Anda di halaman 1dari 37

IMPLEMENTASI DOKUMENTASI KEPERAWATAN BERBASIS ELEKTRONIK

DALAM PENINGKATKAN KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN

DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. KARIADI SEMARANG

KARYA ILMIAH NERS (KIN)

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ners

DISUSUN OLEH

ANNISA HASNA YUANIHSAN

P1337420919058

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2020
IMPLEMENTASI DOKUMENTASI KEPERAWATAN BERBASIS ELEKTRONIK

DALAM PENINGKATKAN KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN

DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. KARIADI SEMARANG

KARYA ILMIAH NERS (KIN)

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ners

DISUSUN OLEH

ANNISA HASNA YUANIHSAN

P1337420919058

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Ilmiah Ners dengan Judul Implementasi Dokumentasi Keperawatan Berbasis

Elektronik Dalam Peningkatkan Kualitas Asuhan Keperawatan

Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

karya :

Nama : Annisa Hasna Yuanihsan

NIM : P1337420919058

Program Studi : Profesi Ners

telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Seminar Hasil Karya Ilmiah

Ners

Semarang, 2020

Pembimbing

Ari Susilowati, S.Kep, Ns (…………………………….)

Pembimbing
Ike Puspitaningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep (…………………………….)

NIP.
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Ilmiah Ners dengan Judul Implementasi Dokumentasi Keperawatan Berbasis

Elektronik Dalam Peningkatkan Kualitas Asuhan Keperawatan

Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

karya :

Nama : Annisa Hasna Yuanihsan

NIM : P1337420919058

Program Studi : Profesi Ners

telah dipertahankan dalam sidang ujian Karya Ilmiah Ners program profesi Ners

Poltekkes Kemenkes Semarang pada hari tanggal

Semarang, 2020

Pembimbing

Ari Susilowati, S.Kep., Ns (…………………………….)


Pembimbing

Ike Puspitaningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep (…………………………….)

NIP.

Mengetahui,
a.n Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang
Ketua Jurusan Keperawatan Semarang

Suharto, S.Pd., MN
NIP. 19660510 198603 1 001
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas karuniaNya Karya Ilmiah

Ners yang berjudul “Implementasi Dokumentasi Keperawatan Berbasis

Elektronik Dalam Peningkatkan Kualitas Asuhan Keperawatan Di

RumahSakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang ” ini dapat diselesaikan.

Karya ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ners

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang. Peneliti mengalami

banyak kesulitan dalam penyusunan karya ilmiah ini, akan tetapi dapat

dilaksanakan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan

terimakasih meskipun tak sebanding dengan apa yang diterima oleh peneliti

kepada:

1. Bapak Marsum, BE, S.Pd., MHP, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Semarang.

2. Bapak Suharto, S.Pd., MN, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Semarang.

3. Bapak Shobirun, MN, selaku Ketua Program Studi D-IV dan Profesi Ners

Keperawatan Semarang.
4. Ike Puspitaningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku pembimbing akademik

yang telah mengarahkan dan memberi masukan dalam penyusunan karya

ilmiah ini.

5. Ibu Ari Susilowati, S.Kep.,Ns selaku pembimbing klinik yang telah

mengarahkan dan memberi masukan dalam penyusunan karya ilmiah ini.

6. Orang tua tercinta, yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun

motivasi, serta tak hentinya memberikan doa

7. Teman-teman seperjuangan Ners Angkatan IV Keperawatan Semarang

2015, terima kasih atas kerjasama dan solidaritas sehingga sampai saat ini

peneliti masih menjadi bagian dari keluarga besar ini, serta berbagai pihak

yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan karya ilmiah ini.

Akhirnya semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang

membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Peneliti menyadari bahwa karya

ilmiah ini jauh dari kata sempurna, segala kesalahan hanya milik penelti semata

dan saya bertanggung jawab atas segala sesuatu yang saya tuliskan dalam

penelitian ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 2020

Annisa Hasna Yuanihsan


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Kontek dan Perbedaan ......................................................................... 6

1.3 Analisis Masalah .................................................................................... 8

1.4 Sasaran ................................................................................................... 9

1.5 Definisi Masalah .................................................................................... 10

1.6 Pertanyaan ............................................................................................. 10

1.7 Tujuan ..................................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11

2.1 Metode .................................................................................................... 11


2.2 Hasil Review Artikel .............................................................................. 13

2.3 Kesimpulan Artikel ............................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Penilaian .................................................................................... 9


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemilihan jurnal ............................................................................. 12


DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendokumentasian asuhan keperawatan telah dilakukan sejak zaman


Florence yang menjelaskan pentingnya komunikasi antara pemberi layanan
keperawatan. Hal ini menjadi pelopor dalam pengembangan asuhan keperawatan.
Seiring perkembangan zaman proses perkembangannya pendokumentasian
keperawatan terus berkembang sesuai kebutuhan dalam proses perawatan, namun
dalam perubahannya tidak membawa pengaruh besar dalam proses dokumentasi
hingga dikenalkannya komputer dalam kesehatan diakhir abad 20 (Turipin, 2015)
Dokumentasi keperawatan merupakan bagian dari proses asuhan
keperawatan yang berisi informasi pasien. Informasi tersebut meliputi, kondisi
kesehatan pasien, riwayat kesehatan, masalah kesehatan, rencana keperawatan,
serta respon dan perekembangan pasien setelah diberikan asuhan keperawatan.
Melalui dokumentasi keperawatan, perawat dapat mengambil keputusan mengenai
tindakan yang tepat untuk diimplematasikan sesuai dengan kondisi pasien.
Keakuratan dan keamanan data dalam proses keperawatan di era teknologi
menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan (Hadi, 2011).
Perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi juga
membawa pengaruh di bidang keperawatan. Peluang penerapan kedua teknologi
tersebut semakin luas sejalan dengan adanya tuntutan masyarakat terhadap
pemberian layanan kesehatan dan keperawatan yang berkualitas. Pemanfaatan
teknologi tersebut antara lain digunakan untuk mengembangkan sistem
pendokumentasian yang berbasis teknologi informasi dengan dukungan sistem
komputerisasi (Dewi, 2012).
Perkembangan metode pendokumentasian asuhan keperawatan di
Indonesia saat ini masih bervariasi. Sebagian besar rumah sakit masih

11
menggunakan sistem pendokumentasian dengan melakukan pencatatan pada
format kertas yang tersedia (paper based), sementara baru sebagian kecil yang
sudah mulai mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan dengan
dukungan teknologi informasi berbasis sistem komputer (electronic based) (Dewi,
2012).
Permasalahan pendokumentasi keperawatan yang dilakukan dengan
format kertas/ paper based adalah catatan naratif yang panjang sehingga
membutuhkan waktu yang lama dalam penulisannya. Permasalahan lain yang
muncul dalam pendokumentasihan asuhan keperawatan dengan metode paper
based terkadang sulit dibaca dan dapat disalah artikan. Selain itu
pendokumentasihan asuhan keperawatan tertulis lebih sulit dianalisis untuk
keperluan penelitian dan mendukung proses pengambilan keputusan (Dewi,
2012).
Permasalahan yang dihadapi perawat dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan di Indonesia saat ini antara lain dokumentasi data hasil pengkajian
yang tidak aktual, intervensi dan implementasi yang tidak dijalankan seutuhnya
serta evaluasi keperawatan yang kurang lengkap sehingga tidak memenuhi standar
asuhan keperawatan. Dalam hal ini catatan keperawatan dianggap tidak
mendukung sebagai informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam hukum
(Chand, 2014). Seharusnya dokumentasi keperawatan memiliki informasi yang
valid dan sejalan dengan standar yang telah ditetapkan (Alkouri, et al, 2016).

Hasil penelitian Siswanto, 2013 ditemukan bahwa praktik keperawatan di


Indonesia, menunjukkan rerata kegiatan pendokumentasian yang dilakukan
perawat sebesar 77% dan masih dibawah standar yang ditetapkan depkes yaitu
>85% (Siswanto. et al, 2013). Perkembangan dokumentasi keperawatan saat ini
mewajibkan perawat melakukan proses asuhan keperawatan termasuk dalam
pendokumentasiannya berdasarkan standar asuhan keperawatan (Hickey et al,
2012).
Menjawab permasalahan-permasalahan terkait dokumentasi paper based
RSUP Dr. Kariadi menerapkan pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis
elektronik tehitung sejak bulan November 2019. Didalam sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis elektronik telah disepakati
standar klasifikasi dan terminologi yang mencakup berbagai konsep
(kedokteran, keperawatan, laboratorium, obat, patient safety, images,
pertukaran data, demografis). Sistem yang terintegrasi memberi banyak
keuntungan bagi Rumah Sakit karena dinilai lebih efisien dan tertata. Sistem
informasi yang terintegrasi akan memudahkan setiap tim kesehatan untuk
dapat mengetahui informasi pasien dan juga rencana pengobatan maupun
perawatan berdasarkan apa yang terjadi pada saat itu dan apa rencana yang
diinginkan di kemudian hari. Perawatan pasien akan lebih baik dikarenakan
akan mengurangi pengumpulan data secara berulang-ulang yang dilakukan oleh
setiap tim kesehatan (Wise, 2014)

Ditinjau dari segi efisiensi waktu dan efektifitas, pendokumentasian


berbasis elektronik membantu perawat untuk mengurangi waktu yang diperlukan
dalam proses pendokumentasian sehingga perawat memiliki lebih banyak untuk
berinteraksi dengan pasien. Selain itu pendokumentasian berbasis elektronik dapat
mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan
keperawatan serta menurunkan efisiensi rumah sakit dalam hal penggunaan kertas
sehingga menaikkan efektifitas biaya. Dalam penerapannya dokumentasi
keperawatan berbasis elektronik tetap memperhatikan prinsip kerahasiaan data
klien, degan menjungung prinsip akurat, tepat da komprehensif dalam proses
pendokumentasiannya (Iqbal, 2015).

Sistem dokumentasi yang berbasis elektronik ini akan membantu dalam


memenuhi standar dokumentasi, dapat meringankan beban kerja perawat dan
dapat meningkatkan kualitas dokumentasi dengan laporan yang dihasilkan akan
terbaca secara otomatis (Nancy, 2015).
Laporan juga dapat memberikan data yang segera tersedia untuk
mengetahui hari rawat klien, mengurangi biaya perawatan, audit, kontrol layanan
kesehatan. Dokumentasi keperawatan berbasis elektronik diharapkan dapat
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
Pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis elektronik digunakan dalam
dunia kesehatan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan identitas pasien.
Metode ini dianggap penting dan direkomendasikan oleh penyedia layanan
kesehatan di berbagai tingkat pelayanan kesehatan. Namun, terdapat beberapa
tantangan dalam penerapan dokumentasi keperawatan berbasi elektronik seperti
perlu fasilitas yang memadai dan kemampuan sumber daya manusia yang
mumpuni untuk melakukannya. Namun demikian tantangan-tantangan tersebut
dapat diatasi dengan meningkatkan fasilitas dan kemampuan sumber daya
manusia melalui pelatihan-pelatihan (Nancy, 2015).

Para ahli kesehatan telah mengakui bahwa kemampuan perawat dan dokter
untuk memanfaatkan pendokumentasian elektronik secara signifikan sangat
efektif dalam perawatan pasien dan meningkatkan kesejahteraan pasien,
mengurangi biaya untuk pelatihan dan mengurangi pengeluaran perawatan
kesehatan, Namun, perawat memerlukan keterampilan dan pengetahuan untuk
menggunakan pendokumentasian elektronik secara efektif, mereka mendapatkan
pengetahuan melalui pelatihan dan pelatihan kerja (Powell-Cope, Nelson &
Patterson 2008, 50 dalam Kamau, Nancy, 2015).

Di Indonesia sudah mengenalkan model suatu sistem informasi yang


didalamnya mencakup dokumentasi keperawatan, yaitu Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) (Hariyati et.al,2016). SIMRS adalah sebuah
sistem informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan
proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan
untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database
personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian
oleh manajemen. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 32 disebutkan bahwa setiap Rumah Sakit
wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan
penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit disebutkan bahwa
Rumah Sakit wajib menyelenggarakan SIMRS dan harus memenuhi persyaratan
minimal yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Implementasi SIMRS telah dilaksanakan di RSUP dr. Kariasi Semarang,


salah satunya di ruang Rajawali 5B. Ruang Rajawali 5B RSUP Dr. Kariadi
Semarang yang merupakan salah satu ruang rawat inap khusus kanker wanita
yang telah menerapkan pendokumentasian asuhan keperaatan berbasis elektronik
sejak November 2019. Berdasarkan studi lapangan, untuk evaluasi kinerja
perangkat elektronik dan tenaga kesehatan serta dampak terhadap kualitas asuhan
keperawatan belum dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk memberikan


sumbangan gagasan melalui studi literature mengenai Implementasi Dokumentasi
Keperawatan Berbasis Elektronik dalam Peningkatkan Kualitas Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang.

1.2 Kontek dan Perbedaan

1.2.1 Analisis Kontek

Pengamatan dilakukan di Ruang Rajawali 5B RSUP Dr. Kariadi


Semarang yang merupakan salah satu ruang rawat inap khusus kanker
wanita telah menerapkan pendokumentasihan asuhan keperawatan
berbasis elektronik sebagai bagaian dari implementasi SIMRS.
Kekuatan : Perawat di Ruang Rajawali 5B RSUP Dr. Kariadi
Semarang telah mengikuti pelatihan penggunaan Dokumentasi
Keperawatan berbasis elektronik. Perawat mampu menggunakan
SIMRS untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan. Adanya
motivasi yang tinggi dari perawat untuk terus mengembangkan
ketrampilan dan pengetahuan berkaitan dengan asuhan keperawatan
berbasis elektronik
Kelemahan : Belum pernah dilakukan evaluasi setelah diterapkannya
Dokumentasi Keperawatan berbasis elektronik terhadap kualitas asuhan
keperawatan.
Peluang : Rumah sakit terus berupaya melakukan evaluasi secara
berkala dan terus mengupdate perkembangan Dokumentasi
Keperawatan berbasis elektronik menurut penelitian-penelitian terkini.
Ancaman : Persaingan antar rumah sakit akan peningkatan mutu
pelayanan. Tingginya tuntutan masyarakat untuk mendapat pelayanan
yang profesional.
Kelebihan yang didapat dalam penggunaan dokumentasi berbasis
elektronik antara lain pemberian pelayanan yang baik, pembiayaan yang
rendah dan keuntungan kompetitif pada masa mendatang (Brender,
2006).
Pendokumentasian elektronik secara signifikan sangat efektif dalam
perawatan pasien dan meningkatkan kesejahteraan pasien, mengurangi
biaya untuk pelatihan dan mengurangi pengeluaran perawatan
kesehatan, namun perawat memerlukan keterampilan dan pengetahuan
untuk menggunakan pendokumentasian elektronik secara efektif,
mereka mendapatkan pengetahuan melalui pelatihan kerja (Nancy,
2015).
Sedangkan kekurangannya, berdasarkan wawancara pada beberapa
perawat hambatan yang ditemui adalah perawat harus menyisihkan
waktu untuk melakukan pelatihan ditengah kesibukan perawat dalam
penggunaan sistem pendokumentasian berbasis elektronik sehingga
cukup memakan waktu dan biaya sebab pelatihan sistem
pendokumentasian berbasis elektronik untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia. Kekurangan atau hambatan lain yang ditemui
adalah pada perawat dengan usia lanjut sedikit mengalami kesulitan
dalam pengoperasian komputer sehingga memerlukan waktu yang lama
dalam melakukan asuhan keperawatan berbasis elektronik.

1.2.2 Analisis Perbedaan

1.2 Analisa Masalah

Masalah utama yang muncul adalah belum pernah dilakukannya evaluasi


mengenai kualitas asuhan keperawatan dari dokumentasi asuhan keperawatan
berbasis elektronik di Ruang Rajawali 5B RSUP Dr. Kariadi Semarang. Evaluasi
ini dinilai penting dilakukan untuk mengetahui dampaknya terhadap kualitas
pelayanan keperawatan. Apabila telah dilakukan evaluasi maka dapat diketahui
sejauhmana dampaknya terhdap peningkatan kualitas asuhan keperawatan serta
dapat diketahui hambatan apa yang ditemui dalam penerapan dokumentasi
keperawatan berbasis elektronik.
Peneliti selanjutnya menganalisis masalah dari tingkat individu, tim,
organisasi dan diakhiri dengan hasil dari keseluruhan penilaian analisis.
1. Tingkat Individu (Individual level)

Analisis masalah yang ditemukan pada tingkat individu adalah

tidak semua tenaga medis memiliki kemampuan yang sama dalam

menggunakan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis elektronik

sehingga persepi serta standar dalam penggunaan dokumentasi asuhan

keperawatan berbasis elektronik pun berbeda-beda. Salah satunya hal ini

dipengaruhi oleh faktor usia.

2. Tingkat Tim (Team Level)

Analisis masalah yang ditemukan pada tingkat tim adalah


kurangnya fasilitas elektronik yang terkoneksi dengan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi. Sehingga dalam pengaplikasiannya
dibutuhkan waktu yang lebih lama karena pengisian secara bergantian. Hal
ini tentu perlu dilakukan evaluasi agar perkembangan dokumentasi
berbasis elektronik dapat meningkat secara kualitas sehingga diharapkan
dokumentasi keperawatan berbasis elektronik dapat meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.
3. Tingkat Organisasi (Organisational Level)
Analisis masalah yang ditemukan pada tingkat Organisasi adalah
belum dilakukannya evaluasi dan belum tersedianya SOP khusus yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi dokumentasi asuhan keperawatan
berbasis elektronik Sehingga perlu adanya SOP evaluasi dokumentasi
asuhan keperawatan berbasis elektronik.
4. Analisa Kebutuhan (Need Assesment)
Tabel 1.1 Hasil penilaian

Hasil observasi Hasil yang diharapkan


Belum dilakukan evaluasi pada Adanya standar dalam evaluasi
dokumentasi asuhan keperawatan
dokumentasi keperawatan
berbasis elektronik terhadap
berbasis elektronik terhadap kualitas asuhan keperawatan.
kualitas asuhan keperawatan.

1.3 Sasaran

Sasaran dalam studi ini adalah perawat yang bertugas di ruang Rajawali
5B RSUP Dr. Kariadi Semarang.

1.4 Definisi Masalah

Mengetahui standar evaluasi dokumentasi keperawatan berbasis

elektronik tehadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan di Rumah Sakit

Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

1.5 Pertanyaan

Peneliti menggunakan PICOT dalam pencarian artikel meliputi:


P : Perawat di Ruang Rajawali 5B RSUP Dr. Kariadi Semarang

I : Standar evaluasi dokumentasi berbasis elektronik

C : Tidak ada

O : Kualitas asuhan keperawatan

T : Tidak ada

1.6 Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui standar evaluasi dokumentasi keperawatan berbasis elektronik

tehadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Pusat

Dr. Kariadi Semarang

2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui standar dokumentasi asuhan keperawatan berbasis

elektronik.

b) Mengetahui standar kualitas asuhan keperawatan.

c) Mengetahui standar evaluasi dokumentasi asuhan keperawatan

berbasis elektronik.

d) Mengetahui standar evaluasi kualitas asuhan keperawatan.

e) Menjelaskan instrument evaluasi dokumentasi asuhan keperawatan

berbasis elektronik terhadap kualitas asuhan keperawatan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode

Pencarian artikel telah dilakukan secara komperehensif menggunakan

database jurnal Pubmed, Proquest dan Ebsco dan dalam rentang waktu 5

tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan yaitu electronic, documentation,

Nursing Data, quality care, evaluation tool, evaluation instrument yang

diperoleh disajikan dengan tabel yang meliputi judul, penulis, tahun,

metodologi, hasil dan rekomendasi yang kemudian dianalisis oleh peneliti.

Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah artikel yang dipublikasikan dalam

rentang 5 tahun terakhir, tipe artikel clinical trial, journal article, randomized

controlled trial, human, best match, full text. Kriteria eksklusinya adalah

artikel yang terpublikasi dalam bentuk abstrak, tesis atau skripsi, dan

menggunakan metode penelitian cluster random trial.


Langkah dalam memilih artikel yang digunakan sebagai bahan kajian

pustaka adalah

Artikel sort by best match


PubMed: 141
Proquest : 108 Awal penyaringan berdasar kriteria article
Ebsco : 52 type dihilangkan :

PubMed: 7
Proquest : 11
Ebsco : 11
Pubmed : 134
Proquest : 97
Ebsco : 41
Artikel yang telah tersaring
Penyaringan lanjutan berdasar full text

Pubmed : 122
Proquest : 81 Penyaringan lanjutan berdasar 5 tahun
Ebsco : 23 terakhir dihilangkan :
Artikel yang disaring
Pubmed : 92
Proquest : 44
Ebsco : 15

Pubmed : 30
Proquest : 37
Ebsco : 8
Artikel yang disaring

Penyaringan lanjutan berdasar human

Pubmed : 22
Proquest : 28
Ebsco : 3
Artikel yang disaring Penyaringan berdasarkan judul dan
abstrak, sample size dihilangkan

Pubmed : 17
Artikel yang disaring Proquest : 25
Ebsco : 2
Pubmed : 5
Proquest : 3
Ebsco : 1
Artikel yang disaring
Bagan 2.1 Hasil penulusuran artikel
23
24

2.2 Hasil review artikel

Tabel 2.1 Analisis Jurnal

N
PENULIS JUDUL TAHUN METODE HASIL
O

1 Maria O'Shea, Electronic nursing documentation  2019 Desain : Systematic Reviews and Hasil :


. Bridie interventions to promote or improve Meta-Analysis (PRISMA)
McCarthy, patient safety and quality care: A Dokumentasi keperawatan elektronik di
Serena systematic review. Sampel : 6 Artikel yang ditemukan rumah sakit dapat menghemat waktu,
Fitzgerald dalam database CINAHL, MEDLINE, mengurangi tingkat kesalahan dokumentasi,
Carol Condon EMBASE,dan Cochrane. dengan kata jatuh dan infeksi, serta efisiensi waktu kerja
kunci e.g. document*, “care plan*”, dapat menghasilkan lebih banyak waktu
care-plan*, untuk perawatan klinis.
record*, report” or chart (dan
kemudian digabungkan dengan istilah
'electronic' atau 'e-health'.

Intervensi : Enam studi berfokus pada


peningkatan kualitas perawatan
menggunakanElectronic nursing docu
mentation , namun, intervensi
bervariasi.

Studi pertama mengembangkan


inisiatif perawatan khusus. Misalnya,
Tejedor et al.,
(2013) melakukan proyek peningkatan
kualitas untuk memvalidasi proses
untuk mengukur secara andal hari
kateter vena sentral (CVC-days) di luar
ICU.

Studi kedua, Walker-Czyz (2016)


menerapkan catatan berbasis bukti
terintegrasi dengan referensi khusus
untuk HAF, HAPU, VAP, CLABIs dan
CAUTIs sementara juga
mempertimbangkan dampak pada
kualitas perawatan.
Studi ketiga dan keempat berfokus
pada intervensi pendidikan; satu
bertujuan untuk meningkatkan
keperawatan
dokumentasi tentang kepatuhan praktisi
perawat onkologi dengan
menggunakan dukungan kualitas
langkah-langkah dalam manajemen
gejala dan perawatan akhir hidup
(Esper & Walker (2015), dan lainnya
mengimplementasikan program
Pemikiran Alasan Klinis (GCR) untuk
mendukung implementasi
klasifikasi diagnosis keperawatan
dengan proses keperawatan (Bruylands
et al., 2013).

Studi ke enam
mengembangkan jalur klinis berbasis
bukti untuk sistoskopi, nefrektomi dan
transreseksi uretra tumor kandung
kemih dan kemudian diukur waktu
yang dihabiskan untuk dokumentasi
(Hsieh et al., 2016).

Analisa : Efektivitas intervensi


Dokumentasi keperawatan elektronik
diukur menggunakan instrumen yang
berbeda untuk tiga penelitian dirancang
oleh peneliti, yaitu, alat validasi
manual dan otomatis (Tejedor et al.,
2013), kuesioner audit dan survey
(Esper & Walker 2015), dan kepuasan
kuesioner (Hsieh et al., 2016).
Bruylands et al. (2013) menggunakan
Kualitas Keperawatan
Diagnosis, Intervensi, Hasil (Q-DIO)
instrumen, diakui valid. Hasil dari
instrumen tersebut menunjukkan
bahwa dokumentasi keperawatan
elektronik di rumah sakit dapat
menghemat waktu, mengurangi tingkat
kesalahan dokumentasi, jatuh dan
infeksi, serta efisiensi waktu kerja
dapat menghasilkan lebih banyak
waktu untuk perawatan klinis.

Chinma Stella Use of Electronic and Paper-based 2018 Hasil : Ada peningkatan dalam kualitas dokumentasi di dua
Adereti, Standardized Desain : Kuasi-eksperimental bangsal setelah memperkenalkan SNCP dengan
skor kualitas yang lebih tinggi dalam perawatan pasca-bangsal
Adenike Nursing Care Plans to Improve Nurses’ elektronik.
Sampel : enelitian dilakukan di fasilitas kesehatan tersier
Ayobola Documentation Quality in a Nigerian milik pemerintah dengan
KESIMPULAN: Menyediakan SNCP dalam format elektronik dan kertas
sangat penting untuk meningkatkan dokumentasi
Olaogun Teaching Hospital kapasitas lebih dari 500 tempat tidur dan 608 tenaga keperawatan.
perawat di zona geopolitik IMPLIKASI UNTUK PRAKTEK KEPERAWATAN:
utara-tengah Nigeria Pelatihan dan dukungan yang memadai untuk perawat
diperlukan untuk keberhasilan implementasi SNCP dalam
Intevensi : Strategi intervensi untuk penelitian catatan kesehatan elektronik (EHRs) di negara
ini adalah pelatihan perawat tentang penggunaan SNCP berkembang
elektronik dan kertas.
Perawat dibagi menjadi dua kelompok untuk tujuan
pelatihan. Grup pertama
adalah grup SNCP elektronik, sedangkan grup kedua
adalah grup SNCP
berbasis kertas. Dua kelompok perawat dilatih
menggunakan paket pendidikan
SNL. Setiap kelompok menghadiri pelatihan selama tiga
hari berturut-turut
dalam seminggu selama total 10 jam dan 10 menit untuk
membahas konten
modul. Kelompok elektronik dilatih untuk
menggunakan SNCP elektronik
sementara kelompok berbasis kertas dilatih untuk
menggunakan kertas SNCP etelah
intervensi pendidikan untuk mengevaluasi efek
intervensi terhadap kualitas
dokumentasi perawat
Analisis
28

2. Colleti Junior 2018 Desain : Studi cross-sectional, kuantitatif, Hasil : Sistem rekam medis elektronik banyak digunakan
Evaluation of the use
J, Andrade of electronic medical deskriptif dan eksplorasi oleh tenaga medis di perawatan intensif Brasil yang
AB, Carvalho record systems in menanggapi kuesioner dan, menurut data, mayoritas
WB Brazilian intensive Sampel : 204 Tenaga medis yang bekerja di responden (84,6%) berpendapat bahwa sistem elektronik
care units. unit perawatan intensif di Brasil memberikan kualitas yang lebih baik daripada sistem kertas,
dan 76,7% percaya bahwa sistem elektronik memberikan
Intervensi : Intervensi yang diberikan berupa keamanan yang lebih besar daripada sistem kertas.
pengisian kuesioner dengan 7 pertanyaan yang
mencakup pertanyaan tentang kualitas dan
keamanan rekam medis elektronik

Analisa : Penelitian ini merupakan penelitian


pertama yang dilakukan pada tenaga medis
diperawatan intensif tentang penggunaan rekam
medis elektronik
di ICU Brasil. Tingkat penggunaan rekam medis
elektroniksangat tinggi (92,6%). Penggunaan
rekam medis elektronik memiliki potensi besar
dalam hal meningkatkan perawatan kesehatan,
memfasilitasi transmisi data pasien yang cepat dan
akurat, standar prosedur medis,
mendukung pengambilan keputusan dan
memungkinkan pencegahan kesalahan medis secara
real time. ( 2) Penggunaan TI di sektor kesehatan
telah dikaitkan dengan peningkatan indikator
keselamatan dan kualitas, serta optimalisasi biaya.

3.

4. Tiffany F. 2015 Desain : Menggunakan tinjauan integratif Hasil : Mayoritas unit perawatan rumah sakit AS saat
Electronic Nursing
Kelley , Debra literatur untuk meneliti hubungan antara ini menggunakan dokumentasi keperawatan berbasis kertas
Documentation as a untuk bertukar informasi pasien dengan perawatan
H. Brandon  and Strategy to Improve dokumentasi keperawatan elektronik dan kualitas
berkualitas. Namun, pada 2014, semua rumah sakit AS
Sharron L Quality of Patient Care perawatan yang diberikan kepada pasien yang diharapkan untuk menggunakan dokumentasi keperawatan
dirawat di rumah sakit. elektronik pada unit perawatan pasien, dengan manfaat
yang diharapkan dari peningkatan kualitas. Namun, sejauh
29

Sampel : Responden kuesioner dalam mana dokumentasi keperawatan elektronik meningkatkan


penelitian ini adalah tenaga medis unit kualitas perawatan untuk pasien rawat inap tetap tidak
perawatan rumah sakit di USA. JUMLAH diketahui, sebagian karena kurangnya perbandingan yang
SAMPEL??? efektif dengan dokumentasi keperawatan berbasis kertas.
APAKAH HASIL DAIR PENELITIAN
CEK KEMBALI DESAIN DENGAN LITERATUR REVIEW SEPERTI ITU??
SAMPEL SESUAI ATAU TIDAK.

Intervensi : Pada penelitian ini peneliti


melakukan tinjauan literatur review menggunakan
pubmed dan thecumulative index for ursing allied
health literature (CINAHL) menggunakan kata
kunci Documentation, Computerized patient
Record, Nursing

ANALISA

5. I Wayan Gede The 2018 Desain : Menggunakan tinjauan pustaka pada Hasil : Studi ini menunjukkan bahwa kemudahan
Saraswasta1, Rr. Implementationof menggunakan EHR dipengaruhi oleh pengalaman
Tutik Sri Electronic-Based Sampel : database Science Direct, keperawatan dan kemampuan untuk mengoperasikan
Hariyati2 Nursing Care komputer. Penelitian ini memberikan perspektif
PROQUEST, Scopus, Ebsco.
Documentationon tambahan pada isu-isu terkait dengan teknologi yang
Quality of Nursing diterima di penyedia layanan kesehatan yang berfokus
Seluruh rumah sakit yang tekah menerapkan
Care:A Literature pada penerimaan perawat EHR. Mempertimbangkan
Review electronic nursing documentation dan telah
dilakukan penelitan mengenai implementasi EHR persyaratan kegunaan dalam desain sistem informasi
dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. keperawatan akan mengarah pada penggunaan sistem
ini secara efisien dan efektif. Kemudahan yang
Intervensi : Melakukan beberapa proses diterima oleh perawat dalam melaksanakan teknologi,
dalam hal ini, dokumentasi asuhan keperawatan
pencarian untuk mendapatkan artikel yang relevan
berbasis elektronik, akan meningkatkan kepuasan kerja
tentang implementasi EHR. Selama proses
perawat yang akan mempengaruhi kualitas layanan
pencarian, penulis menggunakan beberapa kata
kepada pasien.
kunci, seperti; "Catatan kesehatan elektronik,"
"dokumentasi dalam keperawatan," dan "kualitas GUNAKAN KALIMAT YG MUDAH DIPAHAMI
30

asuhan keperawatan. Menggunakan Lima database OLEH PEMBACA. BUKAN KALIMAT HASIL
yang terdiri dari Science Direct, PROQUEST, TERJEMAHAN.
Scopus, Ebsco, dan Artikel Cendekiawan
dimasukkan dalam penelitian ini.

ANALISA

Para penulis menyelidiki beberapa artikel yang


relevan yang diterbitkan dalam versi bahasa
Inggris. Setelah menghilangkan beberapa
penelitian serupa, penulis mengumpulkan
artikel yang relevan……………..

TULISKAN SEMUA HASIL PENCARIAN LITERATUR SESUAI DENGAN DATABASED, KATA KUNCI DAN KRITERIA INKLUSI EKSKLUSI. HASIL

PENCARIAN LITERATUR INI BELUM MENJAWAB TUJUAN UMUM DAN KHUSUSNYA.


31

2.3 Kesimpulan artikel


Kesimpulan dari kelima jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa Indikator peningkatan kualitas
perawatan yang disediakan untuk pasien mungkin dilihat dari enam aspek, seperti efisiensi, fokus pada
pasien, efektivitas, ketepatan waktu, kesetaraan, dan kerahasiaan & keamanan. Dengan
menggunakandokumentasi asuhan keperawatan berbasis elektronik, data pasien akan diintegrasikan
dengan sistem informasi rumah sakit. Ini membuat informasi yang diperlukan mudah diakses oleh
petugas kesehatan. Kemudahan mengakses data dengan menggunakan dokumentasi keperawatan
berbasis elektronik terintegrasi mempercepat pengambilan keputusan dalam memberikan perawatan
kepada pasien, dan dengan demikian, pasien mendapatkan layanan yang efisien. Pasien adalah
individu yang unik, di mana memberikan perawatan holistik kepada mereka, perawat harus mampu
berempati terhadap kondisi pasien - waktu perawat untuk berinteraksi dengan pasien memengaruhi
keberhasilan mereka dalam menekankan pasien. Penggunaan dokumentasi keperawatan berbasis
elektronik dengan strategi yang tepat membantu perawat untuk memiliki lebih banyak waktu untuk
berkomunikasi dengan pasien dan keluarga. Akibatnya, layanan yang diberikan dapat fokus pada
pasien.

Intervensi keperawatan tersedia di dokumentasi asuhan keperawatan berbasis elektronik


memang sejalan dengan praktik berbasis bukti. Ini membantu perawat memilih intervensi keperawatan
yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien. Memberikan intervensi yang tepat akan meningkatkan
layanan yang selalu memprioritaskan keselamatan pasien dan pada akhirnya membantu mengurangi
biaya rumah sakit. Tujuan penerapan dokumentasi keperawatan berbasis elektronik adalah untuk
mempersingkat waktu yang dibutuhkan oleh perawat dalam melaksanakan dokumentasi perawatan
keperawatan. Pada awal implementasi, penggunaan dokumentasi keperawatan berbasis elektronik pada
akhirnya membutuhkan waktu yang relatif lama. Namun, pembelajaran dan penggunaan strategi yang
tepat mendorong waktu perawat untuk menulis dokumentasi menjadi lebih pendek. Akibatnya, mereka
memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan pasien mereka.

Dalam menjalankan praktik keperawatan profesional, perawat memiliki beberapa nilai penting,
salah satunya adalah kesetaraan. Penggunaan dokumentasi keperawatan berbasis elektronik
memungkinkan data pasien dikonversi menjadi kode. Oleh karena itu, perawat akan memberikan
layanan kepada pasien tanpa menghiraukan agama, ras, etnis mereka. Selain itu, kerahasiaan dan
keamanan sering kali menjadi masalah ketika menggunakan dokumentasi perawatan keperawatan
manual yang dapat menyelamatkan keselamatan pasien. dokumentasi keperawatan berbasis elektronik
32

yang terintegrasi memiliki sistem keamanan yang canggih, seperti menggunakan sistem cloud. Dengan
sistem ini, data rekam medis pasien dapat diakses di mana saja dan, tentu saja, dengan sistem
keamanan yang terjamin.

Oleh karena itu diharapkan dengan perpindahan bertahap dari kertas ke dokumentasi
keperawatan elektronik, ada kebutuhan untuk mengidentifikasi intervensi yang secara efektif dapat
meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan pasien sehingga diharapkan dengan penerapan
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Elektronik dapat digunakan sebagai Strategi Guna Meningkatkan
Kualitas Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang.
33

Anda mungkin juga menyukai