Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“REKSA DANA SYARIAH”

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan Syariah (BLKS)

DOSEN PEMBIMBING:

SABRI, SE., MM., CRBD., MM., M. Tr

Oleh :

KHAIRUL ANNISA NIM 3319037

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

TA. 2020 M / 1441 H


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat allah SWT, karena rahmat,
taufik, hidayah dan inayah-Nya, makalah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
(BLKS) ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh orang yang
senantiasa mengikuti sunnah beliau.

Makalah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah ini dibuat berdasarkan


kepada panduan dan Garis-garis Besar Program Pengajaran yang diberikan oleh
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu


didalam penyusunan materi kuliah ini kami ucapkan terima kasih, karena tanpa
arahan, bimbingan dan motivasi yang diberikan, tentunya belum bisa tersaji
kepada para pembaca.

Akhir kata, sebagai karya Bank dan Lembaga Keuangan Syariah yang baik
tentunya memerlukan sebuah celah untuk menyempurnakan materi kedepan,
untuk itu kami dengan segala kerendahan hati menerima masukan demi
peningkatan dan penyempurnaan dalam makalah dan pembelajaran ini.

Bukittinggi, Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah.............................................................................................1

B.Rumusan Masalah......................................................................................................1

C.Tujuan Penulisan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Karakteristik Reksa Dana Syariah...................................................3

B. Manfaat Reksa Dana Syariah....................................................................................4

C. Bentuk Hukum Reksa Dana......................................................................................5

D. Tata Cara Berinvestasi di Reksa Dana Syariah.........................................................7

E. Pengembangan Reksa Dana Syariah.........................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................12

B. Saran.........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sesuai Undang-Undang tentang pasar modal, reksadana dapat
didirikan dalam bentuk perseroan atau dalam bentuk kontrak investasi
kolektif, baik dalam bentuk reksadana terbuka maupun reksadana tertutup.
Reksadana dalam bentuk perseroan didirikan oleh perseroan yang telah
mendapatkan izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal. Sedangkan
rekssadana berbentuk kontrak kolektif harus dikelola oleh manajer
investasi berdasarkan kontrak.
Kegiatan reksa dana yang ada masih banyak mengandung unsur-
unsur yang tidak sesuai dengan syariah Islam, baik dari sasaran investasi,
teknis transaksi, pendapatan maupun dalam hal pembagian
Keuntungannya. Untuk itu perlulah dibentuk reksadana syariah, dimana
reksa dana ini mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam bidang muamalah
amaliyah. Adanya reksa dana syariah merupakan upaya untuk memberi
jalan bagi umat Islam untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan
nasional melalui investasi yang sesuai dengan syariah Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Karakteristik Reksa Dana Syariah
2. Manfaat Reksa Dana Syariah
3. Bentuk Hukum Reksa Dana
4. Tata Cara Berinvestasi di Reksa Dana Syariah
5. Pengembangan Reksa Dana Syariah

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dan Karakteristik Reksa Dana Syariah

1
2. Mengetahui Manfaat Reksa Dana Syariah
3. Mengetahui Bentuk Hukum Reksa Dana
4. Mengetahui Tata Cara Berinvestasi di Reksa Dana Syariah
5. Mengetahui Pengembangan Reksa Dana Syariah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Karakteristik Reksa Dana Syariah

Dilihat dari asal kosa katanya, reksa dana terdiri dari dua kosa kata,
yaitu reksa yang berarti jaga atau pelihara dan kata dana yang berarti
(kumpulan) uang. Dengan demikian, reksa dana dapat diartikan sebagai
kumpulan uang yang dipelihara (bersama untuk suatu kepentingan).

Sementara menrut UU pasar modal yang dikutip oleh Pontjowinoto


dinyatakan, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan (kembali) dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Bedasarkan dua pengertian diatas, penting untuk digaris bawahi, bahwa di
dalam reksa dana adalah dana yang dihimpun adalah dana dari masyarakat
pemodal dan diinvestasikan kedalam portofolio efek adalah kumpulan
surat beharga seperti: saham, obligasi, surat pengkuan hutang, surat
berharga komersial, tanda bukti utang yang dimiliki oleh pihak penginves.1

Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI


No.20/DSNMUI/IX/2000 mendefinisikan reksa dana syariah sebagai reksa
dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariat islam, baik
dalam bentuk akad antara pemodal sebagai milik harta (shahib al-mal/rabb
al mal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al mal, maupun
antara manajer investasi sebagai wakil shahib al mal dengan pengguna
investasi.2

1 Muhamad, Dasar-dasar Keuangan Islami, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), hlm. 184


2 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), Hal. 117

3
Karakteristik Reksa Dana Syariah

Menurut Adler Haymans Manurung, karakteristik reksadana terdiri dari :

a. Kumpulan dana dan pemilik, di mana pemilik reksadana adalah


berbagai pihak yang menginvestasikan atau memasukkan dananya ke
reksadana dengan berbagai variasi.
b. Diinvestasikan kepada efek yang dikenal dengan instrument investasi.
c. Reksa dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
d. Reksa dana merupakan instrument investasi jangka menengah dan
panjang.
e. Reksa dana merupakan produk investasi yang berisiko.3

B. Manfaat Reksa Dana Syariah


Ada beberapa manfaat yang diperoleh yang dapat diambil oleh
investor apabila berinvestasi pada reksadana antara lain :
a.   Dapat mendiversifikasi portofolio secara cepat ( instant diversification)
b.   Keluwesan untuk menukarkan ke jenis portofolio investasi lainnya
dalam satu grup reksadana ( flexibility ) atau diperjualbelikan pada
penerbitnya pada nilai asset bersihnya setiap saat ( liquidity ).
c.  Kecepatan dalam proses penjualan dan pembelian ( marketability ) .
d.  Manajemen professional yang mendapatkan izin otoritas bursa
( profesionality).
e.   Banyaknya pilihan dari beragamnya investasi usaha reksadana yang
kini mulai tumbuh pesat.
Sedangkan manfaat lain dari reksadana sebagai berikut :
a.  Peningkatan buying power, melalui reksadana buying power meningkat
dibanding investasi secara individu.
b. Keterbukaan investasi, pengelola reksadana memberikan informasi yang
transparan kepada nasabah mengenai semua aspek investasi, risiko
portofolio, dan biaya-biaya transparan.
3 Adler Haymans Manurung, Reksa Dana Investasiku, (Jakarta : Kompas Media Nusantara, 2008),
Hal. 2

4
c.  Manfaat perlindungan investor, melalui peraturan yang telah
dikeluarkan oleh BAPEPAM, di antaranya mengatur tentang transaksi
pada suatu jenis saham maksimal 5% dari total modal di sector investasi.4

C. Bentuk Hukum Reksa Dana


1. Reksadana Berdasarkan Hukum
a. Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT Reksadana/
investment companies)
Merupakan  suatu perusahaan yang bergerak pada pengelolaan
portofolio investasi pada surat-surat berharga yang tersedia di pasar
investasi. Dari kegiatan tersebut, PT Reksadana akan memperoleh
keuntungan dalam bentuk peningkatan nilai aset perusahaan
(sekaligus nilai sahamnya), yang kemudian juga akan dapat
dinikmati oleh para investor yang memiliki saham pada perusahaan
tersebut.
b. Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif (unit investment
trust)
Merupakan kontrak yang dibuat antara manajer investasi dan bank
Kustodian yang juga mengikat pemegang unit penyertaan sebagai
investor. Melalui kontrak ini, manajer investasi diberi wewenang
untuk mengelola portofolio kolektif dan bank Kustodian penitipan
dan administrasi investasi kolektif.
2. Reksa dana Berdasarkan Sifat Operasional
a.   Reksa dana terbuka (open-end fund)
Reksa dana terbuka menjual sahamnya melalui penawaran umum
untuk seterusnya di catatkan pada bursa efek. Investor tidak dapat
menjual kembali saham yang dimilikinya kepada reksadana
melainkan kepada investor lain melalui pasar bursa dimana harga
jual belinya ditentukan oleh mekanisme harga.

4 Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2009), Hlm. 160.

5
c. Reksa dana tertutup (close-end fund)
Reksa dana tertutup menjual saham atau unit penyertaannya secara
terus menerus sepanjang ada investor yang membeli. Saham ini
tidak perlu dicatatkan di bursa efek dan harganya ditentukan
didasarkan atas nilai aktiva bersih (NAB) atau net asset value
(NAV) per saham yang dihitung oleh bank Kustodian.5
3.     Reksa dana Berdasarkan Jenis Investasi
a.  Reksa dana pendapatan tetap (fixed income funds)
Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang apabila dalam
alokasi investasi ditentukan bahwa sekurang-kurangnya 80% dari
nilai aktivanya diinvestasikan dalam efek hutang dan sisanya dapat
diinvestasikan (seluruhnya atau sebagian) dalam efek hutang.
Karena dapat memiliki saham yang secara umum mempunyai
resiko yang lebih tinggi, reksa dana ini sangat sesuai bagi pemodal
yang tidak berkeberatan untuk menanggung resiko kehilangan
sebagian kecil dari modal atau dana awal untuk mendapatkan
kemungkinan memperoleh pendapatan yang cukup besar
dibandingkan dengan hasil investasi di Deposito.
b.   Reksa dana saham (equity funds)
Reksa dana saham atau yang disebut juga reksa dana jenis ekuitas
adalah reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya
80% dari asetnya dalam efek ekuitas atau saham.
c. Reksa dana campuran (balance fund)
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang mempunyai
kebebasan menentukan alokasi aset sehingga dapat sewaktu-waktu
mempunyai portofolio investasi dengan mayorritas saham dan di
lain waktu merubah sehingga menjadi mayoritas obligasi. Dengan
demikian, bila biaya pemakaian dana sedang tinggi, maka pasar
modal umumnya melesu dan harga saham cenderung menurun,
sebalinya, bila pemakaian biaya dana sedang rendah maka pasar

5 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Op.Cit. hal. 110

6
modal umumnya akan bergairah dan harga saham cenderung
meningkat.6

D. Tata Cara Berinvestasi di Reksa Dana Syariah


Berinvestasi pada reksadana tidaklah sulit, investor cukup
menghubungi manajer investasi reksadana yang dipilih, kemudian isi
formulir penyertaan modal/ pembelian unit penyertaan dan transfer uang
ke bank kustodian. Setelah itu, investor mengirimkan bukti setor dan
formulir yang telah diisi ke manajer investasi. Investor akan mendapatkan
tanda bukti penyertaan modal di reksadana yang dikirimkan langsung ke
alamat investor. Besarnya uang investasi minimal ditentukan oleh manajer
investasi dan telah tercantum resmi dalam prospektus reksadana.
Prospektus adalah buku atau keterangan lain yang memberikan gambaran
lengkap mengenai suatu reksadana sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam memilih reksadana mana yang akan dijadikan
tempat investasi. Investor dapat memperolehnya di manajer invsetasi.
Umumnya mekanisme berinvestasi di reksadana syariah, maka calon
nasbah harus memenuhi persyaratan pembelian di manajer investasi dan
agen penjual yang ditunjuk. Pembayaran dilakukan pada bank penerima
pembayaran yang ditunjuk.
Selain dalam transaksi, jenis usaha emiten (perusahaan yang
menerbitkan efek di reksa dana) pun tidak boleh usaha yang dilarang oleh
syariah. Dalam hal ini emiten tidak dibenarkan menjalankan usaha
perjudian , usaha lembaga keuangan konvensional, usaha memproduksi,
mendistribusi, dan memperdagangkan minuman dan makanan yang
diharamkan, serta usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan
menyediakan barang- barang atau jasa yang merusak moral dan
memudaratkan umat manusia.7
Cara pembelian unit penyertaan reksadana syariah:

6 Muhamad,Op.Cit. hal.189
7 Djazuli, Lembaga- Lembaga Perekonomian Umat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hal
2007.

7
a. Setelah membaca prospektus penawaran reksadana syariah, mengsisi
formulir pembelian reksadana secara lengkap dan benar.
b.  Mengisi formulir profil investasi nasabah.
c.  Membayar pembelian unit penyertaan di bank yang sudah ditunjuk.
Pembayaran dapat dilakukan dengan cek atau giro, transfer tunai atau
pemindah bukuan.
d. Menyerahkan formulir pembelian yang telah diisi lengkap dan kopian
bukti transfer bank kepada petugas di manajer investasi, agen penjual atau
perwakilan manajer investasi di bank penerima pembayaran dan juga
menyerahkan kopian kartu identitas yang masih berlaku bagi calon
pemodal perorangan dan kopian anggaran dasar dan kartu pejabat yang
masih berlaku bagi calon pemodal berbadan hukum.
e. Calon nasabah memenuhi persyaratan batasan minimum dan
maksimum pembelian unit penyertaan.
f. Investor berhak atas bagi hasil investasi sampai dengan ditariknya
kembali unit pemyertaan tersebut pada periode yang telah ditentukan.
Cara penjualan unit penyertaan reksadana:
a. Bagi pemodal perorangan mengisi formulir penjualan kembali
reksadana syariah yang mencakup nomor registrasi UP yang akan
dijual, nomor surat tanda pengenal diri, menandatangani formulir
penjualan. Sedangkan bagi pemodal berbadan hukum, mengisi formulir
penjualan uyang mencakup nomor registrasi UP yang akan dijual,
nomor anggaran dasar dan nomor surat tanda pengenal diri pejabat yang
berwenang, menandatangani formulir penjualan.
b. Memenuhi batasan minimum dan maksimum Up.
c. Pembayaran dana hasil penjualan kembali UP akan dilakukan dalam
bentuk pemindah bukuan atau transfer ke rekening yang ditunjuk oleh
pemegang UP yang dilakukan sesegera mungkin tidak lebih dari 7 hari
bursa sejak permohonan penjualan kembali.8

8 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 192-194.

8
E. Pengembangan Reksa Dana Syariah
Dalam pengembangan reksa dana syariah diakui ada kendala-kendala
yang dihadapi. oleh karena itu, kendala dan solusi yang bisa ditawarkan
dalam pengembangan reksa dana syariah di Indonesia antara lain :
1. Reksa dana syariah relatif kurang dikenal oleh masyarakat umum,
karena reksa dana umumnya dikenal di kalangan investor, pelaku bisnis,
praktisi dan akademisi di bidang ekonomi syariah. Untuk mengatasi
kendala ini, diperlukan adanya sosialisasi yang lebih intensif melalui
penyediaan alternatif instrumen reksa dana syariah yang beragam dan
edukasi secara terus menerus.
2. Adanya sistem pasar ganda yang menawarkan reksa dana konvensional
dan reksa dana syariah memberikan tantangan tersendiri bagi
perkembangan industri reksa dana syariah di Indonesia. Untuk mengatasi
kendala ini, maka reksa dana syariah di samping harus mampu
mengedepankan pendekatan idealisme (emosional keagamaan) juga harus
mampu menawarkan produk reksa dana syariah marketable yang mampu
memberikan keuntungan yang baik, resiko yang rendah, mudah dicairkan,
sederhana, dan fleksibel.
3. Pertumbuhan reksa dana syariah memerlukan dukungan dari berbagai
pihak, baik pemerintah sebagai regulator, investor, praktisi, ulama, dan
akademisi. Oleh karena itu, diharapkan adanya sinergi yang kuat antara
pemerintah (Bapepam-LK), investor, praktisi, ulama dan akademisi untuk
mendorong terbangunnya sistem pasar modal syariah yang bisa diterima.
Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator terus berkomitmen untuk
mendorong industri reksadana syariah agar terus bertumbuh, hal ini
terlihat dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan NOMOR 19
/POJK.04/2015 Tentang Penerbitan Dan Persyaratan Reksa Dana Syariah.
Pada peraturan ini hal yang merupakan terobosan baru adalah tentang:
1. Reksadana syariah berbasis sukuk
Reksadana syariah berbasis sukuk sendiri mirip dengan reksadana
pendapatan tetap syariah yang sudah ada namun selain berinvestasi

9
pada sukuk dan surat berharga negara syariah diijinkan juga untuk
berinvestasi pada surat berharga komersial syariah. Aturan ini
membuka jalan bagi reksadana syariah untuk memberikan pendanaan
bagi proyek sektor riil hingga usaha kecil dan menengah yang sesuai
dengan prinsip syariah, syaratnya surat berharga ini mendapatkan
peringkat investment grade dari pemeringkat efek. Walaupun
konsepnya menarik namun hingga saat ini belum ada manajer investasi
yang menerbitkanya mengingat pembiayaan sektor riil memiliki risiko
yang lebih kompleks.
2. Reksadana syariah berbasis efek syariah luar negeri (yang dikenal
sebagai global syariah fund)
Reksadana syariah jenis baru berikutnya adalah Global syariah
fund yang diijinkan menempatkan hingga 100% asetnya ke efek
syariah di luar negeri yang boleh dikombinasikan dengan efek syariah
dalam negeri. Efek Syariah Luar Negeri yang boleh menjadi objek
investasi adalah efek yang diterbitkan oleh penerbit yang negaranya
telah menjadi anggota International Organization of Securities
Commissions (IOSCO).IOSCO adalah semacam asosiasi untuk Bursa
Efek di seluruh dunia dengan lebih dari 100 negara yang sudah
bergabung di dalamnya.
Karena reksa dana ini berbasis efek luar negeri, maka tentu tingkat
risikonya lebih rumit dibandingkan yang berbasis efek dalam negeri.
Mulai dari risiko kurs hingga risiko politik dan peraturan luar negeri
yang mungkin tidak kita pahami. Untuk itu, investor yang berinvestasi
pada Global Syariah Fund ini diharapkan merupakan investor yang
mampu memahami risiko tersebut. Dalam peraturan, disebutkan untuk
minimum investasi adalah bagi investor adalah USD 10.000 atau setara
jika menggunakan mata uang lain.9

9 Ibid, hal. 196

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut
ketentuan dan prinsip syariat Islam. Baik dalam bentuk akad antara
pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal) dengan manajer investasi
sebagai wakil, maupun antara manajer investasi sebagai wakil dengan
pengguna investasi. Syariah dapat menerima usaha semacam reksa dana

11
sepanjang hal yang tidak bertentangan dengan syariah. Dalam melakukan
kegiatan investasi reksa dana syariah dapat melakukan apa saja sepanjang
tidak bertentangan dengan syariah, Akad yang dilakukan oleh reksadana
syariah dengan emiten dapat dilakukan melalui mudarabah
(qiradh)/musyarakah, Jual beli reksadana syariah selaku mudharib juga di
bolehkan melakukan jual beli saham. Adanya reksa dana syariah
merupakan upaya untuk memberi jalan bagi umat Islam untuk ikut
berpartisipasi dalam pembangunan nasional melalui investasi yang sesuai
dengan syariah Islam.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat saya susun dan saya sangat
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat saya harapkan.
Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat

12
DAFTAR PUSTAKA

Muhamad. 2004. Dasar-dasar Keuangan Islami. Yogyakarta: Ekonisia

Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution. 2008. Investasi Pada Pasar Modal
Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Adler Haymans Manurung. 2008. Reksa Dana Investasiku. Jakarta : Kompas


Media Nusantara

Abdul Manan. 2009. Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group

Djazuli. 2002..Lembaga- Lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: Raja Grafindo


Persada

Andri Soemitra. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai