Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN ANAK - Hipotensi

- Hipovolemia
- Infeksi
 Penurunan curah jantung
Diagnosa
definisinya adalah penurunan
 Resiko ketidakseimbangan fungsi jantung sehingga tidak
elektrolit : ada perubahan elektrolit mampu memompa darah untuk
pada anak. memenuhi kebutuhan tubuh
 Resiko ketidakseimbangan cairan : (SDKI, 2016)
ada data penurunan dan peningkatan Penyebab :
cairan pada anak. 1. perubahan irama jantung
2. perubahan frekuensi jantung
 Resiko ketidakseimbangan nutrisi
3. perubahan kontraktilitas
kurang dari kebutuhan tubuh:
4. perubahan preload
menimbulkan masalah pada nutrisi
5. perubahan afterload
yang ditunjukan dengan penurunan
BB dan abnormalitas pada IMT.  Ikterik neonatus yaitu kulit dan
membran mukosa neonatus
 Demam berdarah dengue, tidak tepat,
menguning setelah 24 jam
karena pada demam berdarah dengue
kelahiran akibat bilirubin tak
ditandai dengan adanya salah
terkonjugasi masuk ke dalam
satu/beberapa tanda :
sirkulasi (SDKI, 2016).
• Ada tanda tanda syok atau gelisah Tanda gejala yang ditemui
mengarah pada hiperbilirubin.
• Muntah bercampur darah/seperti Hiperbilirubin adalah
kopi meningkatnya kadar bilirubin
dalam darah yang kadar nilainya
• Berak berwarna hitam lebih dari normal. Nilai normal
• Perdarahan dari hidung atau gusi bilirubin indirek 0,3-1,1 mg/dl,
bilirubin direk 0,1-0,4 mg/dl
• Bintik-bintik perdarahan di kulit (Suriadi, 2001). Manifetasi klinis
(petekie) dan uji torniket positif yang dapat terjadi adalah tampak
ikterus pada sklera, kuku atau kulit
• Sering muntah dan membran mukosa. Bayi tidak
mau menghisap, muntah, fatigue,
 Malaria, tidak tepat karena warna urin gelap dan warna tinja
membutuhkan data resiko malaria dan pucat (Suriadi, 2001).
riwayat bepergian ke daerah malaria.
Selain itu dibutuhkan data
mikroskopis RDT positif untuk Klasifikasi campak:
menegakan diagnosa malaria.
 Resiko syok berdefenisi terjadinya  Campak : Campak sekarang atau
resiko ketidakcukupan aliran darah dalam 3 bulan terakhir
kejaringan tubuh, yang dapat  Campak dengan komplikasi pada
mengakibatkan disfungsi seluler yang mata dan/atau mulut : Ada nanah
mengancam jiwa. Pada kasus ini pada mata atau ada luka pada mulut
pasien mengalami penurunan tingkat  Campak dengan komplikasi berat :
kesadaran. ada tanda bahaya umum atau adanya
kekeruhan pada kornea mata atau
Faktor Resiko syok yang terjadi pada ada luka di mulut yang dalam atau
pasien adalah : luas
• Dehidrasi (Hipovolumia)
Dalam metode Denver II, indikator
yang diperiksa ada 4, diantaranya : • Syok
personal sosial, motorik halus,
• Peripheral Vascular Disease
bahasa dan motorik kasar.
• Hipotermia
 Opsi “Personal sosial” (tepat) (Opsi
A), karena personal sosial menilai CRT memanjang utama ditemukan pada
penyesuaian diri dengan masyarakat pasien yang mengalami keadaan
dan perhatian terhadap kebutuhan hipovolumia (dehidrasi,syok), dan bisa
perorangan. Dalam kasus, anak terjadi pada pasien yang hipervolemia
diminta menyebutkan nama yang perjalanan selanjutnya mengalami
temannya, yang menunjukan bahwa ekstravasasi cairan dan penurunan cardiac
anak mampu bersosialisasi dengan output dan jatuh pada keadaan syok.
anak-anak lain.
 Opsi “Motorik kasar” (tidak tepat),
karena motorik kasar menilai duduk, IMUNISASI
jalan, melompat, gerakan umum otot
besar. Pada kasus, kejadian anak o DPT 1 rute pemberian intramuskular
berlari itu hanya tindakan anak (IM)
bukan uji yang sedang dilakukan o Polio rute pemberian per-oral (PO)
oleh petugas kesehatan. o Campak rute pemberian subcutan (SC)
 Opsi “Motorik halus” (tidak tepat), o HB1 rute pemberian intramuskular (IM)
karena pemeriksaan motorik halus
hanya menguji koordinasi mata-
tangan, memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil. Evaluasi Gawat Napas dengan
 Opsi “Bahasa” (tidak tepat), karena Menggunakan Skor Down :
indikator pemeriksaan bahasa Frekuensi napas
menguji kemampuananak dalam - 0 : < 60/menit
mendengar, mengerti dan - 1 : 60- 80/menit
menggunakan bahasa. - 2 : > 80/menit
 Opsi “Kognitif” (tidak tepat), karena retraksi
tidak termasuk indikator yang dinilai - 0 : Tidak ada retraksi
pada pemeriksaan Denver II. - 1 : Retraksi ringan
- 2 : Retraksi berat
Sianosis
CRT Capillary refill time adalah tes - 0 : Tidak sianosis
paling cepat dan akurat yang dapat - 1 : Sianosis hilang dengan oksigen
dilakukan untuk memonitor dehidrasi dan - 2 : Sianosis menetap meskipun dengan
jumlah aliran darah ke jaringan oksigen
(perfusi).Jaringan membutuhkan oksigen Air entry
untuk hidup, oksigen dibawa kebagian 0 : udara masuk bilateral baik
tubuh oleh system vaskuler darah. 1 : penurunan ringan udara masuk
Nilai normal : Jika aliran darah baik ke 2 : tidak ada udara masuk
daerah kuku, warna kuku kembali normal grunting/merintih
kurang dari 2 detik 0 : tidak merintih
1 : dapat didengar dengan stetoskop
CRT memanjang (> 2 detik) pada : 2 : dapat didengar tanpa alat bantu
Evaluasi Gawat napas dengan 2. Pulse / heart rate (frekuensi jantung)
Menggunakan Skor Down
- Skor < 4 Tidak ada gawat napas Ketika tidak terdengar suara jantung
- Skor 4 -7 Gawat napas bayi maka penilaian APGAR adalah 0
- Skor > 7 Ancaman gagal napas (Nol). Saat suara detak jantung bayi
(pemeriksaan gas darah harus terdengar, namun tidak mencapai 100
dilakukan) x/menit nilai APGAR adalah 1.
Normalnya jantung bayi berdetak di
Skoring Down pada kasus : atas 100 kali per menit, maka nilai
- retraksi dada tampak jelas (2) APGAR adalah 2.
- Pernafasan 80 kali/menit (2)
- stridor bilateral/udara masuk bilateral
baik (0)
- grunting terdengar tanpa stetoskop (+)
(2) 3. Grimace (refleks terhadap
- Sianosis menetap meskipun dengan rangsangan)
oksigen (2)
TOTAL SKOR DOWN = 8 = Ancaman Refleks yang dihasilkan bayi
gagal nafas, harus dilakukan umumnya adalah menangis, batuk
pemeriksaan AGD (Opsi A) atau bersin. Jika reflek tersebut ada
maka nilai APGAR adalah 2.
Menurut (MTBS, 2015) gizi kurang
pada anak ditandai dengan BB/PB: ? Apabila saat di stimulasi
3 SD - < - 2 SD, LILA antara 11,5 cm (memberikan rangsang taktil atau
< 12,5 c yang lainnya) bayi tidak merespon.
Maka nilai APGAR adalah 0.
Usia kronologis = tanggal Sedangkan, nilai 1 diberikan apabila
pemeriksaan - tanggal lahir saat di stimulasi, hanya terlihat
pergerakan pada wajah bayi.
Usia koreksi = usia anak - (faktor
gestasi) = usia anak - (40 minggu- 4. Activity (tonus otot)
usia gestasi)
Saat bayi lahir, bagian kaki dan
APGAR Score adalah metode tangan secara spontan akan bergerak.
penilaian yang digunakan setelah bayi gerakan tersebut berupa flexi
baru lahir sampai lima menit setelah (menekuk ke arah diri sendiri) atau
lahir. Untuk mendapatkan nilai APGAR ektensi ( seperti gerak meluruskan).
tersebut, diperlukan perhitungan saat
melakukan penilaian sebagai berikut Jika gerakan bayi aktif maka
(Sari, H, 2010): penilaian APGAR adalah 2. Apabila
bagian ektermitas hanya sedikit yang
1. Appearance (warna kulit) flexi atau seperti lunglai, maka
nilainya 1.
Normalnya warna kulit bayi setelah
lahir adalah kemerahan atau tidak Sedangkan nila 0 diberikan apabila
pucat. Jika saat bayi lahir warna tidak ada tonus otot yang terjadi.
kulitnya pucat, maka diberi nilai 0.
5. Respiration (usaha napas)
Jika hanya pada ektermitas (tangan atau
kaki) pucat atau biru, maka diberi nilai Apabila bayi menangis kuat dengan
1. Sedangkan jika warna kulitnya usaha napas bayi baik (nilai APGAR
kemerahan, diberikan nilai 2. 2). Sedangkan jika hanya terdengar
suara seperti merintih dan usaha lengan kiri, Hijau (LF) tungkai
napasnya kurang baik (nilai APGAR kiri, Hitam (RF) tungkai kanan
1). Jika bayi tidak menangis sama
sekali ini pertanda bahwa tidak ada
usaha napas pada bayi (nilai APGAR
0).

Lead Pericordial (di dada)


“Asfiksia berat”, karena skor
apgar untuk asfiksia berat 0-3. VI : sela iga ke 4 garis sternal kanan
“Asfiksia sedang” karena skor V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal
apgar untuk asfiksia sedang 4-6. kiri
“Normal/ vigirous baby Nilai 7-10 V3 : terletak diantara V2 dan V4
V4 : ruang sela iga ke 5 pada mid
klavikula kiri
Refleks rooting adalah refleks yang
terjadi jika seseorang mengusapkan V5 : garis aksilla depan sejajar
sesuatu di pipi bayi, bayi akan dengan V4
memutar kepala ke arah benda itu
dan membuka mulutnya. Refleks ini V6 : garis aksila tengah sejajar
terus berlangsung selama bayi dengan V4.
menyusu.
8. Hubungkan kabel pasien dengan
elektrode yang telah dipasang
sesuai denganlabel yang ada
EKG dikabel pasien
9. Tekan tombol power untuk
Prosedur Perekaman EKG:
menghidupkan mesin. Sebelum
1. Jelaskan pada klien, prosedur mengaktifkan mesin, periksa
yang akan dilakukan tombol kertas (posisi
2. Baringkan klien terlentang instand/stop), tombol selektor
dengan tungkai lurus, lengan pada posisi standar, tombol
lurus tidak bersentuhan sensitivity pada 1 mv, speed 25
3. Anjurkan klien tenang selama mm/sec. Mesin diaktifkan,
perekaman biarkan sebentar agar alat
4. Hubungkan kabel power, melakukan pemanasan. Buat
ground, kabel pasien pada alat kalibrasi dengan menekan tombol
EKG start/run, sambil menekan tombol
5. Daerah yang akan dipasang 1 mV (kalibrasi) sebanyak 3 kali
elektrode dibersihkan dengan berturut-turut. Lakukan
kasa lembab perekaman EKG dengan tenang
6. Pasang semua elektrode
(ekstremitas dan prekordial)
pada dada klien dengan
menggunakan jelly.
7. Lead Ekstermitas: Merah (RA)
lengan kanan, Kuning (LA)
mulai memiliki gagasan dan
berusaha mengutarakan isi
Teori Perkembangan menurut pikirannya. Karakteristik
Erikson : menonjol yang terbentuk pada
tahap ini adalah penuh ide, mudah
1. Masa Bayi
mengutarakan pendapat, dan
Masa ini terjadi antara usia optimis.
0-1 tahun. Erikson menyebut
4. Masa Sekolah
tahap ini sebagai tahap Trust vs
Mistrust. Pada tahap ini, bayi Masa ini terjadi antara usia
mulai mengembangkan rasa 6-12 tahun. Erikson menyebut
percaya pada lingkungan sekitar tahap ini sebagai tahap Industry
berdasarkan hubungan yang vs Inferiority. Pada tahap ini,
terjalin antara bayi dengan figur anak mulai banyak berhubungan
lekatnya. Karakteristik menonjol dengan teman-teman sebaya dan
yang terbentuk pada tahap ini mengeksplorasi segala
adalah sikap percaya diri, kemampuan yang dimiliki.
perasaan dicintai, namun tetap Karakteristik menonjol yang
waspada pada lingkungan yang terbentuk pada tahap ini adalah
asing. sikap percaya diri, kompetitif, dan
rasa sosial.
2. Masa Batita (toddler)
5.Masa Remaja
Masa ini terjadi antara usia
1-3 tahun. Erikson menyebut Masa ini terjadi antara usia
tahap ini sebagai tahap Autotomy 12-20 tahun. Erikson menyebut
vs Shame and Doubt. Anak mulai tahap ini sebagai tahap Identity vs
membangun otonomi atas Role Confusion. Tahap ini
perkembangan kemampuan ditandai dengan semakin luasnya
mental dan motorik. Pada usia ini pergaulan yang dimiliki remaja,
anak mencoba untuk mandiri dan munculnya usaha-usaha yang
yang dimungkinkan secara fisik dilakukan dalam rangka mendapat
dengan kemampuan berjalan, pengakuan dari kelompok
berlari, dan bereksplorasi tanpa sosialnya. Karakteristik menonjol
bantuan orang dewasa. yang terbentuk pada tahap ini
Dibutuhkan perhatian dan adalah rasa setia kawan, toleransi,
pendampingan ekstra dari orang dan pemberontakan.
tua pada anak dalam tahap ini,
agar mereka tahu mana yang 6. Masa Dewasa awal
boleh dan tidak boleh dilakukan, Masa ini terjadi antara usia
serta menumbuhkan sikap mau 20-40 tahun. Erikson menyebut
mendengarkan orang lain. Sifat tahap ini sebagai tahap Intimacy vs
menonjol yang terbentuk pada Isolation. Pada tahap ini, pencarian
tahap ini adalah mandiri. dan pembentukan relasi dengan
teman sebaya mulai berkurang dan
3. Masa Pra sekolah lebih fokus pada usaha
mempertahankan hubungan yang
Masa ini terjadi antara usia
sudah terjalin dengan orang-orang
3-6 tahun. Erikson menyebut
yang sepaham. Karakteristik
tahap ini sebagai tahap Initiative
menonjol yang terbentuk pada
vs Guilt. Pada tahap ini, anak
tahap ini adalah sikap sabar dan KEBUTUHAN KALORI
kemampuan dalam memahami HARIAN BAYI
orang lain.
7. Masa Dewasa madya 1000 + 50 (bb-10)

Masa ini terjadi antara usia


40-65 tahun. Erikson menyebut
tahap ini sebagai tahap
Generativity vs Stagnation. Pada
tahap ini, seorang individu telah
mencapai puncak perkembangan
dari segala kemampuannya.
Perhatian utama individu pada
tahap ini terletak pada
generativitas. Mereka lebih
berfokus pada hubungan yang
terjalin antara dirinya dan
keturunannya. Karakteristik
menonjol yang terbentuk pada
tahap ini adalah sikap peduli,
mengayomi, hangat, dan sedikit
mengatur.
8. Masa Dewasa akhir
Masa ini terjadi pada usia
65 tahun keatas. Erikson
menyebut tahap ini sebagai tahap
Ego Integrity vs Despair. Pada
tahap ini, individu telah benar-
benar matang dari segi usia,
pengalaman, dan kebijaksanaan.
Dorongan untuk berprestasi masih
ada, namun keterbatasan fisik
terkadang menjadi penghalang
bagi mereka. Perasaan terasing
seringkali muncul sebagai akibat
dari kurangnya penerimaan diri
terhadap kondisi fisik saat ini.
Cerminan diri akan masa lalu
terkadang membuatnya menyesali
apa yang telah terjadi.

DOSIS OBAT ANAK


Dosis anak = 10mg x BB kg

Anda mungkin juga menyukai