D -1.6
PPV = K ( )
√W
Dimana nilai K yang digunakan menurut satuan internasional (persamaan 2.19).
Dengan menggunakan data tanggal 22 Oktober 2018, hasil yang diperoleh dari
perhitungan secara teoritis kemudian dibandingkan dengan hasil secara aktual
terdapat perbedaan yang cukup jauh. Berikut perbandingan perhitungan PPV
antara teoritis dan hasil aktual :
Penggunaan Akurasi
Bahan Berat PPV PPV Prediks
Peledak Isian Jarak prediksi aktual i Powder
Tanggal Holes kg kg meter mm/s mm/s (%) Factor
12.0
22-10-2018 22 3203 6 550 2.53 1.22 48.22 1.55
13.4
23-10-2018 27 4858 1 590 3.49 1.3 37.25 1.56
10.9
26-10-2018 38 4421 3 700 1.47 1.25 85.03 1.88
5.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Pola rangkaian peledakan yang digunakan di Pit B1L3 sangat terbatas yaitu
pola V-cut.
2. Jika mengacu pada vibrasi peledakan, geometri peledakan yang digunakan di
Quary I sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran ground
vibration yang terbesar terjadi pada tanggal 23 Oktober 2018 yaitu 3.49 mm/s
dengan jumlah bahan peledak 13.41 kg/lubang dan lubang yang meledak per
delaynya adalah 1 lubang. Nilai ini masih berada dibawah ambang batas
getaran yang ditentukan oleh SNI (Standar Nasional Indonesia).
5.2 Saran
1. Penentuan jumlah muatan bahan peledak yang digunakan per delay sebaiknya
ditentukan berdasarkan scaled distance, sehingga getaran peledakan dapat
dikontrol secara berkala.
2. Pada saat melakukan pengukuran getaran sebaiknya jauhkan alat ukur getaran
dari benda-benda yang berpotensi menghasilkan getaran, sehingga getaran
yang dihasilkan dari aktivitas peledakan dapat terekam sempurna
LAMPIRAN
Lampiran I