Sifat hidrofobik dari polutan non polar pada perairan, menyebabkan transportasinya
dikendalikan oleh asosiasi dengan partikel lain dengan melakukan pengambilan hidrofobik ke
dalam fraksi organic pada tanah. Zat humus memiliki kemampuan penyerapan zat organic,
sangat terkenal dengan kandungan mineral tanah untuk menghasilkan lapisan organik yang
memungkinkan terjadinya interaksi kimia yang berbeda dengan senyawa non polar. Namum
komposisi humus dalam tanah sangat dipengaruhi oleh letak geografis yang yang berbeda-
beda, sehingga kemampuan penyerapan dan akumulasi akan terpengaruh. Untuk memahami
dan memperdiksi interaksi yang terjadi, pemahaman peran akan setiap zat makromolekul
sangat diperlukan. Sifat mineral yang dimiliki pada tanah berbeda-beda, untuk itu guna
mendapatkan informasi tentang sifat interksi antara mineral zat humat dan permukaan
mineral, dilakukan penyelidikan pernyerapan benzene di, tri, dan asam heksarboksilat pada
mineral tanah kaolin dan geothit. Menentukan efek pelapis mirip humic polutan non polar
dilakukan dengan penyerapan PAH tiga cincin, sebuah trace pada subtrat mineral baik dalam
asam karboksilat benzene maupun tidak.
Rumusan masalah
Percobaan
Sampel kaolin dan geotit yang murni, tidak terkontaminasi mineral lain ditunjukkan dengan
spectrum XRD.
Adsorbs dan titrasi potensiometri dilakukan dalam bejana reaksi berjaket di bawah tekanan
atmosfer dan nitrogen bebas CO2.
2.3 Titrasi