Anda di halaman 1dari 75

Asuhan kehamilan

pada kunjungan
awal dan ulang
ANC
• Pemriksaan kehamilan adalah serangkaian
pemeriksaan yang dilakukan secara berkala
dari awal kehamilan hingga proses persalinan
untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar
tercapai kehamilan yang optimal.
Tujuan Kunjungan
Pemantauan & Pengawasan Kesejahteraan Ibu & Janin

 Mengkaji tingkat kesehatan


 Menetapkan catatan dasar standar pembanding
kemajuan kehamilan
 Identifikasi faktor risiko
 Diskusi kehamilan yg sdg berlangsung
(kekhawatiran, dsb)
 Nasihat perawatan selama hamil
 Membina hubungan saling percaya
 Memberikan kesempatan kepada ibu dengan
keluarganya untuk mengekpresikan perhatian
dan pengalamannya
Membina Hubungan Saling
Percaya
Awal dari
Asuhan Antenatal Yang
Berkualitas
Bidan dituntut untuk mempunyai
keterampilan

• Memiliki kemampuan berkomunikasi


yang baik
• Mampu menganalisa dan
mengidentifikasi kebutuhan ibu
• Mampu menulis yang akurat
• Memiliki kemampuan keterampilan
klinik
Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal
Pemeriksaan Pemeriksaan
Laboratorium Fisik

Riwayat
Kesehatan
KUNJUNGAN ULANG
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjugan
antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal pertama

K1 : Kunjungan pertama bumil pada bidan dlm


trimester 1 (1x)
K2 : Kunjungan bumil pada trimester kedua (1x)
K3-K4 : Kunjungan bumil pada trimester ketiga (2x)

• Setiap 4 minggu : 0 – 28 mg
• Setiap 2 minggu : 28 – 36 mg
• Setiap minggu : 36 s.d kelahiran
PELAYANAN KUNJUNGAN ULANG
• Kunjungan I : 16 mgg
– Penapisan & pengobatan anemia
– Perencanaan persalinan
– Pengenalan komplikasi akibat kehamilan &
pengobatannya
• Kunjungan II : 24-28 mgg & Kunjungan III (32 minggu)
– Pengenalan komplikasi akibat kehamilan &
pengobatannya
– Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi
dan saluran perkemihan
– Mengulang perencanaan persalinan
• Kunjungan IV: 36 migg  lahir
– Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
– Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
– Memantapkan rencana persalinan
– Mengenali tanda-tanda persalinan
Pemeriksaan kehamilan
Kunjungan Ulang
• Membantu kita membangun
kepercayaan dengan ibu dan
mendeteksi komplikasi
• Merencanakan asuhan yang akan
diberikan
Tujuan as.kunjungan ulang
• Mengevaluasi penemuan masalah yang
terjadi, aspek – aspek yang menonjol
pada wanita hamil
• Mengevaluasi data dasar
• Mengevaluasi keefektifan
manajemen/asuhan
Pengkajian data fokus
• Riwayat
• Deteksi komplikasi dan ketidak
nyamanan
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan laboratorium
• Mengembangkan rencana sesuai
dengan kebutuhan dan
perkembangan kehamilan
Pengkajian data
kesehatan ibu
1. Pengambilan riwayat kesehatan
(Anamnesa)
Tujuan :
• Mendeteksi komplikasi-komplikasi
• Menyiapkan persalinan
• Mengetahui kesehatan ibu secara umum
• Kondisi sosio ekonomi
• Membuat rencana khusus untuk asuhan
bagi ibu
Lanjutan..
 Riwayat kebidanan yang lalu
 Riwayat kehamilan,persalinan, nifas yang lalu
serta komplikasi yang terjadi
 Riwayat kesehatan yang lalu
Masalah kardiovaskuler
Hipertensi
Diabetes
Malaria
PMS
Imunisasi
Riwayat Kesehatan (Anamnesa)

• Biodata
• Riwayat Kehamilan Sekarang
– HPHT dan apakah normal
– Gerak janin
– Masalah atau tanda-tanda bahaya
– Keluhan2 lazim pada kehamilan
– Penggunaan obat2an termasuk jamu
– Kekhawatiran yang dirasakan
• Riwayat kebidanan yang lalu
– Jlm kehamilan, anak lahir hidup, pers
aterm, pers prematur, abortus, pers
tindakan.
– Riw. Perdarahan
– Hipertensi
– BBL sebelumnya <2,5kg at >4 kg
– Masalah lain yang dialami
• Riwayat Kesehatan (dahulu & skrg)
– Masalah kardiovaskuler
– Hipertensi
– Diabetes
– Malaria
– PMS atau HIV/AIDS
– Imunisasi tetanus
– Asma
– Ginjal
– Epilepsi,dll
• Riwayat Kesehatan Keluarga
– Penyakit Kronis
– Penyakit Keturunan

GENETIK
• Riwayat Sosial Ekonomi
– Status perkawinan
– Respon orang tua & keluarga
– Riwayat KB
– Dukungan keluarga
– Pengambilan keputusan dlm keluarga
– Kebiasan makan dan gizi
– Kebiasaan hidup sehat
– Beban kerja & kegiatan sehari-hari
– Tempat melahirkan & penolong yang
diinginkan
Pemeriksaan Fisik &
Laboratorium
• Tujuan

Mendeteksi
Komplikasi Kehamilan
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan fisik umum
– TB
– BB
– Tanda Vital (TD, Nadi, Suhu)
• Kepala & Leher
– Edema di wajah
– Ikterus dan pucat pada mata
– Mulut pucat
– Pembengkakan sal.limfe & kel.tiroid
• Tangan & kaki
– Edema jari tangan
– Kuku jari pucat
– Varises vena
– Reflek-reflek
• Payudara
– Ukuran, simetris
– Puting
– Pengeluaran
– Retraksi/dimpling
– Massa
– Nodul axilla
• Abdomen
– Luka bekas operasi
– TFU jika > 12 minggu
– Letak, presentasi, posisi, penurunan
kepala jika > 36 minggu
– DJJ jika > 18 minggu
• Genitalia Luar
– Varises
– Perdarahan
– Luka
– Cairan yang keluar
– Pengeluaran dari uretra & skene
– Kelenjar bartholini (bengkak/massa, cairan)
• Genitalia Dalam
– Serviks : cairan, luka, kelunakan, posisi,
mobilitas, tertutup/membuka
– Vagina : cairan, luka, darah
– Ukuran Adneksa, bentuk, posisi, nyeri,
kelunakan, massa (pd trim I)
– Uterus : ukuran, bentuk, posisi,
mobilitas, kelunakan, massa (pd trim I)
Perkiraan luas panggul : pd kehamilan > 36
mgg
Pemeriksaan Panggul
Ukuran – Ukuran Luar Panggul :
Distansia Spinarum ( 24 – 26 cm ),
jarak antara kedua Spina Iliaka
Anterior Superior Sinistra dan
Dekstra.
Distansia Kristarum (28 – 30 cm ),
Jarak antara kedua krista iliaka
dekstra – sinistra.
Ukuran luar panggul
 Dist. Obliqua Eksterna ( Uk. Miring luar
), jarak antara SIPS dan SIAS dekstra,
dan dari SIP dekstra ke SIAS Sinistra.
 Konjugata Eksterna ( Boudeloque ) 18
cm, jarak antara bagian atas symphysis
ke Prosessus Spinosus Lumbal 5.
 Dist. Tuberum ( 10,5 cm ), Jarak antara
Tuber Iskii kanan dan kiri. Hasil
pengukuran + 1,5 cm.
Pemeriksaan Laboratorium
• Haemoglobin Anemia
• Protein urin Infeksi , Preeklamsi
• Glukosa urin Diabetes
• VDRL Syphilis
• Faktor Rh Rh Sensitization
• Gol. Darah Ketidakcocokan ABO
• HIV AIDS
• Rubela Anomali janin
• Tinja Anemia
Pengkajian data
Kunjungan Ulang
RIWAYAT :
• bagaimana perasaan pasien sejak kunjungan
terakhirnya
• apakah pasien mempunyai pertanyaan atau
kekhawatiran yang timbul sejak kunjungan
terakhir
• gerakan janin dalam 24 jam terakhir
• Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan
mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan
ibu

Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina


hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarga
Pengkajian emosional ibu
Selama pemeriksaan diamati
Deteksi Ketidaknyamanan
• Menanyakan keluhan - keluhan yang
biasa dialami oleh ibu hamil
• Menanyakan kemungkinan tanda -
tanda bahaya yang dialami oleh ibu
(odem, berkunang-kunang/pusing,
sakit kepala berlebihan,
hyperemesis, cara berjalan pincang,
dsb)
PENGKAJIAN FETAL
• Memantau kesejahteraan janin

• 2 Uji penapisan utk menilai kesejahteraan


janin.
Ada beberapa cara /metoda yg dapat dilakukan
utk mengetahui tingkat kesejateraan janin dlm
kandungan,
A. Menghitung gerakan janin oleh ibu sendiri.
B. Menilai pertumbuhan janin dgn palpasi
abdomen.
C. Melakukan pengukuran tinggi fundus uteri dgn
meteran.
D. Mendengarkan Detik Jantung Janin dgn
stetoskop pinard atau doppler.
E. Memantau melalui USG
GERAKAN JANIN
• Pergerakan janin mulai dirasakan ibu
mulai umur kehamilan 16 mggu atau
paling lambat 20 mggu.
• Pergerakan janin dpt terjadi sampai
ratusan kali dlm sehari, namun
kadang sangat halus sehingga ibu
kurang mengidentifikasi.
• Ukuran pergerakan janin paling
sedikit 10 kali dirasakan oleh ibu
dengan intensitas yg teratur.
• dipengaruhi oleh asupan makanan &
cairan ibu.
• Istirahat mendukung keteraturan
pergerakan janin.
Mendengarkan Detik Jantung Janin.
• Baru dpt didgr pd akhir bulan ke-V
bila menggunakan stetoskop Pinard,
• doptone/doppler dpt didengar pd
akhir bulan ke – III.
• Frekuensi normal berkisar antara 120
– 160 kali/menit & sgt jelas terdengar
di bagian punggung janin dkt kepala.
• Cara menghitung DJJ dengan
mendegarkan dan mulai menghitung
pd detik 1 – detik 60 tanpa putus
smbil memperhatikan iramanya
TAKSIRAN BERAT JANIN
• Taksiran berat janin adalah salah
satu cara menafsir berat janin ketika
masih di dalam uterus.
• berguna untuk memantau
pertumbuhan janin dalam rahim,
sehingga diharapkan dapat
mendeteksi dini kemungkinan
terjadinya pertumbuhan janin yang
abnormal
CARA
a. Pemeriksaan Ultrasonografi
Penentuan berat badan janin dengan
USG menggunakan beberapa parameter,
seperti Biparietal Diameter (BPD), Femur
Length (FL), Abdominal Circumferefnce
(AC), Cross Sectional Area of Thigh 9
(CSAT).
b. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
TFU diukur dengan methelin dari fundus
ke simfisis pubis
Menghitung TBJ
1. Rumus Johnson Tausack
2. Rumus Niswander
3. Rumus Risanto
4. Formula Dare
Rumus Johnson Tausack
TBJ = (TFU – N) x 155
Keterangan:
TBJ : Taksiran Berat Janin
• TFU = Tinggi Fundus Uteri
• N=
• 13 bila kepala belum masuk PAP
• 12 bila kepala masih berada di atas
spina ischiadika.
• 11 bila kepala berada di bawah spina
ischiadika
RUMUS NISWANDER
TBJ = TFU -13 x 453,6
3
Keterangan:
TBJ : Taksiran Berat Janin
TFU : Tinggi Fundus Uteri
RUMUS RISANTO
TBJ = 127.6 x TFU – 931,5
Keterangan :
• TBJ = Taksiran Berat Janin
• TFU = Tinggi Fundus Uteri
FORMULA DARE
TBJ = TBJ = TFU x LP

• Keterangan :
• TBJ = Taksiran Berat Janin
• TFU = Tinggi Fundus Uteri
• LP = Lingkar Perut
NST (Non Stress Test)
NST adalah cara pemeriksaan
janin dengan menggunakan
kardiotokografi, pada umur
kehamilan ≥ 32 minggu.
Pemeriksaan ini dilakukan
dengan maksud melihat
hubungan perubahan denyut
jantung dengan gerakan janin.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan
baik pada saat kehamilan
maupun persalinan.
Fungsi
 Pemeriksaan NST dilakukan
untuk menilai gambaran djj
dalam hubungannya dengan
gerakan / aktivitas janin.
 Dilakukan untuk menilai apakah
bayi merespon stimulus secara
normal dan apakah bayi
menerima cukup oksigen.
Umumnya dilakukan pada usia
kandungan minimal 26-28
minggu, atau kapanpun sesuai
dengan kondisi bayi.
• Yang dinilai adalah gambaran denyut
jantung janin (djj) dalam hubungannya
dengan gerakan atau aktivitas janin.
Pada janin sehat yang bergerak aktif
dapat dilihat peningkatan frekuensi
denyut jantung janin. Sebaliknya, bila
janin kurang baik, pergerakan bayi
tidak diikuti oleh peningkatan
frekuensi denyut jantung janin.
Cara Melakukan
Persiapan tes tanpa kontraksi :
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi
hari 2 jam setelah sarapan dan tidak
boleh diberikan sedativa.
Prosedur pelaksanaan :
 Pasien ditidurkan secara santai
semi fowler 45 derajat miring ke kiri
 Tekanan darah diukur setiap 10
menit
 Dipasang kardio dan
tokodinamometer
 Frekuensi jantung janin dicatat
Lanjut Cara…
 Selama 10 menit pertama supaya dicatat data
dasar bunyi
 Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit
 Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil
pemantauan selama 30 menit tidak reaktif,
pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan
dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian
(sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari
setelah 2 jam sarapan)
 Pemeriksaan NST ulangan dilakukan
berdasarkan pertimbangan hasil NST secara
individual
Indikasi
Semua pasien yang ada kaitannya
dengan insufisiensi plasenta

Komplikasi
Hipertensi ortostatik
Cara Membaca
Pembacaan hasil :
Reaktif, bila :
 Denyut jantung basal antara 120-160 kali per
menit
 Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per
menit
 Gerakan janin terutama gerakan multipel dan
berjumlah 5 gerakan atau lebih dalam 20 menit
 Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola
”omega” pada NST yang reaktif berarti janin
dalam keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1
minggu kemudian
 Pada pasien diabetes melitus tipe IDDM
pemeriksaan NST diulang tiap hari, tipe yang
lain diulang setiap minggu
Tidak reaktif, bila :
 Denyut jantung basal 120-160 kali per
menit
 Variabilitas kurang dari 6 denyut
/menit
 Gerak janin tidak ada atau kurang
dari 5 gerakan dalam 20 menit
 Tidak ada akselerasi denyut jantung
janin meskipun diberikan rangsangan
dari luar
Sinusoidal, bila :
 Ada osilasi yang persisten pada
denyut jantung asal
 Tidak ada gerakan janin
 Tidak terjadi akselerasi, janin
dalam keadaan bahaya. Bila paru-
paru janin matur, janin dilahirkan.
Gambaran ini didapatkan pada
keadaan isoimunisasi-RH
Hasil pemeriksaan NST disebut abnormal
(baik reaktif ataupun non reaktif) apabila
ditemukan :
a. Bradikardi
b. Deselerasi 40 atau lebih di bawah
(baseline), atau djj mencapai 90 dpm, yang
lamanya 60 detik atau lebih. Pada
pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan
terminasi kehamilan bila janin sudah viable
atau pemeriksaan ulang setiap 12-24 jam
bila janin belum viable
Amniocentesis
PENGERTIAN
Amniosintesis adalah tes untuk
mengetahui kelainan genetik pada
bayi dengan memeriksa cairan
ketuban atau cairan amnion.
Di dalam cairan amnion terdapat sel
fetal (kebanyakan kulit janin) yang
dapat dilakukan analisis kromosom,
analisis biokimia dan biologi.
Manfaat pemeriksaan
amniosintesis

• Mengetahui kelainan bawaan


(Syndrome down,dll)
• Mengetahui jenis kelamin bayi.
• Mengetahui tingkat kematangan paru
janin.
• Mengetahui ada tidaknya infeksi
cairan amnion.
Tes ini diutamakan untuk wanita
hamil yang berisiko tinggi, yaitu :
 Wanita yang mempunyai riwayat
keluarga dengan kelainan genetik.
 Wanita berusia di atas 35 tahun.
 Wanita yang memiliki hasil tes yang
abnormal terhadap sindrom down
pada trimester pertama kehamilan.
 Wanita dengan kelainan pada
pemeriksaan USG
 Wanita dengan sensitisasi Rh.
Risiko Amniosintesis
 Kebocoran atau infeksi terhadap air
ketuban
 Jarum menyentuh bayi
 Kelahiran prematur
 Keguguran
Pemeriksaan
 Ibu berbaring telentang
 Perut ibu dibersihkan
 Dokter menggunakan ultrasonografi untuk
melihat bayi, dan untuk mencari area yang
aman dalam air ketuban. Ultrasonografi
adalah gambar dari bayi Anda yang ditangkap
dengan menggunakan gelombang suara.
 Kemudian jarum dimasukkan ke dalam uterus
untuk mengambil cairan amnion.
 Dokter mengambil sejumlah kecil cairan
kemudian mengeluarkan jarum. Jarum berada
di dalam selama kurang dari 1 menit
 Sebuah layar diletakkan di sebelah perut ibu
selama 15-30 menit untuk memantau detak
jantung bayi .
 Hasil pemeriksaan bisa didapatkan dalam
waktu sekitar 2 minggu
Amniosentesis Dini
 Pemeriksaan dilakukan antara usia
gestasi 11 sampai 14 minggu.
 Cairan yang diambil lebih sedikit 1 mL
per setiap minggu gestasi.
 Risiko keguguran dan komplikasi
lebih tinggi.
Amniosentesis trimester kedua
 Untuk diagnostik genetik biasanya dilakukan pada
usia gestasi 15-20 minggu.
 Tindakan dipandu dengan bantuan USG realtime
 Jarum spinal no. 20 sampai 22 dimasukkan ke
dalam kantong amnion, sambil menghindari
plasenta, tali pusat dan janin.
 Cairan yang diambil sebanyak 20 mL
 Jarum dikeluarkan dan diamati apakah ada
perdarahan pada bekas tusukan jarum
 Risiko yg dpt terjadi : Trauma janin/maternal,
Infeksi , Abortus/persalinan prematur
Kesimpulan
• Peran Bidan
– Anamnesa
– Pemeriksaan
– Konseling sesuai trimester kehamilan
– Tindakan / intervensi sesuai masalah/kebutuhan
Latihan

Dari hasil anamnesa pada seorang ibu


hamil, didapatkan data salahsatunya pada
riwayat obstetri yang lalu bahwa ibu hamil
pernah mengalami hipertensi pada
kehamilannya yang lalu, menurut anda
sebagai sebagai seorang bidan, apa yang
dibutuhkan oleh ibu hamil tersebut ?
Jawaban
• Konseling tanda bahaya eklamsia
• Pemantauan tekanan darah, reflek,
protein urine
• Perencanaan sarana transfortasi jika
dibutuhkan untuk kegawatdaruratan
 Setiap wanita dan setiap kehamilan
merupakan hal yang unik dan berbeda satu
dengan yang lain

 Kemampuan berkomunikasi dengan klien


penting, membina hubungan baik

 Seorang bidan harus mampu melakukan


identifikasi, menetapkan diagnosa dan
perencanaan terhadap ibu hamil pada saat
kunjungan pertamanya
1. Dibawah ini merupakan tujuan dari kunjungan
awal seorang ibu hamil yaitu kecuali :
a. Untuk menilai keadaan kenormalan dilihat dari
tanda-tanda vital dan pemeriksaan
laboratorium klien
b. Untuk membina hubungan yang baik anta
bidan dan klien
c. Untuk memberikan kesempatan kepada klien
dan keluarganya untuk mengekspresikan
ketidaksukaannya terhadap bidan
d. Untuk mengidentifikasi faktor resiko.
2. Seorang wanita yang memiliki riwayat
perdarahan pascasalin, perlu untuk
dibuat rencana rencana asuhan yaitu :
a. Pencegahan anemia
b. Memiliki cairan infus, oksitosin,
methergin yang tersedia dalam
persalinan
c. Perencanaan sarana transfortasi jika
dibutuhkan untuk kegawatdaruratan.
d. Semua benar
3. Dalam melakukan anamnesa salahsatunya
bidan harus mengkaji mengenai riwayat
sosial ekonomi klien, tujuannya adalah
untuk :
a. Menentukan untuk kehamilan dengan
tepat
b. Membantu mengidentifikasi kondisi
kesehatan yang dapat mempengaruhi
kehamilan dan bayi.
c. Mengetahui sistem dukungan terhadap ibu
dan pengambil keputusan dalam keluarga
dan perencanaan persalinan.
d. Mengetahui riwayat kesehatan yang lalu
4. Dibawah ini adalah data yang
didapatkan pada riwayat obstetrik
yang lalu kecuali :
a. Berat bayi sebelumnya
b. Riwayat hipertensi
c. Tanda bahaya yang dirasakan ibu
saat ini
d. Riwayat perdarahan pada
kehamilan, persalinan atau nifas
yang lalu
5. Kunjungan awal ibu hamil diharapkan
dilakukan pada trimester pertama, hal
itu penting dikarenakan :
a. Pada periode ini merupakan peiode
organogenesis dan kebiasaan buruk serta
riwayat kesehatan ibu yang kurang baik
berdampak kurang baik
b. Harus di test laboratorium
c. Agar cakupan K4 tercapai
d. Bidan dapat mengidentifikasi riwayat
ekonomi ibu lebih awal.
PENTING........
• pada setiap kunjungan perlu
didapatkan informasi yang sangat
penting sesuai dengan umur
kehamilan

• bagi ibu hamil yang mempunyai


masalah, hendaknya melakukan
konsultasi dengan petugas bila
merasakan tanda bahaya atau jika
merasakan khawatir
Ajak Ibu Rencanakan......
rencana persiapan kelahiran dan jika
terjadi kegawatdaruratan

- Tempat melahirkan
- Bidan/dokter/dukun?
- Tabulin
- Suami siaga
- Persiapan donor darah
- Kendaraan
TUGAS KELOMPOK
• KEMBANGKANLAH KASUS
DIBAWAH INI DAN BUATLAH
PENDOKUMENTASIAN SOAP !
KASUS 1
Seorang ibu usia 23 th datang ke BPM
mengatakan ingin melakukan
kunjungan ulang kehamilan sebelumnya
ibu pernah melakukan cek kehamilan
pertamanya ini 8 minggu yang lalu,saat
ini ibu mengeluh mual dan muntah, usia
kehamilan ibu saat ini sudah 12 minggu.
KASUS 2
• Seorang ibu usia 26 tahun datang ke
BPM mengatakan ingin melakukan
kunjungan ulang, ibu mengatakan
keluhan ibu mual dan muntah saat
kunjungan ulang sebelumnya sudah
teratasi, saat ini usia kehamilan ibu 24
minggu, dan ibu mengeluh sering ingin
BAK terutama di malam hari. Ini adalah
kehamilan kedua ibu dengan riwayat
pernah mengalami keguguran 1 tahun
yang lalu.
KASUS 3
• Seorang ibu usia 31 tahun datang ke BPM
mengatakan ingin melakukan kunjungan
ulang, ibu mengatakan keluhan susah
buang air besar saat kunjungan ulang
sebelumnya sudah teratasi, saat ini usia
kehamilan ibu 36 minggu, dan ibu mengeluh
sering merasakan keram dan mengalami
hanya bagian kaki yang bengkak. Ini adalah
kehamilan ketiga ibu dengan riwayat saat ini
usia 4 tahun dalam keadaan sehat dan
pernah mengalami keguguran 1 tahun yang
lalu.

Anda mungkin juga menyukai