Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu,
memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu
sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009). Keperawatan
komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan
masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita
gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran
keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan
prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang
mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni,
& Supriyono, 2017).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan
gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara
komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif
masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan
yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut  (Elisabeth, 2007).
Di dalam komunitas terdapat masyarakat dengan kelompok khusus yaitu
sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental maupun
social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan
kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan
mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.
Upaya di bidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada
kelompok – kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang
dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok
dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang
tinggal dipanti dan kepada kelompok – kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan
oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan. Tujuan dari perawatan masyarakat dengan kelompok khusus adalah
meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat menolong
diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung kepada pihak lain.
Salah satu contoh masyarakat dengan kelompok khusus adalah masyarakat
penyintas COVID-19.
Wabah penyakit coronavirus (covid 19) ditetapkan sebagai kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. Coronavirus adalah keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Sehingga banyak masyarakat yang merasa cemas dan mengeluarkan asumsi
atau stigma yang belum tentu benar.
Saat ini permasalahan yang sedang marak di masyarakat adalah tentang stigma
covid-19, dimana banyak masyarakat masih belum paham tentang konsep penyakit
tersebut. Di tengah wabah COVID-19, muncul satu fenomena sosial yang berpotensi
memperparah situasi, yakni stigma sosial atau asosiasi negatif terhadap seseorang atau
sekelompok orang yang mengalami gejala atau menyandang penyakit tertentu.
Mereka diberikan label, stereotip, didiskriminasi, diperlakukan berbeda, dan/atau
mengalami pelecehan status karena terasosiasi dengan sebuah penyakit (dalam
kawalcovid19).
Sebagai penyakit baru, banyak yang belum diketahui tentang pandemi
COVID19. Terlebih manusia cenderung takut pada sesuatu yang belum diketahui dan
lebih mudah menghubungkan rasa takut pada “kelompok yang berbeda/lain”. Inilah
yang menyebabkan munculnya stigma sosial dan diskriminasi terhadap etnis tertentu
dan juga orang yang dianggap mempunyai hubungan dengan virus ini. Perasaan
bingung, cemas, dan takut yang kita rasakan dapat dipahami, tapi bukan berarti kita
boleh berprasangka buruk pada penderita, perawat, keluarga, ataupun mereka yang
tidak sakit tapi memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19. Jika terus terpelihara
di masyarakat, stigma sosial dapat membuat orang-orang menyembunyikan sakitnya
supaya tidak didiskriminasi, mencegah mereka mencari bantuan kesehatan dengan
segera, dan membuat mereka tidak menjalankan perilaku hidup yang sehat.
Untuk itu perlu adanya pemberian edukasi terhadap masyarakat mengenai
kelompok khusus yang dalam hal ini adalah penyintas COVID-19 sehingga stigma
ngatif pda masyarakat dapat berkurang sehingga diharapkan di dalam komunita tidak
lagi terjadi deskriminasi terhadap masyarakat dengan kelompok khusus.

B. Tujuan
Tujuan keperawatan komunitas dengan kelompok khusus antara lain :
1. Mengetahui pengertian masyarakat dengan kelompok khusus
2. Mengetahui tujuan dari perawatan pada masyarakat dengan kelompok khusus
3. Mengetahui salah satu contoh masyarakat dengan kelompok khusus (COVID-
19)
4. Mengetahui manajemen penatalaksanaan pada masyarakat dengan kelompok
khusus (COVID-19)
5. Mengetahui permasalahan yang dialami pada masyarakat kelompok khusus
yaitu Stigma
6. Mengetahui cara untuk mengurangi stigma negatif pada masyarkat kelompok
khusus (COVID-19)
C. Manfaat
Manfaat keperawatan komunitas dengan kelompok khusus antara lain :
1. Menambah pengetahuan mengenai pengertian masyarakat dengan kelompok
khusus
2. Menambah pengetahuan mengenai tujuan dari perawatan pada masyarakat
dengan kelompok khusus
3. Menambah pengetahuan mengenai salah satu contoh masyarakat dengan
kelompok khusus (COVID-19)
4. Menambah pengetahuan mengenai manajemen penatalaksanaan pada
masyarakat dengan kelompok khusus (COVID-19)
5. Menambah pengetahuan mengenai permasalahan yang dialami pada
masyarakat kelompok khusus yaitu Stigma
6. Menambah pengetahuan mengenai cara untuk mengurangi stigma negatif pada
masyarkat kelompok khusus (COVID-19)

DAFTAR PUSTAKA

https://kawalcovid19.id/content/698/mencegah-dan-menangani-stigma-sosial-seputar-covid-
19

http://eprints.umm.ac.id/51995/4/BAB%20II.pdf

https://nursing.ui.ac.id/stop-stigma-untuk-perawat-pasien-covid-19/

https://doku.pub/documents/konsep-keperawatan-komunitas-dan-kelompok-khusus-
mqejppmw6ol5

https://id.scribd.com/doc/216292951/Konsep-Keperawatan-Komunitas-Dan-Kelompok-
Khusus

Anda mungkin juga menyukai