krim Salep mulai terjadi proses epitelisasi
M/A A/M

 Pengobatan cairan berguna juga untuk


menghilangkan gejala, misalnya
 rasa gatal,
 rasa terbakar,
Cairan terdiri atas:  parestesi oleh bermacam-macam
dermatosis.
 Larutan (Solutio)
artinya larutan dalam air Harus diingat bahwa pengobatan dengan
 Tingtura cairan dapat menyebabkan kulit menjadi
terlalu kering. Jadi pengobatan cairan
artinya larutan dalam alkohol harus dipantau secara teliti, kalau keadaan
sudah mulai kering pemakaiannya
dikurangi dan bila perlu dihentikan untuk
diganti dengan bentuk pengobatan
lainnya.

2
15/01/2019

Cara:
 Menggunakan kain kasa yang bersifat
absorben dan non-iritasi serta tidak terlalu
tebal (3 lapis). Balutan jangan terlalu ketat,
 Pada kompres, bahan aktif yang dipakai tidak perlu steril, jangan menggunakan
biasanya bersifat astringen dan kapas karena lekat dan menghambat
antimikrobial penguapan.
 Kasa dicelup ke dalam cairan kompres,
 Astringen mengurangi eksudat akibat
diperas, dibalutkan, lalu didiamkan
presipitasi protein. biasanya sehari dua kali selama 3 jam.
 Ada 2 macam cara kompres, yaitu Jangan sampai terjadi maserasi, bila kering
dibasahkan lagi. Daerah yang dikompres
a. kompres terbuka maksimal luasnya ⅓ bagian tubuh agar
b. kompres tertutup. tidak terjadi pendinginan.

Dasarnya ialah terjadi penguapan


cairan kompres disusul oleh absorbsi
eksudat atau pus.  Diharapkan terjadi vasodilatasi, bukan
untuk penguapan.
Indikasi:
 Diindikasikan untuk kelainan yang
 dermatosis madidans dalam, misalnya limfogranuloma
 infeksi kulit dengan eritema yang venerium.
mencolok (mis: erisipelas)  Caranya dengan menggunakan
pembalut tebal dan ditutup dengan
 ulkus kotor yang mengandung bahan impermeabel, misalnya selofan
pus dan krusta atau plastik.

Efek pada kulit:  Solutio Acid Boric 2 – 3%


 Solutio PK 1/10000 – 1/20000
 kulit yang semula eksudatif akan
 Liquor Burrowi diencerkan 5 kali
kering
 Air dingin untuk mengurangi gatal
 permukaan kulit menjadi dingin
 Larutan garam untuk membersihkan lesi
 vasokonstriksi
 eritema berkurang

3
15/01/2019

 Bedak diaplikasikan di atas kulit


membentuk lapisan tipis di kulit yang tidak
melekat erat sehingga penetrasinya sedikit  Anti septik : Acid boric, Zinc oxid, talkum
sekali.
 Efek bedak ialah :  Anti pruritik : menthol 0,2 – 0,5%
› Mendinginkan  Anti bakteri : Neomisin 0,2 – 0,5%
› antiinflamasi ringan karena ada sedikit  Fungisida : Bedak daktarin, bedak
efek vasokonstriksi
mycorine
› antipruritus lemah
› mengurangi pergeseran pada kulit yang
berlipat (intertrigo)
› proteksi mekanis

 Yang diharapkan dari bedak


terutama ialah efek fisik.
 Biasanya bedak dicampur
dengan seng oksida sebab zat ini
bersifat mengabsorbsi air dan
sebum, astringen, antiseptik
lemah, dan antipruritus lemah.

 Indikasi pemberian bedak:


› dermatosis yang kering dan
superfisial  Salep ialah sediaan setengah
› mempertahankan vesikel/bula padat yang mengandung zat
agar tidak pecah, misalnya
pada varisella dan herpes
aktif dengan bahan dasar
zoster. berlemak.
 Kontraindikasi untuk dermatitis  Bahan dasar biasanya vaselin,
yang basah, terutama bila tetapi dapat pula lanolin atau
disertai dengan infeksi sekunder.
minyak.

4
15/01/2019

 Indikasi pemberian salep ialah:


› dermatosis yang kering dan kronik
› dermatosis yang dalam dan kronik,
karena daya penetrasi salep paling
kuat dibandingkan dengan bahan
dasar lainnya.
› Dermatosis yang bersisik dan berkrusta.
 Kontraindikasi untuk dermatitis madidans.
Jika kelainan kulit terdapat pada bagian
badan yang berambut, penggunaan salep
tidak dianjurkan dan salep jangan dipakai
di seluruh tubuh.

 Krim adalah bentuk sediaan setengah


padat yang mengandung satu atau lebih
 Bedak kocok terdiri atas campuran air bahan obat yang terlarut atau terdispersi
dan bedak, biasanya ditambah dengan dalam bahan dasar yang sesuai.
gliserin sebagai bahan perekat.
 Krim mempunyai konsistensi relatif cair dari
 Supaya bedak tidak terlalu kental dan
salep dan diformulasikan sebagai emulsi air
tidak cepat menjadi kering, maka
dalam minyak atau minyak dalam air.
jumlah zat padat maksimal 40% dan
jumlah gliserin 10-15%.  Krim mengandung emulgator, biasanya
ditambah bahan pengawet (seperti metil
 Ini berarti bila beberapa zat aktif padat
paraben) dan parfum. Berbagai bahan
ditambahkan, maka presentase tersebut
jangan dilampaui. aktif dapat dimasukkan dalam krim.

 Indikasibedak kocok:  Indikasipenggunaan krim:


› dermatosis yang kering, › indikasi kosmetik
superfisial, dan agak luas. › dermatosis yang subakut dan
Yang diinginkan ialah sedikit luas, yang dikehendaki ialah
penetrasi. penetrasi yang lebih besar
› Pada keadaan subakut. daripada bedak kocok.
 Kontraindikasi: › Krim boleh digunakan di
› dermatitis madidans daerah berambut
› daerah badan yang  Kontraindikasi ialah dermatitis
berambut. madidans.

5
15/01/2019

CREAM
W/O O/W
WATER IN OIL OIL IN WATER
OIL >> WATER >>  Linimen ialah campuran cairan, serbuk,
dan bahan berlemak (salep).
 Indikasi

LESION dermatosis yang subakut


MORE DRY MORE WET  Kontraindikasi
dermatosis madidans

SUBACUTE

 Jel merupakan sediaan semisolid yang


mengandung molekul kecil maupun besar
 Pasta adalah sediaan salep yang yang terdispersi dalam cairan dengan
mengandung zat padat lebih dari penambahan suatu gelling agent.
 Formulasi yang dibutuhkan dalam
50% dengan bahan dasar vaselin membentuk jel adalah air, propilen glikol,
atau bahan dasar lain dan atau polietilen glikol ditambah dengan
suatu bahan pembentuk jel.
 Pasta bersifat protektif dan  Gelling agent yang biasa digunakan
adalah carbomer 934 serta
mengeringkan carboxymethylcellulose dan
hydroxypropylmethyl-cellulose yang
merupakan turunan dari selulosa

 Gel merupakan vehikulum yang cocok


 Indikasi penggunaan pasta ialah untuk banyak zat aktif.
dermatosis yang agak basah.  Gel juga relatif mudah diaplikasikan
pada kulit, dapat digunakan pada
 Kontraindikasi daerah berambut, serta memiliki
penetrasi yang baik.
dermatosis yang eksudatif dan
 Kekurangan dari sediaan dalam bentuk
daerah yang berambut. Untuk gel antara lain efek protektifnya yang
daerah genital eksterna dan rendah sehingga tidak dapat digunakan
lipatan-lipatan badan pasta tidak sebagai emolien, dan dapat
menyebabkan kulit kering dan panas
dianjurkan karena terlalu melekat. bila kandungan alkohol atau propilen
glikolnya tinggi

6
15/01/2019

 Hal tersebut menjadi salah satu


 Lacquer merupakan sediaan topikal
kelemahan dari sediaan
yang relatif barudi bidang dermatologi. berbentuk foam,karena proses
 Sediaan ini mulai digunakanuntuk pembuatan wadah bertekanan
mengobati kasus-kasus onikomikosis. merupakan hal yang rumit dan
 Nail lacquer merupakan larutan yang memerlukan biaya yang tinggi,
terdiri dari etil asetat, isopropil alkohol, sehingga harga sediaan
dan butil monoester asam maleat. berbentuk foam menjadi mahal
 Setelah aplikasinya di atas lempeng
kuku, lacquer akan membentuk lapisan
film di atas tempat aplikasi.

 Foam merupakan suatu dispersi cairan  Liposom merupakan vesikel buatan


dan atau zat padat dalam medium terkecil yang dibentuk dari fosfolipid dan
berbentuk gas. kolesterol.
 Dibandingkan dengan sediaan topikal  Fosfolipid yang sering digunakan dalam
lain, foam merupakan sediaan yang menyusun liposom adalah fosfatidilkolin.
paling mudah diaplikasikan pada  Secara struktural, liposom berbentuk bulat,
permukaan kulit tanpa memerlukan dengan ukuran diameter bervariasi antara
penekanan, sehingga sediaan ini 20 nm sampai 10 μm, dan ketebalan
menjadi pilihan untuk digunakan pada membran 3 nm.
berbagai kelainan/ penyakit kulit  Susunan membran liposom sama dengan
dengan inflamasi yang berat dan luas, membran sel yang terdiri atas lipid bilayer.

 Liposom dapat dibedakan menjadi


 Karena penekanan yang liposom unilamelar dan liposom
berlebihan pada kulit yang multilamelar.
mengalami inflamasi  Liposom unilamelar berukuran 0.02-0.05
um, sedangkan liposom multilamelar
menimbulkan rasa nyeri dan berukuran 0.1-0.5 um
dapat memperberat reaksi  Dalam bidang pengobatan, liposom
dapat digunakan sebagai pembawa
inflamasi obat atau bahkan molekul DNA ke suatu
 Sediaan topikal berbentuk foam sel target
 Dalam suatu sediaan topikal, liposom
dikemas dalam suatu wadah dapat diformulasikan dalam berbagai
bertekanan yang berkatup. bentuk sediaan misalnya suspensi, losio,
krim, dan jel

7
15/01/2019

 Asam salisilat telah menjadi bahan aktif


utama dalamberbagai produk terapi
topikal.
 Sediaan asam salisilat dapat berupa
salap, krim, solusio, gel, plester, maupun
sampo.
 Saat ini dikenal pula berbagai vehikulum
baru yaitu liposom yang mampu
membawa asam salisilat dalam
konsentrasi tinggi ke sel target dengan
efek iritatif yang minimal.

 Sediaan asam salisilat bervariasi dengan


konsentrasi0,5%-60%.
 Asam salisilat adalah asam organik yang  Selain itu asam salisilat juga kerap
berkhasiat keratolitik dan juga sebagai menjadi bahan kombinasi dengan zat
antifungi aktif lain untuk meningkatkan
penetrasidan aktivitas zat aktif tersebut
 Digunakan dalam obat jerawat dengan
(efek sinergistik).
konsentrasi 1-3%.
 Pemberian asam salisilat dengan
 pH kestabilan nya 2 – 3
oxydumzincicum akan membentuk
 Hal ini menimbulkan masalah pada
senyawa salicylicum zincicum yang tidak
sediaan krim atau lotion yang aktif.
kebanyakan stabil pada pH netral

 Asam salisilat tidak dapat


 Menurut Wiedyaningsih (2008) dicampurkan ke dalam vanishing
yang melakukan penelitian cream, sebab cincin aromatiknya
terhadap resep racikan yang akan menghancurkan komponen
sabun yang diperlukan dalam
beredar di Yogyakarta, 69%
pembentukan emulsi.
sediaan topikal yang dicampur
 Pencampuran asam salisilat dengan
asam salisilat menimbulkan
kalsipotrien tidak dianjurkan karena
masalah membuat senyawa yang tidak stabil

8
15/01/2019

 Kombinasi asam salisilat dengan


kortikosteroid topikal,
 misalnya pada terapi psoriasis,  Kestabilan krim ditentukan oleh
sebaiknya memperhatikan faktor perbandingan fase dalam dan fase luar
kestabilan jenis kortikosteroid  Perubahan komposisi salah satu fase

dalam asam. secara berlebihan akan membuat krim


pecah atau rusak
 Jenis kortikosteroid yang stabil  Perubahan suhu yang mendadak juga
dalam kondisi asam adalah menyebabkan kerusakan krim
flusinolon.

 Kombinasi asam salisilat dengan  Penyebab kerusakan krim yang lain


sulfur memiliki efek sinergistik yaitu adalah penambahan pengemulsi yang
berlawanan, penambahan alkohol dan
meningkatkan aktivitas keduanya pengaruh pertumbuhan mikroba
sebagai bahan keratolitik dan  Krim juga dapat rusak jika dicampur
antipruritus. dengan krim berlawanan tipe
 Penambahan asam atau basa kedalam
 Demikian pula penambahan
krim juga menjadi penyebab pecahnya
asam salisilat pada preparat krim
antralin memiliki efek  Kerusakan krim ditandai oleh perubahan
menguntungkan,yaitu mencegah warna dan bau serta perubahan
konsistensi krim
oksidasi antralin.

 Untuk bekerja dengan optimal,


pembuatan produk yang
mengandung asam salisilat harus
memerhatikan pKa
 Zat padat harus digerus halus terlebih
 Yaitu pH optimal yang
dahulu dalam lumpang bersih dan steril
menyebabkan konsentrasi bentuk
senyawa terionisasi dan tidak  Tambahkan krim/salep sedikit demi sedikit
terionisasi berada dalam keadaan hingga homogen
seimbang.  Penambahan zat yang bersifat asam atau
 Formulasi sediaan asam salisilat yang basa sebaik digerus dulu dan ditambahkan
efektif ialah yang memiliki pH adeps lanae (jika ada) baru ditambah
mendekati 2,97, sehingga memiliki krim/salep sedikit demi sedikit atau digerus
efek deskuamasi yang optimal dengan zat padat lain untuk mengurangi
sifat asam atau basanya

9
15/01/2019

 Jika terjadi pemisahan setelah


pencampuran 2 jenis krim dapat
ditambahkan surfaktan sebagai
emulgator tambahan
 Contoh surfaktan yang digunakan
adalah tween 80 atau span 80

 Etiketwarna biru bertuliskan obat


luar
 Label disesuaikan dengan
golongan dari kandungan zat
aktif
 Untuk sediaan bedak
kocok/liniment terdapat label
“Kocok dahulu sebelum
digunakan”

 Jika resep berbentuk racikan harus


dilakukan pembayaran terlebih dahulu
 Sediaan topikal racikan tidak untuk
pelayanan swamedikasi
 Jangan melayani resep sediaan topikal
racikan menggunakan salinan resep
yang sudah ditebus semua karena yang
bisa mendiagnosa keadaan pasien
hanya dokter

10

Anda mungkin juga menyukai