Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN SYSTEM II

TENTANG ASKEP KGD BASIS CRANIAL, CIRI-CIRI KLIEN DENGAN


FRAKTUR BASIS CRANIAL DAN INTERPRESTASI AGD

Dosen Pembimbing : Ns. Rebby Permata Sari, S.Kep

Nama : Willy Febrianti

NIM : 1610105080

Prodi : Keperawatan VIII B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ALIFAH PADANG

TAHUN 2020
Kasus

An. C berumur 17 tahun jatuh dari sepeda motor akibat tabrakan, hematoma didaerah kepala,
tampak adanya memar dibelakang telinga, keluar cairan dari hidung dan telingan, mata
seperti mata panda, kesadaran klien samnolen dipanggil saat buka mata, melokalisasi nyeri,
suara tidak suara snowring 28 x/menit, nadi lemah dengan frekuensi 110x/menit, akral dingin,
reaksi pupil terhadap cahaya analisa gas darah PH 7,20 HCO3 30 meq/l, PCO2 50
Saturasimoksigen 90%.

Nama Pasien : An. C Diagnosa Medis : Trauma Basis Cranial

Umur : 17 Tahun

A. Askep KGD pada Kasus


1. Pengkajian Primary
a. Airway
Jalan nafas tidak paten, Keluar cairan dari hidung dan telinga, suara nafas
snowring.
b. Breathing
RR : 28 x/menit, Saturasi oksigen 90%.
c. Circulation
Nadi lemah dengan frekuensi 110x/menit, akral dingin
d. Disability
Kesadaran klien samnolen, buka mata saat dipanggil, melokalisasi nyeri, suara
tidak suara snowring, reaksi pupil terhadap cahaya, mata seperti mata panda,
GCS : E = 2, M = 5 , V = 2 Jumlah = 9,
e. Exposure
Hematoma didaerah kepala, tampak adanya memar dibelakang telinga
Diagnosa Keperawatan yang muncul pada pengkajian primary :
DS :
- Teman-Teman An. C mengatakan bahwa An. C dibawa ke IGD karena jatuh dari
sepeda motor akibat tabrakan
- Teman-Teman An. C mengatakan kepala An. C terbentur ke Aspal dan An. C
saat Kecelakaan tidak memakai helm
- Teman-Teman An. C mengatakan dari tempat kejadian kecelakaan darah dari
hidung dan mulut An. C keluar terus menerus
DO :
- Tampak hematoma didaerah kepala
- Tampak adanya memar dibelakang telinga
- Tampak keluar cairan dari hidung dan telingan
- Tampak mata seperti mata panda
- Kesadaran klien samnolen buka mata saat dipanggil
- Klien tampak melokalisasi nyeri
- Pernafasan 28 x/menit
- Nadi lemah dengan frekuensi 110x/menit
- Akral teraba dingin
Diagnosa Keperawatan : Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Intervensi Keperawatan :
- Kaji paten atau tidaknya jalan nafas
- Lakukan pemasangan Guedel atau OPA
- Lakukan pemasangan oksigen
- Lakukan suction cairan yang keluar dari mulut dan hidung
- Pantau TTV
- Anjurkan untuk CT-Scan
- Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan antibiotik
2. Pengkajian Secondery
a. Riwayat Kesehatan
An. C berumur 17 tahun datang ke IGD dibawa oleh teman-temannya aetelah
jatuh dari sepeda motor akibat tabrakan, hematoma didaerah kepala, tampak
adanya memar dibelakang telinga, keluar cairan dari hidung dan telingan, mata
seperti mata panda.
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : kesadaran klien samnolen buka mata saat dipanggil
2. TTV : RR : 28 x/menit, Nadi : 110 x/menit
3. Kulit : sawo matang, kulit berkeringat dan memar di belakang telinga
4. Kuku : bersih dan CRT > 3 detik
5. Kepala : memar di belakang telinga, hematoma didaerah kepala, mata seperti
mata panda, keluar cairan dari hidung dan mulut, addanya nyeri tekan
6. Thorax : RR : 28 x/menit, adanya otot bantu pernafasan, tidak ada luka
memar, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada luka robek
7. Abdomen : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada luka robek disekitar abdomen
8. Ekstemitas : tidak ada memar, tidak ada luka robek, dan tidak ada fraktur
9. Genetalia : tidak ada kelainan disekitar genetalia
c. Pemeriksaan Penunjang
Analisa gas darah PH 7,20, HCO3 30 meq/l, PCO2 50 mmHg
Diagnosa Keperawatan
DS :
- Teman-Teman An. C mengatakan bahwa An. C dibawa ke IGD karena jatuh dari
sepeda motor akibat tabrakan
- Teman-Teman An. C mengatakan kepala An. C terbentur ke Aspal dan An. C
saat Kecelakaan tidak memakai helm
- Teman-Teman An. C mengatakan dari tempat kejadian kecelakaan darah dari
hidung dan mulut An. C keluar terus menerus
DO :
- Klien tampak mengeluh nyeri
- Klien mengalami penurunan kesadaran atau tingkat kesadaran samnolen
- Klien tampak melokalisasi nyeri
- TTV : RR : 28 x/menit, Nadi : 110 x/menit
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Intervensi Keperawatan :
- Kaji Nyeri
- Berikan posisi yang nyaman
- Berikan lingkungan yang nyaman
- Pantau TTV
- Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik
B. Ciri-Ciri Pasien Mengalami Fraktur Basis Crani
Ciri-ciri pasien yang mengalami fraktur basis cranial yaitu :
1. Hematoma perbita atau brill hematoma
2. Hematoma retroaurikular atau battle sign
3. Pengeluaran cairan atau darah dari telinga, hidung dan mulut
4. Hasil Interprestasi AGD
PH 7,20, HCO3 30 meq/l, PCO2 50 mmHg
1. PH : 7,20 itu dapat digolongkan abnormal atau keadaan asidosis karena nilai PH
normal yaitu 7,35-7,45.
2. PCO2 : 50 mmHg itu dapat digolongkan keadaan asidosis karena nilai PCO2 normal
yaitu 35-45 mmHg.
3. HCO3 : 30 mmol/L ini dapat digolongkan keadaan alkalosis karena nilai HCO3
normal yaitu 22-26 mmol/L.
Maka dapat disimpulkan :
1. PH dalam keadaan Asidosis
2. PH dengan PCO2 dalam keadaan asidosis maka Respiratorik
3. jika nilai PH, PCO2, dan HCO3 semuanya dalam keadaan abnormal maka
Interpretasi AGD dapat dikatakan Terkompensasi Sebagian.

Anda mungkin juga menyukai