Askep SC Leled
Askep SC Leled
DISUSUN OLEH :
ANNISA HASNA YUANIHSAN
P.1337420919058
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada luka operasi dan merasa lemas
3. Riwayat Obstetri
Status Obstetri : P2 A0
Masalah
Anak Jenis Jenis Ket Hidup Kehamilan
Tahun Penolong
ke Persalinan Kelamin atau Mati
Normal
1 2017 Spontan Laki-laki Dokter Hidup
Plasenta
previa
marginal
2 2019 SC Perempuan Dokter Hidup
berdarah +
Kista ovarium
sinistra
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Obstetri : P2A0
2. Keadaan umum
Kesadaran : GCS (Glasgow Coma Scale)
E4 –M6 –V5 = 15 (normal, termasuk kesadaran
compos mentis)
3. Tanda – tanda vital :
TD : 90 / 70 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
4. Kepala
a. Kepala : ukuran kepala mesochepal, semetris kanan kiri, tidak ada
nyeri tekan dan massa/ benjolan
b. Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid, tidak ada lesi
c. Mata : sklera tidak ikterik, mata simetris, konjungtiva anemis,
tidak terdapat kantung mata, kornea berwarna bening,
warna iris berwarna hitam.
d. Hidung : simetris, tidah ada polip, tidak ada sekret, penciuman baik
e. Mulut : tidak terdapat sianosis maupun stomatitis, lidah bersih,
terdapat karies gigi.
f. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada lesi dan tidak menggunakan alat bantu dengar,
fungsi pendengaran baik
5. Dada
a. Jantung : ictus cordis tidak tampak, teraba pada IC 4-5, perkusi
redup, auskultasi S1 dan S2
b. Paru : pergerakan simetris, tactil fremitus sama kuat, perkusi
sonor, bunyi vesikuler
c. Payudara
Kebersihan : payudara bersih, areola berwarna hitam, putting
susu bersih
Kesimetrisan : payudara simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
Lesi
Putting susu : putting susu keluar, pengeluaran ASI banyak dan ibu
mampu menyusui
6. Abdomen
a. Involusio Uterus : keras
Fundus Uteri : 2 jari dibawah umbilicus (10 cm dari simpisis
pubis)
Kontraksi : kuat
Posisi : tengah
b. Kandung kemih : Tidak ada distensi kandung kemih
c. Diastasis rektus abdominis : 10cm x 3cm
d. Fungsi pencernaan : Klien belum BAB sejak post operasi,
peristaltic usus terdengan 5 kali/menit
e. Masalah khusus : Tampak luka bekas operasi pada bagian abdomen
klien. Klien mengatakan terkadag merasa nyeri bagian luka operasi.
Pengkajian Nyeri (Numeric Rating Scale) :
P : luka jahitan bekas operasi dirasakan saat melakukan aktivitas
Q : seperti tersayat-sayat
R : bagian abdomen
S : skala 4
T : nyeri saat melakukan aktivitas, nyeri muncul kurang lebih 10
menit
7. Perineum dan Genetalia :
Tampak utuh dan bersih, terpasang kateter, terdapat lokhea rubra warna
merah segar, bau amis darah, PPV : ± 250 cc/ 24 jam, tidak ada luka
perineum, tidak ada hemoroid
8. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Tangan kanan dan kiri : kekuatan otot skala 5, gerakan normal penuh,
menentang gravitasi dengan pertahanan penuh, klien mampu
menggenggam dengan erat dan mengangkat kedua tangannya keatas
b. Ekstremitas bawah
Kaki kanan dan kiri : kekuatan otot skala 3, gerakan normal,
menentang gravitasi, klien mampu mengangkat kaki tetapi langsung
diturunkan karena nyeri
1. Makan/minum
2. Mandi
3. Toilet
4. Berpakaian
5. Mobilitas ditempat tidur
6. Berpindah ambulasi
(ROM)
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu dengan alat
2 : Dibantu orang lain/keluarga/perawat
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung sepenuhnya
7. Persepsi sensori dan kognitif
Klien mampu berkomunikasi dengan kesadaran penuh. Persepsi sensori
Klien baik karena mampu merasakan nyeri dan mengerti apa yang
disampaiakan oleh perawat.
Keluhan ketidaknyamanan
Nyeri : Ya, skala 4
Lokasi : Abdomen
Sifat : Hilang timbul
Kesanggupan dan pengetahuan tentang perawatan penyakitnya :
Kognitif : Klien sudah mengetahui penyakitnya. Baik Klien maupun
keluarga sudah mengerti program yang harus dilakukan
untuk pengobatan Klien.
Persepsi : Klien dapat berorientasi dengan benar tentang waktu, tempat,
dan orang-orang yang disekitarnya. Klien meyakini bahwa Ia
akan sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarganya.
Sensori : Klien masih bisa melihat dengan jelas, mendengar dengan
jelas, Klien masih dapat membedakan bau yang berbeda.
Post Op Sectio Caesaria
Q : tersayat sayat
R : abdomen
S:4
E. OBAT – OBATAN
F. Tanggal : 25 November 2018
Nama Obat Dosis Rute
Infus RL + Oksitosin Infus RL 20 tpm Intravena
Oksitosin 10 IU
Ketorolac 30 mg/ 12 jam Intravena
Vitamin B 1 1 tab/12 jam Peroral
Vitamin A 200.000 unit 1 Peroral
tab/24jam
Parasetamol 1gr/ 8 jam Peroral
Ketoprofen 100mg/8jam Supp
1. 25 November 2019
DS : Agen cidera fisik Nyeri akut
2. 25 November 2019
DS : Involusi uterus Risiko
perdarahan
21 :05 WIB - Klien mengatakan keluar
darah pada area
pervaginamnya
DO :
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko perdarahan b.d involusio uterus
2. Risiko infeksi area pembedahan b/d luka insisi bedah post SC
3. Nyeri akut b/d agen cidera fisik
J. INTERVENSI
TGL/
NO. DP TUJUAN INTERVENSI TTD
JAM
2. 25 Resiko
infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV
2. Monitor tanda dan
area keperawatan selama 3 x 24
gejala infeksi sistemik
November 2019
pembedahan b/d jam, klien tidak mengalami dan local
3. Observasi luka
Luka insisi infeksi dengan kriteria hasil:
21 :25 WIB (lokasi, warna,
bedah post SC granulasi, dan
1. Klien bebas dari tanda jaringan nekrotik)
dan gejala infeksi 4. Cuci tangan setiap
2. Menunjukkan sebelum dan sesudah
kemampuan untuk melakukan tindakan
menvegah timbulnya keperawatan
infeksi 5. Ajarkan cuci tangan
3. Menunjukkan hidup pada Klien dan
sehat keluarga
4. Jumlah leukosit dalam 6. Berikan posisi yang
batas normal yaitu 0 – 20 mengurangi tekanan
3
10* /Ul pada luka
7. Kolaborasi dengan
dokter dala m
pemberian obat
antibiotic bila perlu.
3 25 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji penyebab nyeri
2. Gali pengetahuan
agen cidera keperawatan selama 2 x 24
klien tentang nyeri
November 2019
jam, klien mampu 3. Gali pengetahuan
21 :30 WIB fisik mentoleransi nyeri, dengan klien bagaimana cara
untuk mengatasi nyeri
kriteria hasil :
4. Ukur tanda – tanda
vital klien
4. Klien mampu melakukan 5. Jelaskan pada klien
teknik non farmakologis teknik
untuk mengatasi nyeri nonfarmakologi untuk
yaitu relaksasi otot mengatasi nyeri
progresif 6. Ajarkan pada klien
5. Nyeri turun menjadi manajemen nyeri
skala 1 yaitu relaksasi otot
6. Tanda – tanda vital Klien progresif
baik 7. Libatkan keluarga
TD : 130/80 mmHg dalam pengajaran
N : 90 x / menit manajemen nyeri
S : 36,5o C
RR : 18 x / menit
7. Nyeri : turun menjadi
skala 1
8. Klien merasa nyaman
terhadap kondisi Klien
setelah nyeri berkurang
K. IMPLEMENTASI
NO. TGL/JAM DP IMPLEMENTASI RESPON TTD
O:
O:
- Involusio Uterus :
keras
- Fundus Uteri : 2 jari
dibawah umbilicus
(10 cm dari simpisis
pubis)
Kontraksi : kuat
Posisi : tengah
S : Klien mengerti untuk
sering masase pada
daerah uterus
O : Klien memeragakan
untuk sering masase
uterus
O : Klien mampu
mengenali adanya
tanda-tanda perdarahan
S:-
O:
S:-
O:
Telah diberikan
antibiotik Ceftriaxone
50gr/12 jam
25 November Nyeri akut b/d 1. Mengkaji penyebab S : Klien mengatakan
nyeri
2019 agen cidera fisik masih nyeri
2. Menggali pengetahuan
klien tentang nyeri
21 :30 WIB 3. Menggali pengetahuan O : Wajah klien
klien bagaimana cara
tampak meringis
untuk mengatasi nyeri
4. Mengukur TTV klien
5. Menjelaskan pada klien Pengkajian P,Q,R,S,T
teknik nonfarmakologi
relaksasi otot
P : Saat melakukan
progressif untuk
mengatasi nyeri aktivitas
Q : Tersayat-sayat
R : Perut
S : Skala 4
T : Kurang lebih 10
menit
S:-
O:
- TTV
TD : 130 / 80
mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan :18
x/menit
S:
Klien mengatakan
nyeri berkurang
menjadi skala 2 setelah
diajarkan teknik
relaksasi otot
progressif dan nafas
dalam
O:
O:
O:
- Involusio Uterus :
keras
- Fundus Uteri : 2 jari
dibawah umbilicus
(10 cm dari simpisis
pubis)
Kontraksi : kuat
Posisi : tengah
S : Klien mengerti untuk
sering masase pada
daerah uterus
O : Klien memeragakan
untuk sering masase
uterus
O : Klien mampu
mengenali adanya
tanda-tanda perdarahan
O:
S:-
O:
R : Perut
S : Skala 3
T : Kurang lebih 10
menit
S:-
O:
- TTV
TD : 110 / 80
mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan:18x/menit
S:
Klien mengatakan
nyeri berkurang
menjadi skala 2 setelah
diajarkan teknik
relaksasi otot
progressif dan nafas
dalam
O:
O:
- Involusio Uterus :
keras
- Fundus Uteri : 2 jari
dibawah umbilicus
(10 cm dari simpisis
pubis)
Kontraksi : kuat
Posisi : tengah
S : Klien mengerti untuk
sering masase pada
daerah uterus
O : Klien memeragakan
untuk sering masase
uterus
O : Klien mampu
mengenali adanya
tanda-tanda perdarahan
27 November 2019 Resiko infeksi 1. Monitor KU dan TTV S:-
klien O:
area
2. Memonitor tanda dan - Keadaan umum
06 :05 WIB
pembedahan b/d gejala infeksi sistemik klien baik
dan local - TTV
Luka insisi
3. Mengbbservasi luka TD : 90 / 70 mmHg
bedah post (lokasi, warna, Suhu : 36,5 0C
granulasi, dan jaringan Nadi : 88 x/menit
nekrotik) Pernafasan:18x/menit
4. Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah S:
melakukan tindakan Klien mengatakan
keperawatan telah dilakukan operasi
5. Mengajarkan cuci pada daerah perutnya
tangan pada Klien dan O:
keluarga untuk - Terdapat balutan
mencegah infeksi luka diatas
6. Menganjurkn untuk perutnya sepanjang
memberikan posisi 10 cm
yang mengurangi - Luka dibalut kassa
tekanan pada luka dan hypafix
Berkolaborasi dengan Leukosit : 15.3
dokter dalam 10*3/uL
pemberian obat S:-
antibiotik bila perlu.
O:
S:-
O:
Telah diberikan antibiotik
Ceftriaxone 50gr/12
jam
Q : Tersayat-sayat
R : Perut
S : Skala 2
T : Kurang lebih 10
menit
S:-
O:
- TTV
TD : 90 / 70 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan:18x/menit
S:
Klien mengatakan
nyeri berkurang
menjadi skala 2 setelah
diajarkan teknik
relaksasi otot
progressif dan nafas
dalam
O:
P : Lanjutkan intervensi
N = 88x/menit
RR = 20x/menit
S = 37oC
Leukosit : 15.3 10*3/uL
Q : Tersayat-sayat
R : Perut
S : Skala 2