PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia, sekitar 40% dari orang yang berusia lebih dari 25 tahun mengalami
kesakitan karena hipertensi pada tahun 2008 (Kishore, Gupta,Kohli & Kumar,
2016). Sekitar 7,5 juta kematian atau 12,8% dari total semua kematian tahunan
diseluruh dunia terjadi karena tekanan darah tinggi. Sudah di prediksi meningkat
menjadi 1,56 miliar orang dewasa dengan hipertensi pada 2025 (Singh, Shankar &
Singh,2017).
Prevalensi global hipertensi masih tinggi dan meningkat. Pada tahun 2000,
hipertensi mencapai 26% dari jumlah penduduk di dunia. Jumlah ini telah
meningkat hingga prevalensinya saat ini lebih dari 31%, diperkirakan seluruh
penduduk di dunia lebih dari 1,4 miliar orang dengan hipertensi. Meskipun
hipertensi menurun dari 32% menjadi 29% di daerah tersebut, hal ini tidak
telah diamati antara tahun 2000 dan 2010. Pada pasien penyakit kardiovaskular
dengan hipertensi, sudah terjadi sekitar 75% hingga89% kasus (Kleef & Spiering,
2017).
Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut Riskesdas (2018),
mengalami peningkatan dari 25,8% di tahun 2013 meningkat menjadi 34,1%di tahun
hasil pengukuran tekanan darah tinggi pada tahun 2015 tercatat sebanyak
344.033 orang atau 17,74% dari 2.807.407 atau 11,3% penduduk beresiko
tekanan darah tinggi dari 5.292.052 orang atau 20,16% jumlah penduduk
dari tahun 2000 hingga 2010 (45% menjadi56%, dan 18% hingga28%), namun
berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Misalnya, gaya hidup tinggi lemak
dan rendah serat, serta kurangnya olah raga (Shanty, 2011). Gaya hidup
terbukti sulit, sebuah tantangan besar dikeadaan ini. Penjelasan utama yang
hidup mereka dan konseling yang tidak memadai. Motivasi intrinsik untuk
mengubah gaya hidup dapat didorong dengan mengadopsi pendekatan yang lebih
sabar, memfokuskan hanya pada faktor-faktor yang penting untuk masing-masing
ekstremitas atas terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi, didapatkan hasil
yang signifikan dapat menurunkan tekanan darah dengan tekanan sistolik dari 156,60
mmHg menjadi 141,33 mmHg dan tekanan diastolik dari 87,60 mmHg menjadi 81,20
mmHg dengan nilai p value = 0,000. Penelitian lainnya dari Umy Soraya (2014),
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi, didapatkan hasil
yang signifikan dapat menurunkan tekanan darah sebelum diberikan aromaterapi dari
154,44 mmHg dan 95 mmHg menjadi 138,89 mmHg dan 85 mmHg, dengan hasil p
value = 0,000.
Hipertensi Primer.
B. Konteks Dan Perbedaan
a. Analisis Konteks
hipertensi mengalami peningkatan dari 1298 jiwa di tahun 2017 menjadi 1516
jiwa di tahun 2018. Faktor risiko utama yang menyebabkan hipertensi adalah
tembakau, gaya hidup, stres, minum terlalu banyak alkohol, dll. Namun,
ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa gula, lemak dan kadar
b. Analisis Perbedaan
(Muhlisin, 2012).
Adapun teknik yang digunakan berbagai macam yang paling umum yaitu
massage effleurage yang bertujuan dalam melancarkan peredaran darah dan cairan
getah bening yang membantu dalam mengalirkan darah di pembuluh vena kembali
ke jantung.
stres, kecemasan, dan depresi serta memulihkan kelelahan otot dan melancarkan
molekul minyak essensial bereaksi langsung dengan organ penciuman dan secara
dengan pemulihan kondisi psikis (seperti emosi, perasaan, pikiran, dan keinginan).
Menurut Jain (2011) dalam buku Pengobatan Alternatif untuk Mengobati
dimana mekanismenya yaitu apabila stres muncul maka hormon adrenalin dilepas
darah. Efek panjang yang muncul yaitu tekanan darah tinggi, kecemasan,
insomnia dan gelisah. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan relaksasi dimana
hormon adrenalin menurun, tekanan darah menurun dan tingkat stres dalam sistem
C. Analisis Masalah
a. Tingkat Individu
membantu menurunkan tekanan darah. Teknik massage ini bisa menjadi resiko
masalah yang serius bila terjadi kesalahan pada pijatan di titik-titik tertentu pada
b. Tingkat Tim
Dalam perawatan ini dapat dilakukan secara tim dimana beberapa perawat yang
c. Tingkat Organisasi
Dalam perawatan ini dapat dilakukan oleh perawat yang bertugas di lingkungan
d. Kebutuhan Penilaian
Kebutuhan penilaian studi pustaka ini yaitu meningkatkan kualitas hidup yaitu
dengan menjaga tekanan darah dapat stabil dengan melakukan kombinasi massage
D. Sasaran
Sasaran dalam kombinasi massage effleurage dengan aromaterapi uap lavender adalah
E. Definisi Masalah
relaksasi, relaksasi merupakan salah satu dari berbagai macam strategi dalam upaya
tekanan, baik secara fisik maupun emosional, dan mungkin menimbulkan beban yang
cukup besar. Relaksasi juga mengacu pada suatu teknik intervensi yang terbukti
efektif untuk diobati berbagai masalah psikologis dan mudah diterapkan baik secara
lavender
Time Frame : Menurut beberapa jurnal yang dianalisis, Ananato pada tahun
minggu.
G. Tujuan
Tujuan dari studi pustaka ini yaitu untuk mengevaluasi intervensi kombinasi massage
effleurage dengan aromaterapi uap lavender terhadap penurunan tekanan darah pada