Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF
Tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah
Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing :
Drs. Arzal,M.pd

Disusun Oleh :
Mawar Agustin
M.Vindo Prayoga
Mohd.Ikbal
Rima Sekar faramitha

POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2018/2019
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah
yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat
(subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara
memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-
kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Selain itu terdapat juga beberapa pengertian lain:

Jenis kalimat yang dapat memberikan efek tertentu dalam komunikasi. Efek yang
dimaksudkan disini adalah kejelasan informasi.

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata mubazir, tetapi juga tidak


kekurangan kata.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Beberapa ciri kalimat efektif yang kami kumpulkan, diantaranya:

 Memakai diksi yang tepat.


 Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek Predikat (SP).
 Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku.
 Melakukan penekanan ide pokok.
 Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
 Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
 Memakai variasi struktur kalimat.
 Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis
dan sistematis.
 Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.
 Memperhatikan pararelisme.
 Merupakan komunikasi yang berharkat.
 Diwarnai kehematan.
 Didasarkan pada pilihan kata yang baik.
Syarat Kalimat Efektif

Ada 6 syarat atau prinsip yang harus terpenuhi agar bisa tertulis kalimat yang
efektif, apa saja? dibawah ini:

1. Kesatuan

Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah keseimbangan antara pikiran
(gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan gagasan kalimat ini
diperlihatkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Ciri-ciri yang kesatuan:

a. Adanya subjek dan predikat yang jelas.

Hindari menggunakan kata depan (di, ke, sebagai, dll) sebelum subjek.

Contoh kalimat kesatuan:

Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)

Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat.
(Benar)

b. Tidak terdapat subjek ganda


Misalnya:

Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. (Salah)

Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. (Benar)

c. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal

Misalnya:

Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama
(Salah)

Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (Benar)

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang

Misalnya:

Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)

2. Kehematan

Menurut Finoza, kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak
perlu. Hemat disini berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir, tidak
menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek.
Dengan menghemat kata, kalimat menjadi padat dan berisi.

Contoh kalimat kehematan:

Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Salah)

Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Benar)

Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari Senin (Salah)


Presiden SBY menghadiri rapat ABRI Senin itu. (Benar)
Dia hanya membawa badannya saja (Salah)
Dia membawa badannya saja / Dia hanya membawa badannya.  (Benar)
Para tamu-tamu (Salah)
Para tamu/ Tamu-tamu. (Benar)
3. Keparalelan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan bentuk yang
digunakan dalam kalimat itu.
Maksudnya yaitu jika pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga
harus berbentuk verba.
Materi terkait: Verba Transitif dan Intransitif Serta Contohnya
Contoh kalimat keparalelan:
Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi pada para
praktikan. (Salah)
Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada para
praktikan. (Benar).
4. Kelogisan
Menurut Arifin dan Amran Tasai, kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima
oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat efektif kelogisan:
Waktu dan tempat kami persilahkan. (Salah)
Bapak dosen kami persilahkan. (Benar)
5. Kepaduan (Koherensi)
Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-
unsur pembentukan kalimat.
Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapakan nantinya setiap informasi
yang diterima tidak terpecah-pecah.
Ciri-ciri di contoh koherensi dibawah ini yaitu koherensi yang rusak karena tempat
kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Misalnya:
Ikan memakan adik tadi pagi (Salah)
Adik memakan ikan tadi pagi (Benar)
Selain itu, satu contoh lagi koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata
seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh kalimat kepaduan:
Mereka membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)
Mereka membahas kehendak rakyat. (Benar)
6. Ketepatan
Menurut Finoza, ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-
unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan
pasti.
Contoh kalimat ketepatan, misalnya dibawah ini tentang kesalahan dalam
penggunaan tanda koma:
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah)
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Benar)
Contoh Kalimat Efektif dalam Paragraf
Akan yuksinau.id berikan terlebih dahulu contoh kalimat tidak efektif dalam
paragraf:
Saya ini adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada, kebetulan saya kontrak rumah
di daerah Stasiun Tugu. Jadi untuk pergi kuliah saya harus menggunakan
transportasi umum yaitu, Trans Jogja. Selain saya, Banyak para mahasiswa Gajah
Mada yang tinggal di daerah Stasiun Tugu yang menggunakan fasilitas Trans Jogja
sebagai sarana transportasi.
Contoh kalimat yang sudah dibenarkan sehingga menjadi kalimat efektif:
Saya adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada. Saya kontrak rumah di daerah
Stasiun Tugu. Untuk pergi kuliah, saya menggunakan transportasi umum yaitu,
Trans Jogja. Selain saya, banyak mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di Stasiun
Tugu menggunakan fasilitas Trans Jogja sebagai sarana transportasi.

Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang saling berjaitan antar kalimat satu
dengan yang lainnya. Paragraf dapat disebut juga sebagai karangan singkat, hal ini
kerena dalam bentuk tersebut penulis dapat menuangkan ide-ide sehingga
membentuk suatu topik pembicaraan.

Jenis-jenis Paragraf dan Contohnya


Secara garis besarnya, terdapat 5 jenis paragraf yaitu paragraf deskripsi, paragraf
eksposisi, paragraf narasi, paragraf persuasi, dan terakhir paragraf argumentasi
yang ditinjau berdasarkan tujuannya.

Adapula paragraf yang ditinjau berdasarkan letak penulisannya, posisi antara ide
pokok dan penjelasannya yaitu paragraf induktif dan deduktif.

Jenis-jenis paragraf yang ditinjau berdasarkan tujuannya

Paragraf eksposisi
paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisikan paparan dari sebuah masalah
atau suatu peristiwa.

Contoh paragraf eksposisi


Perlombaan yang sedang berlangsung di adakan oleh ketua RT daerah setempat.
Warga masyarakat yang hadir sangat antusias dalam mengikuti kegiatan berbagai
jenis lomba yang di adakan. Lomba yang di adakan sangat beragam mulai dari
makan kerupuk, tarik tambang, dan sebagainya.
Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisikan penggambaran keadaan atau
suatu peristiwa dengan memakai kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah dapat
merasakan, melihat, serta mengalami langsung kejadian tersebut.

Contoh paragraf deskripsi


Gerhana matahari nampak dilangit yang sangat indah. Cahaya matahari yang
bersinar membentuk cincin sempurna. Keadaan gerhana matahari tersebut terjadi
pada pukul 15.00 WIB. Banyak orang yang ikut melihat gerhana matahari tersebut,
ada yang melihat dari bawah pohon, teras rumah, dan sebagainya.

Paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisikan cara meyakinkan para
pembaca hingga pembaca dapat menerima gagasan dari sang penulis.

Contoh paragraf argumentasi


Bekerja dengan giat adalah salah satu kunci dari kesuksesan. Seseorang yang
memiliki niat yang kuat dalam bekerja akan dapat mengatasi berbagai masalah
yang di timbulkannya. Dengan usaha dan niat yang besar, pastilah seseorang
tersebut dapat meraih sukses dalam bekerja. Jangan takut untuk gagal dan jadikan
kegagalan tersebut menjadi sebuah jalan menuju kesuksesan.

Paragraf persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisikan bujukan guna mempengaruhi para
pembaca supaya mengikuti pendapat dari sang penulis. Paragraf tersebut hampir
sama dengan paragraf argumentasi.

Bedanya paragraf persuasi dengan paragraf argumentasi adalah paragraf


argumentasi berupa fakta sedangkan paragraf persuasi berupa kalimat himbauan
serta harapan dari penulis.

Contoh paragraf persuasi


Bekerja dengan giat ialah kunci dari kesuksesan. Sebab orang yang rajindalam
bekerja dapat mempunyai banyak ilmu yang dapat di pelajarinya serta dapat untuk
di terapkan dalam pekerjaannya tersebut. 

Seperti seorang sales yang menjajakan dan menawarkan suatu barang ke rumah-
rumah warga sekitar. Dengan menjajakan barang seperti tersebut, sales dapat
mengerti apa yang warga sekitar inginkan. 

Dan dari data yang di peroleh sales tersebut, ia dapat mengubah barang jualnya
menjadi sebuah barang yang banyak warga sekitar suka dan akhirnya barang
tersebut banyak di beli. Oleh sebab itu, dengan giat bekerja dan tekun dapat
menambah peluang untuk menjadi sukses.

Paragraf narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang berisikan cerita masalah atau suatu kejadian,
sehingga para pembaca dapat terhibur atau terharu atas peristiwa yang sedang
terjadi tersebut.

Contoh paragraf narasi


Pada hari senin kemarin, kami melakukan kegiatan pendakian ke gunung Bromo.
Kami berjumlah 8 orang, 4 orang pria dan 4 orang wanita. Kendaraan yang
digunakan adalah bus ekonomi jurusan Bromo. Kami menikmati indahnya
perjalanan karena kami disuguhkan pemandangan indah berupa pepohonan yang
rimbun dan sangat hijau.

Jenis-jenis paragraf yang ditinjau berdasarkan letaknya

Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak ide kalimat pokoknya terdapat di awal
paragraf.

Contoh paragraf deduktif


Tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat beristirahat secara alami.
Tidur adalah cara setiap makhluk hidup untuk dapat beristirahat dan memulihkan
tenaganya. Tidur sangatlah di butuhkan, hal ini karena pada saat tidur organ dalam
tubuh akan merileksasi serta dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar
kembali. Tidur merupakan gagasan utamanya dan terletak di awal yang selanjutnya
disertai dengan penjelasan.

Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat diakhir
paragraf.
Contoh paragraf induktif
Seseorang yang lelah akan tidur guna menghilangkan lelah dan untuk
membugarkan tubuhnya kembali. 

Tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebab dari aktivitas tidur tersebut
tubuh merelaksasi dan mendetoksifikasi secara alami serta dapat menyeimbangkan
metabolisme dalam, oleh karena itu setiap makhluk hidup sangat memerlukannya. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk
dapat beristirahat secara alami.

Alami merupakan gagasan utamanya terletak dibelakang dan diawali dengan


penjelasan (Antonim dari paragraf deduktif)

Paragraf campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat diawal
dan ditegaskan kembali di akhir paragraf.

Contoh paragraf campuran


Tidur ialah keadaan yang di alami makhluk hidup untuk beristirahat secara alami.
Tidur sangatlah bermanfaat bagi kesehatan tubuh, hal ini karena dari aktivitas tidur
tersebut tubuh akan merelaksasi serta mendetoksifikasi tubuh secara alami, oleh
karena itu setiap makhluk hidup sangat memerlukannya. Jadi kesimpulannya
adalah tidur adalah keadaan dimana setiap makhluk hidup dapat beristirahat secara
alami.

Tidur dan alami merupakan gagasan utamanya diletakan diawal dan akhir
(Gabungan deduktif dan induktif)

Paragraf narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang tidak mempunyai suatu ide kalimat pokok
yang artinya dalam paragraf tersebut semua kalimatnya di anggap sangat penting,
sehingga tidak memiliki kalimat penjelas.
Contoh paragraf narasi

Semua makhluk hidup harus beristirahat guna menghilangkan lelah setelah


melakuakn aktivitas kesehariannya. Dengan tidur seorang dapat menghilangkan
rasa lelah secara alami. Dari tidur tersebut tubuh dapat mendetoksifikasi dan
merelaksasi secara alami.

Anda mungkin juga menyukai