Anda di halaman 1dari 3

Menggambar Denah, Tampak dan Potongan

Untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan digambar, maka terlebih dahulu
memahami pengertian antara lain tentang denah, tampak, potongan, rencana pondasi,
rencana atap, rencana kosen pintu dan jendela, rencana instalasi listrik dan detail
konstruksi.

Denah

Denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar) suatu bangunan yang
dilihat dari atas ke arah bawah diambil kurang lebih setinggi 1 (satu) meter, sehingga
gambar denah bangunan akan terlihat:
- potongan dinding
- potongan kolom
- potongan kosen pintu dan jendela
- gambar penempatan perabot
- nama dan ketinggian suatu lantai ruangan
- Jarak antara dinding ke dinding yang lainnya
- Simbol bahan bangunan
Gambar denah bangunan biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50, tergantung
besar kecil gambar dan ukuran kertas gambar.

Tampak

Tampak merupakan penglihatan mata terhadap bangunan secara tegak lurus, sesuai
arah instruksi atau kode yang diberikan. Misalnya tampak muka, tampak samping
kanan, tampak utara atau tampak A1. Hasil gambar akan memperlihatkan bentuk atap,
pintu dan jendela, model bangunan ataupun tinggi rendahnya bangunan. Adapun skala
gambar yang digunakan biasanya sama dengan denah yaitu skla 1 : 100 atau 1 : 50
tergantung besar gambar yang diinginkan atau kertas yang digunakan.

Potongan

Gambar potongan adalah berupa pandangan penampang bangunan atau konstruksi


arah tegak sesuai dengan kode atau petunjuk arahnya. Kode atau arah potongan
biasanya ditunjukkan pada gambar denah. Gambar yang terlihat berupa penampang
gambar pondasi yang digunakan, lantai, dan dinding. Selain itu, juga ketinggian plafon
dan lantai serta bentuk kuda-kuda lengkap dengan nama dan ukuran kayu yang
digunakan serta ketinggian bangunan. Skala gambar yang digunakan biasanya sama
dengan denah dan tampak yaitu skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar gambar yang
diinginkan dan ukuran kertas gambar.

Rencana Pondasi

Rencana pondasi merupakan gambar penempatan pondasi (pondasi pelat setempat


atau pancang) dan pondasi lajur, dimana titik, lebar dan jarak antar pondasi ditentukan
ukurannya. Dan gambar ini akan digunakan dalam pembuatan papan piket (bouwpalk)
yang selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman dalam penggalian. Dalam gambar
biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50 sesuai besaran gambar dan kertas
yang digunakan.

Rencana atap

Rencana atap merupakan gambar rencana penempatan kuda-kuda, nok, gording, kaso
dan reng yang ditentukan jarak dan penampang kayu atau bahan yang digunakan.
Ukuran penampang dan jarak bahan yang digunakan tergantung penutup atap yang
dipakai. Dalam gambar biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50 sesuai besaran
gambar dan kertas yang digunakan.

Rencana kosen pintu dan jendela

Denah rencana kosen pintu dan jendela merupakan gambar penempatan bentuk kosen
pintu dan jendela pada denah bangunan selain juga sebagai penjelasan arah bukaan
pintu dan jendela. Dengan kode yang dibuat diharapkan dalam dalam gambar detail
kosen intu dan jendela maupun ibu pintu dan jendela tidak akan menjadikan salah
dalam pembuatan ataupun dalam pemasangan nantinya. Gambar menggunakan skala
1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besaran dan kertas gambar.

Rencana instalasi listrik

Merupakan gambar penempatan titik lampu dan jenis lampu yang digunakan serta
saklar dan stop kontak yang diperlukan sehingga dapat menghitung kebutuhan bahan
untuk keperluan penerangan. Gambar menggunakan skala 1 : 100 atau 1 : 50

Detail konstruksi

Gambar detail konstruksi merupakan gambar gambar penjelas suatu konstruksi tertentu
yang diperlukan. Gambar penjelas biasanya lebih besar agar dalam pelaksanaan
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ukuran dan bahan yang digunakan. Gambar
penjelas biasanya menyangkut tentang ukuran lubang dan cowakan serta penempatan
konstruksinya.
Bentuk gambar dapat hanya berupa tampak denah, muka dan samping atau denah,
tampak muka dan potongan melintang. Dan bilamana bentuk konstruksinya cukup sulit
untuk dimengerti dengan gambar aksometrik maka perlu juga digambarkan secara
gambar isometrik atau proyeksi miring. Skala gambar yang digunakan dapat 1 : 2 ; 1 :
5 ; 1 : 10 atau 1 : 20 sesuai dengan kebutuhan dan kejelasan gambar

Anda mungkin juga menyukai