Anda di halaman 1dari 6

NAMA : DWI PURNOMO ADJI

NIM : 175020307111021

KELAS : PENGAUDITA 2 CH

AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN, PENGUJIAN


SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI, DAN UTANG USAHA

Akun Dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Akuisisi Dan Pembayaran


      Tujuan Audit ini adalah untuk mengevaluasi apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi barang
dan jasa serta pengeluaran kas bagi akusisi tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum.
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan ke dalam siklus:
1. Akuisisi barang dan jasa
2.   Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian
Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen Dan Catatan Terkait
      Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan proses yang diperlukan untuk memperoleh
barang serta jasa guna mengoperasikan suatu bisnis. Siklus tersebut umumnya dimulai dengan pembuatan
permintaan pembelian oleh karyawan yang berwenang yang memerlukan barang dan jasa, dan berakhir
dengan pembayaran utang usaha.
1.      Memproses Pesanan Pembelian
      Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi siklus ini. Dokumen yang
umum digunakan meliputi:
a) Permintaan pembelian (purchase requisition),
b) Pesanan pembelian (purchase order),
c) Faktur vendor (vendor invoice),
d) Memo debet (debit memo),
e) Voucher,
f) File transaksi akuisisi,
g) Jurnal akuisisi atau listing,
h) File induk utang usaha (accounts payable master file),
i) Neraca saldo utang usaha (accounts payable trial balance),
j) Laporan vendor (vendor’s statement).
 Permintaan pembelian
Permintaan pembelian digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh karyawan yang berwenang.
 Pesanan pembelian
      Pesanan pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan jasa dari vendor.
 Faktur vendor
Faktur vendor adalah dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan jumlah yang terutang
atas suatu akuisisi

 Memo debet
Memo debet merupakan dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan pengurangan jumlah
yang terutang kepada vendor akibat retur barang atau pengurangan yang diberikan.
 Voucher
Voucher sering digunakan oleh organisasi dalam menetapkan cara yang formal untuk mencatat dan
mengendalikan akuisisi, terutama dengan memungkinkan setiap transaksi akuisisi diberi nomer urut.
 File transaksi akuisisi
File transaksi akuisisi adalah file yang dibuat computer yang meliputi semua transaksi akuisisi yang
diproses oleh system akuntansi selama satu periode.
 Jurnal akuisisi atau listing
Listing atau laporan ini dibuat dari file transaksi akuisisi dan umumnya meliputi nama vendor,
tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun atau klasifikasi setiap transaksi, seperti perbaikan dan
pemeliharaan, persediaan atau utilitas.
 File induk utang usaha
Mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan pengurangan akuisisi untuk setiap
vendor. File induk ini diperbaharui dari file transaksi akuisisi, retur dan pengurangan, serta
pengeluaran kas yang terkomputerisasi.
 Neraca saldo utang usaha
Mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau dari setiap faktur atau voucher pada
suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat langsung dari file induk utang usaha.
 Laporan vendor
Dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh vendor dan menunjukkan saldo awal, akuisisi, retur dan
pengurangan, pembayaran kepada vendor dan menunjukkan saldo awal, akuisisi, retur, dan
pengurangan, pembayaran kepada vendor, dan saldo akhir.

2. Memproses dan Mencatat Pengeluaran Kas


      Pembayaran atas pembelian barang dan jasa merupakan aktivitas yang signifikan bagi semua entitas.
Aktivitas tersebut secara langsung akan mengurangi saldo akun kewajiban, terutama utang usaha. Dokumen
yang terkait dengan proses pengeluaran kas yang diperiksa auditor termasuk:
a) Cek,
b) File transaksi pengeluaran kas (cash disbursement transaction file),
c) Jurnal atau listing pengeluaran kas (cash disbursement Journal or Listing).

a)      Cek
      Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika pembayaran sudah jatuh tempo.

b)     File transaksi pengeluaran kas


File yang dibuat dengan computer yang mencantumkan semua transaksi pengeluaran kas yang diproses
oleh system akuntansi selama suatu periode.

c)      Jurnal atau listing pengeluaran kas


Listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran kas yang mencantumkan semua
transaksi selama setiap periode waktu.
                                                                               
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran
dibagi ke dalam dua bidang yang luas :
1. Pengujian akuisisi : memproses pesanan pembelian, menerima barang dan jasa, serta mengakui
kewajiban
2. Pengujian pembayaran : memproses dan mencatat pengeluaran kas

 Otorisasi Pembelian
Otorisasi yang tepat untuk melakukan akuisisi akan memastikan bahwa barang dan jasa yang
diperoleh adalah demi memenuhi tujuan perusahaan yang diotorisasi, dan menghindari akuisisi item
yang berlebihan atau tidak diperlukan
 Pemisahan penyimpanan Aset dari Fungsi lainnya
Sebagian besar perusahaan meminta departemen penerimaan untuk mulai membuat laporan
penerimaan sebagai bukti penerimaan dan pemeriksaan barang
 Pencatatan yang tepat waktu dan review independent atas transaksi
Dalam beberapa perusahaan pencatatan kewajiban atas akuisisi dibuat atas dasar penerimaan barang
dan jasa
 Otorisasi pembayaran
1. Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenang yang tepat.
2. Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani cek dan melaksanakan fungsi utang usaha
3. Pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh si penandatangan cek pada saat cek
ditandatangani.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO UTANG USAHA.

Karena semua transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran umumnya mengalir melalui utang usaha,
akun ini penting bagi audit atas siklus akuisisi dan pembayaran. Utang usaha adalah kewajiban yang belum
dibayar atas barang dan jasa yang diterima dalam peristiwa bisnis yang biasa.
Utang usaha harus dibedakan dari kewajiban akrual dan kewajiban berbunga. Kewajiban akan dianggap
utang usaha hanya jika total kewajiban itu diketahui dan terhutang pada tanggal neraca. Jika kewajiban
mencakup pembayaran bunga, hal tersebut harus dicatat sebagai wesel bayar, utang kontrak, utang hipotik,
atau utang obligasi.
Penggunaan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sama dengan yang diterapkan untuk memverifikasi
piutang usaha, karena tujuan itu juga dapat diterapkan pada kewajiban dengan tiga modifikasi kecil:
1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai realisasi hanya dapat diterapkan pada
aktiva.
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban tidak dapat diterpkan pada kewajiban. Untuk aktiva auditor
menggunakan hak klien atas penggunaan dan pelepasan aktiva. untuk kewajiban auditor memperhatikan
kewajiban klien atas pembayaran kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan pada pencarian kurang saji dan bukan lebih saji.

Pengujian Kewajiban Setelah Periode


Karena menekankan pada kurang saji dalam akun kewajiban, pengujian kewajiban setelah periode (out-of-
period liabilities test) merupakan hal yang penting bagi utang usaha. Luas pengujian untuk mengungkapkan
utang usaha yang belum tercatat, sering disebut pencarian utang usaha yang belum tercatat, sangat
tergantung pada penilaian risiko pengendalian dan materialitas saldo akun yang potensial. Prosedur audit
yang sama digunakan untuk mengungkapkan utang yang belum tercatat dapat diterpkan pada tujuan
keakuratan.
Memeriksa dokumentasi yang mendasari pengeluaran kas selanjutnya,
auditor memeriksa dokumen pendukung menyangkut pengeluaran kas setelah tanggal neraca guna
menentukan apakah pengeluaran kas dilakukan untuk kewajiban periode berjalan. Jika memang untuk
kewajiban periode berjalan, auditor harus menelusurinya ke neraca saldo utang usaha untuk memastikan
bahwa pembayaran tersebut telah dilakukan.
Memeriksa dokumentasi yang mendasari untuk tagihan yang belum dibayar beberapa minggu
setelah akhir tahun,
auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti sebelumnya dan untuk tujuan yang
sama.prosedur ini berbeda karena dilakukan untuk kewajiban yang belum dibayar mendekati akhir pekerjaan
lapangan audit bukan untuk kewajiban yang telah dibayar.
Menelusuri laporan penerimaan yang dikeluarkan sebelum akhir taun ke vaktur vendor terkait,
semua barang dagang yang diterima sebelum akhir taun periode akuntansi harus dicantumkan sebagai utang
usaha.
Menelusuri laporan vendor yang menunjukan saldo yang jatuh tempo ke neraca saldo utang usaha,
jika klien menyimpan file laporan vendor, auditor dapat menelusuri setiap laporan yang memiliki saldo
yang jatuh tempo pada tanggal neraca ke listing untuk memastikan bahwa hal itu telah dicantumkan sebagai
utang usaha.
Mengirim konfirmasi ke vendor dengan siapa klien melakukan bisnis
walaupun penggunaan konfirmasi untuk utang usaha kurang begitu umum ketimbang untuk piutang usaha,
auditor kadang-kadang menggunakannya untuk menguji vendor yang dihapus dari daftar utang usaha,
transaksi yang dihilangkan dan saldo akun yang salah saji.
Pengujian pisah batas (cutoff tests)
utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat bebrapa hari  sebelum dan setelah
tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar. Lima pengujian audit kewajiban setelah periode yang
baru saja kita bahas semuanya ,merupakan pengujian pisah batas untuk akuisisi tapi menekankan pada
kurang saji.
Hubungan pisah batas dengan observasi fisik persediaan
dalam ,menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benar, sangatlah penting jika pengujian pisah
batas dikoordinasikan  dengan observasi fisik persediaan.
Perbedaan dalam perjalanan
menyangkut utang usaha, auditor harus membedakan antara akuisisi persediaan atas dasar FOB destination
dan atas dasar FOB origin. Untuk FOB destination, hak akan berpindah ke pembeli ketika persediaan
diterima, sehingga hanya persediaan yang diterima pada atau sebelum tanggal neraca yang harus dimasukan
dalam persediaan  dan utang usaha pada akhir tahun. Jika akuisisi dilakukan atas dasar  FOB
origin,perusahaan harus mencatat persediaan dan utang yang terkait pada periode berjalan jika pengiriman
dilakukan pada atau setelah tanggal neraca.
Perbedaan antara faktur vendor dan laporan vendor
auditor harus membedakan antara faktur vendor dengan laporan keuangan ketika memverivikasi jumlah
yang terutang kepada vendor. Auditor akan memperoleh bukti yang sangat handal mengenai setiap transaksi
ketika mereka memeriksa faktur faktur vendor dan dokumen pendukung terkait setiap laporan  penerimaan
dan pesanan pembelian.
Perbedaan antara laporan vendor dan konfirmasi
perbedaan yang paling penting terletak pada sumber informasinya. Laporan vendor disiapkan oleh vendor
(pihak ketiga yang independen) tetapi berada ditangan klien pada saat auditor memeriksanya. Hal ini
memberikan klien kesempatan untuk mengubah laporan vendor untuk menyimpan laporan tertentu dari
auditor.

Anda mungkin juga menyukai