Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI KESEHATAN TENTANG

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Disusunoleh :

JURUSAN SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Ajar :Keperawatan Komunitas

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Sub PokokBahasan : Upaya Pencegahan penyakit DBD

Tanggal : Senin, 24 Juli 2017

Sasaran :Masyarakat

A. LATAR BELAKANG

Kota Makassar masihmengalami masalah terkait Demam Berdarah Dengue (DBD).


Pasalnya, penderita DBD 2016 sempat mengalami peningkatan, yakni mencapai 248 kasus.
Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 142 kasus. Kepala
Dinkes Kota Makassar, Naisyah T Azikin mengungkapkan, tingginya angka kasus DBD
tersebut karena masyarakat kurang memperhatikan genangan air saat musim penghujan tiba.

Dengan melihat kondisi lingkungan pemukiman warga untuk saat ini, sangat rentan
terjadinya penyakit demam berdarah saat ini, karena masyarakat untuk saat ini masih kurang
peduli dengan kebersihan lingkungan dan masih kurang pengetahuannya mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat. Dan dengan meliat kondisi saat ini kami bertujuan untuk membuat
program sosialisasi masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan. Guna untuk
memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, serta
cara untuk terhindar dari penyakit demam berdarah. Karena salah satu langkah untuk
terhindar dari penyebaran penyakit demam berdarah diantaranya yaitu dengan menjaga
lingkungan sekitar.

Karena yang seperti yang kita ketahui penyebaran Penyakit demam dengue
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui perantara nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tidak seperti nyamuk-nyamuk yang pada umumnya
mencari makan di malam hari, Aedes aegypti dan Aedes albopictus umumnya menggigit di
pagi hari sampai sore harimenjelangpetang.
Jentik-jentiknyamukAedes aegypti dan Aedes albopictus sering ditemukan pada air
selokan yang tidak mengalir, kolam, waduk, atau kamar mandi di rumah kita. Itu artinya
serangga ini menjadikan air yang tenang sebagai media untuk berkembang biak.

Dengan melihat status demografi untuk sekarang ini Wilayah yang memiliki tingkat
sanitasi buruk, seperti di kota-kota berpenduduk padat yang terletak di negara-negara
berkembang (salah satunya Indonesia), adalah wilayah yang sering dilanda permasalahan
demam dengue. Selain populasi penduduk yang terus bertambah, penyebaran virus dengue
juga didukung oleh mobilitasnya yang terus meningkat.

Pelayanan PHBS dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan berbasis


lembaga melalui dinas, badan, perusahaan daerah, swasta serta Pendekatan berbasis
masyarakat yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan penentu dalam
penyelenggaraan pelayanan, melalui proses pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat
(Siti, 2014). Selain itu diperlukan juga pendamping bagi masyarakat dalam menjalankan
program bebas DBD untuk memberikan warga pedoman dalam menjalankan dan melanjutkan
program PHBS ini.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat memahami


tentang PHBS sehingga dapat terhindar dari DBD dan menjaga kesehatan.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharakan masyarakat dapat :

a. Menjelaskan pengertian PHBS


b. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit DBD
c. Melakukan cara pencegahan penyakit DBD
C. METODE
1. Ceramah.
2. Diskusi dan Tanya jawab

D. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflat

E. SETTING TEMPAT

Keterangan:

A A :Fasilitator
B B
B :Penyaji

C C C :Warga
C

F. STRATEGI PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Senin, 24 Juli 2017

Pukul : 10.00 WIB

Sasaran : Masyarakat
G. SUSUNAN KEGIATAN

KEGIATAN MEDI
NO TAHAP WAKTU SASARAN
PENYULUHAN A
1. Pembukaan 3 menit Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-
Memperkenalkan diri Bertanya mengenai kata/
Menyampaikan tujuan perkenalan dan tujuan kalimat
pokok materi Mendengarkan dan
Menyampaikan pokok menyimak
bahasan
Kontrak waktu

2. Pelaksanaan 30 menit Penyampaian materi Mendengarkan dan PPT


Menjelaskan apa itu PHBS menyimak
Menjelaskan tentang Bertanya mengenai
gejala penyakit DBD hal-hal yang belum
Menjelaskan cara jelas dan dimengerti
pencegahan penyakit DBD
3. Evaluasi 10 menit Tanya jawab Sesi Tanya jawab Kata-
audiens dan pemateri kata/
kalimat
4. Penutup 3 menit Melakukan evaluasi Sasaran dapat Kata-
Menyampaikan menjawab pertanyaan kata /
kesimpulan materi yang diajukan kalimat
Mengakhiri pertemuan Mendengar
dan menjawab salam Memperhatikan
Menjawabsalam

H. EVALUASI
1. Persiapan
a. Sasarandan media disiapkan sebelum proses penyuluhan kesehatan
b. Materi yang digunakan sudah siap
c. Sasaran sudah siap ditempat yang ditentukan

2. Proses
a. Proses kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Sasaran mengerti tentang materi

3. Hasil yang diharapkan

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan sasaran mampu :

a. Memahami pengertian dari PHBS


b. Memahami gejala penyakit DBD
c. Memahami cara pencegahan penyakit DBD

I. PERTANYAAN
1. Apa pengertian dari PHBS?
2. Apa saja gejala penyakit DBD?
3. Apas aja cara pencegahan penyakit DBD?

J. FORMAT EVALUASI

NO. PERTANYAAN YA (*) TIDAK (*)


1. Masyarakat
bisamenjelaskanpengertiandariPHBS
2. Masyarakat mampumenjelaskanapasaja gejala
DBD
3. Masyarakat mampu menjelaskan cara
pencegahan penyakit DBD
(*) beritandacek( √ ) sesuaiobserva

LAMPIRAN MATERI

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap,dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan
aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat (Depkes, 2008).

Perilaku HidupBersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran sehingg aanggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Depkes,
2008).

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional promosi
kesehatan merupakan dalam upaya mengajak,mendorong kemandirian masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat. (Ekasari, 2008).

B. Pengertian DBD (Demam Berdarah Dengue)

Dengue hemoragic fever suatu penyakit demam berat yang sering


mematikan,disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis
dan pada kasus berat sindrom syok kehilangan protein ( Arvin, 2000).

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk
golongan Arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Gejala klinis DHF dibagi
menjadi empat tingkatan, yaitu( Arvin, 2000) :

a. Derajat I ditandai adanya panas 2-7 hari dengan gejala umumya tidak khas, tetapi
uji tourniquet positif.

b. Derajat II sama seperti derajat I, tetapi sudah ada tanda-tanda perdarahan spontan,
seperti petekie, ekimosa, epitaksis, hematemesis, melena, perdarahan gusi, dan lain-lain.

c. Derajat III ditandai adanya kegagalan dalam peredaran darah, seperti adanya nadi
lemah dan cepat, serta tekanan darah menurun

d. Derajat IV ditandai dengan adanya nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur,
akral dingin, berkeringat, dan adanya sianosis.

C. Penyebab DBD

Secara social penyebab kemunculan epidemic dengue disebabkan karena


urbanisasi yang tidak terencana dan terkendali, manajemen sampah dan penyediaan
air yang tidak adekuat, peningkatan penyebaran dan kepadatan vector nyamuk, kurang
efektifnya pengendalian nyamuk, memburuknya infrastruktur di bidang kesehatan
masyarakat.

Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue yang


merupakan virus dari family Flaviviridae. Virus dengue dapat masuk ke tubuh
manusia melalui gigitan vector pembawanya, yaitu nyamukdari genus Aedes seperti
Aedes aegypti betina dan Aedesalbopictus. Nyamuk dapat membawa virus dengue
setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut, setelah masa
inkubasi selama 8-10 hari nyamuk yang terinfeksi dapat menstransmisikan virus
dalam tubuh manusia (Hidayat.2008).

D. TandadanGejala

Masa inkubasi DBD merupakan masa perjalanan khas pada anaka yang sangat

sakit. Fase pertama yang relative ringan dengan demam mulai mendadak,
malaise,muntah, nyeri kepala, anoreksia dan disertai batuk 2-5 hari oleh detoriorasi
klinis cepat dan kollaps. Pada fase kedua ini biasanya penderita merasa ekstrimitas
dingin,lembab, badan panas, muka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan nyeri
midepigastrik. Mungkin muncul adanya sianosis sekeliling mulut dan perifer,
pernafasan cepat, dan sering berat. Nadi lemah, cepat dan kecil, dan suara jantung
halus. Hati mungkin membesar sampai 4-6cm dibawah tepikosta dan biasanya keras
dan agak nyeri ( Arvin, 2000)..

Sesudah 24-36 jam masa krisi, konvalesen cukup cepat pada anak yang
sembuh.Suhu dapat kembali normal sebelum atau selama fase syok. Bradikardi dan
ekstrasistol ventrikel lazim selama konvalesen. Jarang ada cedera otak sisa yang
disebabkan oleh syok lama atau kadang-kadang karena perdarahan intrakranial
(Arvin, 2000).

E. Cara Pencegahan

Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus


diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam

Pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes
aegypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah
memberantas jentik jentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal
dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-
tempat berkembangbiaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka
setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangny
aseminggu sekali.

Pertama-tama, kita harusmemahami bahwa 3M plus adalah sebuah ide


program sederhana yang diluncurkan Pemerintah beberapa tahun yang lalu. 3M plus
sendiri merupakan akronim dari Menguras, Menutup, dan Mengubur. Definisi dan
penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Menguras

Yaitu menguras tempat penampungan air secara rutin, minimal jika air sudah
mulai keruh, seperti bak mandi dan kolam. Upaya ini dimaksudkan untuk mengurangi
perkembangbiakan dari nyamuk yang membawa potensi demam berdarah. Air yang
keruh dan jarang dikuras tempatnya merupakan tempat yang bagus bagi nyamuk
untuk bertelur dan menempatkan jentik-jentiknya untuk berkembangbiak.

2. Menutup

Yaitu menutup tempat-tempat penampungan air, khususnya yang menjadi


konsumsi tiap hari. Umumnya, untuk daerah perdesaan, tampungan air jarang sekali
dikuras karena kondisi tidak memungkinkan. Jangankan dikuras, air berkurang saja
harus segera diisi kembali Karen amemang merupakan tempat cadangan air untuk
keperluan sehari-hari. Tempat-tempat seperti ini harus ditutup agar nyamuk tidak bias
meletakan telurnya kedalamnya mengingat nyamuk pembawa penyakit demam
berdarah sangat menyukai air yang bening.

3. Mengubur.

Yaitu mengubur barang – barang yang tidak terpakai yang dapat


memungkinkan terjadinya genangan air. Barang-barang tersebut dapat meliputi botol
bekas,kaleng cat, plastik, dan aneka barang-barang tak terpakai lainnya, yang berada
dihalaman maupun dalam rumah, yang memungkinkan nyamuk bertelur didalamnya.

4. Memantau
Yaitu memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk
berkembang biak. Wadah air yang dimaksud berupa bak mandi, kendi tempat air
minum, gentong tempat air bersih, maupun wadah air yang lain yang tidak tertutup
dan berpotensi menjadi sarang nyamuk.

DAFTAR PUSTAKA

Proverawati, atikah dan eni rahmawati.2012. Perilaku hidup bersih dan


sehat.nuhamedika:yogyakarta.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), (http://www.perdhaki.org/content/perilaku-
hidup-bersih-dan-sehat)
Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
(Online),(http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12)
Promosi Kesehatan. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan
Sumijatun,etal.2005.KonsepDasarKeperawatanKomunitas.Jakarta:EGC

Etiologi dan Patogenesis DBD.http://indonesiannursing.com/2008/05/etiologi-dan-


patogenesis-dbd/.  

Program Penanggulangan DBD diIndonesia.http://indonesiannursing.com/2008/05/program-


penanggulangan-dbd-di-indonesia/.

Nyamuk Transgenic Harapan Baru 


Penanggulangan DBD      http://majalahkesehatan.com/nyamuk-transgenik-harapan-baru
penanggulangan-dbd.

Aedes aegypti.  http://id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypti.            

Anda mungkin juga menyukai