Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eko sihombing

Npm : 198320310
Kelas : A6 Manajemen
Tugas Agama Kristen

B. TUHAN YANG MAHA ESA


1. Tuhan Yang Maha Esa Menurut Pandangan Non Alkitab
A. Menurut Agama Primitif (Agama-agama suku)
Setiap suku primitive memiliki konsep tertentu tentang Tuhan sebutan mereka terhadap
Tuhan pun berbeda-beda, sesuai dengan bahasa, suku tersebut. Menurut kepercayaan suku-suku
Primitif. Tuhan Yang Maha Esa itu digambarkan dalam konsep Pantheisme dan Pan-en theisme,
yang artinya paham kepercayaan yang menganggap bahwa semua yang ada di Illahi, sedangkan
pada pan-en theisme artinya semua yang ada Ilahi. Pantheisme dan Pan-en-theisme dapat diberi
istilah totalisme, yaitu paham yang menekankan keutuhan, semua yang ada adalah dalam satu
sistem keutuhan.
B. Menurut Agama Brahman/Hindu
Menurut kitab suci Agama Hindu, bahwa konsep Tuhan Yang Maha Esa digambarkan
sebagai berikut:
1. Wujud Tunggal Maha Sempurna
2. Sebutannya: Brahmana, Sang Hyang Widi
3. Memiliki sifat-sifat kesempurnaan
4. Tidak dapat diraba
5. Tidak dapat dilihat dan didengar
Selain itu dalam kitab Upanisad, Hindu disebut bahwa Pada permulaan sekali adalah
wujud, hanya satu tanpa ada yang kedua. Sebelum kejadian, seluruh yang ada Cuma Dia saja
tidak ada yang lain. Tuhan Yang Maha Esa adalah merupakan pokok keyakinan didalam agama
Brahmana/Hindu, tetapi Tuhan Yang Maha Esa itu dinyatakan meresapi seluruh alam dan berada
pada seluruh alam (pantheisme dan pan-entheisme).
C. Menurut Agama Budha
Umat Budha percaya kepada Sang Hyang Adi Budha sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
Sifat-sifat Ketuhanan Yang Maha Esa itu dikatagorikan:
1. Metha : Sifat cinta kasih yang menyeluruh bersih dari pikiran yang membenci
2. Karuna : Sifat belas kasihan melihat suatu penderitaan, suka menolong tanpa
mengharapkan balasan
3. Mudita : Sifat merasa bahagia dan gembira melihat orang yang berbahagia. Timbul perasan
menghargai, bebas dari iri hati.
4. Upakkha : Suatu keadaan bathin yang seimbang, terang teguh tidak tergoyahkan. Yusuf A.
Puar (tahun 1997) Panca Agama di Indonesia.
Sifat-sifat ketuhanan ini yang dimiliki oleh setiap orang umat Budha. Intiajaran'Budha
ialah menghilangkan egoisme kesunyataan" (Keakuan). Dalam kepercayaan Budha dikenal hukum
kesunyataan "Kesunyataan: kosong kebenaran itu dapat dirasakan dan dialami hanya
kekosongan".
D. Menurut Atheisme
Atheisme suatu aliran berfikir yang berusaha menyangkal meniadakan Allah.
Beberapa tokoh Atheis dan pandangannya kita lihat sebagai berikut:
1. Atheisme Fridricg Nietzsche, bahwa allah yang dipercaya oleh agama-agama itu sudah mati.
2. Atheisme Ludwig Feuerbach, bahwa manusia itulah pusat dari segala kegiatan agama.
3. Atheisme Marxisme, Karl Marx, bahwa kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu
hanyalah sebagai kompensasi atas kekecewaan, yang dialami manusia dalam alam dan dalam
masyarakat.
Dari beberapa cuplikan pandangan Atheisme tentang keberadaan Tuhan Allah, dapat
disimpulkan bahwa ada kelompok manusia berpikir sebatas kemampuannya berfikir dan
menjadikan kemampuannya berfikir itu sebagai jaminan kebenaran.
Orang-orang Atheisme dengan sadar telah menolak kebenaran Allah ada dua perwujutan dari
Atheisme, yaitu:
a. Atheisme Teorisme, yaitu yang mengutamakan argumentasi teoritis rasional telah menolak
b. Atheisme Praktis, yaitu yang dengan sikap hidup sehari-hari sering berkata dalam hatinya
"Allah tidak akan menuntut, tidak ada Allah, itulah seluruh pikirannya (Mazmur 10:4)

Anda mungkin juga menyukai